Setelah selesai membersihkan dirinya, Bisma pun keluar dari dalam
kamar mandi dengan mengenakan handuk putih yang Ia lilitkan
dipinggangnya, sementara badannya sendiri tidak terbalut kain sehelaipun
Bisma berjalan menuju lemari didalam kamarnya itu, Ia membuka pintu lemari dan mulai mencari baju yang akan Ia kenakan
"issh.. Mana lagi baju Gue?.."Bisma mengacak-ngacak lemari bajunya,
Ia mencari kaos merah favoritnya yang sering Ia pakai itu, sedangkan
Dhira hanya diam memperhatikannya tanpa bersuara sedikitpun
Setelah lengkap memakai pakaiannya, Bisma pun segera menghampiri
sofa didalam kamarnya itu dan berbaring karna sangat lelah, namun
lagi-lagi Dhira hanya diam memperhatikan Bisma tanpa satu patah kata pun
yang keluar dari dalam mulutnya
"kenapa kamu harus tidur disitu sih Bis?..
Kenapa kamu gak tidur disini? Padahal Aku ini istri kamu Bis, jadi
sudah sepantasnya kamu tidur disamping Aku.."batin Dhira lirih menatap
kearah Bisma yang wajahnya ditutupi sebuah majalah itu, sedangkan posisi
Dhira sendiri berbaring diatas tempat tidurnya
"Bis...?"tiba-tiba Dhira memberanikan diri untuk memanggil Bisma
"apaan sih? Udah loe tidur aja deh, udah malem tau gak!!"balas Bisma ketus tanpa menoleh sedikitpun kearah Dhira
"Aku cuma mau kau tidur disini Bis, ini juga kan kamar kamu.. Aku takut nanti badan kamu malah sakit kalau tidur disofa terus..
Lagi pula Aku ini istri kamu, apa kamu gak mau tidur sama
Aku?.."tanya Dhira lagi, Ia memberanikan diri berbicara pada Bisma,
walaupun sebenarnya Ia sangat takut dan ragu
"udah deh loe gak usah minta yang macem-macem..
Loe mau tidur dilantai lagi?
Enggak kan?..
Jadi loe gak usah minta yang macem-macem lagi sama Gue!!"Bisma
bangkit dan menoleh kearah Dhira, tatapan matanya begitu penuh amarah,
bahkan ucapannya saja penuh dengan bentakan kasar
"ma..maaf Bis, Aku..aku cuma takut kamu sakit aja.. Aku gak
bermaksud bikin kamu kesel, maaf.."ucap Dhira pelan, Ia menundukkan
kepalanya karna takut dan tidak berani menatap Bisma
"sekarang mending loe tidur, Gue gak mau denger ocehan gak jelas loe
lagi!!"suruh Bisma ketus lalu kembali berbaring diatas sofa kamarnya
itu untuk tidur
"i..iya.."balas Dhira gugup, Ia pun segera berbaring dan mencoba
untuk memejamkan matanya yang sangat sulit untuk dipejamkan itu karna
Dhira memang belum mengantuk
"sampai kapan rumah tangga Aku dan Bisma seperti ini terus?..
Ya Allah.. Berikanlah keajaiban-Mu untuk keluarga kecilku ini,
semoga sikap Bisma bisa berubah menjadi baik lagi dan tidak kasar lagi
ya Allah.."batin Dhira lirih, air matanya pun menetes dari kelopak
matanya yang terpejam..
**
Kini Bisma sudah terlelap dialam mimpinya, tidurnya begitu pulas bahkan sampai tidak terusik sedikitpun
sementara Dhira?
Ia justru sangat gelisahm tubuhnya pun terus terusik bergerak dan sangat sulit untuk memejamkan matanya lagi
"aduuh.. Ko jadi gak bisa tidur gini siih?..
Padahal udah jam setengah satu malem, tapi kenapa mata Aku gak bisa
merem lagi.."pikir Dhira begitu gelisah, Ia pun bangun dan melirik
kearah Bisma yang sudah terlelap
"hemz.. Bisma udah tidur?..
Tapi kenapa Aku pengen banget makan nasi goreng buatan
Bisma?.."pikir Dhira bingung sendiri, Ia pun melirik kearah perutnya
yang masih datar itu
"Aduuh sayang.. Kamu jangan minta yang aneh-aneh dong sama mamah,
papah Bisma gak mungkin masakin kita nasi goreng, jangan minta yang
aneh-aneh yah?.."Dhira mengelus perutnya yang belum terlihat membuncit
itu, entah kenapa tiba-tiba saja Dhira ingin sekali memakan nasi goreng
buatan Bisma, mungkin karna Ia sedang hamil dan wajar saja kalau Ia
mengidam ingin makan masakan suaminya
Dhira yang merasa tidak mungkin bisa merasakan nasi goreng buatan
Bisma itu pun kembali tidur dan berusaha untuk memejamkan matanyaaaaa
"pliss sayang, jangan buat mamah tambah sedih. Papah Bisma pasti gak
bakalan mau masakin kita nasi goreng, apalagi ini udah malem.."ucap
Dhira lagi sambil terus mengelus perutnya, air matanya pun menetes
begitu saja karna merasa sedih apa yang Ia inginkan saat ini tidak
mungkin bisa Ia dapatkan, apalagi nasi goreng buatan Bisma, hempp..
Benar-benar sangat tidak mungkin..
Dhira pun kembali memejamkan matanya, tubuhnya terus bergerak
berbalik kekiri dan kekanan, mungkin karna perutnya yang kosong juga
makanya sangat sulit sekali untuk tidur
hingga akhirnya, Bisma yang terlelap tidur pun merasa terusik akan
apa yang Dhira lakukan, Ia pun membuka kedua bola matanya perlahan
"Berisik banget sih loe, gak tau apa ini udah malem?.. Loe bisa kan
usah ganggu tidur Gue?.."Bisma menyipitkan matanya melirik kearah Dhira,
nada suaranya begitu terdengar kesal
"ma..maaf Bis, Aku..aku gak bermaksud ganggu tidur kamu.."ucap Dhira
gugup, Ia pun kembali mencoba memejamkan matanya lagi karna takut Bisma
tambah marah
"sekali lagi loe buat Gue bangun, Gue gak akan segan-segan bertindak
kasar sama loe Ra..!!"tegas Bisma sedikit mengancam yang membuat Dhira
kaget akan ucapannya ini
"i..iya Bis.."balas Dhira gugup kemudian segera memejamkan kedua matanya lagi untuk tidur walaupun sebenarnya sangat susah
"huh, gak siang gak malem bisanya cuma nyusahin doank, kenapa loe
gak ikut mati aja sih sama si Rafa?"batin Bisma mendengus kesal, Ia pun
menutup selimutnya sampai diatas kepala dan segera tidur kembali
sementara Dhira kini Ia malah menangis sambil mengelus perutnya yang
masih datar, Ia tidak habis fikir kenapa masa kehamilannya ini begitu
pahit, bahkan saat Ia menginginkan sesuatu saja begitu sulit untuk bisa
mendapatkannya, padahal Ia hanya ingin makan nasi goreng buatan Bisma
saja..
"hiks.. Kenapa rasanya sakit banget hati Aku ini gak bisa makan nasi goreng buatan kamu Bis..
Apa ini yang namanya ngidam?..
Aku gak tau kenapa pengen banget makan nasi goreng itu, hiks.."lirih
Dhira sampai tersedu-sedu, bahkan air matanya pun terus menetes
membasahi pipi mulusnya itu
Bisma pun merasa terusik mendengar tangisan Dhira, Ia benar-benar dibuat kesal akan sikap istrinya ini
"euuuh.. Nih cewek pengen Gue bunuh kali yah? Gak bisa apa diem
sebentar, bisanya cuma bikin kepala Gue tambah pusing aja.."dengus Bisma
kesal, Ia pun segera bangkit dan berjalan pelan menghampiri Dhira
"Loe kenapa?.."tanya Bisma ketus, namun Ia berusaha untuk meredam amarahnya
"hiks.. Aku, Aku gak papa ko Bis, Hiks.."jawab Dhira sesegukan, Bisma mengangkat wajah Dhira dan menatap mata Dhira yang sembab
"loe nangis?.."tanya Bisma lagi, Dhira menggeleng pelan dan menundukkan kepalanya karna takut
Bisma menarik nafasnya panjang, Ia mencoba tetap rileks lalu duduk disamping Dhira
"udah malam, gak baik loe nangis malem-malem kaya gini..
Mending sekarang loe istirahat, jangan jangis lagi yah?"ucap Bisma
pelan, tangannya pun menghapus air mata yang mengalir deras dipipi Dhira
"hiks.. Maaf Bis, Aku gak bermaksud ganggu tidur kamu ko, Aku minta
maaf.."ucap Dhira merasa bersalah, namun Bisma malah tersenyum melihat
sifat Dhira yang begitu polos ini
"kamu udah makan?.."tanya Bisma tiba-tiba yang kini sudah memanggil Aku-Kamu lagi
"u..udah ko, A..aku udah makan Bis.."jawab Dhira gugup, namun lagi-lagi Bisma malah tersenyum mendengar jawaban dari Dhira
"gak usah bohong Ra, Aku tau kamu pasti belum makan..
Sebentar yah, biar Aku buatin kamu makanan.."Bisma beranjak dari
duduknya, Ia pun segera keluar dari dalam kamarnya itu menuju dapur,
entahlah kenapa tiba-tiba sikapnya berubah menjadi lembut lagi, apa
mungkin setannya sedang tidur makanya Bisma jadi baik lagi pada
Dhira..*hoho ngacco'xD
Dhira hanya menatap heran kearah Bisma, Ia benar-benar tidak mengerti akan sikap suaminya ini
"sebenarnya kamu itu siapa ih Bis?..
Kadang-kadang kamu baik banget, bahkan kamu bisa melebihi Rafael, tapi kadang juga kamu bentak Aku dan selalu kasar sama Aku..
Aku gak ngerti sama sifat kamu ini Bis, Aku benr-bener gak
ngerti.."lirih Dhira meneteskan air mata, sebenarnya Ia bahagia Bisma
bersikap baik lagi padanya, tapi Ia juga takut kalau sampai Bisma
berlaku kasar dan membentaknya lagi..
**
Tak perlu menunggu lama, akhirnya Bisma pun kembali dengan sepiring
nasi goreng ditangannya, Ia sungguh-sungguh membuatkan makanan untuk
Dhira karna yang Bisma tau Dhira memang belum makan dari pagi
Bisma pun berjalan menghampiri Dhira dengan sepiring nasi goreng
ditangannya, Ia duduk disamping dhira dan mulai mengaduk nasi goreng
yang masih panas itu
"Aku suapin yah?..
Ini nasi goreng buatan Aku loh Ra, jadi kamu harus cobain,, nih
aa??"Bisma menyodorkan sesendok nasi goreng kearah mulut Dhira, namun
Dhira malah menggeleng dan menutup mulutnya, air matanya tiba-tiba saja
menetes melihat perlakuan Bisma yang begitu lembut ini
"loh, ko kamu malah nangis sih Ra?..
Kamu kenapa?..
Kamu gak suka sama masakan Aku?..
Atau kamuuu.."ucapan Bisma terpotong
"enggak Bis, Aku suka ko sama masakan kamu, tapi kamu gak perlu
repot-repot untuk nyuapin Aku, Aku bisa makan sendiri ko gak perlu kamu
suapin.."jelas Dhira lirih, Ia cuma terharu melihat perlakuan lembut
dari Bisma yang mungkin hanya bersifat sementara ini
"gak papa ko Ra, lagi pula selama ini Aku kan gak pernah nyuapin
kamu, jadi apa salahnya kalau sekarang Aku nyuapin kamu?.."balas Bisma
tersenyum manis, Ia pun kembali menyodorkan sesendok nasi goreng
ditangannya kearah mulut Dhira
"enak gak?.."tanya Bisma menatap wajah Dhira serius karna takut kalau masakannya ini tidak enak
"enak ko Bis.. Enak banget malahan, makasih yah?.."jawab Dhira mengangguk kecil diiringi senyuman manisnya
"alhamdulillah kalau kamu suka Ra, Aku jadi seneng dengernya.."ucap
Bisma ikut menyunggingkan senyumnya, Ia pun kembali menyuapi Dhira
dengan nasi goreng buatannya itu..
Namun...
Tiba-tiba saja ekspresi wajah Bisma langsung berubah menjadi penuh
dendam, tatapan matanya pun menjadi sinis saat melihat kearah perut
Dhira
"ya Tuhaan.. Kenapa bayi itu masih tumbuh dirahim Dhira?..
Kenapa enggak kau ambil aja Tuhan?..
Aarrrggh!!!"batin Bisma kesal, rasanya Ia ingin sekali berteriak
karna emosinya selalu memuncak kalau menyadari kehadiran janin didalam
rahim Dhira yang bukan darah dagingnya itu..
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p