Akhirnya dengan wajah yang penuh keraguan dan kesal, Bisma pun mengikuti
apa yang Ilham perintahkan untuknya. Ia berjalan melangkah pelan
mengbuntuti Ilham Reza dan Dicky menuju sebuah tempat yang kini sudah
berada dihadapannya sendiri.
"Tempat apaan kayak gini? Gak jelas banget"gerutu Bisma menatap aneh
sebuah rumah kontrakan yang sangat tidak enak dipandang karna
berantakan seperti kapal pecah.
"udah diem aja, gak perlu banyak ngomel"ujar Ilham risih. Bisma pun
akhirnya diam meski bibirnya terus saja ia manyunkan karna kesal.
"Permisi..."ujar Ilham memanggil sang penghuni rumah kontrakan tersebut.
"gak ada orangnya kali, mending kita pulang aja deh, ngapain juga
sih disini.."ceplos Bisma ngasal. Ilham Dicky dan Reza menatapnya dengan
kesal.
"iya yaudah sono deh panggil lagi, gak yakin Gue kalau nih kontrakan
yang bentuknya udah ancur kayak kapal pecah gini ada
penghuninya.."lanjutnya lagi memandang ragu.
"permisi..."Ilham kembali memanggil sang pemilik rumah, kali ini
nada suaranya sedikit ia tinggikan, namun tetap saja tidak ada yang
menyahuti dan keluar dari dalam rumah kontrakan tersebut.
"tuh kan, kata gue juga pasti gak bakaa lan a..."Bisma langsung
menggantungkan ucapannya begitu melihat sosok lelaki bertubuh tinggi
dengan mata sipitnya berlari cepat dari arah dalam.
"RAFAEEEELL!!!"teriakan seorang gadis cantik menyusul langkah lelaki
yang dipanggil Rafael tersebut. Ia berlari mengejar Rafael dengan
membawa sebuah kemoceng ditangan kanannya.
"mau kemana lo Rafael? Awas aja kalo kabur!
Pokokny lo harus ganti dulu kue gue, LO GAK BOLEH KABUR!!"lanjutnya
terlihat sangat marah sambil terus mengejar Rafael yang kini sudah
berdiri dihadapan Bisma Reza Dicky dan Ilham ini.
"dih, ko lo malah nyalahin gue sih? Kan gue gak sengaja Dhe, jadi
jangan salahin gue doong!!"protes Rafael tidak terima. Ia bersembunyi
dibalik badan Ilham kemudian berpindah menjadi bersembunyi dibalik
punggung Bisma.
"Gue GAK mau tau! Pokoknya lo harus tetep ganti! Awas aja kalo
enggak, nih rasain nih, UH,uHH!!"emosi gadis berkulit putih dengan
rambut hitam lurus yang digerainya ini. Ia melayangkan kemoceng yang
dipegangnya kearah Rafael berkali-kali.
"aduh,duh!! Ko jadi malah gue yang dipukulin sih? Aduh-duh! Sakit
dong WOY!!"teriak Bisma merintih kesakitan akibat pukulan yang
dilayangkan oleh gadis tersebut.
"pokoknya lo harus ganti dulu, GANTI RAFFA!!"teriaknya masih saja
emosi. Pukulan demi pukulan pun ia layangkan dengan kencangnya kearah
Rafael, ia tidak peduli kalau akibat ulahnya itu justru membuat Bisma
kesakitan, bukan Rafael.
"gak mau! Lagian siapa juga yang ngerusakin? Ngapain harus diganti
coba? Kan gue udah bilang kalau gak sengaja.."tolak Rafael mengelak.
"issh tapi tetep aja lo yang ngancurin, pokoknya
ganti-ganti-gantiiii!!"kesalnya memaksa seraya terus memukul Rafael
tanpa peduli kalau Bisma lah yang terkena pukulan tersebut.
"aduh Am, Dick, Ja, tolongin gue dong, nih cewek stres kayaknya,
masa dari tadi gue dipukulin terus? Sakit tau gak!!"Bisma melirik ketiga
sahabatnya ini meminta pertolongan, kedua tangannya sudah terasa sakit
akibat pukulan kayu kemoceng yang diarahkan padanya, namun Ilham Dicky
dan Reza hanya diam menggaruk belakang kepalanya karna bingung harus
berbuat apa.
"aduhh ini ada apaan sih Dhe? Ko kalian berdua malah pada
ribut-ribut gini?"tiba-tiba seorang gadis cantik berkulit putih ini
datang dengan seorang laki-laki berpipi chuaby disampingnya.
"naah akhirnya lo datang juga Nes, ini nih si Dhean, masa Gue
disuruh ganti rugi? Mana dipukulin juga lagi. Kuenya yang rusak sendiri
dia malah marah-marah sama gue, huuh.."adu Rafael mendelik gadis yang
dipanggilnya Dhean ini kesal.
"isssh bohong banget sih?
Lagian gimana gak gue pukul coba? Lo tuh udah ngerusak kue gue Rafa,
GAK USAH Bohong deh!!"protes Dhean emosi dan kembali memukul Rafael
dengan kemoceng yang dipegangnya, alhasil Bisma meringis kesakitan karna
ia lah yang kena pukulan tersebut.
"aduhh Dhean Rafael! udah deh kalian itu. Gak bisa yah kalau sehari
aja gak pake berantem? Gak malu apa? Udah dewasa juga masih aja suka
berantem, kayak ANAK KECIL tau gak!!"bentak gadis yang ternyata bernama
Nesya Kirana atau Nesya ini emosi.
"tuh si Rafa yang kayak anak kecil, Gue sih enggak!"elak Dhean menunjuk Rafael.
"issh enak aja, elo kali tuh yang kayak anak kecil, dasar BOCAH!!"protes Rafael tidak terima.
"Errrghh!! Loe berdua tuh bisa diem sebentar GAK SIH, Raf Dhe? NGESELIN banget!!"bentak Nesya benar-benar emosi.
Akhirnya Dhean dan Rafael pun langsung diam membungkam mulutnya tanpa saling mengoceh lagi.
"sabar Nes, jangan marah-marah terus ah.."ujar lelaki berpipi cuaby yang sering disapa Rangga ini mengelus pundak Nesya pelan.
"ini udah kelewat sabar tau Ga!"balas Nesya singkat.
"oh iya, kalian siapa? Ko bisa ada disini?"tiba-tiba kening Nesya
mengerut bingung saat menyadari kehadiran Ilham Bisma Reza dan Dicky
didepannya.
"Gue Ilham, dan ini ketiga sahabat Gue Bisma Reza dan Dicky.."Ilham
memperkenalkan diri dan menunjuk kearah tiga sahabatnya yang berdiri
disampingnya itu.
"ohh jadi elo yang namanya Ilham? Yang tadi mau minta bantuan lewat
situs pacarboongan gue itu kan?"tebak Nesya ternyata tahu akan tujuan
kedatangan Ilham dan ketiga sahabatnya ini.
"iya gue Ilham yang tadi ngehubungin lo lewat situs www.pacarboongan.com, tapi yang mau nyari pacar di situs loe itu bukan gue, melainkan sahabat gue Bisma"ujar Ilham menjelaskan.
"iya Bisma, kita sih cuma nganterin aja, iya kan Ham Ja?"lanjut
Dicky menambahi. Reza hanya mengangguk setuju sementara Bisma sibuk
mengusap-ngusap tangannya yang merah akibat pukulan Dhean tadi(?)
"ohh gitu yah? Yaudah mending kita masuk aja dulu deh, kita
bicarakan semuanya didalam, ayo masuk? Sorry sebelumnya kalau rumah
kontrakan gue berantakan kayak kapal pecah gini, ayo masuk?"ajak Nesya
mempersilahkan Ilham Dicky Reza dan Bisma untuk masuk kedalam rumah
kontrakan miliknya.
Tanpa menunggu lama lagi mereka ber empat pun masuk membuntuti Nesya
dari belakang, awalnya Bisma menolak, tapi berhubung Ilham memaksanya
ia pun mau masuk. Dhean dan Rafael sendiri justru malah diam berdiri
didekat pintu tanpa mau ikut masuk, keduanya masih saja saling ngedumel
satu sama lain.
"apa lu?"Dhean menatap Rafael ketus.
"dih, apaan lu? Sok ngelihatin gue!"balas Rafael tak kalah ketus.
"dasar nyebelin!!"kesal Dhean membuang muka.
"lo kali yang nyebelin, kalo gue sih udah jelas ngangenin"balas Rafael tersenyum pede.
"amit-amit!"Dhean mengetuk-ngetuk keningnya membelakangi Rafael.
"imut-imuuuut.."goda Rafael tertawa kecil melihat ekspresi wajah Dhean yang menurutnya sangat lucu.
"Hiihhh!!"Dhean mengepalkan kedua tangannya geram. Rafael sungguh dibuat ngakak melihat Dhean kalau sudah marah seperti ini.
**
"Jadi gimana? Udah ada yang cocok belum?"tanya Nesya tiba-tiba.
"hmm, kayaknya semuanya gak ada yang cocok deh buat gue, masa kayak
begini semua sih? Gak ada pilihan yang lain apa?"Bisma menutup laptop
yang disodorkan Nesya padanya. Rupanya photo-photo gadis cantik yang
akan menjadi calon pacar boongan nya itu tidak ada satu pun yang ia
sukai.
"parah lo Bis, semuanya cantik-cantik gini lo bilang gak ada yang cocok, hufh payaah.."celetuk Dicky kesal.
"iya parah banget, pantes aja sampe sekarang ngejomblo terus, abis
lo tuh pemilih banget jadi cowok, payah lu!"setuju Reza menambahi.
"ya namanya juga enggak cocok, harus di gimanain lagi? Gue tuh kalo
nyari pacar harus yang cocok yah? Meskipun itu CUMA pacar
boongan!!"ketus Bisma menatap Reza dan Dicky kesal.
"hufh, yaudah lo coba lihat yang ini deh.. Disini photo-photonya
lebih fresh dan cantik.. Lo tinggal pilih aja mau yang mana, nanti gue
atur semuanya.."lerai Nesya menyodorkan layar laptopnya kembali kearah
Bisma.
"lihatnya yang bener, awas aja kalo sampe gak ada yang cocok juga, gue kasih pacar cowok lu bisa-bisa"ancam Ilham ngasal.
"haha, mudah-mudahan aja kaga ada yang cocok, biar si Bisma pacaran ama cowok sekalian"ceplos Dicky ikutan ngasal.
"huh, tapi ini semua beneran gak ada yang cocok sama Gue, gimana
dong?"Bisma kembali menyingkirkan laptop Nesya yang dilihatnya beberapa
photo gadis cantik namun menurutnya masih saja tidak ada yang cocok.
"waah parah lo Bis, masa beneran gak ada yang cocok?"Ilham menatap Bisma bingung.
"beneran gak ada"balas Bisma menggeleng pasrah.
"haduh, trus gimana dong? Emang gak ada yang lain lagi Nes?"tanya Ilham melirik Nesya.
"Gue cuma punya segitu aja, tapi masa gak ada yang cocok?"tanya Nesya bingung. Bisma menggeleng memasang wajah lemasnya.
"satu pun?"lanjutnya lagi dan Bisma tetap saja menggeleng.
"huh! Gue rasa sih mata lo mesti dibawa ke Dokter Bis, masa
cewek-cewek cantik begini lo bilang gak ada satu pun yang cocok? Sakit
lu ahh!"gerutu Dicky mendengus kesal.
"aduhh tapi gue gak punya stok photo-photo yang lain, gimana dong?
Masa tetep gak ada yang cocok sih?"Nesya menggaruk rambutnya bingung.
"hemz, gimana kalau sama loe aja? Gue pilih elo deh, entar Gue bayar
berapapun yang lo mau. Setuju?"tawar Bisma tiba-tiba membuat mata Nesya
membola kaget.
"HAH? kenapa harus Gue?"kaget Nesya tidak percaya.
"ya dari pada enggak ada, lagian lo cantik, jadi gak bakal
malu-maluin kalau gue bawa loe kerumah entar.."jawab Bisma tersenyum
kecil.
"ta..tapi jangan Gue dong.. Gu..gue tetep gak bisa kalau harus jadi
pacar boongan elo nya, so..soalnya gu..gue udah punya pacar. Iya punya
pacar, dan.. Dan ini pacar Gue, ja..jadi gue gak bisa.."dengan suara
gugup Nesya buru-buru menggandeng lengan Rangga yang sedari tadi hanya
diam duduk disampingnya, rupanya ia tidak mau kalau harus menjadi pacar
boongan Bisma, makanya ia berani berbohong.
"hah? Aku pacar kamu Nes?"Rangga melongo kaget mendengar pengakuan Nesya barusan.
"i..iya, kita kan emang pacaran, kamu gimana sih Ngga.."ucap Nesya
sedikit berbisik dan mengedipkan matanya agar Rangga mengerti.
"hufh, trus nasib gue gimana dong? Masa gue harus pulang tanpa hasil
sih?"Bisma menarik nafasnya berat, tubuhnya pun seketika melemas
mendengar penuturan Nesya dan Rangga.
"engh.. Gi..gimana kalau loe sama Dhean sahabat gue aja?"usul Nesya
tiba-tiba tersenyum melirik sahabatnya yang masih berdiri diambang pintu
bersama Rafael itu.
"Dhean? Siapa dia?"Bisma mengerutkan keningnya bingung.
"Dhean itu sahabat baik gue, tuh orangnya lagi berdiri
disitu.."Nesya menunjuk arah pintu dimana Dhean dan Rafael masih stay
berdiri disana.
"yang mana? Yang sebelah kiri atau kanan?"tanya Bisma polos.
"ya yang kiri lah Bis, yang kanan kan cowok. Masa iya lo mau ama
cowok? SAKIT loe!!"geram Dicky ikut bicara. Bisma pun menyipitkan
matanya menangkap siapa gadis bernama Dhean yang Nesya maksudkan.
"HAH? Jadi cewek stres itu yang lo maksud?
Cewek yang barusan mukulin gue sampe merah-merah gini?
Loe gak salah Nes?
Dihh ogah banget gue kalau harus jadiin dia pacar boongan gue,
amit-amit deh.."tolak Bisma langsung emosi begitu tahu siapa cewek yang
dimaksudkan oleh Nesya.
"iya itu namanya Dhean, dia baik ko, cantik lagi, masa lo gak mau?"tawar Nesya tersenyum kecil melirik Dhean.
"Eh, maksudnya apaan nih? Ko loe bawa-bawa gue sih Nes? Gue kan gak
ada urusannya sama situs lo itu, lagian gue gak pernah mau ikut campur
yah sama situs pacarboongan loe! jadii gue harap LOE GAK bawa-bawa nama
gue!"protes Dhean tiba-tiba menyahuti karna merasa namanya
disebut-sebut. Dengan segera Nesya pun beranjak dari duduknya
menghampiri Dhean.
"aduh Dhe, loe jangan marah dulu dong.. Please buat kali ini loe
tolongin gue, cuma seminggu doang ko, ayolah.. Gue belum bayar uang
kontrakan 2'bulan, jadi gue harap loe mau bantuin yayaya?
Please??.."pinta Nesya memohon dengan nada sedikit berbisik karna takut
didengar oleh yang lain.
"tapi kan gue gak ikut-ikutan soal situs yang gak jelas loe itu Nes, masa gue harus kena juga sih?"ujar Dhean lemas.
"ayolah.. Please bantuin gue, cuma seminggu ko, abis itu udah, yaya?
Bantuin gue.."Nesya menyatukan kedua telapak tangannya memohon.
Dhean memandang Bisma dengan tatapan ragu.
"Apa Lu?"sentak Dhean ketus karna Bisma menatapnya balik.
"dih apaan? Dasar cewek stres!"dengus Bisma kesal.
"udah lu jangan bikin ulah lagi. Pokoknya kali ini loe gak boleh
nolak. Kalau loe nolak loe bakal kehilangan semua fasilitas loe, mau
Hah?"ancam Ilham mengingatkan.
"iya gue pasrah.. Gue gak mau kalau harus kehilangan semua fasilitas
gue, tapi ini sungguh TERPAKSA yah? Ogah gue kalau harus beneran punya
pacar kayak tuh cewek stres!"dumel Bisma melirik Dhean sinis.
"ish, lagian siapa juga yang mau beneran pacaran sama cowok kaya
loe! udah kurus, cungkring, nyebelin plus sombong lagi!"batin Dhean tak
kalah sinisnya melirik Bisma.
"jadi gimana Dhe? Mau kan? Cuma seminggu ko, loe gak akan biarin gue
diusir dari rumah kontrakan ini kan? Ayolah please kali ini tolongin
gue, cuma seminggu doang, please.."pinta Nesya kembali memohon.
"hufh, IYA yaudah gue mau, tapi ini DEMI elo yah Nes? Bukan demi si
cungkring satu itu!"pasrah Dhean akhirnya. Ia sedikit menekan
kata-katanya menatap Bisma sinis.
"yeee thank you Dheee.. Elo itu emang sahabat paling the best,
thanks yaaah?..."Nesya berhambur memeluk tubuh Dhean dengan senangnya.
"iya-iya, gue lakuin ini semua demi elo Nes.. Tapi jangan kelamaan
meluknya, malu dilihatin sama yang lain.."balas Dhean tersenyum kecil.
Nesya pun melepaskan pelukannya dan ikut tersenyum.
"hemz.. Yaudah kalau gitu kita pamit buat pulang yah Nes, nanti malam biar Bisma kesini lagi buat jemput Dhean.
Ini buat pembayaran awalnya, sisanya nanti kalau semuanya udah
selesai.."pamit Ilham tiba-tiba. Ia beranjak dari duduknya diikuti Dicky
Reza dan Bisma, lalu menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat muda
kearah Nesya.
"iya oke Ham, thanks yah? Semoga semuanya berjalan lancar.. Tenang
aja, nanti malam Dhean pasti akan nunggu Bisma disini, jadi gue tunggu
sampai nanti malam.."balas Nesya ramah diiringi senyum.
"sip sama-sama. Yaudah gue Bisma sama yang lain pamit dulu,
bye.."lanjutnya lagi kemudian segera keluar meninggalkan rumah kontrakan
Nesya.
"awas aja kalo sampe loe buat gue malu didepan mamah entar"batin
Bisma melirik Dhean sinis seraya melangkah keluar membuntuti Ilham Dicky
dan Reza.
"baru kali ini gue nemu jenis cowok cungring yang nyebelin kaya loe!
Amit-amit deh kalau harus jadi pacar beneran tuh cowok, jadi pacar
boongan aja gue gak mau, apalagi pacar beneran, iihh"Dhean bergidik geli
menatap kepergian Bisma dan ketiga sahabatnya.
Malam harinya..
Bisma kini sudah siap dan rapi dengan pakaian simpelnya. Ia
mengenakan celana jeans hitam dengan baju kaos merah dan jaket jeans
berwarna biru yang hendak ia pakaikan dibadannya.
"hemm.. Anaknya mamah udah main rapi aja nih? Mau kemana kamu Bis?
Inget sama perjanjian kita kan? Sebentar lagi jam tujuh loh..
Kalau sampai kamu gak bisa bawa pacar kamu itu kerumah jam tujuh
nanti, siap-siap aja yah semua fasilitas kamu mamah sita.."ujar tante
Casma tiba-tiba muncul diambang pintu kamar Bisma. Bibirnya tersenyum
penuh ledekan menggoda putra semata wayangnya ini.
"iya-iya Bisma inget ko. Mamah bawel banget sih. Ini juga Bisma mau
pergi buat jemput pacar Bisma. Jadi mamah GAK USAH takut kalau Bisma gak
bisa nepatin janji. Lagian cuma pacar doang, Bisma itu BISA dengan
mudah bawa pacar Bisma kesini malam ini juga!"jelas Bisma sedikit
menekan kata-katanya menatap tante Casma geram.
"oh yah? Kalau gitu hebat dong anak mamah ini?
Kalau gitu pasti bisa dong buktiin jam tujuh nanti? Kalau enggak
siap-siap aja fasilitasnya mamah ambil, ingat SEMUA fasilitas loh
Bis.."tante Casma malah sengaja menggoda dan memanasi putra satu-satunya
ini.
"Bisma MAU pergi. Jadi Bisma harap mamah menyingkir jangan
terus-terusan berdiri didekat pintu, Bisma mau keluar!"jelas Bisma
jengkel menahan marahnya menatap wajah sang mamah.
Tante Casma pun menyingkirkan tubuhnya agar tidak menghalangi
langkah Bisma, bibirnya tersenyum puas melihat ekspresi wajah Bisma yang
tengah kesal namun sangat terlihat lucu.
"ingat jam tujuh yah Bis?? Awas jangan sampai telaat.."teriak tante Casma mengingatkan.
"iya MAMAAAAAAHH!!!"sahut Bisma tak kalah berteriak saking jengkelnya.
"ahaha, asikk ketemu calon menantu.. Uhh harus cepet siapin menu
buat makan malam nih.."tante Casma melonjak senang dan buru-buru keluar
dari kamar Bisma menuju dapur untuk menyiapkan menu makan malam
menyambut kedatangan pacar Bisma yang sangat ia tunggu-tunggu itu.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p