Sabtu, 27 April 2013

Inikah Rasanya

Wajah putih nan bersih gadis cantik ini begitu terlihat aneh, Ia menopang dagunya dengan tangan kanan yang Ia taruh diatas meja, bibirnya sesekali tersenyum membayangkan hal-hal indah yang belum pernah dialaminya seakan tengah Ia alami


"kamu lihatin apaan sih Kha?
Ko sampe senyam-senyu, sendiri gitu??"tiba-tiba gadis yang tak kalah cantiknya datang menghampiri

Gadis bernama Eulis Apriani ini tampak kebingungan mencari apa yang dilihat oleh sahabatnya hingga Ia bertingkah aneh dan senyam-senyum sendirian

"gak ada apa-apa.. Tapi kenapa kamu senyum-senyum sendiri??"Eulis mengerutkan keningnya bingung menatap kearah depan, tangan kanannya Ia letakkan dikening gadis cantik bernama Rikha Cahyawati ini

"issshh Eulis! Emangnya Aku sakit apa sampe dipegangin keningnya? Ganggu aja ahh!!"kesal Rikha akhirnya tersadar juga dari alam imaginasinya. Ia menepis tangan Eulis kemudian beranjak pergi

"issh dasar aneh, ditanya kenap malah senyam-senyum gak mau jawab, giliran keningnya dipegang malah marah-marah.. Huuh dasar aneh!!"dengus Eulis menggerutu tak jelas

Rikha sama sekali tidak menghiraukan ucapan atau gerutuan Eulis, Ia justru malah berpindah posisi menjadi duduk dipojokan Butik yang tengah Ia jaga ini. Fikirannya pun kembali berimaginasi, dengan santainya Ia duduk seraya menopang dagu kembali

"dasar penggangu! Gak bisa apa lihat temen seneng, huh! Mending lanjutin lagi ahh.."bibir Rikha mulai tersenyum lagi, fikirannya menerawang jauh entah kemana, kedua bola mata indahnya bahkan sampai jarang berkedip karna menikmati lamunan indah yang sempat terganggu tadi

"issshh dasar aneh! Masa sekarang malah pindah ngelamun kesana? Bener-bener kamu tuh Kha, minta Aku rukiyyah yah? Biar bisa berhenti ngelamun??.."Eulis menghentakkan kakinya kesal melihat tingkah laku sahabatnya ini

"yaudah ah, terserah saja! Mending Saya nelpon abang kumis, eh? Maksudnya Aa Jae kesayangan Hihii..."Elis tertawa sendiri menutup mulutnya, Ia mengeluarkan alat komunikasi canggih yang selalu Ia gunakan untuk menghubungi kekasih tercinta

"Reza Calling..."

"aduh? Ini ko bisa pas gini yah? Perasaan baru aja mau Aku hubungi, eh ternyata Reza udah nelpon duluan.. Uuhh kalo jodoh tuh emang enggak pernah kemana.. Hihii kangen Ejaa.."Eulis kembali tertawa kecil melihat panggilan telpon dilayar Hapenya, dengan segera Ia pun mengangkat telpon dari Reza dan mengobrol-ngobrol asik tanpa mempedulikan Rikha lagi.


**
Hari sudah mulai malam..
Seperti biasanya Rikha dan Eulis harus segera pulang karna pekerjaannya mengurus butik sang tante ini sudah selesai. Eulis pulang dijemput oleh sang kekasih Reza Anugrah. Reza cukup tampan dan baik, Eulis dan Reza sudah cukup lama berpacaran, keduanya pun tampak mesra dengan berboncengan menaiki kendaraan roda dua ini

"hemz.. Kapaan yah Aku bisa kaya si Eulis? Masa cuma di mimpi aja bisa boncengan sama cowok? Kapan di dunia nyata nya?"pikir Rikha memasang muka melas mengkhawatirkan melihat Eulis dan Reza

"Kita duluan yah Khaa.. Byeeee!!"pamit Eulis berteriak dari atas motor Reza dengan kedua tangan yang sudah melingkar diperut Reza. Sedangkan Reza hanya tersenyum simpul saja

"issshh si Eulis tuh suka sengaja manas-manasin mulu! Mentang-mentang udah punya pacar! Iya Saya tahu saya mah memang enggak punya pacar, tapi gak usah manas-manasin juga atuh, ngeselin pissan.."gerutu Rikha kesal dengan logat Sunda nya yang khas itu

Akhirnya tanpa menunggu lama lagi Rikha pun segera menaiki kendaraan roda dua nya. Wajahnya masih terlihat kesal dan ocehan-ocehan tidak jelas pun terus keluar dari mulutnya(?)


**
"Kamu enggak apa-apa kan?
Ma..maaf yah Aku gak sengaja..
Kening kamu berdarah, bi..biar Aku obatin, kamu tunggu disini sebentar..."

"nah, udah selesai, sekali lagi Aku minta maaf yah? Nama Aku Bisma. Nama kamu siapa?"

"nama yang cantik secantik orangnya.. Hemz yaudah Aku pamit duluan yah? Next time semoga kita bisa bertemu lagi... Bye"


"teh, teteh.. Teteh lagi apa sih? Ko bengong terus dari pulang kerja tadi? Teteh sakit yah?.."

Tiba-tiba lamunan Rikha terhenti karna Agni adik perempuannya yang baru berusia 2'tahun ini mengguncang tubuhnya pelan

"heuuh, udah ada pengganggu lagi, tadi si Eulis, sekarang si Dede.. Hufh, kapan bisa menghayal indahnya atuuuhh.."gerutu Rikha menatap kesal wajah Agni

"hehe si teteh lucu, Dede mau keluar aja ah, takut kena marah.. Ahihi kabuuuurrrr!!"tanpa menunggu sang kakak mengusir rupanya Agni sudah punya inisiatif sendiri untuk keluar dari kamar Rikha

"uhh si Dede bikin teteh tambah kesel aja.."Rikha melipat kedua tangannya didada

"tapi cowok yang tadi siapa yah? Ko jadi kefikiran terus? Mana ramah plus lembut banget lagi..
Uhh mau deh ditabrak dua kali juga, asal sama Dia ditabraknya.."pikir Rikha ngasal kembali mengingat sosok lelaki muda yang seumuran dengannya

Rikha merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, tangannya sesekali menyentuh perekat luka yang ditempelkan oleh pemuda yang tadi mengaku bernama Bisma untuk membalut luka gores dikening Rikha

"mmmmm.. Semoga kita bisa benar-benar ketemu lagi yah? Rasanya tadi begitu cepat berlalu, padahal masih deket sama kamu.."batin Rikha penuh harap. Kedua bola matanya perlahan Ia pejamkan hingga akhirnya Rikha pun terlelap dialam mimpinya.




Satu Minggu Kemudian...


Kini Rikha bukan hanya sering melamun dan berhayal saja, Ia bahkan terkadang suka berbicara dan senyum-senyum sendiri saat memainkan Handphonenya. Entahlah dari mana Bisma bisa mendapatkan nomor Rikha sampai mereka berdua bisa menjadi lebih akrab seperti ini


"tar malem mau dijemput?.."

"Hah? Bisma nawarin buat jemput?"kaget Rikha begitu membuka pesan masuk dari Bisma

"udah gak usah nolak, pokoknya nanti Aku jemput, miss U..':p"

Belum sempat Rikha membalas pesannya, Bisma sudah mengirimi Ia pesan lagi dan itu membuat Rikha kaget apalagi ada kata miss U walau diakhiri smile menujulurkan lidah

"ihhh.. Ko Aku jadi deg-degan gini yah?.. Masa dijemput? Nanti kalau si mamah lihat gimana? Bisa-bisa heboh lagi lihat anaknya pulang sama cowok, apalagi Eulis, uuhh pasti diledekin nih nanti.."fikir Rikha bingung sendiri


"Khaa Aku pulang duluan yah? Reza udah jemput soalnya, bye-byee..!!"tiba-tiba Eulis datang berpamitan pulang lebih dulu

"uhh, yaudah deh pulang sama Bisma juga gak papa, toh Bisma anaknya baik, paling nanti langsung diwawancarai sama si mamah trus si Dede juga.. Hufhh.. Yaudah Aku mau kamu jemput, Aku sebentar lagi selesai ko..':)"Rikha menarik nafasnya panjang kemudian membalas pesan singkat dari Bisma

"Aku udah didepan, kamu cepet kesini yah?"

"Hah? Bisma udah didepan? Ko bisa? Aduuhh.. Makin deg-degan aja ini teh.. Uhh gimana ini? Ko malah jadi takut sih??.."kaget Rikha tidak habis fikir, Ia tampak uring-uringan sendiri seperti orang bingung

"seumur-umur belum pernah ada satu pun cowok yang mau nganterin pulang, dan sekarang Bisma ada didepan mau nganter pulang? Gimana ini teh?.. Kenapa pikiran Saya malah jadi kacau begini??.."panik Rikha sesekali melirik kearah pintu bagian depan

Tak lama Handphone Rikha berdering mendapat panggilan dari Bisma, rupanya Bisma sudah tidak sabar menunggu Rikha diluar sana


"Aku udah didepan Kha, kamu masih didalam?
Kamu jadi kan pulang bareng sama Aku??"tanya Bisma bertubi saat Rikha menempelkan Handphone ketelinganya

"i..iya ja..jadi ko Bis, ka..kamu tunggu sebentar yah? A..aku kesana sekarang.."jawab Rikga gugup sampai mengeluarkan keringat kemudian segera mematikan sambungan telponnya

"hufh.. Semoga jantung Aku enggak copot kalau udah didepan Bisma.
Aneh banget sih? Kenapa jadi kaya gini? Padahal kalau lihat Eulis sama Reza mereka biasa-biasa aja, tapi kenapa Aku justru malah takut kaya gini?..
Huffhh, oke Aku harus tenang.. Hufh"Rikha menarik nafasnya panjang agar hatinya sedikit tenang, Ia pun segera bergegas meninggalkan Butik milik tantenya ini untuk segera pulang..



**
"ko malah berdiri disitu? Ayo naik? Nanti keburu malam lagi, gak baik anak perempuan masil berada diluar rumah malam-lama seperti ini.."jelas Bisma menunjuk jok motor ninja merahnya yang masih kosong itu

"i..iya Bis, tu..tunggu sebentar.."balas Rikha setuju

Bisma hanya tersenyum saat Rikha duduk di belakangnya

"pegangan yah?.."Bisma menoleh sekilas dan mulai melajukan motor ninja merahnya

"dduh, ma.masa harus pegangan sih?.. Nghh, i..ih kenapa jadi makin deg-degan.."Rikha begitu ragu untuk berpegangan pada pinggang Bisma. Ini baru pertama kali untuknya bisa berboncengan dengan seorang pria, makanya tak heran Ia begitu gugup dan kikuk

"hmhm.. Masa pegangannya kesitu? Gak papa peluk aja biar aman, trus kamunya enggak jatuh..
Peluk aja yah?"Bisma menarik tangan Rikha dan menempelkan diperutnya, kedua tangan Rikha pun akhirnya melingkar diperut Bisma

"i..iya Bis.."balas Rikha gugup

Bisma tersenyum manis melihat wajah polos Rikha. Rupanya Ia juga mengagumi gadis cantik bermata sipit ini.
Bisma segera melajukan motornya untuk mengantar Rikha pulang..


Sepanjang perjalanan tidak satu kata pun keluar dari mulut Rikha, Ia hanya diam menyenderkan kepalanya dipunggung Bisma. Rasa gugup dan takut sekarang berubah menjadi nyaman

"ternyata seperti ini yah rasanya berboncengan sama cowok.. Nyamaann banget, jadi pengen meluk Bisma terus. Dia baik, ramah juga sopan.."bibir Rikha tersenyum menikmati rasa yang membuat hatinya nyaman, rasa yang baru kali ini Ia rasakan dan alami, kedua kelopak matanya sampai Ia pejamkan walau henbusan angin malam sesekali menerpanya

"kayaknya Rikha gadis yang polos, Dia cantik, baik, ramah lagi.. Semoga pilihan Gue enggak salah lagi, Aku sayang kamu Kha.."Bisma ikut tersenyum melihat wajah polos Rikha dari kaca spion motornya. Tangan kirinya mencoba menggenggam tangan Rikha yang melingkar diperutnya

"ngh.. Bb.Bis?"Rikha mencoba melepaskan tangannya saat Bisma sentuh, rupanya Ia merasa risih karna Bisma memegang tangannya

"gak papa ko, Aku cuma pengen pegang aja.. Masa calon capar sendiri gak boleh megang? Kan cuma tangan aja bukan yang lain?.."ucap Bisma menoleh sekilas dan mempererat genggaman tangannya

"ma..maksud kamu? Caalon pacar?"kening Rikha mengerut bingung

Bisma tidak menjawab, Ia hanya tersenyum kecil dan kembali fokus pada kemudi motornya.



**
"Hemz.. Ternyata ini yang sering dirasain sama Eulis.. Memang indah sih, nyaman banget malah..
Sering diperhatiin dan kasih sayang tidak pernah putus..
Bisma memang baru kukenal, tapi kepribadiannya membuatku yakin untuk menerima cinta tulusnya.
Peristiwa pertama kalinya dalam hidupku yang sangat tidak bisa dilupakan adalah saat Bisma menembak..
Ia memang tidak romantis, bahkan Ia tidak bilang maukah Aku menjadi pacarnya, tapi Ia justru bilang kalau Aku adalah pacarnya, mulai saat itulah Aku dan Bisma resmi berpacaran..
Sekarang Aku bisa merasakan apa itu cinta dan kasih sayang..
Terimakasih Bis, rasanya semua rasa penasaran dalam hidupku mengenai Cinta dan Kasih sayang bisa terjawab semua karna kamu.."

Rikha tersenyum memancarkan raut wajah cantik yang berbinar bahagia. Tangannya Bisma sentuh dan Bisma genggam. Rikha memang tidak tahu apa-apa tentang Rasa atau cinta, tapi berkat Bisma Ia bisa merasakan semua itu


"gak ada Rikha yang suka melamun lagi, gak ada Rikha yang suka bengong sambil senyam-senyum lagi, gak ada ledekan dari si mamah dan Eulis bahkan si Dede Agni lagi..
Makasih Bisma, Aku sayang kamu Biss..."tiba-tiba Rikha menyenderkan kepalanya didada bidang Bisma, Ia sudah tidak gugup dan takut lagi jika berdekatan dengan cowok terlebih Ia tahu kalau Bisma sangat baik

"Aku sayang kamu Kha.. Aku akan terus sayang kamu sampai kapanpun..
Rasa Cinta dihati Aku setiap hari semakin bertambah buat kamu..
I heart You sayang.. Muuach.."Bisma mengecup lembut kening Rikha, bibirnya terukir senyum bahagia

"ko kamu kiss Aku?"kaget Rikha menjauhkan kepalanya dari dada Bisma

"kenapa? Masa cuma kiss aja gak boleh? Kan cuma di kening?..."Bisma tersenyum melihat ekspresi wajah Rikha yang lucu

"ta..tapi??"

"usssttt.. Kecupan dikening itu tanda Aku sayang kamu.. Aku gak akan keterlaluan ko, Aku cuma ingin kamu tahu kalau Aku sayang sayang kamu.."jelas Bisma meletakkan jari telunjuknya dibibir tipis Rikha

Rikha hanya tersenyum mengangguk kecil lalu berhambur memeluk tubuh Bisma

"Aku juga sayang kamu Bis..
Makasih yah udah kasih warna yang begitu indah didalam hidup Aku.."batin Rikha kembali menyenderkan kepalanya didada bidang Bisma

Bisma membalas pelukan Rikha, Ia mengelus rambut panjang Rikha dan sesekali bibirnya mengecup puncak kepala Rikha



"isshh.. Ko Saya jadi envy siih lihat Rikha sama pacarnya?
Uuu sampe terharu juga lagi..
Hikss,, Ejaaaa....."tiba-tiba Eulis menangis tersedu-sedu melihat kebahagiaan yang akhirnya bisa dirasakan oleh sahabatnya ini. Ia segera pergi mencari Reza kekasih hatinya.



END

1 komentar:

  1. Kok ceritanya beda sih, di halaman sebelumnya dira sama bisma itu aja ceritanya belum selsai, kenapa sekarang udah ganti cerita bisma sama rika?

    BalasHapus

Nggak Komentar, Nggak Kece :p