"wish, ini malam pertamanya abang Gue nih.. Boleh kali yah gangguin
dikit??"Ilham tersenyum jahil mengendap menghampiri kamar Reza. Ia
membungkukan badannya mencari lubang kunci kamar Reza agar bisa melihat
apa yang Reza lakukan denganmu didalam
"kayaknya belum dimulai deh, jadi Gue enggak ketinggalan.."pikir
Ilham semakin memfokuskan kedua matanya kelubang kunci tersebut. Sungguh
sangat jahil adik Reza satu-satunya ini.
Sementara itu..
"issh.. Reza gak romantis banget sih? Masa dimalam pertama kita Dia
malam asik mainin handphon?"kamu mendelik kesal melihat sikap suamimu
yang sangat manis ini, kedua tanganmu pun kamu lipat didada
"empp Aku mau langsung tidur yah sayang, Aku capek banget nih.. Good
night, mimpi indah yah? Muach.."Reza mengecup keningmu sekilas kemudian
menarik selimut tebalnya untuk segera tidur. Entahlah apa yang ada
didalam fikirannya sampai-sampai Ia mengacuhkanmu seperti ini
"issh.. Bener-bener ngeselin banget sih, masa cuma di kiss kening
doang? Uhh reza gak romantis!!"gerutumu kesal. Kamu pun membuang mukamu
dan berbaring membelakangi Reza
"hiks.. Masa malam pertama Aku jadi istrinya Reza kaya gini banget..
Biasanya kan malam pertama itu jadi malam yang indah, tapi kenapa ini
kaya gini? Reza ngeselin.. Aku benci kamu za, benciiii!!"kamu meremas
bajumu sendiri karna kesal akan sikap Reza, air matamu pun sampai
menetes merasa tidak ditanggapi keberadaanmu oleh Reza
"Ko Gue gak denger suara apa-apa yah? Ini sebenernya abang Gue
ngapain sih didalam? Ko gak kedengeran suara apapun? Trus kaga kelihatan
juga lagi..."pikir Ilham bingung. Ia terus saja mencari tahu apa yang
dilakukan oleh Reza dan kamu didalam karna penasaran
"Kreeek!!"tiba-tiba tubuh Ilham tidak sengaja mendorong pintu kamar sampai terbuka karna memang tidak Reza kunci
"Siapa tuh?"Reza beranjak dari tempat tidurnya menoleh kearah pintu
"Aduh! Mampusss Gue"batin Ilham menutup matanya karna ketahuan oleh sang kakak
"Lo ngapain duduk-duduk disitu? Bukannya tidur malah masuk kamar Gue, kaya maling aja lo"bidik Reza mendelikkan matanya curiga
"hehe.. Gue.. Gue tadi, tadi Gue.. Aduh..
Gue tuh tadi mau nonton pertandingan sepak bola Bang, tapi ternyata
belom mulai, hehe Gu.. Gue pamit dulu deh yah? Bye bang.."ucap Ilham
cengengesan mencari alasan. Tanpa menunggu Reza mencurigainya Ia pun
langsung keluar dari dalam kamar Reza
"pertandingan sepak bola, loe fikir Gue pemain timnas apa pake
nonton dikamar Gue? Sarap tuh anak.."Reza menutup pintu kamarnya
rapat-rapat dan tak lupa untuk menguncinya takut Ilham masuk lagi
"hufh.. Baru juga mau tidur, ada aja yang gangguin.."Reza menarik nafasnya panjang seraya berjalan menghampiri tempat tidurnya
"ko tidurnya ngebelakangin gitu sih? Kan Eja nya ada disini, lihat
sini dong sayang.."ucap Reza lembut mencoba membalikkan tubuhmu agar
menghadap kearahnya
"kamu nangis? Ko nangis sih? Kamu kenapa sayang? Ko kamu malah
nangis? Eja punya salah yah? Maafin Eja yah? Tapi jangan nangis dong,
Eja minta maaf kalau Eja salah.."kaget Reza panik melihat wajahmu yang
mengeluarkan air mata
"udah jangan urusin Aku, urusin aja kerjaan kamu!
Dari dulu Aku emang gak pernah ada pentingnya buat kamu!
Bahkan dimalam pertama kita pun kamu tetep aja kaya gini. Jadi GAK
USAH urusin Aku lagi!"ketusmu sedikit membentak, kamu menepis tangan
Reza dan kembali membalikkan tubuhmu membelakangi Reza
"duuh, ko kamu malah marahin Eja sih? Memangnya Eja salah apa? Eja
tuh sayang sama kamu, jadi gak mungkin Eja gak peduli sama istri Eja
sendiri.."jelas Reza menyentuh pundakmu lembut, wajahnya sangat polos
hingga tidak menyadari kalau sikapnya itu yang membuatmu marah
"Eja tuh gak pernah peduli tau gak! Kalau peduli gak mungkin kan Eja
langsung tidur gitu aja! Malam pertama bagi sepasang pengantin baru itu
harusnya jadi malam yang indah, bukan kaya gini Jja.."lirihmu menatap
wajah Reza
"sayang jangan nangis dong, Eja minta maaf.. Eja gak tahu harus
ngapain dimalam pertama ini. Tadi Eja lelah, makanya Eja langsung
tidur.. Jangan nangis yah? Maafin Eja.."jelas Reza menghapus air mata
dipipi putihmu
"masa Eja gak tahu harus ngapain? Yaudah kalau emang lelah tidur aja sana! Aku juga LELAH!"ketusmu membuang muka
Reza tampak kebingungan sendiri akan sikapmu ini
"huhf.. Yaudah Eja mau tidur.. Selamat malam yah? Eja sayang
(namamu).."Reza mengecup puncak kepalamu lalu ikut berbaring disampingmu
Air matamu semakin deras saja mengalir, dadamu pun sangat sesak
karna sikap Reza tidak seperti yang kamu inginkan. Ia bahkan malah acuh
dan sangat cuek dengan wajah polosnya itu
"hiks.. Ini adalah malam paling buruk yang pernah Aku lewati, kamu
keterlaluan Ja, Aku benci kamu, Aku benci.."lirihmu memejamkan mata
membuat air matamu mengalir bebas disana.
**
"ko belum tidur sih? Ini udah malam loh Nda, gak baik kalau jam
segini belum tidur, nanti kamu bisa sakit.."tegur Rafael melihat Franda
masih berdiri memandang keluar jendela rumahnya
"Nda lagi nunggu Ais Coh, Nda takut Ais pulang trus gak ada yang
bukain Dia pintu. Nda takut Ais kedinginan disana, Nda juga takut Dia
belum makan, Ais pasti gak bisa tidur kalau belum makan.. Apalagi kalau
udara diluar dingin, Dia gak bakalan bisa tidur Coh, Ais bisa
sakit.."jelas Franda lirih. Kedua mata sipitnya sudah terlihat sembab
karna menangis terus
"jangan terlalu khawatir sama Ais.. Cocoh yakin Dia baik-baik aja, Ais itu anak yang pintar, Ia pasti dalam keadaan baik..
Jangan terus nangis yah? Kalau kamu yang seperti ini Ais yang akan
sedih Nda, kamu harus tidur.. Ini udah malam, kamu bisa sakit kalau
terus berdiri disini.."Rafael meletakkan kedua tangannya dipundak
Franda, ibu jarinya Ia usa lembut dipipi Franda
"tapi Nda khawatir sama Ais Coh.. Nda takuut.. Nda takut sesuatu yang buruk menimpa Ais, Nda takuut.."Franda menunduk lirih
"ussst.. Gak boleh bicara kaya gitu, Ais pasti gak papa, Ais pasti
baik-baik aja disana.."Rafael mendekap tubuh adik kandung satu-satunya
ini. Ia menempelkan kepala Franda didada bidangnya, kecupan kasih sayang
pun Ia daratkan dipuncak kepala Franda agar adik tercintanya ini
bersikap tenang
"sekarang kita masuk yah? Besok pagi kita cari Ais lagi, Cocoh janji
akan cari Ais sampai ketemu, Cocoh janji Nda.."ucap Rafael meyakinkan
seraya melepaskan pelukannya
Franda hanya mengangguk kecil tanda setuju. Rafael tersenyum lalu merangkul pundak Franda dan mengantarnya masuk kedalam kamar.
**
"Ais ada dimana? Ko Ais bisa ada disini?"Elfaris terbangun dari
tidur indahnya semalam. Ia memandang kesetiap sudut ruangan didalam
kamar yang sangat asing baginya ini
"kenapa Ais bisa disini?
Bunda Ais kemana? Bundaaa? Bunda dimana Bun....?"Elfaris turun dari
atas tempat tidurnya. Ia berjalan keluar kamar mencari Franda sang Bunda
"Loh? Putra mana? Kenapa Dia gak ada disini? Tadi kan Putra masih
tidur, kenapa sekarang enggak ada?"kaget Dina melihat Elfaris tidak ada
diatas tempat tidurnya
"hemz.. Mungkin Putra udah bangun.. Iya, yaudah Aku langsung susul
kebawah aja.."pikir Dina tersenyum yakin. Ia segera bergegas menuju
lantai bawah untuk menemui Elfaris yang Ia anggap Putranya itu.
"Hey.. Ais sudah bangun rupanya?"Bisma tersenyum melihat tubuh kecil Elfaris berdiri menuruni anak tangga rumahnya
"Om Ayah?"pekik Elfaris menunjuk Bisma
"Ais masih kenal sama om kan? Ais masih ingat om?"Bisma berjalan menghampiri Elfaris
"Ais ingat, tapi kenapa Ais ada disini? Bunda Ais mana om?"jawab+tanya Elfaris bingung
"Ais ada dirumah om, semalam Ais juga tidur disini sama om..
Sekarang kita sarapan dulu yah? Nanti baru om antar Ais ketemu Bunda.."jelas Bisma lembut
"tapi kenapa Ais bisa ada disini? Ais pingin Bunda om.. Ais mau ketemu Bunda, Ais mau Bunda.."lirih Elfaris menangis
"usst.. Gak boleh nangis, anak laki-laki itu gak boleh nangis.. Masa Jagoan cengeng?
Nanti om bakal antar Ais pulang ko biar ketemu Bunda, tapi sekarang
kita sarapan dulu yah? Baru nanti om antar pulang.."bujuk Bisma
mengangkat tubuh Elfaris kedalam pangkuannya
"Ais mau Bunda om, Ais gak mau makan, Ais cuma mau Bunda..
Hiks"lirih Elfaris menggelengkan kepalanya. Ia seperti ketakutan karna
tidak melihat sosok Bunda yang selalu dengannya itu
Bisma mendekap erat tubuh Elfaris, rasanya sesak sekali melihat
wajah polos Elfaris kalau menangis, entahlah kenapa Bisma merasa seperri
itu, mungkin kontak batinnya dengan Elfaris cukup kuat sampai tidak
tega melihat Elfaris menangis terlalu lama
"jangan nangis yah? Nanti kita pulang ko, kita temuin Bunda, Ais
jangan nangis sayang.. Om gak kuat kalau lihat Ais nangis... Jangan
nangis yah?.."bujuk Bisma lembut. Tapi tetap saja Elfaris tidak bisa
tenang karna sebelumnya Ia memang tidak pernah jauh dengan Franda
"hiks.. Bundaa... Ais mau Bunda om.. Ais mau Bundaa..."air mata
Elfaris mengalir begitu bebas dipelupuk matanya. Bisma juga semakin pilu
melihat bocah kecil ini terisak
Bisma buru-buru merogoh saku celananya mengambil kunci mobil Sedan
merahnya. Ia membawa Elfaris masuk kedalam mobilnya berharap agar
Elfaris mau berhenti menangis
"kita cari Bunda yah? Tapi Ais harus berhenti nangis.. Om antar Ais
pulang sekarang.."Bisma mengelus lembut rambut Elfaris lalu membuka
pintu mobilnya
"Ais mau Bunda om, Ais mau Bunda.."pinta Elfaris lirih
"iya sayang, kita temuin Bunda yah? Tapi gak boleh nangis.."balas Bisma meng'iyakan
Elfaris mengangguk kecil dan segera menghapus air matanya. Ia merasa
sedikit tenang sekarang karna ternyata Bisma tahu bagaimana cara
membujuk bocah kecil ini
"om kedalam sebentar, Ais tunggu disini yah? Nanti kita cari Bunda
sama-sama, tunggu sebentar.."suruh Bisma buru-buru keluar dari mobilnya
memanggil Dina sang istri
"Apa? Kamu mau antar Putra ketemu Bundanya?
Bis, please jangan.. Aku masih pingin sama Dia Bis, jangan
sekarang.. Aku gak mau kehilangan Putra lagi.."mata Dina berkaca-kaca
mendengar Bisma akan mengantarkan Elfaris pulang
"sayang Dia bukan Putra, namanya Ais.. Kamu jangan kaya gini dong
Din.. Dia bukan anak kita, kamu gak boleh kaya gini yah?"Bisma merangkul
pundak Dina menenangkan
"tapi Aku yakin Dia Putra Bis.. Please jangan diantar pulang dulu..
Aku mohon biarin Putra disini dulu.. Please Bisma.. Aku masih pingin
sama Dia, Aku mohon.."lirih Dina berderai air mata menatap wajah Bisma
"tapi Ais nya mau pulang sayang.. Aku.. Aku gak tega kalau lihat Dia
nangis kaya gitu, rasanya sakit banget Din.."jelas Bisma berkaca-kaca
"memangnya kamu tahu dimana rumah Orang tuanya? Kamu enggak tahu
kan? Jadi Aku mohon jangan diantar pulang dulu.. Aku udah nyaman sama
Dia Bis.. Dia pasti Putra anak Aku, anak kita..."kekeuh Dina yang tetap
saja ingin agar Elfaris bersamanya
"ta..tapi?"Bisma
"Putra tetep sama kita yah? Jangan diantar pulang dulu.. Kamu juga
gak tahu kan dimana rumahnya.. Kita ajak Dia jalan-jalan aja, pasti Dia
gak akan nangis lagi.. Aku mohon Bis.. Aku tahu Dia bukan Putra anak
kita, tapi kasih Aku kesempatan agar bisa merasakan bahagianya menjadi
seorang Ibu.. Kasih Aku kesempatan Bis.. Untuk beberapa hari, Aku
mohon..."Dina menyatukan kedua telapak tangannya. Entah kenapa Dina
menjadi bersikap seperti ini dan takut kehilangan Elfaris
"iya sayang, yaudah Ais tetap disini, tapi kamu jangan nangis yah?
Sekarang kamu ikut Aku dulu.. Kita ajak Ais jalan-jalan aja.. Ais pasti
suka kalau jalan-jalan.. Biar Dia gak nangis lagi.."setuju Bisma
akhirnya. Ia melepaskan pelukannya dan buru-buru menghapus air mata
diwajah Dina
"makasih yah?
Aku tahu ini salah, tapi cuma beberapa hari ko, Aku ingin ngerasain
itu semua Bis.. Cuma beberapa hari, Aku janji.. Habis itu kita cari tahu
siapa orang tua kandungnya, Aku janji.."Dina menganggukkan kepalanya
lirih
Bisma pun ikut mengangguk dan mencoba tersenyum walau sulit.
Satu sisi Ia tidak tega melihat Elfaris menangis karna ternyata
ikatan batinnya dengan Elfaris cukup kuat. Tapi disisi lain Ia juga
tidak mau melihat Dina sang istri menangis...
Bersambung..
Tempat untuk Smashblast Indonesia membaca cerpen cerbung karya Dheana Smashblast
Sabtu, 14 Desember 2013
Diantara Tiga Cinta #Part 11
"Aku langsung masuk yah sayang? Perut Aku mendadak sakit nih.. Aneh banget, tadi kamu yang sakit tapi kenapa sekarang jadi Aku?
Hufh.. Yaudah Aku duluan Din, jangan lupa mobilnya dikunci nanti..."pamit Bisma buru-buru keluar dari dalam mobilnya karna tidak tahan ingin buang air kecil
Hufh.. Yaudah Aku duluan Din, jangan lupa mobilnya dikunci nanti..."pamit Bisma buru-buru keluar dari dalam mobilnya karna tidak tahan ingin buang air kecil
Diantara Tiga Cinta #Part 10
Elfaris terpelongo kagum melihat setiap sudut ruangan didalam rumah
mewah yang sebentar lagi akan ditempatinya, pertanyaan-pertanyaan polos
dari mulut kecilnya pun terlontar begitu lucu
Diantara Tiga Cinta #Part 9
Wajah pria tampan bermata sipit ini sedari tadi tampak berseri-seri,
bibirnya tak henti tersenyum melihat sosok adik kandung yang selama ini
dicarinya akhirnya bisa Ia temukan. Sosok bocah kecil berusia 3'tahun
disampingnya pun tidak membuatnya heran atau curiga, Ia justru bertambah
senang karna ternyata Franda sang adik sudah memiliki Putra dan
memberinya satu keponakan yang sangat tampan
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 32
Sosok bayi tampan ini rupanya begitu asik bermain dengan mainan-mainan
barunya. Ia merangkak kesana-kemari. Mengeluarkan mainan-mainannya yang
sangat banyak itu dari dalam kardus besar berisi semua mainannya. Ia
bahkan sesekali berjalan perlahan dengan berpegangan pada bufet besar
yang terdapat didalam ruangan kamarnya itu. Berjalan dengan langkah
kecil sambil berpegangan. Bayi tampan itu meraih mainan-mainannya yang
tersusun rapi didalam bufet tersebut. Menjatuhkannya satu persatu hingga
berserakan dilantai.
Minggu, 08 Desember 2013
Diantara Tiga Cinta #Part 7
Sore menjelang..
Pemuda berbehel ini begitu tampak semangat melangkahkan kakinya. Bibirnya terus tersenyum dengan wajah berbinar yang tidak dapat Ia sembunyikan lagi
Pemuda berbehel ini begitu tampak semangat melangkahkan kakinya. Bibirnya terus tersenyum dengan wajah berbinar yang tidak dapat Ia sembunyikan lagi
Diantara Tiga Cinta #Part 6
Terlihat Faris begitu asik bermain dengan Rangga. Ia memang sangat akrab dengan sahabat dari Bundanya ini.
Diantara Tiga Cinta #Part 5
Gadis kecil berwajah lucu nan imut ini terlihat asik bersembunyi dibalik
kursi, Ia menutup kedua mulut mungilnya agar suata tawa kecilnya itu
tidak keluar dan didengar oleh siapapun
Diantara Tiga Cinta #Part 4
"Iya Raf, Gue masih belum dapat kabar lagi.
Iya, ya udah nanti kalau ada kabar tentang Franda Gue pasti kasih tau loe secepatnya.
Iya oke sipp, masama.."ucap Bisma yang ternyata tengah berbicara lewat sambungan telpon rumahnya itu. Ia pun menyimpan kembali gagang telpon rumahnya dan segera menghampiri Dina yang duduk menunggu kabar terbaru dari penelpon tersebut
Iya, ya udah nanti kalau ada kabar tentang Franda Gue pasti kasih tau loe secepatnya.
Iya oke sipp, masama.."ucap Bisma yang ternyata tengah berbicara lewat sambungan telpon rumahnya itu. Ia pun menyimpan kembali gagang telpon rumahnya dan segera menghampiri Dina yang duduk menunggu kabar terbaru dari penelpon tersebut
Diantara Tiga Cinta #Part 3
Mobil Sport Putih milik Reza ini akhirnya sampai didepan rumahmu, Ia
mematikan mesin mobilnya seraya melirik kearah mu dengan tatapan yang
tidak seperti biasanya
Diantara Tiga Cinta #Part 2
Malam kini semakin larut, semua tamu undangan beserta para kerabat dan
saudara yang hadir dipernikahan Bisma-Dina pun sudah mulai menghilang
satu persatu meninggalkan rumah Bisma, termasuk Reza dan pacarnya
(namamu) juga sudah pulang kerumahnya masing-masing
Diantara Tiga Cinta #Part 1
Sebuah tempat yang biasanya terlihat sunyi dan sepi, kini mendadak menjadi ramai dipenuhi para tamu undangan yang hadir.
Dekorasi disetiap sudut rumah dari luar maupun dalam tanmapk begitu indah dihiasi banyak bunga juga ucapan selamat datang untuk para tamu yang hadir. Rumah mewah ini pun seakan disulap menjadi sebuah istana yang begitu megah nan indah..
Dekorasi disetiap sudut rumah dari luar maupun dalam tanmapk begitu indah dihiasi banyak bunga juga ucapan selamat datang untuk para tamu yang hadir. Rumah mewah ini pun seakan disulap menjadi sebuah istana yang begitu megah nan indah..
Senin, 18 November 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 31
Malam kian lama mulai berlarut.
Namun sosok bocah tampan yang telah merayakan pesta ulang tahun pertamanya siang tadi ternyata masih terlihat aktif.
Ia terus merangkak kesana-kemari diatas tempat tidur berukuran cukup besar milik orang tuanya. Bisma sendiri sampai kewalahan mengurusi jagoan kecilnya itu. Sedangkan Dhira justru malah terkekeh karna aksi Raza itu bisa sedikit menghentikan rengekan Bisma yang mengajaknya untuk memberi Raza adik sejak kemarin.
Namun sosok bocah tampan yang telah merayakan pesta ulang tahun pertamanya siang tadi ternyata masih terlihat aktif.
Ia terus merangkak kesana-kemari diatas tempat tidur berukuran cukup besar milik orang tuanya. Bisma sendiri sampai kewalahan mengurusi jagoan kecilnya itu. Sedangkan Dhira justru malah terkekeh karna aksi Raza itu bisa sedikit menghentikan rengekan Bisma yang mengajaknya untuk memberi Raza adik sejak kemarin.
Minggu, 17 November 2013
Setulus Hatiku #Cerpen Spesial HBD Rafael
Ruangan serba putih dengan dipenuhi bau obat-obatan yang menyengat
seolah menjadi rumah kedua bagi lelaki tampan bernama Rafael ini.
Memang sudah hampir 6'bulan lamanya ia sering bolak-balik mengunjungi ruangan tersebut. Menemui sang kekasih hati yang sudah enam bulan terakhir ini terbaring lemah tak berdaya diatas ranjang rumah sakit.
Kecelakaan mau enam bulan lalu memang hampir merenggut nyawa Karina Cantika perempuan cantik pemilik hatinya.
Memang sudah hampir 6'bulan lamanya ia sering bolak-balik mengunjungi ruangan tersebut. Menemui sang kekasih hati yang sudah enam bulan terakhir ini terbaring lemah tak berdaya diatas ranjang rumah sakit.
Kecelakaan mau enam bulan lalu memang hampir merenggut nyawa Karina Cantika perempuan cantik pemilik hatinya.
Minggu, 03 November 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 30
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama. Akhirnya Bisma tiba
juga dirumah sakit. Ia berlari terburu dan tergesa-gesa. Nafasnya
sampai tersenggal karna tidak sabar ingin bertemu sang papah.
Jumat, 01 November 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 29
Sebuah gundukan tanah merah yang masih basah terlihat begitu penuh dengan taburan bunga beraneka warna.
Isak tangis, serta pilunya terdengar begitu menyayat hati.
Isak tangis, serta pilunya terdengar begitu menyayat hati.
Rabu, 23 Oktober 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 28
Jasad kaku tak bernyawa itu terlihat begitu memilukan. Wajahnya tampak pucat pasi, aliran darah sudah terhenti.
Kedua kelopak matanya tertutup rapat. Tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Ia hanya bisa terbaring kaku diatas ranjang rumah sakit tanpa bisa berbuat apa-apa lagi.
Kedua kelopak matanya tertutup rapat. Tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Ia hanya bisa terbaring kaku diatas ranjang rumah sakit tanpa bisa berbuat apa-apa lagi.
Selasa, 15 Oktober 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 25
Kamu dan Rangga kini sudah berada tepat didepan ruangan dimana om Landry
tengah terbaring lemah tak berdaya disana. Bayi mungilmu kamu gendong
meski sedikit kesulitan karna Arka yang terbangun dan tidak mau diam.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 24
Setelah mendapat telpon dari tante Nela tentang keadaan om Landry, wajah
Rangga seketika langsung terlihat panik dan cemas. Ia buru-buru mencari
sosokmu yang masih asik bermain dikamar Arka.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 23
Sosok lelaki bertubuh kekar ini kini hanya bisa berbaring lemah diatas
tempat tidurnya. Memang sudah dua hari ini kondisinya kurang membaik,
tepatnya semenjak pulang dari rumah kontrakan Bisma kondisinya menjadi
drop seperti ini.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 22
Setelah puas meluapkan semua kekesalan dan amarahnya pada mainan-mainan
milik Raza, Bisma langsung berlalu pergi begitu saja. Entah ia pergi
kemana, tapi semenjak kejadian tadi pagi wajah Raza terus terlihat
murung dan sedih. Ia bahkan sampai tidak mau menghisap Asi sang bunda
saat Dhira menawarinya.
Senin, 07 Oktober 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 21
Ekspresi haru bercampur bahagia terpancar dari raut wajah Dhira saat
memandang sosok putra kecilnya ini. Bibirnya tak mampu berkata-kata
selain perasaan bangga dan bahagia akan apa yang Raza lakukan tadi.
Sabtu, 05 Oktober 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 20
Rumah kecil yang biasanya selalu sunyi dengan kehangatan ini kini terasa
gaduh dengan suara teriakan Dhira dan tangisan Raza. Suara keduanya
solah memenuhi ruangan rumah kontrakan berukuran tidak terlalu besar
ini.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 19
Ruangan kamar yang sangat penuh dengan mainan dan cukup luas ini menjadi
daya tarik tersendiri untuk om Landry saat teringat akan sosok cucu
kesayangannya. Ia selalu berada diruangan tersebut, baginya ruangan ini
adalah ruangan yang sangat ia sukai karna selalu bisa bercanda gurau
dengan Raza saat masih tinggal bersamanya.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 18
Malam kini telah berganti, sinar mentari pagi pun sudah mulai menunjukkan sinarnya menggantikan sang rembulan.
Perempuan cantik yang masih sangat muda ini mulai terusik dari tidur panjangnya. Ia membuka kelopak matanya perlahan, jemari halusnya ia angkat dan diusapkannya dengan lembut pada pipi sang putra yang masih terlelap itu.
Perempuan cantik yang masih sangat muda ini mulai terusik dari tidur panjangnya. Ia membuka kelopak matanya perlahan, jemari halusnya ia angkat dan diusapkannya dengan lembut pada pipi sang putra yang masih terlelap itu.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 17
Semenjak kepergian Bisma Dhira dan juga Raza dari rumah mewahnya, wajah
om Landry kini selalu terlihat murung, bahkan ia sudah tidak
mempedulikan kesehatannya lagi. Yang ia inginkan saat ini hanyalah
bertemu dengan Raza cucu kesayangannya yang entah berada dimana.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 16
Wajah yang dulu selalu terlihat tegas dan menakutkan ini seolah lenyap
dan berganti menjadi wajah murung penuh kesedihan. Kedua bola matanya
sedikit berkaca melihat isi ruangan kamar Raza sang cucu yang kini sudah
tidak terlihat lagi bayi mungil itu, semuanya menjadi sepi, celotehan
riang nya pun tidak terdengar disana.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 15
Setelah Dhira selesai membereskan beberapa pakaiannya, Bisma pun siap
membawa Raza dan Dhira keluar dari kamarnya untuk menemui om Landry dan
tante Nela. Ia berjalan lebih dulu sedangkan Dhira hanya membuntutinya
dari belakang.
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 14
Mobil Sedan berwarna hitam pekat ini akhirnya tiba dan berhenti tepat
didepan rumah mewah milik om Landry. Bisma dan Dhira yang berada didalam
mobil tersebut pun segera keluar dan berjalan masuk kedalam rumah mewah
tersebut, sedangkan om Landry dan tante Nela sendiri berada dimobil
Honda Jazz hitam yang berada dibelakang mobil Sedan hitam Bisma
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 13
Pagi-pagi sekali wajah mungil bocah tampan ini sudah terbangun dari
tidur lelapnya semalam, Ia berusaha menggerakkan kepala dan tangannya
memandangai kesekeliling ruangan. Bibirnya tiba-tiba tersenyum mendapati
wajah sang Ayah terlelap disampingnya
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 12
"Bagaimana Pah? Proses pendonoran darahnya sudah selesai? Raza sudah
bisa ditangani kan Pah? Lalu kondisinya sekarang bagaimana? Dia
baik-baik saja kan pah?"tanya tante Nela khawatir begitu melihat om
Landry datang menghampirinya
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 11
Bisma berdiri menyenderkan tubuhnya ditembok Rumah Sakit, wajahnya
sangat terlihat cemas mengkhawatirkan kondisi Raza. Bibirnya bergetar,
hatinya bahkan sangat tidak karuan memikirkan bagaimana nasib jagoan
kecilnya
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 10
"jadi hari ini kamu gak masuk kerja Bis?"om Landry menghentikan acara makannya menatap Bisma
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 9
Malam kian larut.. Sudah hampir jam 11'malam Dhira masih belum juga
tidur. Ia sangat gelisah karna sampai saat ini Bisma belum pulang dari
tadi pagi. BB nya pun sulit dihubungi karna tidak aktif
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 8
Pemuda bertubuh tinggi tegap ini terlihat begitu asik melihat-lihat
lembaran demi lembaran secarik kertas ditangannya. Bibirnya tak henti
tersenyum melihat kertas warna-warni yang digenggamnya
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 7
Bisma baru saja pulang dari kantornya, Ia menenteng tas kerja sekaligus
mainan baru untuk Raza yang Ia beli saat lewat toko mainan tadi. Wajah
Bisma sangat semangat berjalan cepat memasuki kamarnya, bibirnya pun
terus tersenyum tak sabar ingin bertemu Raza juga Dhira sang istri
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 6
"Jangan terus menerus mengkhawatirkan hal itu Pah, semua pasti akan
baik-baik saja, papah percaya sama mamah.."tiba-tiba tante Nela masuk
kedalam kamarnya menghampiri om Landry
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 5
"ya ampuun Ini apa enggak terlalu berlebihan Bis? Masa papah beliin Raza
mainan lagi?"kaget Dhira mendapati kamar Raza yang semakin banyak
dipenuhi mainan
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 4
Bisma melangkahkan kakinya perlahan, Ia mengendap layaknya seperti
seorang pencuri. Bibirnya tersenyum menahan tawa. Sungguh sangat jahil
Ayah satu anak ini
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 3
Setelah sambungan telponnya terputus, Dhira pun segera masuk kedalam
kamarnya karna Raza tidak mau diam dan terus menunjuk kearah kamar.
Mungkin Ia lelah atau entahlah apa yang diinginkan oleh bayi mungil ini
Sabtu, 21 September 2013
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 2
"Jadi Aku berangkat sekarang nih Ra? Ga dikasih kiss dulu? Peluk atau apalah gitu, masa langsung berangkat sih sayang?.."
Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 1
Suara tangis mungil dan ocehan kecil dari mulut bayi tampan nan
menggemaskan ini membuat Bisma sang Ayah terusik dari tidurnya. Ia pun
mengucek kedua bola matanya, tangannya meraba kearah samping yang
ternyata Dhira sang istri sudah tidak terlihat disana. Bibirnya
tiba-tiba tersenyum begitu melihat sang buah hati tercinta berbaring
didekatnya seraya mengeluarkan ocehan-ocehan lucu dan tangannya sesekali
menghisap ibu jari mungilnya
Kamis, 15 Agustus 2013
Ingatlah Hari Ini (Cerpen Pramudina-Bisma)
Seorang gadis cantik berkulit putih dengan wajah natural tanpa make-up
nya ini terlihat tengah asik menyendiri disebuah danau. Tempat dimana
disana ia bisa merasakan ketenangan yang sempurna. Ketenangan yang
memang sangat ia sukai bila berada ditempat tersebut.
Selasa, 30 Juli 2013
www.pacarboongan.com #Part 5
Terlihat Bisma tengah berjalan begitu gontai memasuki area kampusnya.
Wajahnya sangat kusut dengan rambut yang sedikit berantakan karna memang
tidak ia sisir dengan rapi.
Bisma terus berjalan melangkahkan kakinya. Ia sama sekali tidak mempedulikan mahasiswa dan mahasiswi kampusnya yang menatap dirinya heran.
Bisma terus berjalan melangkahkan kakinya. Ia sama sekali tidak mempedulikan mahasiswa dan mahasiswi kampusnya yang menatap dirinya heran.
Minggu, 21 Juli 2013
Rindu Kak Morgan
"Sudah beberapa waktu terakhir ini, BoyBand SM*SH yang digawangi oleh
Rafael, Bisma, Dicky, Rangga, Morgan, Ilham dan Reza selalu tampil
ber'enam. Salah satu personilnya yang tak lain adalah Morgan sudah lama
tidak terlihat ikut bergabung dan tampil bersama SM*SH lagi.
Ada apakah dengan pria tampan kelahiran asal Singkawang ini?
Apakah benar Morgan kini sudah tidak bergabung dengan SM*SH dan keluar dari BoyBand yang telah melambungkan namanya itu?
Atau justru ini awal dari retaknya SM*SH dengan keluarnya Morgan?"
Ada apakah dengan pria tampan kelahiran asal Singkawang ini?
Apakah benar Morgan kini sudah tidak bergabung dengan SM*SH dan keluar dari BoyBand yang telah melambungkan namanya itu?
Atau justru ini awal dari retaknya SM*SH dengan keluarnya Morgan?"
www.pacarboongan.com #Part 4
"Aduh Ness, loe mau ngapain muka gue sekarang?
Tadi loe nyuruh gue pake baju aneh, sekarang loe vermakin muka gue, loe tuh udah GILA yah?"Dhean mendelik kesal melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya yang satu ini. Mulutnya tak henti mengoceh karna Nesya mendadak menyuruhnya mengenakan dress dan wajahnya pun ia polesi make up.
Tadi loe nyuruh gue pake baju aneh, sekarang loe vermakin muka gue, loe tuh udah GILA yah?"Dhean mendelik kesal melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya yang satu ini. Mulutnya tak henti mengoceh karna Nesya mendadak menyuruhnya mengenakan dress dan wajahnya pun ia polesi make up.
www.pacarboongan.com #Part 3
Akhirnya dengan wajah yang penuh keraguan dan kesal, Bisma pun mengikuti
apa yang Ilham perintahkan untuknya. Ia berjalan melangkah pelan
mengbuntuti Ilham Reza dan Dicky menuju sebuah tempat yang kini sudah
berada dihadapannya sendiri.
Kamis, 04 Juli 2013
www.pacarboongan.com #Part 2
Bisma Dicky dan Reza terlihat masih asik dalam percakapan
hangatnya. Ketiganya kini sama-sama berfikir untuk mencari solusi akan
myasalah yang tengah Bisma hadapi
Minggu, 30 Juni 2013
www.pacarboongan.com #Part 1
Pagi itu..
"Jadi gimana Bis?
Kapan kamu mau ngenalin pacar kamu itu ke mamah?"satu pertanyaan yang tanpa basa-basi lagi terlontar dari mulut wanita paruh baya yang sering disapa tante Casma ini
"Jadi gimana Bis?
Kapan kamu mau ngenalin pacar kamu itu ke mamah?"satu pertanyaan yang tanpa basa-basi lagi terlontar dari mulut wanita paruh baya yang sering disapa tante Casma ini
Sabtu, 29 Juni 2013
Sesalku #Cerpen
Kesunyian ditengah malam yang sangat sepi ini selalu kurasakan.
Bukan hanya setiap malam, namun Aku merasa hari-hariku memang selalu
terasa sunyi dan sepi seperti keadaan malam ini.
Kulangkahkan kedua kakiku perlahan mendekati arah jendela, satu senyuman kecil terukir dari bibirku, senyuman yang begitu miris dan pilu..
Kulangkahkan kedua kakiku perlahan mendekati arah jendela, satu senyuman kecil terukir dari bibirku, senyuman yang begitu miris dan pilu..
Senin, 24 Juni 2013
Cinta BISMA atau BEHEL? #Cerpen
Seorang gadis remaja yang sangat menggilai sosok Bisma Karisma
salah satu personil SMASH ini sedari tadi tak henti-hentinya memandangi
layar Handphone yang digenggamnya, kedua bola matanya tidak mau lepas
dari tatapan herannya melihat layar handphonenya sendiri. Sedangkan
gadis yang duduk disebelahnya hanya mengerutkan kening bingung melihat
tingkah gadis tersebut.
Selasa, 18 Juni 2013
Arfa Ohh Arfa #part 7
Udara dipagi ini terasa sangat dingin menusuk tulang. Arfa yang semula tertidur pulas pun merasa terusik, Ia mengerjapkan matanya lalu bangkit dan duduk diatas tempat tidur yang berukuran tidak terlalu besar itu
"om Bima masih tidul tenyata.."gumamnya tersenyum memandangi wajah polos Bisma yang masih terlelap
Arfa Ohh Arfa #part 6
Pagi menjelang..
Bisma sudah terlihat rapi dengan kemeja putih dan celana panjang yang memangmasih tersisa didalam ransel hitamnya. Ia membenarkan kerah bajunya serapimungkin. Pagi ini Bisma memang berencana untuk mencari pekerjaan walau Ia belumtau akan bekerja dimana dan bekerja apa. Tapi niatnya sungguh kuat kalau hariini juga Ia harus bisa mendapat pekerjaan.
Bisma sudah terlihat rapi dengan kemeja putih dan celana panjang yang memangmasih tersisa didalam ransel hitamnya. Ia membenarkan kerah bajunya serapimungkin. Pagi ini Bisma memang berencana untuk mencari pekerjaan walau Ia belumtau akan bekerja dimana dan bekerja apa. Tapi niatnya sungguh kuat kalau hariini juga Ia harus bisa mendapat pekerjaan.
Arfa Ohh Arfa #Part 5
Kedua bocah kembar ini begitu asik membuka kotak kardus berukuran cuku besarberisi mainan-mainan kesukaannya.
Tadi Om Winata sang Eyang memang sempat membelikan mainan untuk kedua cucukesayangannya itu. Ia juga bahkan membelikan Keyla mainan Boneka Barbie yangsangat lucu
Tadi Om Winata sang Eyang memang sempat membelikan mainan untuk kedua cucukesayangannya itu. Ia juga bahkan membelikan Keyla mainan Boneka Barbie yangsangat lucu
Rabu, 15 Mei 2013
Demi Kalian #Cerpen
Bisma Karisma salah satu personil BoyBand SMASH yang dikagumi karna ketampanan dan kepribadiannya yang menarik ini terlihat begitu murung. Wajahnya tanpa kedip melihat layar laptopnya. Bibirnya pun seolah tidak dapat berkata lagi, hatinya sesak merasa telah gagal akan semuanya
Selalu Bersama #Cerpen
"BoyBand ternama SMASH yang digawangi oleh Bisma Karisma, Morgan Oey, Rafael Tan, dan ke empat personil lainnya semakin menunjukkan prestasi dan kreatifitasnya. Beragam piala penghargaan mereka raih, bahkan kabarnya pembuatan Video Clip dari lagu terbaru mereka saja baru selesai dirilis, dan lebih mengagumkannya lagi proses pembuatan Video Clip tersebut dibuat di Negara Korea. Semakin membanggakan saja BoyBand kebanggaan Indonesia yang satu ini.."Tutur seorang pembawa acara televisi yang tengah kamu tonton, bibirmu tak henti tersenyum melihat ketujuh Heroes pujaanmu dilayar televisi
Kamis, 02 Mei 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #43 (TAMAT)
Dari tadi Bisma begitu asik memandangi wajah jagoan kecilnya,
bibirnya terus tersenyum menatap wajah polos Raza yang masih terlelap
tidur
Terpaksa BUKAN Cinta #42
Setelah keadaannya pulih, Dhira dan bayinya pun langsung dibawa pulang karna tidak mau terlalu lama tinggal di Rumah Sakit.
Bisma menuntun Dhira turun dari mobil sedan hitamnya, sedangkan om Landry menggendong Raza diikuti tante Nela yang berjalan disamping om Landry
Terpaksa BUKAN Cinta #41
Setelah dibersihkan Dhira dan bayinya pun dipindahkan keruang rawat oleh pihak rumah sakit karna ada pasient selanjutnya juga yang mau melahirkan.
Bisma sendiri masih tidak bisa percaya akan kelahiran bayi mungil yang masih merah dan menjadi darah dagingnya itu. Ia sampai meneteskan air mata haru saat melihat wajah bayinya diletakkan disamping Dhira sang istri
Terpaksa BUKAN Cinta #40
Sore itu Dhira dan Bisma berkunjung langsung ketempat pemakaman Rafkha.
Awalnya Bisma menolak dan tidak ingin menuruti keinginan Dhira dengan alasan tidak perlu karna tidak penting berkunjung pada tempat peristirahatan terakhir seseorang yang telah mengambil jantung kakaknya itu.
Namun Dhira tetap memaksa dan memohon agar Bisma mengantarkan Dhira ketempat pemakaman Rafkha Rahadi.
Terpaksa BUKAN Cinta #39
Hari ini Bisma sengaja tidak masuk kantor karna Ia berencana untuk mengajak Dhira sang istri untuk berbelanja perlengkapan bayi. Entahlah kenapa tiba-tiba Bisma ingin sekali mengajak Dhira pergi, padahal perut Dhira sudah semakin membesar saja, tapi Bisma tidak peduli dan tetap saja kekeuh ingin mengajak Dhira pergi.
Terpaksa BUKAN Cinta #38
Bisma terus melangkahkan kakinya memasuki rumah yang sangat mewah ini, bibirnya tak berhenti tersenyum karna sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dhira sang istri dan ingin melihat ekspresi wajah Dhira kalau apa yang Ia mau sudah Bisma belikan
Terpaksa BUKAN Cinta #37
Setelah acara sarapan paginya selesai, Bisma pun segera bangkit dari duduknya, Ia berjalan begitu malas menuju lantai atas kamarnya, sikapnya sungguh cuek seperti Bisma yang dulu, bahkan menengok kearah Dhira pun sepertinya sangat enggan sekali
Selasa, 30 April 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #36
Dhira pun beranjak dari duduknya untuk mengantarkan Rafkha sampai kepintu depan
"Maaf yah kalau Aku udah ngerepotin..
Aku cuma mau main-main aja ko..
Aku pulang yah?.."ucap Rafkha berpamitan, Ia pun segera melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Dhira
"Maaf yah kalau Aku udah ngerepotin..
Aku cuma mau main-main aja ko..
Aku pulang yah?.."ucap Rafkha berpamitan, Ia pun segera melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Dhira
Terpaksa BUKAN Cinta #35
Mendengar suara Bel rumahnya berbunyi, Dhira pun segera bergegas
menuju pintu utama untuk membuakakan pintu. Ia melangkahkan kakinya
begitu pelan karna sedikit susah dengan keadaan perut yang semakin
membuncit..
Terpaksa BUKAN Cinta #34
Terlihat Dhira dengan santainya duduk diruang tengah, Ia menunggu
Bisma yang tadi Ia minta untuk membuatkan suatu minuman karna Bisma
sendiri yang memaksa, padahal Dhira sebenarnya tidak sedang menginginkan
apa-apa
Terpaksa BUKAN Cinta #33
Bisma baru saja selesai membuatkan segelas susu hangat untuk
Dhira, Ia pun segera masuk dan menemui Dhira yang menunggunya didalam
kamar
Terpaksa BUKAN Cinta #32
Kedua pasangan muda ini tampak begitu mesra menikmati kebersamaan
mereka, kebahagiaan Bisma dan Dhira pun terasa semakin lengkap karna
sebentar lagi akan hadir buah cinta mereka yang masih dalam kandungan
Dhira
Posisi Bisma saat ini tengah tiduran sambil menaruh kepalanya dipangkuan Dhira, sedangkan Dhira duduk bersender disofa sambil asik menonton televisi
Posisi Bisma saat ini tengah tiduran sambil menaruh kepalanya dipangkuan Dhira, sedangkan Dhira duduk bersender disofa sambil asik menonton televisi
Terpaksa BUKAN Cinta #31
Malam semakin larut, jarum jam yang terpajang didinding pun sudah
menunjukkan pukul 23:30wib, Atau lebih tepatnya pukul setengah dua belas
malam..
Terpaksa BUKAN Cinta #30
Terlihat Dhira tengah asik merias wajahnya didepan cermin, Ia
tampak begitu rapi, bahkan Bisma yang dari tadi memperhatikannya pun
merasa aneh dan heran
Terpaksa BUKAN Cinta #29
Hari ini Dhira tengah mencoba memberes-bereskan rumahnya,
kondisinya memang sudah kembali sehat seperti biasa, makanya Dhira
berani melakukan pekerjaan rumahnya lagi
Dhira menyapu lantai didepan rumahnya karna kebetulan Dhira memang tidak memiliki seorang pembantu untuk mengurusi rumahnya itu, hanya ada seorang tukang kebun yang rutin setiap minggu sekali datang kerumahnya untuk mencabuti rumput dihalaman depan maupun belakang
Dhira menyapu lantai didepan rumahnya karna kebetulan Dhira memang tidak memiliki seorang pembantu untuk mengurusi rumahnya itu, hanya ada seorang tukang kebun yang rutin setiap minggu sekali datang kerumahnya untuk mencabuti rumput dihalaman depan maupun belakang
Terpaksa BUKAN Cinta #28
Bisma baru saja pulang dari kantornya, wajahnya terlihat begitu berseri-seri, bahkan sangat berseri menampakkan raut wajah gembira nya. entahlah Ia sudah mendapatkan apa sehingga terlihat begitu bahagia seperti ini..
Terpaksa BUKAN Cinta #27
Melihat tubuh Istrinya ambruk didepan mata, tanpa ba-bi-bu lagi
Bisma langsung menangkap tubuh Dhira agar tidak jatuh kelantai, Bisma
tampak begitu panik melihat istrinya tiba-tiba pingsan seperti ini
Terpaksa BUKAN Cinta #26
Bisma pun masuk kedalam kamarnya tanpa mempedulikan Dhira lagi yang masih tertinggal diluar sana, Ia juga langsung membanting tubuhnya yang lelah akibat menyetir seharian itu diatas tempat tidurnya
Terpaksa BUKAN Cinta #25
Dhira masih berdiri mematung melihat kearah sosok pemuda yang
menurutnya sangat mirip dengan Rafael itu, Ia terus menyipitkan matanya
seolah meyakinkan kalau itu memang benar-benar Rafael pria yang masih
ada didalam hatinya
Terpaksa BUKAN Cinta #24
Terlihat Dhira masih saja asik mengemasi beberapa bajunya untuk
dibawa ke Puncak nanti, Ia begitu fokus melipat dan merapikan pakaiannya
juga pakaian Bisma dan memasukkannya kedalam koper kecil
Terpaksa BUKAN Cinta #23
Bisma terlihat begitu lesu duduk dipinggiran tempat tidurnya, pandangan matanya pun menatap begitu kosong sama percis seperti fikirannya yang melayang entah kemana
"Kenapa Papah jadi kaya gini?..
Kenapa Dia begitu benci sama Gue?
Sabtu, 27 April 2013
Inikah Rasanya
Wajah putih nan bersih gadis cantik ini begitu terlihat aneh, Ia
menopang dagunya dengan tangan kanan yang Ia taruh diatas meja, bibirnya
sesekali tersenyum membayangkan hal-hal indah yang belum pernah
dialaminya seakan tengah Ia alami
Jumat, 26 April 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #22
Hempp.. Ternyata Bisma masih asik menikmati bibir mungil istrinya
ini, bahkan sesekali Ia pun menggigit kecil bibir bagian bawah milik
Dhira, istri tercintanya ini
Terpaksa BUKAN Cinta #21
Terlihat Bisma begitu fokus berkutat dengan semua pekerjaannya
yang menumpuk itu, maklum selama Bisma tidak masuk akibat kecelakaan
kemarin tidak ada yang menggantikan posisinya, sedangkan Rangga sendiri
yang Bisma percaya juga ikut-ikutan tidak masuk karna orang tuanya sakit
dan dirawat, jadi Bisma benar-benar ekstra kewalahan mengurusi
pekerjaannya yang terbengkalai ini..
Terpaksa BUKAN Cinta #20
Bisma terus melangkahkan kakinya secara perlahan menuju kamar
Dhira, Ia pun menghentikan langkahnya dan menarik nafasnya panjang.
Bisma mulai meraih handle pintu kamar Dhira
dan....?
dan....?
Terpaksa BUKAN Cinta #19
Hari ini Dhira sudah diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit
dan Dokter yang merawatnya. Kondisi Dhira memang tidak separah yang kita
duga karna Ia memang tidak apa-apa hanya saja kandungannya yang harus
Ia relakan karna kecelakaan mengerikan itu.
Terpaksa BUKAN Cinta #18
Dhira terus merintih kesakitan menahan rasa sakit disekujur
tubuhnya terutama bagian perut, sungguh sangat sakit sekali, hingga
dalam keadaan setengah sadar seperti ini pun Ia masih merintih menahan
rasa sakitnya itu
Terpaksa BUKAN Cinta #17
Dhira masih duduk diatas tempat tidurnya, tangan halusnya pun tak henti-henti mengelus perutnya yang sudah sedikit terlihat membesar, perlahan Ia pun mulai membaringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya itu..
Namun entah kenapa air matanya terus saja mengalir kalau mengingat sifat Bisma selama ini
Terpaksa BUKAN Cinta #16
Bisma masih asik mengendarai motor ninja merahnya ini. Tatapan
matanya pun kini fokus kedepan, tidak memandangi wajah Dhira dari kaca
spion motornya lagi
Terpaksa BUKAN Cinta #15
Dhira masih terus fokus menempelkan jarinya disudut bibir Bisma,
Ia begitu serius membersihkan sudut bibir Bisma yang terlihat bekas
makanan yang menempel disana
Terpaksa BUKAN Cinta #14
Bisma terus saja menatap kearah perut Dhira yang masih datar itu,
tatapannya semakin tajam dan dipenuhi dendam juga amarah, seakan ingin
sekali Ia membunuh janin yang tengah hidup didalam rahim istrinya itu
Terpaksa BUKAN Cinta #13
Setelah selesai membersihkan dirinya, Bisma pun keluar dari dalam
kamar mandi dengan mengenakan handuk putih yang Ia lilitkan
dipinggangnya, sementara badannya sendiri tidak terbalut kain sehelaipun
Bisma berjalan menuju lemari didalam kamarnya itu, Ia membuka pintu lemari dan mulai mencari baju yang akan Ia kenakan
Bisma berjalan menuju lemari didalam kamarnya itu, Ia membuka pintu lemari dan mulai mencari baju yang akan Ia kenakan
Terpaksa BUKAN Cinta #12
Terlihat Dhira masih merasakan kenyamanan berada dipelukan Bisma sang suami, hatinya benar-benar bahagia mendapat perlakuan lembut seperti ini dari Bisma
"Aku mau kamu kaya gini terus Bis, Aku mau selamanya kamu bersikap seperti ini.."batin Dhira memejamkan matanya didada bidang Bisma
Terpaksa BUKAN Cinta #11
Mendengar Dhira berteriak lagi, Bisma pun langsung berbalik arah dan segera berlari menuju kamar Dhira..
"heuuuuh.. Ada apa lagi sih ell..."tiba-tiba Bisma langsung menghentikan ucapannya begitu melihat Dhira tergeletak dilantai dekat pintu kamar mandi
Kamis, 25 April 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #10
Bisma begitu kaget melihat tubuh Dhira yang tergeleak didalam kamar mandinya
"Astaghfirullah Dhira?.."kaget Bisma yang langsung menyandarkan kepala Dhira diatas paha nya
"Ra, bangun Ra bangun.. Loe kenapa jadi kaya gini?..
Pliss jangan buat Gue panik.."Bisma menepuk-nepuk pipi Dhira yang terasa sangat dingin itu, namun tetap saja Dhira tidak bangun juga
"Astaghfirullah Dhira?.."kaget Bisma yang langsung menyandarkan kepala Dhira diatas paha nya
"Ra, bangun Ra bangun.. Loe kenapa jadi kaya gini?..
Pliss jangan buat Gue panik.."Bisma menepuk-nepuk pipi Dhira yang terasa sangat dingin itu, namun tetap saja Dhira tidak bangun juga
Terpaksa BUKAN Cinta #9
"loh sayang, kamu ngapain disini?.."tiba-tiba Bisma datang menghampiri Dina yang masih berdiri didepan pintu kamarnya itu
Terpaksa BUKAN Cinta #8
Hemz.. Bisma dan Dina ternyata masih asik mengobrol berduaan
diruang tengah. sesekali Dina pun tertawa karna Bisma terus menggombali
dan menggoda nya
"issh.. Apaan deh Bis, dari tadi kamu tuh ngomong nya ngelantur mulu, go,bal tau gak.."risih Dina sedikit kesal dan memalingkan mukanya
"issh.. Apaan deh Bis, dari tadi kamu tuh ngomong nya ngelantur mulu, go,bal tau gak.."risih Dina sedikit kesal dan memalingkan mukanya
Terpaksa BUKAN Cinta #7
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya lampu merah di pertigaan jalan raya itu berubah juga menjadi hijau
Terpaksa BUKAN Cinta #6
Setelah cukup lama Dhira memandangi photo laki-laki yang sangat dicintainya itu, Dhira pun segera beranjak turun dari atas tempat tidur yang Ia duduki itu untuk beralih tidur dilantai, karna Ia takut kalau sampai ketiduran ditempat tidur Bisma bisa-bisa Bisma akan semakin marah padanya..
Terpaksa BUKAN Cinta #5
Bisma benar-benar murka melihat sikap Dhira yang menurutnya sangat tidak menghargainya ini, padahal Ia sedang makan tapi Dhira malah muntah-muntah didepannya.
Terpaksa BUKAN Cinta #4
Dhira masih bersembunyi dipojokan lemari kamarnya, Ia benar-benar ketakutan sampai tubuhnya pun gemetar saking takutnya, apalagi suasana sangat gelap karna listrinya mendadak mati, hanya ada cahaya kilat saja yang terlihat saling menyambar menambah suasana semakin mengerikan bahkan sangat menakutkan bagi Dhira
Terpaksa BUKAN Cinta #3
Setelah selesai mengobati luka ditangan Bisma, Dhira tersenyum melihat wajah polos Bisma saat tertidur, apalagi wajah Bisma tidak kalah ganteng dengan wajah Rafael kekasihnya yang kini sudah pergi
Terpaksa BUKAN Cinta #2
"Aaaarrggh!! Kenapa semuanya harus kaya gini Ra?
kenapa Loe harus hadir dalam hidup Gue, kenapa Ra KENAPAAA???.."teriak Bisma kesal bahkan menjambak Rambutnya sendiri
dan..
"Braaakkks!!"tiba-tiba Bisma menghantamkan tangan kanannya kesebuah lemari kaca yang terletak disudut kamarnya
"ya ampun Bis, kamu kenapa??.
Aku minta maaf kalau semuanya jadi kaya gini, tapi kamu jangan sakitin diri kamu sendiri, Aku minta maaf Bisma, Aku minta maaf.."kaget Dhira saat melihat tangan kanan Bisma dipenuhi darah segar yang mengalir begitu banyak, Dhira pun segera berjalan menghampiri Bisma karna panik
"Bis, kamu gak papa kan??"tanya Dhira pelan dan tangannya mencoba memegang tangan Bisma
"JANGAN SENTUH GUE!!"bentak Bisma kasar dan menepis tangan Dhira kemudian berlalu pergi begitu saja
Dhira hanya bisa diam dan menangis melihat sikap Bisma yang selalu seperti ini, Dhira memang tidak mengetahui seperti apa sifat Bisma yang baru seminggu ini menjadi suaminya, yang pasti semenjak peristiwa mengerikan itu terjadi pada Rafael, dan Bisma harus menggantikan posisi Rafael untuk menjadi suaminya, Dhira selalu mendapat perlakuan kasar dari Bisma, padahal ini semua bukan kemauan Dhira atau Rafael sekalipun, tapi ini semua sudah takdir kehendak dari Yang Maha Kuasa.
"hiks.. Aku tau Aku salah Bis, tapi Aku juga gak mau nyakitin kamu seperti ini.. Aku cuma mau Rafael Bis, Aku cuma mau Rafa kembali dan menjadi suami Aku, bukan kamu.."lirih Dhira meneteskan air mata sambil menatap kearah Bisma yang sudah berlalu pergi meninggalkannya
Dhira pun langsung membereskan pecahan kaca lemari kamarnya yang tadi Bisma pecahkan dengan kepalan tangannya hingga menjadi pecah dan tangan Bisma sendiri menjadi terluka
"seandainya kamu masih ada disini Raf, pasti semuanya gak akan jadi kaya gini.."lirih Dhira begitu mengharapkan suatu keajaiban terjadi dan dapat mengembalikan Rafael ayah dari bayi yang tengah dikandungnya yang sudah pergi saat hari pernikahannya minggu lalu.
Sementara itu..
Terlihat Bisma sedang berbaring diatas sofa ruang tamu rumahnya, tangan kanannya Ia biarkan bergelayut kebawah dengan darah yang terus mengalir, sedangkan fikirannya benar-benar melayang entah kemana, Ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya akibat Rafael kakak kandungnya telah pergi untuk selamanya dan menyisakan semua bebannya pada Bisma
mata Bisma menerawang jauh mengingat kejadian satu minggu yang lalu, dimana Ia harus dipaksa pulang ke Indonesia dan harus menikah dengan perempuan yang sama sekali tidak dikenalnya
"pokoknya Papah mau kamu pulang sekarang juga ke Jakarta. Dan gak ada tapi-tapian.."terdengar begitu tegas suara om Landry yang menyuruh Bisma untuk segera pulang saat itu juga
"tapi pah, Bisma beneran gak bisa.. Bisa harus berada disini dulu sampai semua skripsi Bisma selesai Pah, lagian Bisma udah bilang ko sama mamah kalau Bisma gak bisa hadir diacara pernikahannya Rafael, Bisma minta maaf pah.."jelas Bisma pelan agar papahnya ini Bisa mengerti keadaannya
namun apa?
Om Landry justru malah membentaknya habis-habisan karna Bisma masih tetap kekeuh tidak mau pulang juga, bahkan Ia mengancam tidak akan mengakui Bisma sebagai anak kandungnya kalau Bisma masih tetap tidak mau pulang juga, hingga akhirnya Bisma pun terpaksa menuruti apa yang om Landry minta meskipun sangat penuh dengan keTerpaksaan..
"kenapa harus Bisma Pah?.. Mamah gak tega kalau Bisma harus menanggung semua ini, kasian Dia pah.."ucap tante Nela lirih bahkan sampai meneteskan air mata
"Gak ada jalan lain mah, ini satu-satunya cara agar keluarga kita tidak menanggung malu, dan keluarga dari Pak Himawan tidak mengecap keluarga kita sebagai keluarga yang buruk dan tidak bertanggung jawab.."jelas om Landry yang masih sempat-sempatnya memikirkan harga diri keluarganya yang takut tercemar kalau sampai pernikahan Rafael putra pertamanya dibatalkan, sementara om Landry sendiri tau kalau pengantin perempuannya sudah dibuat hamil oleh putra pertamanya itu
"tapi Bisma gak salah Pah, apa papah tega merusak semua masa depan Bisma?..
Dia masih muda dan masa depannya masih panjang.."tante Nela mencoba membujuk suaminya ini agar mau membatalkan pernikahan Rafael dan Dhira yang memang sudah tidak bisa diteruskan lagi karna Rafael mengalami kecelakaan maut saat menuju rumah Dhira untuk melangsungkan pernikahan, dan naas nyawa nya pun tidak tertolong karna mobil Rafael tergelincir dan meledak ditempat kejadian kecelakaan maut itu
"sudahlah mah, mamah gak perlu menyesali semua ini..
Rafael memang sudah pergi dan meninggalkan mimpi buruk untuk kita semua, tapi papah gak bisa berbuat apa-apa mah, apalagi saat ini Dhira tengah hamil, jadi mau tidak mau pernikahan ini harus tetap berlangsung dan Bisma yang akan menggantikan posisi Rafael.."jelas om Landry karna menurutnya ini satu-satunya jalan terbaik untuk Dhira dan agar nama baik keluarganya juga tetap tidak tercoreng oleh perbuatan Rafael yang sangat memalukan itu.
*
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Bisma pun datang dan langsung menuju rumah Dhira yang masih terlihat banyak tamu undangan yang masih menunggu acara pernikahan yang sempat ditunda selama beberapa jam
"maaf mah, pah kalau udah nunggu lama.. Tapi Bisma masih bingung kenapa papah begitu memaksa Bisma untuk pulang Pah? Padahal kan kemarin papah udah setuju kalau Bisma gak ikut pulang keJakarta, tapi sekarang?.."belum sempat Bisma meneruskan ucapannya, tiba-tiba om Landry menyodorkan sebuah Jas berwarna hitam kearahnya
"pake jas ini sekarang juga.."suruh om Landry singkat
Bisma mengambil Jas hitam itu dan segera memakaikan ditubuhnya, meskipun Ia sangat heran tapi Ia begitu menuruti ucapan ayah kandungnya ini
"sekarang kita kebawah untuk melangsungkan akad nikah kamu dan Dhira yang tadi sempat tertunda"ajak om Landry diiringi senyum yang berhasil membuat mata Bisma melotot kaget mendengar kata Akad nikahnya bersama perempuan yang om Landry sebut Dhira
"ma..maksud papah apa Pah? Bisma gak ngerti, bukannya yang mau menikah itu Rafael? Ta.tapi kenapa papah bilang akad nikah Bisma??.."tanya Bisma bingung dan masih tidak mengerti dengan apa yang diucaplan oleh ayahnya ini
"kakak kamu Rafael meninggal, dia mengalami kecelakaaan saat menuju lokasi pernikahannya ini, dan sekarang papah mau kamu menggantikan posisi Rafael untuk menikah dengan Dhira, karna papah tidak mau nama baik keluarga kita menjadi buruk dan tercoreng hanya karna pernikahan ini harus dibatalkan.."jelas om Landry yang lagi-lagi berhasil membuat mata Bisma melotot akibat kaget dan tidak percaya dengan ucapannya itu
"meninggal Pah?..
Ta..tapi kenapa harus Bisma pah?..
Bisma masih mau kuliah, Biam belum mau menikah Pah, Bisma mohon jangan lakuin ini sama Bisma, Bisma masih mau mengejar semua Impian Bisma pah, Bisma mohoon.."pinta Bisma lirih dan berlutuh dihadapan om Landry, bahkan air matanya sampai menetes karna Ia memang belums iap kalau harus menikah saat ini, apalagi harus menggantikan posisi Rafael yang sama sekali tidak pernah Bisma bayangkan sebelumnya
"kamu tidak usah cengeng Bisma. ini semua demi kebaikan keluarga kita, kamu akan tetap menikah dengan Dhira setuju ataupun tidak karna ini perintah dari Papah!!"tegas om Landry dan berlalu pergi meninggalkan Bisma menuju lantai bawah tempat dimana keluarga dari Dhira dan semua tamu yang datang menunggu acara akad nikah yang sempat ditunda ini
Bisma menoleh kearah tante Nela sang mamah yang dari tadi hanya berdiri didekatnya
"mah, Bisma gak mau menikah dulu mah.. Bisma masih mau mengejar impian Bisma, Bisma masih mau kuliah diJerman sana, please mah Bisma mohon bantu Bisma.."pinta Bisma lirih menatap wajah tante Nela
"maafin mamah sayang, mamah gak bisa bantu apa-apa, kamu tau sendiri kan sifat papah kamu seperti apa?..
Maafin mamah yah.."ucap tante Nela meneteskan air mata karna Ia juga tidak tega melihat masa depan Bisma harus berhenti disini untuk menggantikan posisi Rafael
tante Nela pun segera menyusul om Landry menuju lantai bawah, sementara Bisma masih tidak bisa menerima kenyataan pahit ini
dan dengan sangat terpaksa, akhirnya Ia pun turun menuju lantai bawah untuk melaksanakan ijab kabul pernikahannya bersama perempuan yang sama sekali tidak Ia kenal
**
"sekali lagi, saudara Bisma Karisma bin Landry Karisma, saya nikahkan dan kawinkan Engkau dengan Audhira Prasasti Himawan binti Himawan, dengan maskawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas dibayar tunai.."ucap pak penghulu yang harus mengulang beberapa kali kalimat ijab kabul itu karna Bisma dari tadi tidak mau mengikuti ucapannya, bahkan om Landry sampai kesal melihat sikap Bisma yang seperti ini
"Bisma ayo ikutin.."tante Nela menyenggol pelan tangan Bisma yang masih saja diam tanpa menghiraukan ucapan penghulu yang menjabat tangannya juga para tamu undangan yang begitu fokus ingin mendengar ijab kabul yang akan Ia ucapkan
sedangkan Dhira sendiri tidak berani menatap wajah lelaki yang duduk disampingnya yang akan menggantikan posisi Rafael dihatinya, Dhira hanya bisa menunduk dan menangis karna Ia tidak menyangka kalau Rafael akan meninggalkannya secepat itu bahkan dihari bahagianya, Dhia benar-benar tidak menyangka
"Bisma ayyoo..!!"suruh om Landry semakin geram melihat Bisma masih diam tidak mau mengulangi ucapan yang diucapkan oleh pak penghulu tersebut
hingga akhirnya Bisma menarik nafas panjang dan dengans angat lancar Ia mengucapkan kalimat yang sangat sakral itu
"Saya terima nikah dan kawinnya Audhira Prasasti Himawan binti Himawan dengan maskawin tersebut TUNAI..!!"ucap Bisma dengan begitu lantangnya hingga semum pun mengembang pada semua tamu undangan yang hadir termasuk keluarga dari kedua belah pihak
"Alhamdulillah.."ucap semuanya kompak mengucap syukur karna akhirnya Bisma kini telah syah menjadi suami dari Dhira..
"kenapa papah setega ini sih sama Bisma pah?
Kenapa harus Bisma yang menaggung semua ini?
Padahal Bisma gak pernah ngecewain papah sedikitpun, bahkan Bisma selalu berusaha untuk menjadi anak yang baik buat papah.."Bisma masih berbaring diatas sofa ruang tamu rumahnya fikirannya masih merenung mengingat kejadian satu minggu yang lalu yang berhasil membuat semua impiannya hancur, air mata Bisma pun menetes membasahi pipi mulusnya saat mengingat Ia mengucap kalimat ijab kabulnya
"Loe bener-bener ucah hancurin hidup Gue Ra, Loe udah hancurin semuanya, dan ini semua gara-gara Loe dan Rafael, Loe UDAH HANCURIN SEMUANYAaaaa...!!!"teriak Bisma begitu kesal penuh amarah, Ia pun bangkin dan duduk diatas sofa ruang tamu rumahnya itu, matanya menatap lurus kedepan penuh dengan rasa dendam
"Gue bakalan buat perhitungan sama Loe Ra, Gue bakal bikin Hidup Loe hancur dan Menderita seperti apa yang Gue rasakan sekarang, GUE BAKAL BUAT LOE HANCURRRR...!!"teriak Bisma eperti orang kerasukan, matanya memerah karna amarah yang menggebu, sedangkan tangannya terus mengalir mengeluarkan darah segar akibat menonjok kaca lemari dikamarnya tadi..
Malam harinya..
Dhira begitu kaget saat keluar dari dalam kamarnya dan melihat Bisma tertidur pulas disofa ruang tamu rumahnya, Dhira pun segera menghampiri Bisma dan membenarkan posisi tidur Bisma yang hampir jatuh itu
"kamu pasti lelah Bis, maafin Aku yah, gara-gara Aku kamu jadi kaya gini, Aku bener-bener minta maaf Bis.."lirih Dhira menatap wajah Bisma yang memang terlihat sangat lelah, namun mata Dhira begitu kaget saat melihat luka ditangan Bisma yang ternyata belum juga Bisma obati
"ya ampun, tangan kamu masih berdarah juga, biar Aku obati yah? Sebentar Aku ambil kotak P3K nya dulu.."Dhira bergegas masuk kedalam untuk mencari kotak P3K yang akan Ia gunakan untuk mengobati luka ditangan Bisma
tak lama kemudian Dhira pun datang kembali menghampiri Bisma, Ia mengeluarkan alkohol,kasa dan betadine yang akan Ia gunakan untuk mengobati luka ditangan Bisma tersebut
dengan sangat pelan Dhira membersihkan luka ditangan Bisma dengan kapas kecil yang Ia tetesi alkohol, kemudian dengan sangat pelannya juga Dhira membalut tangan Bisma dengan kain kasa yang juga sudah Ia tetesi degan betadine
Bisma sendiri msih asik dengan tidurnya tanpa terusik sedikitpun
"Aku emang jahat Bis, tapi Aku gak mau lihat kamu ngelukain diri kamu sendiri, Aku gak pernah marah kalau pun sering bentak Aku bahkan menampar pipi Aku, Aku bisa terima semua itu Bis, Aku bisa terima semuanya.."lirih Dhira saat menatapi wajah Bisma yang begitu polos kalau sedang tidur seperti ini..
Bersambung...
Terpaksa BUKAN Cinta #1
"ahaha.. Aduh Rafa udaah, Aku udah gak kuat nih, Ahaha.."tawa gadis cantik ini terus terdengar begitu renyah, wajah putihnya yang dihiasi kedua lesung dipipi chuaby nya itu sudah terlihat merah merona akibat terus menerus tertawa
Minggu, 14 April 2013
Tangis dan Cinta #Part 7
Sepulang dari sekolah tadi kamu sama sekali tidak keluar dari dalam kamarmu lagi, rasanya malas sekali kalau harus keluar dan bertemu dengan orang lain, termasuk adik satu-satumu Arfa. Sekarang yang kamu inginkan hanya sendiri dan sendiri..
"Cowok yang tadi itu kalo gak salah namanya Bisma deh.. Tapi kenapa Gue baru sadar yah kalau kita satu kelas"
Kamis, 11 April 2013
Tangis dan Cinta #Part 6
Akhirnya mobil Taksi berwarna biru yang kamu naiki ini pun
berhenti tepat didepan gerbang sekolah SMA Karisma. Kamu pun segera
turun begitu saja tanpa menghiraukan pemuda chuaby yang membuatmu
jengkel itu.
Arfa Ohh Arfa #Part 4
Mobil Sport berwarna Biru ini terlihat berhenti tepat didepan rumah kostan yang Bisma dan Arfa tempati.
Didalam mobil itu Dicky sang penghuni rumah kosan tersebut keluar. Rupanya mobil itu milik sahabat Dicky yang tadi Ia tengah Ia temui
"Gue masuk ya Ga? Thanks udah repot-repon nganterin Gue sampe kerumah, besok Gue pasti bakalan bantuin loe lagi. Tenang aja okhay?.."
Didalam mobil itu Dicky sang penghuni rumah kosan tersebut keluar. Rupanya mobil itu milik sahabat Dicky yang tadi Ia tengah Ia temui
"Gue masuk ya Ga? Thanks udah repot-repon nganterin Gue sampe kerumah, besok Gue pasti bakalan bantuin loe lagi. Tenang aja okhay?.."
Tangis dan Cinta #Part 5
Kamu sungguh dibuat cengo akan pemuda bertubuh tinggi tegap
sedikit gemuk ini. Keningmu pun mengerut disaat pemuda itu membua pintu
taksi dari arah samping sebelah sana
"Ke SMA KARISMA ya Pak!"ucanya enteng tanpa menghiraukanmu yang terlebih dulu menghentikan taksi tersebut
"isssh, loe apa-apaan sih? Gue kan yang lebih dulu nyetop taksi ini, kenapa loe yang masuk??"protesmu kesal menarik paksa tangan pria berpipi chuaby ini
"loe siapa sih? Gue gak ada urusan yah sama loe. Gue buru-buru"tegasnya begitu cuek dan dingin seraya kembali masuk kedalam taksi tersebut
"heh, Loe tuh jangan pura-pura gak tau deh. Jangan maen seenaknya aja jadi cowok!
Gue juga lagi buru-buru tau gak!"bentakmu semakin dibuat kesal
Pemuda berwajah putih dengan rambut hitamnya yang dikeataskan ini pun menghentikan aksinya. Ia menatapmu tajam seolah siap memangsamu
"biasa aja kali lihatnya. Gak pernah lihat cewek cantik yah??"ucapmu sedikit jutek kemudian masuk kedalam taksi tersebut
"issh.. Loe tuh bener-bener cewek ngeselin yah? Cantik dari mana coba? Masih cantikan juga kucing Gue.."protes pria tersebut tidak terima. Ia pun ikuta-ikutan masuk kedalam taksi yang kamu naiki hingga kalian duduk bersampingan
"loe ngapain masuk sih? Pake deket-deket segala lagi, bisa kena kuman Gue.."ketusmu mengusap pergelangan tanganmu yang sedikit tersentuh tangan pemuda tersebut
"nih cewek songong banget sih? Belum tau siapa Gue apah?"batin pemuda tersebut menatapmu tajam
"Pak, jalan sekarang saja. Ke SMA KARISMA yah Pak.."
tiba-tiba pemuda itu menyuruh supir taksi yang duduk dijok depan itu melajukan taksinya. Kamu hanya terpelongo menatap tidak percaya
"huh, yauah deh Gue gak mau ribut, toh tujuan Gue juga ke SMA KARISMA.."batinmu penuh keterpaksaan. Apa boleh buat dari pada terlambat, jadi yasudah terima saja nasib buruk ini..
Selama 15menit perjalanan menuju sekolahmu kamu hanya diam menatap kearah kaca jendela taksi tersebut. Sementapa pemuda disampingmu malah asik memasang earphon ditelinganya.
**
"pagi mah, pah.. Hari ini Bisma udah beneran boleh sekolah lagi kan? Bisma kangen sama suasana sekolah mah pah.. Izinin yah? Bosen dirumah terus..."
Pemuda bertubuh kecil dengan rambut hitam diponi ini menyapa kedua orang tuanya. Wajahnya sungguh tampan, ditambah Ia sangat manis kalau tersenyum, deretan giginya yang dipagari behel itu pun membuat wajahnya dan senyumnya semakin tampan penuh karisma
"memangnya kondisi kamu sudah benar-benar fit? Kalau Papah sih terserah kamu saja, asalkan kamu tidak lupa meminum obat dan jangan terlalu aktif disekolah nanti.."
lelaki paruh baya ini pun duduk dikursi meja makannya. Tangannya mengelus sekilas rambut hitam pemuda bernama Bisma ini
"Bisma udah sehat ko Pah, obatnya juga Bisma bawa, lagian hari ini cuma pelajaran biasa gak ada olah raga. Jadi kegiatan hari ini gak akan terlalu aktif..."ujarnya enteng. Bibirnya kembali tersenyum dan siap melahap sehelai roti dihadapannya
"kalau kamu memang sudah sehat mamah sih sangat mengizinkan, kamu masih muda Bis, jadi harus penuh semangat untuk sekolah hari ini.."
Ucapan semangat yang Bisma tunggu akhirnya terlontar juga dari wanita paruh baya yang menjadi Ibunda tercintanya ini. Bibir Bisma pun tersenyum karna Ia memang sangat menyayangi dan menghargais etiap ucapan sang mamah
"beneran mamah izinin?
Huummm Bisma seneng banget mah, makasih yah? Muacch.. Bisma sayang sama mamah..."dengan sangat senangnya Bisma beranjak sejenak dan mengecup pipi sang mamah.. Lelaki paruh baya bernama om Kris yang menjabat sebagai Ayahnya ini pun ikut tersenyum melihat kedekatan sang buah hati dan istri tercintanya
"sekarang kamu habiskan dulu sarapan paginya, nanti biar Papah suruh Pak Mardi yang mengantarmu ke Sekolah.
Untuk sementara waktu kamu pakai supir dulu, papah tidak mau kalau sampai kamu nyetir mobil sendiri, apalagi kalau sampai kejadian buruk kemarin terulang lagi, papah akan hancurin mobil kamu kalau sampai itu terjadi..."
Om Kris menatap wajah putra pertamanya ini sedikit geram. Ia sebetulnya sangat khawatir akan keselamatan Bisma. Terlebih Bisma tidak seperti anak sehat lainnya. Ia mengidap suatu penyakit yang cukup mengerikan, makanya Ia begitu berhati-hati dan tanggap untuk mengawasi putra satu-satunya ini
"iya Papah.. Bisma gak papa deh dianter sama pak Mardi. Asal boleh sekolah aja, Bisma janji gak akan nyetir nyetir sendiri lagi, dan Bisma juga janji gak akan ngelannggar pesan papah lagi. Bisma kapok Pah, rsanya sangat sakit kalau penyakit Bisma udah kambuh, jadi Bisma mau nurut aja.."ujar Bisma menyakinkan sang papah. Rupanya Ia memang anak yang penurut dan patuh. Ia tidak berani melanggar ucapan sang papah kalau memang itu demi kebaikannya
"ya sudah papah percaya.. Papah cuma tidak mau kamu kenapa-napa Bisma"ucap om Kris tersenyum menatap wajah Bisma.
"Ke SMA KARISMA ya Pak!"ucanya enteng tanpa menghiraukanmu yang terlebih dulu menghentikan taksi tersebut
"isssh, loe apa-apaan sih? Gue kan yang lebih dulu nyetop taksi ini, kenapa loe yang masuk??"protesmu kesal menarik paksa tangan pria berpipi chuaby ini
"loe siapa sih? Gue gak ada urusan yah sama loe. Gue buru-buru"tegasnya begitu cuek dan dingin seraya kembali masuk kedalam taksi tersebut
"heh, Loe tuh jangan pura-pura gak tau deh. Jangan maen seenaknya aja jadi cowok!
Gue juga lagi buru-buru tau gak!"bentakmu semakin dibuat kesal
Pemuda berwajah putih dengan rambut hitamnya yang dikeataskan ini pun menghentikan aksinya. Ia menatapmu tajam seolah siap memangsamu
"biasa aja kali lihatnya. Gak pernah lihat cewek cantik yah??"ucapmu sedikit jutek kemudian masuk kedalam taksi tersebut
"issh.. Loe tuh bener-bener cewek ngeselin yah? Cantik dari mana coba? Masih cantikan juga kucing Gue.."protes pria tersebut tidak terima. Ia pun ikuta-ikutan masuk kedalam taksi yang kamu naiki hingga kalian duduk bersampingan
"loe ngapain masuk sih? Pake deket-deket segala lagi, bisa kena kuman Gue.."ketusmu mengusap pergelangan tanganmu yang sedikit tersentuh tangan pemuda tersebut
"nih cewek songong banget sih? Belum tau siapa Gue apah?"batin pemuda tersebut menatapmu tajam
"Pak, jalan sekarang saja. Ke SMA KARISMA yah Pak.."
tiba-tiba pemuda itu menyuruh supir taksi yang duduk dijok depan itu melajukan taksinya. Kamu hanya terpelongo menatap tidak percaya
"huh, yauah deh Gue gak mau ribut, toh tujuan Gue juga ke SMA KARISMA.."batinmu penuh keterpaksaan. Apa boleh buat dari pada terlambat, jadi yasudah terima saja nasib buruk ini..
Selama 15menit perjalanan menuju sekolahmu kamu hanya diam menatap kearah kaca jendela taksi tersebut. Sementapa pemuda disampingmu malah asik memasang earphon ditelinganya.
**
"pagi mah, pah.. Hari ini Bisma udah beneran boleh sekolah lagi kan? Bisma kangen sama suasana sekolah mah pah.. Izinin yah? Bosen dirumah terus..."
Pemuda bertubuh kecil dengan rambut hitam diponi ini menyapa kedua orang tuanya. Wajahnya sungguh tampan, ditambah Ia sangat manis kalau tersenyum, deretan giginya yang dipagari behel itu pun membuat wajahnya dan senyumnya semakin tampan penuh karisma
"memangnya kondisi kamu sudah benar-benar fit? Kalau Papah sih terserah kamu saja, asalkan kamu tidak lupa meminum obat dan jangan terlalu aktif disekolah nanti.."
lelaki paruh baya ini pun duduk dikursi meja makannya. Tangannya mengelus sekilas rambut hitam pemuda bernama Bisma ini
"Bisma udah sehat ko Pah, obatnya juga Bisma bawa, lagian hari ini cuma pelajaran biasa gak ada olah raga. Jadi kegiatan hari ini gak akan terlalu aktif..."ujarnya enteng. Bibirnya kembali tersenyum dan siap melahap sehelai roti dihadapannya
"kalau kamu memang sudah sehat mamah sih sangat mengizinkan, kamu masih muda Bis, jadi harus penuh semangat untuk sekolah hari ini.."
Ucapan semangat yang Bisma tunggu akhirnya terlontar juga dari wanita paruh baya yang menjadi Ibunda tercintanya ini. Bibir Bisma pun tersenyum karna Ia memang sangat menyayangi dan menghargais etiap ucapan sang mamah
"beneran mamah izinin?
Huummm Bisma seneng banget mah, makasih yah? Muacch.. Bisma sayang sama mamah..."dengan sangat senangnya Bisma beranjak sejenak dan mengecup pipi sang mamah.. Lelaki paruh baya bernama om Kris yang menjabat sebagai Ayahnya ini pun ikut tersenyum melihat kedekatan sang buah hati dan istri tercintanya
"sekarang kamu habiskan dulu sarapan paginya, nanti biar Papah suruh Pak Mardi yang mengantarmu ke Sekolah.
Untuk sementara waktu kamu pakai supir dulu, papah tidak mau kalau sampai kamu nyetir mobil sendiri, apalagi kalau sampai kejadian buruk kemarin terulang lagi, papah akan hancurin mobil kamu kalau sampai itu terjadi..."
Om Kris menatap wajah putra pertamanya ini sedikit geram. Ia sebetulnya sangat khawatir akan keselamatan Bisma. Terlebih Bisma tidak seperti anak sehat lainnya. Ia mengidap suatu penyakit yang cukup mengerikan, makanya Ia begitu berhati-hati dan tanggap untuk mengawasi putra satu-satunya ini
"iya Papah.. Bisma gak papa deh dianter sama pak Mardi. Asal boleh sekolah aja, Bisma janji gak akan nyetir nyetir sendiri lagi, dan Bisma juga janji gak akan ngelannggar pesan papah lagi. Bisma kapok Pah, rsanya sangat sakit kalau penyakit Bisma udah kambuh, jadi Bisma mau nurut aja.."ujar Bisma menyakinkan sang papah. Rupanya Ia memang anak yang penurut dan patuh. Ia tidak berani melanggar ucapan sang papah kalau memang itu demi kebaikannya
"ya sudah papah percaya.. Papah cuma tidak mau kamu kenapa-napa Bisma"ucap om Kris tersenyum menatap wajah Bisma.
Tangis dan Cinta #Part 4
Kini kamu tengah merias wajahmu didepan cermin, sebuah seragam sekolah SMA berwarna biru putih kotak-kotak ini terlihat begitu pas menempel dibadanmu
"cantik juga ternyata.. Semoga hari ini Aku gak ketemu Ilham. Aku udah muak sama cowok yang tidak punya hati itu.
Aku harus lupain Dia, iya Aku harus move on..."
Kamu menatap mantap wajahmu sendiri. Tangan kananmu mengepal erat memberikan semangat tinggi untuk dirimu sendiri. Bibirmu pun tersenyum seolah hal buruk kemarin sudah sedikit bisa kamu lupakan
Tak lama terdengar suara ketukan pintu kamarmu yang diketuk dari luar
Arfa Ohh Arfa #Part 3
Gadis kecil berkulit putih dengan rambut panjangnya ini melesat cepat berlari dari arah kejauhan.
Langkahnya sungguh cepat, hingga dalam hitungan detik Ia sudah bisa berdiri dihadapan Arfa.
"hosh-hosh.. Kamu ga apa-apa kan? Maafin teman Keyla yang tadi yah?.."ucapnya begitu lembut dengan nafas yang sedikit tersenggal-senggal
Langkahnya sungguh cepat, hingga dalam hitungan detik Ia sudah bisa berdiri dihadapan Arfa.
"hosh-hosh.. Kamu ga apa-apa kan? Maafin teman Keyla yang tadi yah?.."ucapnya begitu lembut dengan nafas yang sedikit tersenggal-senggal
Tangis dan Cinta #Part 3
Jam dinding didalam kamarmu kini sudah menunjukkan pukul 21:00wib. Ternyata cukup lama juga kamu tertidur pulas dilantai hingga baru terbangun dengan wajah sembab dan rambut yang sedikit berantakan
"ko Aku bisa ketiduran disini yah?... ARFA???"
Tangis dan Cinta #Part 2
"BRUUGGHH!!!"
suara kerasnya pintu yang kamu banting sekuat tenaga ini pun terdengar begitu kencang
"dasar cowok bajingan! Brensek... Brengsek kamu Am... Brengseeeeekkk!!!!"
kamu meraih bingkai photo Ilham yang terpajang rapi dikamarmu, kamu mengeluarkannya dan merobeknya penuh emosi hingga menjadi potongan-potongan kecil
Tangis dan Cinta #1
Hari ini adalah hari yang telah lama kamu tunggu. Karna tepat dihari ini hubunganmu dengan kekasih tercinta genap berusia satu tahun
"hari ini Aku harus tampil secantik mungkin, Aku gak mau ngecewain Ilham.. Aku mau Dia semakin bangga dan senang dihari ini.."
kamu dengan semangatnya merias wajah putih nan cantikmu didepan cermin.
Dengan sedikit polesan make up yang tidak terlalu tebal, wajahmu pun semakin terlihat cantik
Arfa Ohh Arfa #Part 2
Mentari pagi kini telah menunjukkan cahaya teriknya. Pemuda
bertubuh tinggi tegap ini pun sudah terlihat rapi dengan seragam kantor
dan jas hitam yang dikenakannya.
"Hari ini Papah akan pergi keluar kota. Mungkin papah disana akan tinggal selama beberapa hari. Papah harap Albi sama Bian tidak bersikap nakal selama papah pergi. Nanti om Rangga yang akan jagain kalian, om Rangga akan papah suruh tinggal disini untuk beberapa hari, jadi Albi sama Bian tidak akan kesepian kalau papah pergi.."
Jelasnya dengan sangat lembut dan bijak pada kedua putra kembarnya yang masih berusia 5'tahun ini.
Perannya sebagai seorang Pengusaha ini memang sangat sibuk dan tak jarang harus sering meninggalkan Albi dan Bian siputra kembarnya.
Terlebih lagi sang istri sudah lama tiada, jadi Ia harus bisa menjadi sosok Ayah sekaligus Ibu untuk kedua putra kembarnya
"Hari ini Papah akan pergi keluar kota. Mungkin papah disana akan tinggal selama beberapa hari. Papah harap Albi sama Bian tidak bersikap nakal selama papah pergi. Nanti om Rangga yang akan jagain kalian, om Rangga akan papah suruh tinggal disini untuk beberapa hari, jadi Albi sama Bian tidak akan kesepian kalau papah pergi.."
Jelasnya dengan sangat lembut dan bijak pada kedua putra kembarnya yang masih berusia 5'tahun ini.
Perannya sebagai seorang Pengusaha ini memang sangat sibuk dan tak jarang harus sering meninggalkan Albi dan Bian siputra kembarnya.
Terlebih lagi sang istri sudah lama tiada, jadi Ia harus bisa menjadi sosok Ayah sekaligus Ibu untuk kedua putra kembarnya
Arfa Ohh Arfa #Part 1
Teriknya sinar matahari siang ini cukup terasa menyengat tubuh.
Pemuda bertubuh tidak terlalu besar ini pun terlihat begitu lemas dan lesu.
Langkah kakinya tiba-tiba berhenti tepat didekat pohon kecil yang cukup rindang ini
"Huufh, Apess..."
nafas yang begitu berat pun Ia keluarkan. Tubuhnya terkulai lemas dan duduk dibawah pohon rindang ini.
Hembusan angin membuat hatinya sedikit terasa nyaman dan damai duduk dibawah pohon seperti ini
"mulai sekarang kita putus! Aku udah gak muak sama kamu. Aku udah gak mau berhubungan sama cowok seperti kamu lagi!!"
sorotan matanya yang kosong kembali mengingat kejadian pagi tadi. Dimana gadis cantik yang Ia sukai memutuskannya begitu saja tanpa alasan yang jelas, tubuhnya pun semakin lemas akan ucapan gadisnya tadi pagi
Pemuda bertubuh tidak terlalu besar ini pun terlihat begitu lemas dan lesu.
Langkah kakinya tiba-tiba berhenti tepat didekat pohon kecil yang cukup rindang ini
"Huufh, Apess..."
nafas yang begitu berat pun Ia keluarkan. Tubuhnya terkulai lemas dan duduk dibawah pohon rindang ini.
Hembusan angin membuat hatinya sedikit terasa nyaman dan damai duduk dibawah pohon seperti ini
"mulai sekarang kita putus! Aku udah gak muak sama kamu. Aku udah gak mau berhubungan sama cowok seperti kamu lagi!!"
sorotan matanya yang kosong kembali mengingat kejadian pagi tadi. Dimana gadis cantik yang Ia sukai memutuskannya begitu saja tanpa alasan yang jelas, tubuhnya pun semakin lemas akan ucapan gadisnya tadi pagi
Senyuman Untuk-nya
Twitter : @Dheanoey
Termenung.. Itulah yang selalu dilakukan oleh sahabatku yang satu ini. Entahlah mungkin itu sudah merupakan hobby nya, setiap hari bahkan setiap malam yang Ia lakukan hanya termenung, Aku memang sudah tau apa penyebab Ia menjadi seorang yang pemurung seperti ini..
"Udah deh Lie, gak usah terlalu berharap, sakit bukan cuma Gue yang ngerasain loe, tapi loe sendiri bakal ngerasain itu semua.."ucapku yang mencoba memberikan pengertian pada sahabatku yang bernama lengkap Yuli Julianti atau yang sangat sering kupanggil Yulie. Ia menoleh kepadaku dengan wajah yang ditekuk dan pipi yang juga basah akibat air matanya, ternyata Yuli menangis
"hiks.. Gue cuma mau ketemu Dia aja Dhe, apa Gue salah?.. Gue tau Gue emang gak punya hak apalagi orang yang special dihatinya, tapi Gue cuma mau ketemu Dia, sekalii aja Dhe, Gue pengen meluk Dia, Gue pengen ngerasain meluk nyokap Gue lagi Dhe, cuma Dia satu-satunya Pria yang memiliki senyum seperti nyokap Gue, cuma Dia Dhe, cuma Dia.."terdengar isak dan suara lirih Yulie yang berhasil membuat batinku tergetar mendengarnya, Aku hanya bisa diam dan tak mampu mengucap apa-apa lagi
Termenung.. Itulah yang selalu dilakukan oleh sahabatku yang satu ini. Entahlah mungkin itu sudah merupakan hobby nya, setiap hari bahkan setiap malam yang Ia lakukan hanya termenung, Aku memang sudah tau apa penyebab Ia menjadi seorang yang pemurung seperti ini..
"Udah deh Lie, gak usah terlalu berharap, sakit bukan cuma Gue yang ngerasain loe, tapi loe sendiri bakal ngerasain itu semua.."ucapku yang mencoba memberikan pengertian pada sahabatku yang bernama lengkap Yuli Julianti atau yang sangat sering kupanggil Yulie. Ia menoleh kepadaku dengan wajah yang ditekuk dan pipi yang juga basah akibat air matanya, ternyata Yuli menangis
"hiks.. Gue cuma mau ketemu Dia aja Dhe, apa Gue salah?.. Gue tau Gue emang gak punya hak apalagi orang yang special dihatinya, tapi Gue cuma mau ketemu Dia, sekalii aja Dhe, Gue pengen meluk Dia, Gue pengen ngerasain meluk nyokap Gue lagi Dhe, cuma Dia satu-satunya Pria yang memiliki senyum seperti nyokap Gue, cuma Dia Dhe, cuma Dia.."terdengar isak dan suara lirih Yulie yang berhasil membuat batinku tergetar mendengarnya, Aku hanya bisa diam dan tak mampu mengucap apa-apa lagi
Percaya Padaku
Twitter : @Dheanoey
Termenung, menyendiri menatap layar iPhone yang digenggamnya, raut wajah yang semua ceria pun mendadak menjadi murung dan penuh kesedihan
"kenapa gak ada hentinya mereka mengirimi mentions yang menyakitkan ini?"pikirnya tidak mengerti, bola mata yang terlihat sipit itu pun mulai berkaca-kaca melihat setiap kata yang tertera dilayar iPhone yang digenggamnya. Kata-kata yang sangat menyakitkan dan bisa membuat jantung mendadak lemas karna terlalu kasar juga berlebihan
"Huufh, kebiasaan banget suka bengong disini, lagi ngapain sih nda?"tiba-tiba cowok bersuara serak-serak basah ini menghampirinya dengan tatapan heran
"Bisma?"pekiknya kaget, Ia pun segera mengalihkan iPhone yang dipegangnya agar lelaki yang disapanya Bisma ini tidak curiga akan apa yang tengah Ia lakukan tadi
"ko kaget gitu?
Emangnya Nda lagi lihatin apa sih?"tanya Bisma lagi, Ia mengulurkan tangannya agar gadis bermata sipit bernama Efranda Stefanus atau Franda ini memberikan iPhonenya
"i...ini bukan apa-apa ko Bis, beneran deh bukan apa-apa.."balas Franda gugup seraya menyembunyikan iPhone dibelakang badannya
Bisma tersenyum dan meraih pelan tangan Franda untuk melihat apa yang Franda lihat di iPhone nya tadi
"gak usah bohong, pasti kamu lihatin itu lagi.
Aku kan udah pernah bilang, gak usah terlalu sering dilihat, nanti hati kamu malah sakit sayang.."ucap Bisma menatap teduh wajah cantik Franda, pandangannya sedikit melirik layar iPhone Franda yang memang tengah melihat-lihat mentions yang masuk di twitter pribadinya.
Termenung, menyendiri menatap layar iPhone yang digenggamnya, raut wajah yang semua ceria pun mendadak menjadi murung dan penuh kesedihan
"kenapa gak ada hentinya mereka mengirimi mentions yang menyakitkan ini?"pikirnya tidak mengerti, bola mata yang terlihat sipit itu pun mulai berkaca-kaca melihat setiap kata yang tertera dilayar iPhone yang digenggamnya. Kata-kata yang sangat menyakitkan dan bisa membuat jantung mendadak lemas karna terlalu kasar juga berlebihan
"Huufh, kebiasaan banget suka bengong disini, lagi ngapain sih nda?"tiba-tiba cowok bersuara serak-serak basah ini menghampirinya dengan tatapan heran
"Bisma?"pekiknya kaget, Ia pun segera mengalihkan iPhone yang dipegangnya agar lelaki yang disapanya Bisma ini tidak curiga akan apa yang tengah Ia lakukan tadi
"ko kaget gitu?
Emangnya Nda lagi lihatin apa sih?"tanya Bisma lagi, Ia mengulurkan tangannya agar gadis bermata sipit bernama Efranda Stefanus atau Franda ini memberikan iPhonenya
"i...ini bukan apa-apa ko Bis, beneran deh bukan apa-apa.."balas Franda gugup seraya menyembunyikan iPhone dibelakang badannya
Bisma tersenyum dan meraih pelan tangan Franda untuk melihat apa yang Franda lihat di iPhone nya tadi
"gak usah bohong, pasti kamu lihatin itu lagi.
Aku kan udah pernah bilang, gak usah terlalu sering dilihat, nanti hati kamu malah sakit sayang.."ucap Bisma menatap teduh wajah cantik Franda, pandangannya sedikit melirik layar iPhone Franda yang memang tengah melihat-lihat mentions yang masuk di twitter pribadinya.
Kamis, 28 Februari 2013
Masih Ada Aku
Twitter : @Dheanoey
Queensha Alova, atau yang sangat akrab dipanggil Icha.
Gadis cantik nan imut ini ternyata tengah asik menikmati lamunan panjangnya.
Entahlah apa yang sedang Ia lamunkan hingga sosok sahabat baiknya datang pun Ia sampai tidak menyadarinya
"issshh.. Chaaa Loe kenapa sih? Dari tadi Gue perhatiin bengong terus? Mana ditanya gak mau jawab lagi.."omel sahabat baik Icha yang bernama (namamu) ini kesal
Icha menoleh kearah sahabat karibnya ini dengan raut wajahnya yang terlihat begitu kusut
"ya ampun neeeng itu muka kenapa jadi melas kaya gitu??.. Loe gak papa kan Cha? Loe gak sakit kaan??..
Loe udah gak makan berapa hari Cha?.. Loe,loee??.."kaget (namamu) dengan pertanyaan bertubi yang Ia lemparkan pada Icha, bahkan (namamu) sampai menepuk-nepuk kedua pipi putih Icha dengan gaya nya yang sedikit lebay itu
"Aduuuuuhhh... (namamu) Loe gak uah lebay gini deeh, Gue gak papa ko.."risih Icha menyingkirkan kedua tangan sahabatnya yang malah membuatnya semakin bete
Queensha Alova, atau yang sangat akrab dipanggil Icha.
Gadis cantik nan imut ini ternyata tengah asik menikmati lamunan panjangnya.
Entahlah apa yang sedang Ia lamunkan hingga sosok sahabat baiknya datang pun Ia sampai tidak menyadarinya
"issshh.. Chaaa Loe kenapa sih? Dari tadi Gue perhatiin bengong terus? Mana ditanya gak mau jawab lagi.."omel sahabat baik Icha yang bernama (namamu) ini kesal
Icha menoleh kearah sahabat karibnya ini dengan raut wajahnya yang terlihat begitu kusut
"ya ampun neeeng itu muka kenapa jadi melas kaya gitu??.. Loe gak papa kan Cha? Loe gak sakit kaan??..
Loe udah gak makan berapa hari Cha?.. Loe,loee??.."kaget (namamu) dengan pertanyaan bertubi yang Ia lemparkan pada Icha, bahkan (namamu) sampai menepuk-nepuk kedua pipi putih Icha dengan gaya nya yang sedikit lebay itu
"Aduuuuuhhh... (namamu) Loe gak uah lebay gini deeh, Gue gak papa ko.."risih Icha menyingkirkan kedua tangan sahabatnya yang malah membuatnya semakin bete
Langganan:
Postingan (Atom)