Mendengar suara Bel rumahnya berbunyi, Dhira pun segera bergegas
menuju pintu utama untuk membuakakan pintu. Ia melangkahkan kakinya
begitu pelan karna sedikit susah dengan keadaan perut yang semakin
membuncit..
"iya sebentaar..."sahut Dhira lagi saat bel rumahnya terus-terusan terdengar.
Langkah Dhira pun semakin dipercepat karna risih bel rumahnya terus berbunyi
"Ckleeeek..."Dhira memutar kunci berwarna perak itu dan perlahan membuka pintu rumahnya untuk mengetahui siapa yang datang
"Maaf.. Anda siaaa..."tiba-tiba ucapan Dhira terhenti saat melihat
pemuda yang berdiri dihadapannya dengan mengenakan seragam ala seorang
pegawai, ditangannya juga terlihat beberapa pucuk surat yang Ia bawa
"Apa benar ini rumahnya Pak Bisma Karisma?.."tanya pemuda itu ramah
"i..iya ini rumah suami saya Bisma Karisma. Ada perlu apa
yah?.."jawab+tanya Dhira balik, pemuda itu tersenyum ramah lalu
menyodorkan sebuah map berwarna coklat kearah Dhira
"ini ada kiriman untuk Pak Bisma, mohon agar ditanda tangani untuk
bukti penerimaan.."jelas pemuda tersebut yang ternyata seorang kurir
pengantar surat yang ditujukan untuk Bisma
"oh iya, terimakasih.."balas Dhira tersenyum ramah, Ia pun segera
menandatangani kertas yang disodorkan padanya untuk bukti penerimaan
"ya sudah, saya permisi dulu.. Mari?"pamit pemuda itu dan berlalu
pergi dengan motor yang tadi dibawanya, Dhira hanya mengagguk kecil dan
tersenyum kemudian segera masuk kembali kedalam rumahnya
"hempp.. Ini pasti berkas-berkas yang Bisma bilang semalam..
Berkas-berkas dari perusahaan yang bekerja sama sama perusahaan Bisma
itu. Iya berkas-berkas ini pasti sangat penting buat Bisma.."pikir Dhira
yakin, Ia pun segera menutup pintu rumahnya dan bergegas masuk
namun..
Pandangan Dhira tertuju pada sosok pemuda yang berdiri didepan
rumahnya, Ia sungguh kaget saat melihat ternyata Rafkha berjalan pelan
menghampirinya, hingga akhirnya Dhira pun tidak jadi menutup pintu
rumahnya
"Ra..rafkha?.. Mau apa Dia kesini? Kalau sampai Bisma lihat, pasti
Bisma akan marah.."batin Dhira khawatir, Ia pun pura-pura tidak melihat
sosok Rafkha karna tidak mau melanggar pesan Bisma yang tidak boleh
keluar rumah apalagi sampai menemui Rafkha
"tunggu..!!"teriak Rafkha berlari kecil kearah Dhira Dhira yang
tadinya ingin segera masuk dan mengabaikan kedatangan Rafkha pun
langsung terhenti, jantungnya mendadak berdebar cepat kalau Rafkha sudah
berada didekatnya
"Ya Allah.. Kenapa harus ketemu lagi?.. Aku gak mau kalau sampai
Bisma kecewa karna Aku ketemu sama Rafkha.. Aku gak bisa lihat Dia
sedekat ini?.. Bayangan wajah Rafa pasti langsung melintas dan membuat
Aku semakin yakin kalau Rafkha itu Rafa.. Aku mohon jangan biarkan hati
Aku menjadi berfikiran aneh-aneh lagi.. Aku mohon Ya Allah.."Dhira
menundukkan kepalanya, Ia sungguh tidak berani menatap wakah Rafkha.
Hatinya sungguh berkecamuk antara takut dan jantung yang terus berdebar
kencang.. Takut karna kalau sampai Bisma tau Ia bisa dimarahi dan
dicuekkan lagi oleh Bisma, namun perasaan hatinya tidak bisa bohong
kalau Ia memang selalu berdebar kala dekat dengan Rafkha, sama seperti
saat Ia dekat dengan Rafael..
"hey, ko bengong?.. Kamu kenapa? Kamu gak papa kan?.."Rafkha
melambaikan tangannya didepan wajah Dhira hingga Dhira pun terbuyar dari
lamunannya
"e..aa..Aku gak papa ko, Aku.. Aku baik-baik aja.."jawab Dhira gugup
plus salah tingkah. Rafkha malah tersenyum melihat wajah Dhira yang
cantik dan putih, pandangan matanya pun beralih melihat perut Dhira yang
sudah membuncit
"perut kamu makin besar aja yah?..udah berapa bulan?.. Aku juga udah
lama baru lihat kamu lagi, memangnya kamu kemana aja?.."tanya Rafkha
lagi, nada suaranya sungguh lembut persis seperti suara Rafael, Ia
menundukkan badannya dan mencoba untuk menyentuh perut Dhira
"A..aku ada terus ko dirumah. emp.. Usia kandungan Aku udah
7'bulan.. Ma..maaf kalau Aku emang jarang keluar rumah.."jawab Dhira
lagi-lagi dibuat gugup, apalagi Rafkha sampai memegang dan mengelus
perutnya, sungguh itu membuat jantung Dhira semakin berdebar tak karuan
"bayinya aktif banget.. Kayaknya dia Laki-laki.. Selamat yah? Karna
kamu akan segera menjadi seorang Ibu. Aku juga berharap kalau kelak Aku
bisa menjadi seorang Ayah walau kemungkinannya sangat kecil.."ucap
Rafkha kembali dengan sangat lembutnya, Ia sampai tidak sengaja
mengucapkan keinginan yang menurutnya sangat kecil kemungkinannya
namun Dhira tidak membalas lagi ucapan Rafkha, mulutnya bagaikan
terkunci, tubuhnya pun seakan mendadak kaku tidak bisa digerakkan
"Ya Allah.. Kenapa Aku begitu yakin kalau Rafkha itu Rafael?..
Kenapa yang Rafkha lakukan sama persis dengan yang pernah Rafael lakukan
pada hamba dulu?.. Elusan lembut tangannya benar-benar seperti elusan
tangan Rafa, apa Dia Rafael?.. Apa Dia Rafael Aku?.. Beri Aku petunjukmu
ya Allah.. Aku hanya ingin tau kenapa hati Aku terus-terusan berdebar
kencang dan merasa nyaman kalau Rafkha ada disini?.. Siapa Dia
sebenarnya? Siapa Dia ya Allah?.."batin Dhira lirih, air matanya sampai
menetes karna tak kuasa dengan perasaan hatinya
"hey, ko kamu bengong lagi?.. Aku boleh masuk gak?.. Aku pengen
ngobrolkngobrol sama kamu. Aku juga pengen bertanya tentang suatu hal
yang selama ini membuat hati Aku terus-terusan tidak tenang.. Aku boleh
kan masuk?.. Kebetulan istri Aku juga lagi gak ada dirumah, boleh
yah?..."pinta+jelas Rafkha begitu lembut dan penuh harap, entah kenapa
Dhira bisa menganggukkan kepalanya dan menyetujui permintaan Rafkha
"makasih.."balas Rafkha tersenyum senang, Ia pun segera masuk kedalam rumah Dhira dan membuntuti Dhira dari belakang..
**
"Jadi kamu hanya tinggal sama suami kamu aja Ra?.. Empp.. Aku fikir
pernikahan kalian sudah berjalan lama, ternyata belum genap satu tahun..
Kalau pernikahan Aku sudah hampir 2'tahun Ra, tapi Aku belum bisa
dikaruniai seorang anak karna Aku lagi sakit.."ucap Rafkha tiba-tiba, Ia
kembali tak sengaja menceritakan tentang kisah hidupnya pada Dhira
sementara Dhira sungguh tercengang mendengar ucapan Rafkha yang ternyata sudah menikah selama 2'tahun lamanya..
"apa Rafkha memang bukan Rafa?.. Tapi kenapa dengan perasaan hati
Aku ini?.. Ya Allah.. Aku mohon hentikan semua teka-teki ini.. Aku gak
sanggup dengan semua ini, Aku gak sanggup.."batin Dhia lirih, sedari
tadi Ia hanya menjawab seperlunya pertanyaan yang Rafkha lontarkan
padanya, Ia sungguh takut kalau nanti Bisma tiba-tiba datang dan akan
salah faham padanya, Ia juga tidak percaya kalau ternyata Rafkha sudah
menikah segitu lamanya, sedangkah kalau Rafkha memang benar-benar
Rafael, mungkin usia pernikahannya belum mencapai satu tahun. Tapi ini
sudah 2'tahun lebih..
"hemz.. Ko bengong lagi sih?.. Perasaan kamu sering banget
bengong?.. Awas loh jangan kebanyakan bengong, gak baik buat kesehatan
juga janin kamu.."ucap Rafkha membuyarkan lamunan Dhira
"e..enggak. Aku gak papa.. I..iya Aku juga tau.."balas Dhira gugup
Rafkha tersenyum kemudian beranjak dari duduknya
"empp.. kayaknya Aku udah terlalu lama disini.. Aku pamit pulang
dulu, kamu gak papa kan sendirian dirumah?.."Rafkha beranjak dari
duduknya dan berpamitan untuk pulang
"i..iya gak papa ko Raf, Aku..aku udah biasa sendiri.."balas Dhira
tetap saja gugup, Ia pun ikut beranjak dari duduknya dengan sangat
hati-hati karna perutnya yang sudah membesar Dhira pun mengantar Rafkha
sampai kedepan pintu rumahnya..
Sementara itu..
"haduuh Ra, kamu dimana sih sayang?.. Kenapa telfon Aku gak kamu
angkat?.. Kamu gak kenapa-napa kan Ra?.. Bayi kita juga gak papa kan
sayang?.. Ya Tuhan.. Kenapa hati ini menjadi khawatir banget sama
Dhira?.."Bisma terlihat begitu panik didalam ruangan kerjanya, tangannya
tak henti-hentinya mencoba menghubungi Dhira dengan BB yang Ia pegang,
wajah Bisma pun dibuat tegang karna Dhira sama sekali tidak menjawab
panggilan telfon dari Bisma, bahkan sms dan BBM pun tidak Dhira balas
"Gue harus pulang sekarang, Gue gak mau kalau sampai anak dan istri
Gue kenapa-napa.. Gue gak mau calon jagoan kecil Gue kenapa-napa nanti..
Iya Gue harus pulang.."yakin Bisma yang langsung menyambar tas kerjanya
kemudian segera keluar dari dalam ruangannya untuk pulang karna
perasaannya sungguh dibuat khawatir gak karuan..
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p