Kamis, 11 April 2013

Tangis dan Cinta #1


Hari ini adalah hari yang telah lama kamu tunggu. Karna tepat dihari ini hubunganmu dengan kekasih tercinta genap berusia satu tahun

"hari ini Aku harus tampil secantik mungkin, Aku gak mau ngecewain Ilham.. Aku mau Dia semakin bangga dan senang dihari ini.."

kamu dengan semangatnya merias wajah putih nan cantikmu didepan cermin.
Dengan sedikit polesan make up yang tidak terlalu tebal, wajahmu pun semakin terlihat cantik


"hihi.. Ilham pasti makin suka nih.. Apalagi sama lip gloss warna merah cherry ini, ummhh Ilham kan suka banget.."

biri tipis nan seksi mu terus mengembang menyunggingkan senyum, fikiranmu pun sudah terbayang hal-hal indah yang akan terjadi beberap menit lagi disaat kamu sudah bertemu dengan Ilham atau lebih lengkapnya Muhamad Ilham Fauzi nanti.

"oke perfecct! Saatnya pergi.. Semoga hari ini menjadi hari yang sangat indah..."

kamu meraih tas kecil dan menyelempangkannya dipundakmu kemudian segera keluar dari dalam kamarmu untuk segera pergi.
Tak bisa dipungkiri kalau penampilanmu sore hari ini benar-benar cantik, bahkan sangat cantik, dan sudah bisa ditebak kalau setiap pria yang melihatnya pasti akan melihat kecantikanmu tanpa kedip.


"hemz.. Pasti kakak mau nemuin om bulbul ladi.. Uhh kao udah gini siap-siap Arfa sendii ladi..."

seorang bocah laki-laki berusia sekitar 5'tahiun ini menatapmu dengan wajah kesalnya, Ia melipat kedua tangannya didada kemudian berlalu tanpa menghiraukanmu lagi.



**
"Aku ada di meja nomor'7.
Aku harap kamu enggak datang telat, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan, dan ini sangat penting.."

Satu pesan masuk di handphone mu yang ternyata dari Ilham pun membuat bibirmu kembali tersenyum. Dan dengan segera kamu pun membalas pesan masuk itu

"Aku udah sampai, tapi kamu dimana? Aku sekarang sudah ada di meja nomor tujuh nihh.."balasmu membalas pesan dari Ilham.

Kamu pun menoleh kesekeliling ruangan Cafe yang kamu datangi ini. Perlahan kamu pun duduk disalah satu kursi meja nomor'7 tersebut

"Ilham mana yah? Katanya Aku suruh nunggu dimeja nomor7, tapi kenapa Dia gak kelihatan dari tadi??"pikirmu sedikit gelisah

Kamu kembali mengeluarkan Handphone mu untuk mencoba menghubungi Ilham. Namun ternyata semuanya percuma. Ilham sama sekali tidak membalas pesan yang kamu kirim, bahkan saat kamu mencoba menelponnya pun nomor Ilham malah tidak aktif

"ko perasaan Aku jadi ga enak yah? Sebenernya mau Ilham itu apa? Ko Dia malah ga muncul sama sekali? Trus handphone nya juga malah mati.."perasaan heran, sedih, kalut, bahkan curiga pun akhirnya merasuk didalam fikiranmu

Pandanganmu terus celingukan mencari sosok pria bertubuh kekar itu. Pelayan Cafe pun sempat menawarimu menu makanan dan minuman, namun dengan segera kamu menolaknya karna orang yang kamu tunggu belum kunjung datang juga


"enggak, itu gak mungkin.. I..ilham?? I..itu beneran Ilham??? Enggak.. Gak mungkiin...."

air matamu tiba-tiba menetes melihat adegan yang tanpa sengaja atau memang sengaja dilakukan oleh pria yang duduk tak jauh darimu ini.
Hatimu sungguh hancur karna tepat dihari yang sangat special bagimu ini kamu melihat Ilham kekasihmu sendiri berciuman dengan gadis lain

"ternyata Aku salah menilai kamu Am. Maksud kamu apa? Kenapa kamu mainin Aku kaya gini?
Kalau memang kamu gak sungguh-sungguh cinta sama Aku, kenapa harus dihari ini kamu nunjukkin semuanya?
Aku udah sayang kamu Am, tapi kamu udah ngecewain Aku. Aku benar-benar kecewa. KECEWA!!"

air matamu semakin cepat mengalir tanpa bisa kamu cegah lagi. Dadamu pun terasa sesak melihat adegan yang sangat menyakitkan ini


"MULAI SEKARANG KITA PUTUS!!!"

dengan sangat berani dan penuh emosi kamu menghampiri meja yang diduduki Ilham dan gadis barunya. Kamu pun menaruh sebuah cincin emas putih yang sempat Ilham berikan padamu kemudian berlalu pergi.


"Cewek itu siapa Ham? Trus ma.maksud Dia apa? Dan cincin ini? Kalian pacaran???"tanya gadis cantik berambut sedikit pirang ini. Ilham malah menjawabnya dengan senyuman manis seolah ini sudah menjadi pemandangan biasa yang terjadi padanya

"Cewek itu bukan siapa-siapa ko, Dia cuma masa lalu. Sekarang masa depan Aku itu ya kamu..."balas Ilham meraih tangan halus gadis cantik dihadapannya yang bernama Leni ini, lalu mengecupnya

"kamu mau kan jadi pacar Aku Len? Sebenarnya Aku udah lama mengagumi kamu, tapi Aku belum berani menyatakan perasaan Aku ini.. Aku sayang kamu, I Heart You..."ilham emnatap teduh wajah cantik Leni. Entah dengan sihir apa yang dikeluarkannya hingga Leni bisa menyunggingkan senyum dan mengangguk menerima pernyataan Cinta Ilham

"Iya Ham, Aku mau... Aku juga sayang kamu, I Heart You to..."balas Leni tersenyum manis. Ilham pun meraih pundak Leni dan memeluknya. Ia juga sempat mengecup kening dan bibir Leni sekilas

"makasih cantik, Udah mau nerima Aku.."Ilham pun ikut tersenyum menatap wajah Leni, Ia sungguh tidak punya hati sampai melakukan hal seperti ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p