Minggu, 21 Juli 2013

www.pacarboongan.com #Part 3

Akhirnya dengan wajah yang penuh keraguan dan kesal, Bisma pun mengikuti apa yang Ilham perintahkan untuknya. Ia berjalan melangkah pelan mengbuntuti Ilham Reza dan Dicky menuju sebuah tempat yang kini sudah berada dihadapannya sendiri.


"Tempat apaan kayak gini? Gak jelas banget"gerutu Bisma menatap aneh sebuah rumah kontrakan yang sangat tidak enak dipandang karna berantakan seperti kapal pecah.

"udah diem aja, gak perlu banyak ngomel"ujar Ilham risih. Bisma pun akhirnya diam meski bibirnya terus saja ia manyunkan karna kesal.


"Permisi..."ujar Ilham memanggil sang penghuni rumah kontrakan tersebut.

"gak ada orangnya kali, mending kita pulang aja deh, ngapain juga sih disini.."ceplos Bisma ngasal. Ilham Dicky dan Reza menatapnya dengan kesal.

"iya yaudah sono deh panggil lagi, gak yakin Gue kalau nih kontrakan yang bentuknya udah ancur kayak kapal pecah gini ada penghuninya.."lanjutnya lagi memandang ragu.

"permisi..."Ilham kembali memanggil sang pemilik rumah, kali ini nada suaranya sedikit ia tinggikan, namun tetap saja tidak ada yang menyahuti dan keluar dari dalam rumah kontrakan tersebut.

"tuh kan, kata gue juga pasti gak bakaa lan a..."Bisma langsung menggantungkan ucapannya begitu melihat sosok lelaki bertubuh tinggi dengan mata sipitnya berlari cepat dari arah dalam.


"RAFAEEEELL!!!"teriakan seorang gadis cantik menyusul langkah lelaki yang dipanggil Rafael tersebut. Ia berlari mengejar Rafael dengan membawa sebuah kemoceng ditangan kanannya.

"mau kemana lo Rafael? Awas aja kalo kabur!
Pokokny lo harus ganti dulu kue gue, LO GAK BOLEH KABUR!!"lanjutnya terlihat sangat marah sambil terus mengejar Rafael yang kini sudah berdiri dihadapan Bisma Reza Dicky dan Ilham ini.

"dih, ko lo malah nyalahin gue sih? Kan gue gak sengaja Dhe, jadi jangan salahin gue doong!!"protes Rafael tidak terima. Ia bersembunyi dibalik badan Ilham kemudian berpindah menjadi bersembunyi dibalik punggung Bisma.

"Gue GAK mau tau! Pokoknya lo harus tetep ganti! Awas aja kalo enggak, nih rasain nih, UH,uHH!!"emosi gadis berkulit putih dengan rambut hitam lurus yang digerainya ini. Ia melayangkan kemoceng yang dipegangnya kearah Rafael berkali-kali.

"aduh,duh!! Ko jadi malah gue yang dipukulin sih? Aduh-duh! Sakit dong WOY!!"teriak Bisma merintih kesakitan akibat pukulan yang dilayangkan oleh gadis tersebut.

"pokoknya lo harus ganti dulu, GANTI RAFFA!!"teriaknya masih saja emosi. Pukulan demi pukulan pun ia layangkan dengan kencangnya kearah Rafael, ia tidak peduli kalau akibat ulahnya itu justru membuat Bisma kesakitan, bukan Rafael.

"gak mau! Lagian siapa juga yang ngerusakin? Ngapain harus diganti coba? Kan gue udah bilang kalau gak sengaja.."tolak Rafael mengelak.

"issh tapi tetep aja lo yang ngancurin, pokoknya ganti-ganti-gantiiii!!"kesalnya memaksa seraya terus memukul Rafael tanpa peduli kalau Bisma lah yang terkena pukulan tersebut.

"aduh Am, Dick, Ja, tolongin gue dong, nih cewek stres kayaknya, masa dari tadi gue dipukulin terus? Sakit tau gak!!"Bisma melirik ketiga sahabatnya ini meminta pertolongan, kedua tangannya sudah terasa sakit akibat pukulan kayu kemoceng yang diarahkan padanya, namun Ilham Dicky dan Reza hanya diam menggaruk belakang kepalanya karna bingung harus berbuat apa.


"aduhh ini ada apaan sih Dhe? Ko kalian berdua malah pada ribut-ribut gini?"tiba-tiba seorang gadis cantik berkulit putih ini datang dengan seorang laki-laki berpipi chuaby disampingnya.

"naah akhirnya lo datang juga Nes, ini nih si Dhean, masa Gue disuruh ganti rugi? Mana dipukulin juga lagi. Kuenya yang rusak sendiri dia malah marah-marah sama gue, huuh.."adu Rafael mendelik gadis yang dipanggilnya Dhean ini kesal.

"isssh bohong banget sih?
Lagian gimana gak gue pukul coba? Lo tuh udah ngerusak kue gue Rafa, GAK USAH Bohong deh!!"protes Dhean emosi dan kembali memukul Rafael dengan kemoceng yang dipegangnya, alhasil Bisma meringis kesakitan karna ia lah yang kena pukulan tersebut.

"aduhh Dhean Rafael! udah deh kalian itu. Gak bisa yah kalau sehari aja gak pake berantem? Gak malu apa? Udah dewasa juga masih aja suka berantem, kayak ANAK KECIL tau gak!!"bentak gadis yang ternyata bernama Nesya Kirana atau Nesya ini emosi.

"tuh si Rafa yang kayak anak kecil, Gue sih enggak!"elak Dhean menunjuk Rafael.

"issh enak aja, elo kali tuh yang kayak anak kecil, dasar BOCAH!!"protes Rafael tidak terima.

"Errrghh!! Loe berdua tuh bisa diem sebentar GAK SIH, Raf Dhe? NGESELIN banget!!"bentak Nesya benar-benar emosi.
Akhirnya Dhean dan Rafael pun langsung diam membungkam mulutnya tanpa saling mengoceh lagi.

"sabar Nes, jangan marah-marah terus ah.."ujar lelaki berpipi cuaby yang sering disapa Rangga ini mengelus pundak Nesya pelan.

"ini udah kelewat sabar tau Ga!"balas Nesya singkat.

"oh iya, kalian siapa? Ko bisa ada disini?"tiba-tiba kening Nesya mengerut bingung saat menyadari kehadiran Ilham Bisma Reza dan Dicky didepannya.

"Gue Ilham, dan ini ketiga sahabat Gue Bisma Reza dan Dicky.."Ilham memperkenalkan diri dan menunjuk kearah tiga sahabatnya yang berdiri disampingnya itu.

"ohh jadi elo yang namanya Ilham? Yang tadi mau minta bantuan lewat situs pacarboongan gue itu kan?"tebak Nesya ternyata tahu akan tujuan kedatangan Ilham dan ketiga sahabatnya ini.

"iya gue Ilham yang tadi ngehubungin lo lewat situs www.pacarboongan.com, tapi yang mau nyari pacar di situs loe itu bukan gue, melainkan sahabat gue Bisma"ujar Ilham menjelaskan.

"iya Bisma, kita sih cuma nganterin aja, iya kan Ham Ja?"lanjut Dicky menambahi. Reza hanya mengangguk setuju sementara Bisma sibuk mengusap-ngusap tangannya yang merah akibat pukulan Dhean tadi(?)

"ohh gitu yah? Yaudah mending kita masuk aja dulu deh, kita bicarakan semuanya didalam, ayo masuk? Sorry sebelumnya kalau rumah kontrakan gue berantakan kayak kapal pecah gini, ayo masuk?"ajak Nesya mempersilahkan Ilham Dicky Reza dan Bisma untuk masuk kedalam rumah kontrakan miliknya.

Tanpa menunggu lama lagi mereka ber empat pun masuk membuntuti Nesya dari belakang, awalnya Bisma menolak, tapi berhubung Ilham memaksanya ia pun mau masuk. Dhean dan Rafael sendiri justru malah diam berdiri didekat pintu tanpa mau ikut masuk, keduanya masih saja saling ngedumel satu sama lain.

"apa lu?"Dhean menatap Rafael ketus.

"dih, apaan lu? Sok ngelihatin gue!"balas Rafael tak kalah ketus.

"dasar nyebelin!!"kesal Dhean membuang muka.

"lo kali yang nyebelin, kalo gue sih udah jelas ngangenin"balas Rafael tersenyum pede.

"amit-amit!"Dhean mengetuk-ngetuk keningnya membelakangi Rafael.

"imut-imuuuut.."goda Rafael tertawa kecil melihat ekspresi wajah Dhean yang menurutnya sangat lucu.

"Hiihhh!!"Dhean mengepalkan kedua tangannya geram. Rafael sungguh dibuat ngakak melihat Dhean kalau sudah marah seperti ini.



**
"Jadi gimana? Udah ada yang cocok belum?"tanya Nesya tiba-tiba.

"hmm, kayaknya semuanya gak ada yang cocok deh buat gue, masa kayak begini semua sih? Gak ada pilihan yang lain apa?"Bisma menutup laptop yang disodorkan Nesya padanya. Rupanya photo-photo gadis cantik yang akan menjadi calon pacar boongan nya itu tidak ada satu pun yang ia sukai.

"parah lo Bis, semuanya cantik-cantik gini lo bilang gak ada yang cocok, hufh payaah.."celetuk Dicky kesal.

"iya parah banget, pantes aja sampe sekarang ngejomblo terus, abis lo tuh pemilih banget jadi cowok, payah lu!"setuju Reza menambahi.

"ya namanya juga enggak cocok, harus di gimanain lagi? Gue tuh kalo nyari pacar harus yang cocok yah? Meskipun itu CUMA pacar boongan!!"ketus Bisma menatap Reza dan Dicky kesal.

"hufh, yaudah lo coba lihat yang ini deh.. Disini photo-photonya lebih fresh dan cantik.. Lo tinggal pilih aja mau yang mana, nanti gue atur semuanya.."lerai Nesya menyodorkan layar laptopnya kembali kearah Bisma.

"lihatnya yang bener, awas aja kalo sampe gak ada yang cocok juga, gue kasih pacar cowok lu bisa-bisa"ancam Ilham ngasal.

"haha, mudah-mudahan aja kaga ada yang cocok, biar si Bisma pacaran ama cowok sekalian"ceplos Dicky ikutan ngasal.

"huh, tapi ini semua beneran gak ada yang cocok sama Gue, gimana dong?"Bisma kembali menyingkirkan laptop Nesya yang dilihatnya beberapa photo gadis cantik namun menurutnya masih saja tidak ada yang cocok.

"waah parah lo Bis, masa beneran gak ada yang cocok?"Ilham menatap Bisma bingung.

"beneran gak ada"balas Bisma menggeleng pasrah.

"haduh, trus gimana dong? Emang gak ada yang lain lagi Nes?"tanya Ilham melirik Nesya.

"Gue cuma punya segitu aja, tapi masa gak ada yang cocok?"tanya Nesya bingung. Bisma menggeleng memasang wajah lemasnya.

"satu pun?"lanjutnya lagi dan Bisma tetap saja menggeleng.

"huh! Gue rasa sih mata lo mesti dibawa ke Dokter Bis, masa cewek-cewek cantik begini lo bilang gak ada satu pun yang cocok? Sakit lu ahh!"gerutu Dicky mendengus kesal.

"aduhh tapi gue gak punya stok photo-photo yang lain, gimana dong? Masa tetep gak ada yang cocok sih?"Nesya menggaruk rambutnya bingung.

"hemz, gimana kalau sama loe aja? Gue pilih elo deh, entar Gue bayar berapapun yang lo mau. Setuju?"tawar Bisma tiba-tiba membuat mata Nesya membola kaget.

"HAH? kenapa harus Gue?"kaget Nesya tidak percaya.

"ya dari pada enggak ada, lagian lo cantik, jadi gak bakal malu-maluin kalau gue bawa loe kerumah entar.."jawab Bisma tersenyum kecil.

"ta..tapi jangan Gue dong.. Gu..gue tetep gak bisa kalau harus jadi pacar boongan elo nya, so..soalnya gu..gue udah punya pacar. Iya punya pacar, dan.. Dan ini pacar Gue, ja..jadi gue gak bisa.."dengan suara gugup Nesya buru-buru menggandeng lengan Rangga yang sedari tadi hanya diam duduk disampingnya, rupanya ia tidak mau kalau harus menjadi pacar boongan Bisma, makanya ia berani berbohong.

"hah? Aku pacar kamu Nes?"Rangga melongo kaget mendengar pengakuan Nesya barusan.

"i..iya, kita kan emang pacaran, kamu gimana sih Ngga.."ucap Nesya sedikit berbisik dan mengedipkan matanya agar Rangga mengerti.

"hufh, trus nasib gue gimana dong? Masa gue harus pulang tanpa hasil sih?"Bisma menarik nafasnya berat, tubuhnya pun seketika melemas mendengar penuturan Nesya dan Rangga.

"engh.. Gi..gimana kalau loe sama Dhean sahabat gue aja?"usul Nesya tiba-tiba tersenyum melirik sahabatnya yang masih berdiri diambang pintu bersama Rafael itu.

"Dhean? Siapa dia?"Bisma mengerutkan keningnya bingung.

"Dhean itu sahabat baik gue, tuh orangnya lagi berdiri disitu.."Nesya menunjuk arah pintu dimana Dhean dan Rafael masih stay berdiri disana.

"yang mana? Yang sebelah kiri atau kanan?"tanya Bisma polos.

"ya yang kiri lah Bis, yang kanan kan cowok. Masa iya lo mau ama cowok? SAKIT loe!!"geram Dicky ikut bicara. Bisma pun menyipitkan matanya menangkap siapa gadis bernama Dhean yang Nesya maksudkan.

"HAH? Jadi cewek stres itu yang lo maksud?
Cewek yang barusan mukulin gue sampe merah-merah gini?
Loe gak salah Nes?
Dihh ogah banget gue kalau harus jadiin dia pacar boongan gue, amit-amit deh.."tolak Bisma langsung emosi begitu tahu siapa cewek yang dimaksudkan oleh Nesya.

"iya itu namanya Dhean, dia baik ko, cantik lagi, masa lo gak mau?"tawar Nesya tersenyum kecil melirik Dhean.

"Eh, maksudnya apaan nih? Ko loe bawa-bawa gue sih Nes? Gue kan gak ada urusannya sama situs lo itu, lagian gue gak pernah mau ikut campur yah sama situs pacarboongan loe! jadii gue harap LOE GAK bawa-bawa nama gue!"protes Dhean tiba-tiba menyahuti karna merasa namanya disebut-sebut. Dengan segera Nesya pun beranjak dari duduknya menghampiri Dhean.

"aduh Dhe, loe jangan marah dulu dong.. Please buat kali ini loe tolongin gue, cuma seminggu doang ko, ayolah.. Gue belum bayar uang kontrakan 2'bulan, jadi gue harap loe mau bantuin yayaya? Please??.."pinta Nesya memohon dengan nada sedikit berbisik karna takut didengar oleh yang lain.

"tapi kan gue gak ikut-ikutan soal situs yang gak jelas loe itu Nes, masa gue harus kena juga sih?"ujar Dhean lemas.

"ayolah.. Please bantuin gue, cuma seminggu ko, abis itu udah, yaya? Bantuin gue.."Nesya menyatukan kedua telapak tangannya memohon.

Dhean memandang Bisma dengan tatapan ragu.

"Apa Lu?"sentak Dhean ketus karna Bisma menatapnya balik.

"dih apaan? Dasar cewek stres!"dengus Bisma kesal.

"udah lu jangan bikin ulah lagi. Pokoknya kali ini loe gak boleh nolak. Kalau loe nolak loe bakal kehilangan semua fasilitas loe, mau Hah?"ancam Ilham mengingatkan.

"iya gue pasrah.. Gue gak mau kalau harus kehilangan semua fasilitas gue, tapi ini sungguh TERPAKSA yah? Ogah gue kalau harus beneran punya pacar kayak tuh cewek stres!"dumel Bisma melirik Dhean sinis.

"ish, lagian siapa juga yang mau beneran pacaran sama cowok kaya loe! udah kurus, cungkring, nyebelin plus sombong lagi!"batin Dhean tak kalah sinisnya melirik Bisma.

"jadi gimana Dhe? Mau kan? Cuma seminggu ko, loe gak akan biarin gue diusir dari rumah kontrakan ini kan? Ayolah please kali ini tolongin gue, cuma seminggu doang, please.."pinta Nesya kembali memohon.

"hufh, IYA yaudah gue mau, tapi ini DEMI elo yah Nes? Bukan demi si cungkring satu itu!"pasrah Dhean akhirnya. Ia sedikit menekan kata-katanya menatap Bisma sinis.

"yeee thank you Dheee.. Elo itu emang sahabat paling the best, thanks yaaah?..."Nesya berhambur memeluk tubuh Dhean dengan senangnya.

"iya-iya, gue lakuin ini semua demi elo Nes.. Tapi jangan kelamaan meluknya, malu dilihatin sama yang lain.."balas Dhean tersenyum kecil. Nesya pun melepaskan pelukannya dan ikut tersenyum.

"hemz.. Yaudah kalau gitu kita pamit buat pulang yah Nes, nanti malam biar Bisma kesini lagi buat jemput Dhean.
Ini buat pembayaran awalnya, sisanya nanti kalau semuanya udah selesai.."pamit Ilham tiba-tiba. Ia beranjak dari duduknya diikuti Dicky Reza dan Bisma, lalu menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat muda kearah Nesya.

"iya oke Ham, thanks yah? Semoga semuanya berjalan lancar.. Tenang aja, nanti malam Dhean pasti akan nunggu Bisma disini, jadi gue tunggu sampai nanti malam.."balas Nesya ramah diiringi senyum.

"sip sama-sama. Yaudah gue Bisma sama yang lain pamit dulu, bye.."lanjutnya lagi kemudian segera keluar meninggalkan rumah kontrakan Nesya.

"awas aja kalo sampe loe buat gue malu didepan mamah entar"batin Bisma melirik Dhean sinis seraya melangkah keluar membuntuti Ilham Dicky dan Reza.

"baru kali ini gue nemu jenis cowok cungring yang nyebelin kaya loe! Amit-amit deh kalau harus jadi pacar beneran tuh cowok, jadi pacar boongan aja gue gak mau, apalagi pacar beneran, iihh"Dhean bergidik geli menatap kepergian Bisma dan ketiga sahabatnya.




Malam harinya..


Bisma kini sudah siap dan rapi dengan pakaian simpelnya. Ia mengenakan celana jeans hitam dengan baju kaos merah dan jaket jeans berwarna biru yang hendak ia pakaikan dibadannya.

"hemm.. Anaknya mamah udah main rapi aja nih? Mau kemana kamu Bis?
Inget sama perjanjian kita kan? Sebentar lagi jam tujuh loh..
Kalau sampai kamu gak bisa bawa pacar kamu itu kerumah jam tujuh nanti, siap-siap aja yah semua fasilitas kamu mamah sita.."ujar tante Casma tiba-tiba muncul diambang pintu kamar Bisma. Bibirnya tersenyum penuh ledekan menggoda putra semata wayangnya ini.

"iya-iya Bisma inget ko. Mamah bawel banget sih. Ini juga Bisma mau pergi buat jemput pacar Bisma. Jadi mamah GAK USAH takut kalau Bisma gak bisa nepatin janji. Lagian cuma pacar doang, Bisma itu BISA dengan mudah bawa pacar Bisma kesini malam ini juga!"jelas Bisma sedikit menekan kata-katanya menatap tante Casma geram.

"oh yah? Kalau gitu hebat dong anak mamah ini?
Kalau gitu pasti bisa dong buktiin jam tujuh nanti? Kalau enggak siap-siap aja fasilitasnya mamah ambil, ingat SEMUA fasilitas loh Bis.."tante Casma malah sengaja menggoda dan memanasi putra satu-satunya ini.

"Bisma MAU pergi. Jadi Bisma harap mamah menyingkir jangan terus-terusan berdiri didekat pintu, Bisma mau keluar!"jelas Bisma jengkel menahan marahnya menatap wajah sang mamah.

Tante Casma pun menyingkirkan tubuhnya agar tidak menghalangi langkah Bisma, bibirnya tersenyum puas melihat ekspresi wajah Bisma yang tengah kesal namun sangat terlihat lucu.

"ingat jam tujuh yah Bis?? Awas jangan sampai telaat.."teriak tante Casma mengingatkan.

"iya MAMAAAAAAHH!!!"sahut Bisma tak kalah berteriak saking jengkelnya.

"ahaha, asikk ketemu calon menantu.. Uhh harus cepet siapin menu buat makan malam nih.."tante Casma melonjak senang dan buru-buru keluar dari kamar Bisma menuju dapur untuk menyiapkan menu makan malam menyambut kedatangan pacar Bisma yang sangat ia tunggu-tunggu itu.








Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p