Hempp.. Ternyata Bisma masih asik menikmati bibir mungil istrinya
ini, bahkan sesekali Ia pun menggigit kecil bibir bagian bawah milik
Dhira, istri tercintanya ini
"ngh~"Dhira hanya bisa mendesah menikmati kelembutan permainan
Bisma, sungguh benar-benar lembut lidah Bisma bermain didalam rngga
mulut Dhira, walaupun sesekali bibir Dhira tergores oleh behel Bisma,
namun semua itu tidak terasa sakit karna Dhira dan Bisma sama-sama
menikmatinya..
Kini tubuh Bisma pun sudah berada diatas tubuh Dhira, dan tangan
Bisma sudah mulai nakal membuka kancing baju yang Dhira kenakan, mungkin
sudah terbawa suasana makanya Bisma melakukan hal itu. Sedangkan Dhira?
Lagi-lagi Ia hanya menikmati apa yang suaminya lakukan, sepertinya
Dhira begitu pasrah terhadap ulah Bisma.. Hempp mungkin Dhira takut
Bisma marah kalau sampai Ia menolaknya
"nghh~"lagi-lagi terdengar desahan dari mulut Dhira saat ciuman
Bisma sudah turun ke'leher jenjangnya yang putih itu, beberapa tanda
merah pun berhasil Bisma buat disana
Namun..
Sedang asik-asiknya kedua pasangan suami istri ini..
Tiba-tiba saja terdengar suara seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah tante Nela sang mamah
"aduh(?)
Maaf-maaf, mamah gak sengaja..
Mamah gak maksud ganggu ko.."ucap tante Nela yang tiba-tiba saja
membuka pintu kamar Bisma dan melihat adegan romantis aak dan menantunya
ini
"mamah?"pekik Dhira yang langsung mendorong tubuh Bisma agar menjauh dan melepaskan ciumannya
Dhira pun bergegas bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk,
begitupun dengan kancing bajunya yang segera Ia kancingi kembali,
sedangkan Bisma justru begitu terlihat kecewa dengan kehadiran mamanya
ini
"hufh.. Mamah ganggu aja deh, kan Bisma baru mau usaha mah.."dengus Bisma kesal dan berhasil mendapat satu cubitan dari Dhira
"aduh? Ko dicubit sih sayang?..
Kan kita emang baru mau usaha tadi, tapi mamah keburu datang dan ganggu kita.."protes Bisma melirik kearah Dhira
"malu tau gak Bis.."balas Dhira menundukkan kepalanya, tante Nela
yang melihatnya hanya tertawa kecil dengan tingkah anak dan menantu
kesayangannya ini
"udah, kan nanti bisa diterusin lagi?..
Mamah cuma mau pamitan aja ko.
Mamah mau ke supermarket soalnya persediaan makanan dirumah ini
sudah tinggal sedikit.."jelas tante Nela masih dengan senyumannya yang
sangat khas itu
"hemz.. Iya juga sih mah, tapi tetep aja mamah ganggu, padahal tadi
tinggal sedikit lagi loh mah, iya gak sayang?.."Bisma menaik turunkan
sebelah alisnya melirik kearah Dhira
"apaan sih Bis?..
Malu tau, ada mamah tuh.."lagi-lagi Dhira hanya menunduk malu terhadap ucapan Bisma yang dari tadi ngasal terus
"ya udah, terusin aja, mamah mau pergi sekarang..
Good Luck!"tante Nela tersenyum kearah Bisma kemudian segera menutup pintu kamar Bisma dan Dhira dari luar
"siip mah.."Bisma mengacungkan jari jempolnya kearah tante Nela yang kini sudah keluar dari dalam kamarnya
Bisma melirik kearah Dhira dengan tampang yang penuh kecurigaan, alisnya pun Ia nai-turunkan sebelah
"issh.. Kamu kenapa sih? Ko gitu banget lihatinnya??.."tanya Dhira heran
"kenappa yah?..
Aku juga gak tau nih sayang.."Bisma malah tersenyum pura-pura tidak tau, lalu berjalan mendekati Dhira
"Bis, jangan dulu deh, ini masih siang..
Masa mau sekarang?.."tolak Dhira berjalan mundur agar menghindari Bisma
"tapi kalau Aku maunya sekarang gimana?.."Tanya Bisma balik, Ia pun terus melangkah hingga semakin dekat engan wajah Dhira
dan..
"Buk..!!"tubuh Dhira kini sudah mentok dipojokan tembok kamarnya,
Dhira ekanin takut saja melihat wajah Bisma yang penuhd engan senyuman
eviL..
Dan..
"gak usah ditutupin dong sayang, Aku gak bakal ngapa-ngapain
ko.."ucap Bisma pelan karna tiba-tiba Dhira malah menutupi wajah
cantiknya
"enggak ah, pasti kamu bakalan ngapa-ngapain.."Dhira menggelengkan
kepalanya pelan dan wajahnya pun masih Ia tutupi dengan tapak tangannya.
Bisma tersenyum melihat tingkan sang istri, perlahan tangannya pun membuka tangan Dhira agar tidak menutupi wajahnya lagi
"gak usah takut Ra, Aku gak bakalan maksa kamu ko sayang.."ucap
Bisma lembut diiringi senyum Dhira yang mendengarnya begitu kaget karna
Ia fikir Bisma akan marah, ternyata tidak sama sekali
Dhira pun membuka matanya melihat wajah tampan suaminya itu, Ia tersenyum dan langsung berhambur memeluk tubuh Bisma
"Aku sayang sama kamu.."ucap Dhira memeluk erat tubuh Bisma
"Aku juga sayang ko sama kamu, sayaaang banget..."balas Bisma seraya
mengelus lembut rambut panjang Dhira, Dhira hanya tersenyum
mendengarnya dan semakin erat memeluk tubuh Bisma
"ya Allah, semoga Bisma bisa bersikap seperti ini terus..
Aku bener-bener bahagia dengan sikap Bisma yang sekarang, semoga kebahagiaan ini bukan hanya untuk sesaat,
Aku sayang sama kamu Bis, Sayaang.."batin Dhira penuh dengan kedamaian, Ia pun menempelkan kepalanya didada bidang Bisma
"Aku gak akan pernah maksa kamu Ra, kapan pun kamu siap, Aku pasti tunggu..
Aku gak mau buat kamu terluka lagi.."batin Bisma begitu bijak,
sepertinya Bisma memang sudah berubah, Ia tidak menjadi Bisma yang dulu
lagi, Bisma yang kini sangat lembut dan penuh kasih sayang, tidak
seperti Bisma yang dulu yang selalu bersikap kasar dan egois..
"nanti malam gimana kalau kita dinner?.."tanya Bisma tiba-tiba
"dinner??.."tanya Dhira balik, lalu melepaskan pelukannya
"iya sayang, dinner.. Kamu mau kan?.."tanya Bisma lagi, Ia menatap lekat wajah cantik istrinya ini penuh harap
"tapi apa gak aneh Bis?..
Kita kan bukan pasangan yang baru pacaran lagi, kita udah nikah loh,
jadii..."tiba-tiba ucapan Dhira terpotong karna Bisma langsung
meletakkan jari telunjuknya tepat dibibir mungil Dhira
"shuuut..
Kita juga masih muda ko sayang..
Jadi apa salahnya?
Lagi pula kita juga belum pernah kan makan malam
berdua?.."jelas+tanya Bisma lagi, Dhira menggeleng pelan yang berhasil
membuat Bisma tersenyum senang
"ya udah, sampai ketemu lagi nanti malam yah?.. emmuuach.."ucap
Bisma mengecup bibir Dhira sekilas kemudian segera keluar meninggalkan
Dhira, namun Dhira hanya diam dan tersenyum menatap kearah Bisma yang
sudah menjauh
"baru kali ini Aku merasa seneng banget Bis, Aku gak nyangka
ternyata kamu orangnya sangat lembut, bahkan sangat romantis.."gumam
Dhira dengan seukir senyum yang menghiasi wajah cantiknya...
**
Hari kini semakin gelap, Dhira terlihat tengah menghias wajah
cantiknya yang sebetulnya sudah bisa cantik tanpa harus menggunakan
polesan make up sekalipun.. Ia tersenyum menatap dirinya dicermin
"mudah-mudahan aja Bisma suka kalau Aku pake baju ini.."batin Dhira
memandangi dress berwarna biru muda selutut yang Ia kenakan ditubuhnya,
sedangkan rambut panjangnya sengaja Ia gerai untuk menutupi tanda merah
yang akibat ulah Bisma tadi yang ternyata lebih dari satu itu..
"udah siap belum saa..."tiba-tiba ucapan Bisma terhenti saat melihat
perempuan yang sangat cantik berdiri dihadapannya, siapa lagi kalau
bukan Dhira
"ka..kamu cantik banget Ra.."kagum Bisma melihan kecantikan Dhira
yang begitu jelas walau hanya dengan polesan make up tipis sekalipun,
apalagi dress yang Dhira pakai begitu serasi dengan lekuk tubuhnya yang
sangat seksi dan sempurna
"ka..kamu bisa aja Bis.."balas Dhira menunduk malu-malu, Bisma pun
mendekat kearah Dhira dengan mata yang masih tidak mempercayai
kecantikan bidadari hatinya ini, bahkan sampai tidak berkedip sekalipun
"benar-benar cantik..
Kamu cantik banget sayang.."gumam Bisma lagi kini sorotan matanya menatap wajah cantik Dhira
"makasih..
Ya udah kita berangkat sekarang aja yah?..
Nanti takut kemaleman.."ajak Dhira sedikit mengalihkan pembicaraan,
Bisma tersenyum lalu menaruh sebelah tangannya dipinggang agar Dhira
merangkulnya
"ayo?.."ajak Bisma melirik kearah tangan kirinya, Dhira pun
tersenyum dan segera merangkul tangan Bisma, hatinya benar-benar bahagia
mendapat perlakuan yang sangat istimewa dari Bisma
"Aku seneng banget Bis, makasih atas semuanya.."batin Dhira
tersenyum bahagia, kemudian segera keluar dari dalam kamarnya ini
bersama Bisma..
**
Bisma dan Dhira terus melangkah menuruni anak tangga rumahnya menuju lantai bawah, lebih tepatnya menuju pintu utama.
Sesekali mata Bisma pun masih melirik kagum melihat kecantikan wajah
Dhira, sedangkan Dhira hanya menunduk dan tersenyum kecil karna malu
Bisma terus memperhatikannya
"pokoknya malam ini Aku bakalan buat kamu bahagia Ra, Aku bakalan
kasih kamu kejutan dan gak akan pernah bisa kamu lupain sampai seumur
hidup.."batin Bisma yakin, ternyata Bisma sudah mengatur sebuah rencana
untuk membahagiakan Dhira
"kenapa tiap Bisma menatap wajah Aku, justru Aku malah grogi dan takut..
Kenapa jadi deg-degan juga.."pikir Dhira bingung sendiri, Bisma yang
melihat tingkah aneh pada istrinya ini hanya tersenyum saja tanpa ada
rasa aneh sedikitpun...
Langkah kaki Bisma dan Dhira pun kini sudah tepat dipuntu utama,
perlahan tangan kanan Bisma pun mulai membuka lebar pintu tersebut
"Kleeeek..."pintu itu pun berhasil Bisma buka, Ia pun mempersilahkan Dhira untuk lebih duluan keluar
"silahkan Tuan Putri...."Bisma menundukkan kepalanya bagaikan
seorang pengawal disebuah kerajaan, Dhira hanya tersenyum lucu melihat
sikap suaminya ini
"kamu tuh ada-ada aja deh Bis.."ucap Dhira tertawa kecil
"gak papa dong sayang, kan biar lebih romantis.."balas Bisma diiringi senyum
"ya udah, tapi kita jadi berangkat sekarang kan?.."tanya Dhira memastikan
"tentu dong Ra, kapan lagi kalau enggak sekarang?"jawab Bisma
mantap, Dhira hanya tersenyum kemudian segera menuju mobil sedan hitam
Bisma
namun...
Saat Dhira hendak menaikkan satu kakinya kedalam mobil Bisma..
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sangat mengagetkan dan berhasil membuat Dhira menghentikan langkahnya
"Kamu mau bawa Istri kamu KEMANA Bisma??"tanya seseorang tersebut sedikit berteriak didepan pintu rumah Bisma
"Papah??"pekik Bisma dan Dhira berbarengan melirik kearah suara
tersebut yang ternyata adalah suara om Landry papah kandung Bisma
"Aduh, mampus Gue..
Papah pasti bakalan marah lagi nih..?
Gue pikir papah udah tidur, eh ternyata(?)"batin Bisma was-was plus
takut juga tentunya, om Landry pun semakin mendekat menghampiri Dhira
dan Bisma
"Kamu mau bawa Dhira kemana malam-malam seperti ini?
Bukannya kamu sudah tau kalau kesehatan Dhira belum pulih sepenuhnya?
Kenapa sekarang kamu justru malah membawa Dhira pergi?
Ini sudah malam Bisma, cepat kalian masuk!!"tanya+tegas om Landry
denganw ajah gaharnya yang membuat Bisma takut kalau menatapnya
"ma..maaf Pah, Bisma cuma mau ngajak Dhira keluar sebentar ko, pulangnya juga gak nyampe larut pah, pliss.. Izinin Bisma yah?
Bisma janji Dhira pasti gak bakalan kenapa-napa, Bisma janji bakalan
jagain Dhira pah Biss..."belum sempat Bisma meneruskan ucapannya, om
Landry sudah memotongnya
"Masuk, papah gak mau denger alasan apapun, papah gak mau Dhira
tambah sakit karna kondisinya memang belum pulih total, jadi kamu gak
usah macam-macam sama Dhira..
Cepat Masuk..!!"suruh om Landry kekeuh tanpa mau mendengar ucapan Bisma lagi
"tapi pah?
Cuma sebentar ko, Bisma janji gak akan sampe larut.. Cuma sampe jaam..."lagi-lagi ucapan Bisma terpotong
"Papah bilang masuk ya MASUK, kamu gak denger?.."bentak om Landry murka, Bisma hanya menunduk takut begitupun Dhira
"ya udah lain kali aja kita perginya, kan masih banyak waktu.."ucap Dhira mengelus pelan pundak Bisma
Bisma menoleh kearah Dhira dengan memasang wajah sedih dan penuh kecewanya
"ya udah Bisma masuk.."ucap Bisma pasrah kemudian segera masuk
kedalam rumahnya tanpa mempedulikan om Landry lagi, dan Dhira hanya
mengikutinya dari belakang...
"Dasar suami tidak berguna, sudah tau kondisi istrinya masih belum pulih, malah diajak keluar malam-malam seperti ini..
Dasar anak tidak berguna!!"gumam om Landry tersenyum kecut menatap kearah Bisma yang sudah menjauh darinya..
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p