Kamis, 25 April 2013

Terpaksa BUKAN Cinta #6


Setelah cukup lama Dhira memandangi photo laki-laki yang sangat dicintainya itu, Dhira pun segera beranjak turun dari atas tempat tidur yang Ia duduki itu untuk beralih tidur dilantai, karna Ia takut kalau sampai ketiduran ditempat tidur Bisma bisa-bisa Bisma akan semakin marah padanya..


"Aku gak tau sampai kapan Aku harus tidur dibawah kaya gini Bis.. Padahal Aku istri kamu, tapi kamu gak pernah mau tidur sama Aku, apa sebegitu jijiknya Aku dimata kamu Bis.."lirih Dhira menepuk-nepuk bantal yang akan Ia kenakan untuk tidur, lalu mulai berbaring diatas lantai yang dingin itu hanya dengan beralas selimut tipis untuk menutupi tubuhnya

"kalau bukan karna bayi yang ada didalam rahim Aku ini, Aku pasti udah nyusul kamu kesana Raf, Aku beneran gak kuat disini, gak ada yang bisa perhatiin Aku kaya kamu dulu, Aku kangen kamu Raf.."lirih Dhira lagi-lagi meneteskan air matanya setiap mengingat sosok Rafael yang memang sangat meyayanginya

Dhira pun mencoba memejamkan matanya meskipun sangat sulit karna Ia merasa sangat kedinginan, namun Dhira terus berusaha agar Ia segera terpejam dan berharap Rafael akan datang didalam mimpinya nanti.





Sementara itu..

Ternyata Bisma masih berdiri diambang pintu kamarnya, air matanya menetes semakin sering melihat apa yang dilakukan Dhira didalam kamarnya, Bisma begitu miris melihat sikap Dhira yang ternyata tidak seperti yang Bisma fikirkan


"Aku emang udah salah Ra, Aku minta maaf sama kamu, Aku bener-bener gak bermaksud nmenyiksa batin kamu kaya gini.. Aku cuma belum bisa menerima semuanya Ra, belum Bisa.."batin Bisma lirih menatap tubuh Dhira yang terbaring diatas lantai kamarnya hanya dengan beralaskan selimut tipis yang menutupi tubuhnya

hingga akhirnya Bisma pun masuk kedalam kamarnya dan berjalan pelan menghampiri Dhira


"Hey, bangun loe!! Ngapain Loe tiduran dilantai kaya gini?.."Bisma mengguncang pelan tubuh Dhira dengan kakinya, entah apa yang ada difikirannya saat ini, Ia tidak tega tapi Ia juga tidak mau menunjukkan perhatiannya itu didepan Dhira

"Ra, bangun.. Loe jangan bikin Gue kesel deh!!"lagi-lagi Bisma mengguncangkan tubuh Dhira dengan kakinya karna dari tadi Dhira tidak menyahuti ucapannya

"isssh.. Bangun!! Loe bener-bener bikin Gue kesel yah!!"akhirnya emosi Bisma pun kembali memuncak, Ia mengguncang tubuh Dhira lebih kencang dengan kaki kanannya itu, hingga akhirnya Dhira pun terusik dan bangun

"Bi..Bisma?.. Ka..kamu kenapa Bis?..
Ko kamu nendangin kaki Aku kaya gitu?..
Aku kan udah tidur dibawah, kamu mau apa lagi Bis?.."tanya Dhira kaget plus tidak percaya dengan apa yang Bisma lakukan padanya ini

"Loe tidur diatas, Gue gak mau kalau sampe loe sakit dan tambah ngerepotin hidup Gue.."suruh Bisma singkat dan segera berjalan meninggalkan Dhira menuju sofa didalam kamarnya

Dhira masih tidak mengerti dengan apa yang Bisma ucapkan, Ia malah bengong masih dengan posisi duduk diatas lantai kamarnya itu

"ma..maksud Bisma a..apa sih?.. Kenapa Dia nyuruh Aku tidur diatas?
Trus nanti dia tidur dimana kalau Aku tidur diatas?.."pikir Dhira bingung

"Loe punya kuping gak sih??..
Gue bilang LOE TIDUR DIATAS, budek banget sih jadi cewek!!"bentak Bisma kasar bakna menekan kata-katanya itu hingga membuat Dhira kaget dan kembali meneteskan air mata

"i..iya Bis maaf, A..aku gak denger.."ucap Dhira terbata-bata karna takut, Bisma tidak menghiraukan ucapan Dhira lagi karna Ia langsung berbaring diatas sofa didalam kamarnya

Dhira beranjak dan segera naik keats tempat tidur yang bisanya ditempati oleh Bisma, Ia masih bingung dan tidak mengerti dengan sikap Bisma yang kadang baik tapi terkadang juga kasar padanya

"Aku bener-bener gak ngerti sama sikap kamu Bis, kamu kadang baik, bahkan sangat baik.. tapi kadang kamu juga sering banget bentakin Aku,
Aku beneran gak ngerti sama sikap kamu ini Bis.."batin Dhira menatap kearah Bisma yang sudah tertidur diatas sofa tak jauh darinya

Dhira pun segera memejamkan matanya yang sudah sangat mengantuk itu untuk segera tidur, hingga akhirnya Ia pun terlelap dengan posisi tidur yang begitu nyaman baginya



namun.. tiba-tiba saja Bisma tersenyum melihat kearah Dhira yang sudah terlelap tidur, Ia pun langsung beranjak bangun dan menghampiri Dhira yang sudah tertidur itu


"maafin Aku ya Ra, lagi-lagi Aku harus bersikap kasar sama kamu.
Aku cuma gak mau aja nunjukkin perhatian Aku didepan kamu Ra, Aku emang sayang sama kamu, tapi rasa Benci didalam hati Aku lebih besar sama kamu Ra. Maafin Aku karna Aku gak bisa menjadi seperti Rafael yang selalu membuat kamu nyaman,
Maafin Aku yah Ra.."batin Bisma menatap wajah polos Dhira yang begitu cantik walaupun sedang tertidur, Bisma mengelus lembut rambut Dhira dan menyingkir kan poni Dhira yang sedikit menutupi mata



dan..




"Cuuuuuppp...."Bisma mengecup kening Dhira dengan sangat lembutnya bahkan penuh dengan perasaan, cukup lama Bisma menempelkan bibir tipisnya di kening Dhira, hingga akhirnya Ia pun melepaskannya dan kembali menuju sofa didalam kamarnya itu untuk segera tidur..





Pagi harinya..



"Loh Bis, kamu mau kemana?..
Bukannya sekarang hari libur? Tapi ko pakaian kamu rapi banget gini?"tanya Dhira heran saat melihat Bisma yang begitu rapi dengan kaos berwarna putih dilapisi dengan jaket berwarna merah yang melekat ditubuhnya juga celana jeans panjang yang Bisma kenakan

"Gue mo pergi keman pun bukan urusan loe, jadi loe gak usah banyak tanya.."tegas Bisma menatap kesal kearah Dhira dan segera keluar dari dalam rumahnya menuju mobil sedan hitam didepan

mendengar Bisma berbicara seperti itu, Dhira hanya diam dan menundukkan kepalanya karna takut salah bicara lagi dan hanya akan mendapat bentakan lagi dari Bisma


"kira-kira Bisma mau kemana yah?
Ko wajahnya kaya yang seneng gitu?.."pikir Dhira heran sambil mencoba melihat kearah Bisma yang mulai menjauh meninggalkan pekarangan rumahnya

"empp.. Ya udah deh, mungkin Bisma mau nemuin seseorang yang memang bisa buat hatinya seneng..
Mending Aku gak usah berfikiran yang macem-macem dulu sampai Aku tau pasti yang sebenarnya.."batin Dhira meyakinkan dirinya sendiri, padahal sebenarnya hatinya sangat sakit kalau sampai Bisma menemui wanita lain atau mungkin pacarnya sekalipun..

Dhira tersenyum dan segera membereskan meja makannya bekas Dhira dan Bisma sarapan tadi..






**
"aduuh, Bisma mana sih??.. Katanya mau jemput, tapi sampe siang gini ko belum datang juga?.."seorang gadis cantik ini tampak uring-uringan mencari sosok pemuda yang Ia panggil Bisma tadi, wajahnya begitu cemas dicampur kesal karna menunggu Bisma tidak kunjung datang juga

"Isssh.. Bisma ruh bener-bener rese yah, masa telpon Aku sampai Ia Reject sih? Sahabat macam apa coba kaya gitu?.."omelnya lagi karna sambungan telponnya tidak diterima alias ditolak oleh sipenerima

karna kesal, akhirnya gadis cantik berambut panjang dan sedikit pirang ini pun bergegas membawa dua koper berukuran sedang yang Ia bawa untuk meninggalkan tempat tersebut karna yang Ia tunggu tak kunjung datang juga..




Sementar itu..

Ternyata Bisma kejebak macet dipertigaan lampu merah, ia begitu kesal karna gara-gara kemacetan lalu lintas ini Ia jadi telat menjemput gadis yang selama ini Ia sukai bahkan sangaat Ia sukai

"aduuuhh.. Bisa-bisa Dina marah nih sama Gue, mana nih mobil gak mau maju juga lagi dari tadi, isssh.. Sial!! BB juga ikutan mati lagi.. Aaaarrrrgghh!!"dengus Bisma kesal dengan segala derita yang sepertinya sangatlah lengkap, bahkan Bisma sampai menjambak rambutnya sendiri saking kesalnya..




Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p