Terlihat Dhira masih saja asik mengemasi beberapa bajunya untuk
dibawa ke Puncak nanti, Ia begitu fokus melipat dan merapikan pakaiannya
juga pakaian Bisma dan memasukkannya kedalam koper kecil
"gak ngangka kalau akhirnya kamu ngajak Aku liburan juga Bis, walau
cuma di Puncak tapi Aku seneng banget kalau perginya berdua sama
kamu.."batin Dhira tidak menyangka, bibirnya pun tak henti-hentinya
tersenyum menunjukkan raut wajahnya yang penuh kebahagiaan itu..
"sekarang Aku tinggal bawa koper kecil ini kemobil, Bisma pasti udah
nunggu disana.."pikir Dhira setelah selesai merapikan kopernya, Ia pun
menarik koper berisikan pakaiannya itu keluar kamar, lebih tepatnya
keluar rumah karna Bisma sudah menunggunya disana..
aduh sayang, ko kamu yang bawa?
Kan tadi Aku cuma nyuruh kamu rapi'in aja, biar Aku yang bawa
nya.."kaget Bisma yang langsung beralih membawakan koper ditangan Dhira
"gak papa ko Bis, lagian gak berat, kan Aku bawanya enggak diangkat
tapi didorong, jadi gak bakalan berat.."ucap Dhira tersenyum manis
"tapi tetep aja sayang, ini itu tugas Aku, bukan tugas kamu tau
gak?.."balas Bisma kekeuh lalu memasukkan koper tersebut kedalam bagasi
mobilnya, Dhira yang mendengarnya hanya tersenyum kecil sambil terus
memandangi Bisma
"yah malah bengong lagi, masuk gih? Tar keburu sore, yang ada kita
kemaleman nyampe nya.."suruh Bisma pelan dan menutup bagasi mobilnya
"iya, Aku masuk.."balas Dhira pelan kemudian segera masuk kedalam mobil sedan hitam Bisma, Bisma hanya tersenyum mendengarnya
"mudah-mudahan aja disana gak akan ada yang ganggu kita lagi Ra..
Semoga Aku berhasil.."batin Bisma melirik nakal kearah Dhira, Ia pun
segera masuk kedalam mobilnya dan langsung melajukan mobilnya tanpa
ba-bi-bu lagi...*udah gg sabar si mangbis nya..*hhee'xD
**
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karna keadaan jalanan
yang macet, akhirnya pasangan suami-istri ini tiba juga di Villa milik
sang Papah..
Villa yang tampak begitu mewah dan terlihat begitu sejuk dengan perkebunan teh yang luas bisa dilihat dari lantai atas..
Namun entah kenapa tiba-tiba Dhira malah diam mematung menatap Villa
yang sangat tak asing baginya ini, padahal Bisma sudah mengajaknya
masuk
"Villa ini(?)"batin Dhira seakan mengingat kenangan saat Ia berada
didalam Villa ini bersama Rafael dulu, yaps.. Ternyata Rafael dan Dhira
dulu sering mengunjungi Villa ini, bahkan tak jarang juga Ia menginap di
Villa tersebut bersama sahabat-sahabatnya yang lain saat sedang
berlibur..
"enggak, ini gak mungkin..
Aku gak mungkin masuk kedalam Villa ini, kenangan saat bersama Rafa terlalu banyak didalam sana..
Iya, Aku gak mungkin masuk kesana, Aku gak mau Bisma malah sedih
kalau Aku masih mengingat sosok Rafael.."lirih Dhira dengan mata
berkaca-kaca menatap Villa dihadapannya ini
Bisma yang merasa aneh akan sikap Dhira pun langsung berbalik arah dan kembali menghampiri Dhira
ko malah bengong disini sih sayang?..
Ayo masuk, udah hampir gelap Ra, nanti kamu kedinginan lagi.."ajak Bisma merangkul lembut pundak Dhira
"A..aku gak papa ko Bis.."Dhira tersenyum menatap Bisma, Ia
menyembunyikan apa yang sebenarnya ada difikirannya itu, Dhira pun masuk
kedalam bersama Bisma yang terus merangkulnya...
@kamar
"Hufh.. Akhirnya kita sampai juga, cape banget sumpah..
Mana tadi macet banget lagi dijalan, bikin badan Aku tambah
pegel.."Bisma menghempaskan tubuhnya dikasur yang sangat empuk itu, Ia
memang terlihat begitu lelah sampai-sampai langsung berbaring begitu
saja
sementara Dhira dari tadi hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata
pun dari mulutnya, bahkan pandangannya pun sangat takut melihat
kesekeliling ruangan juga kamar yang Ia tempati bersama Bisma
"semuanya gak ada yang berubah sedikitpun..
Aku gak bisa kalau kaya gini, bayangan wajah Rafa terus terlihat disini..
Ya Allah, apa itu berarti Aku masih sangat mencintai Rafa?
Kenapa bayangan wajahnya terus terlihat begitu jelas?
Kenapa ini?
Padahala Aku sudah ngerasa nyaman banget sama Bisma, Aku udah sayang
sama Dia, dan Aku juga udah janji untuk belajar mencintai Bisma dengan
tulus karna Aku memang sudah mencintai Bisma sekarang..
Kenapa ini ya Allah?..."batin Dhira lirih menatap sekeliling
kamarnya, entah kenapa senyuman dari wajah Rafael tiba-tiba selalu
terngiang difikiran Dhira, bahkan Dhira sampai tidak menyadari kalau
disitu ada sosok Bisma suaminya
"hemz.. Kamu lagi lihatin apa sih sayang?
Ko diem terus disitu?..
Sini donk.. Kita istirahat dulu, kamu pasti cape kan?.."Bisma
melirik heran kearah Dhira, Ia pun bangun dan mengajak istrinya ini agar
beristirahat bersamanya
"A..aku gak papa ko Bis,
i..ini Aku juga mau istirahat.."balas Dhira mendadak gugup, Bisma hanya tersenyum mendengarnya
"gak usah takut Ra, Aku gak bakal minta sekarang ko..
Kita lakuin nanti malam aja yah?
Sekarang lebih baik kita istirahat dulu.."Bisma berbisik pelan lalu
menarik tubuh Dhira agar ikut berbaring bersamanya, Dhira lagi-lagi
hanya tersenyum dan mengikuti apa yang Bisma inginkan, walaupun
senyumnya terlihat hanya sebuah senyuman palsu
"Aku gak tau Ra, kenapa sekarang Aku begitu sayang sama kamu..
Rasanya Aku gak mau kehilangan kamu sayang..
Aku cinta sama kamu Ra, emuuaach.."Bisma mengecup puncak kepala
Dhira dalam posisi tidur, sementara kepala Dhira sendiri berada diatas
dada Bisma
"kenapa tiba-tiba hati Aku jadi ragu Bis?..
Aku bener-bener takut, Aku takut kalau Rafa marah melihat kita mesra seperti ini, Aku takut Dia datang dan marahin kamu..
Aku..aku gak ngerti kenapa Aku bisa berfikiran kaya gini Bis, tapi
Aku ngerasa banget kalau Rafa lagi lihatin kita.."batin Dhira cemas,
pandangan matanya terus menatap kesekeliling ruangan kamar tersebut
"kalau kita lakuin sekarang kamu mau kan Ra?.."tanya Bisma tiba-tiba yang berhasil membuat Dhira kaget dan membolakan matanya
"ma..maksud kamu??"Dhira menoleh dan menatap tajam wajah Bisma
"gak usah melotot gitu dong sayang..
Gak bakal sakit ko, lagian ini bukan yang pertama buat kamu kan?
Atau kamu gak mau Aku sentuh??.."bisma menatap balik wajah Dhira dan kini tubuh Bisma berada diatas tubuh Dhira
"e..enggak gitu Bis, ma..maksud akuu.."ucap Dhira terbata
"Apa kamu masih cinta sama Rafael jadi kamu belum bisa lupain Dia?..
Atau kamu memang gak pernah percaya kalau sekarang Aku udah cinta
sama Kamu.. Atau kamu memang tidak pernah mencintai Aa...."tiba-tiba
Dhira langsung menempelkan bibirnya dibibir Bisma sekilas, hingga ucapan
Bisma pun terhenti
"Aku cinta sama kamu Bis..
Rafael cuma masa lalu buat Aku, sekarang cuma ada kamu didalam hati
Aku, bukan siapapun termasuk Rafael.."jelas Dhira menatap lekat wajah
Bisma
"kamu gak bohong kan Ra?"tanya Bisma masih belum percaya, Dhira menggeleng pelan yang berhasil membuat Bisma tersenyum
"makasih yah?.."ucap Bisma lagi, Ia pun langsung menempelkan bibirnya dibibir mungil Dhira tanpa aba-aba lagi
"Cuuuuppp..."kedua bibir tipis mereka akhirnya bertemu dan
bersentuhan, Dhira hanya mampu memejamkan matanya dan merasakan setiap
kecupan dan permainan yang begitu lembut Bisma lakukan
"maafin Aku Raf, Aku memang sangat mencintai kamu, tapi sekarang
Bisma suami Aku dan kamu sudah berbeda tempat dengan Aku, maafin
Aku..."batin Dhira lirih, Ia pun segera membuka matanya dam melihat
wajah Bisma yang sedang asik menikmati bibir mungilnya
"kamu suami Aku Bis, malam ini dan seterusnya Aku akan tetap jadi
milik kamu.."batin Dhira yakin, tangan Dhira pun langsung Ia kalungkan
dileher Bisma dan mulai membalas permainan Bisma
"akhirnya kamu bales juga Ra..
Pokoknya malah ini kamu milik Aku.."batin Bisma senang dan
menghentikan ciumannya beberapa detik untuk beralih menciumi leher
jenjang Dhira yang putih
"ngh~ Biss.."desah Dhira saat Bisma menggigit leher putihnya hingga menimbulkan beberapa kissmark dilehernya
namun Bisma tidak mempedulikan desahan Dhira, tangannya pun sudah
mulai menggeyayangi bagian dada Dhira untuk melepas baju yang Dhira
kenakan
hingga akhirnya baju Dhira pun berhasil Bisma lepas..
Dan...
"KLIK!!"Bisma mematikan lampu didalam kamarnya hingga terlihat begitu gelap dan author enggak tau lagi mereka ngapain..
Yang pasti malam itu adalah pertama kalinya Bisma menyentuh Dhira...*horeeee berhasill...*haha streeeesss authorna..*wkwkwkkwkw
Pagi harinya...
Matahari pagi begitu terik masuk kedalam celah-celah jendela kamar
pasangan suami istri ini, namun entah kenapa Dhira sudah tidak ada
disamping Bisma lagi, mungkin Ia sudah bangun terlebih dahulu..
Perlahan Bisma pun mulai terusik akan cahaya yang menyilaukan ini,
Ia mengerjap-ngerjapkan kedua bola matanya untuk mencoba bangun walaupun
belum sepenuhnya nyawanya terkumpul
"Sayaaang?.."panggil Bisma meraba kearah sampingnya dengan mata yang masih Ia kerjap-kerjapkan
"enggghh.. Kamu dimana sih Ra? Ko udah gak ada??.."heran Bisma kali ini mengucek kedua matanya
"hemz.. Pasti kamu udah bangun duluan deh, padahal masih pagi banget, kenapa gak temenin Alu dulu sih Ra?
Rasanya Aku masih pengen terus meluk kamu disini kaya semalam, tapi
kamu malah udah bangun duluan..."keluh Bisma kembali berbaring, kini Ia
hanya bisa memeluk gulingnya dengan bad cover putih yang masih menutupi
tubuhnya
Bisma membuka bad covernya sekilas, Ia begitu kaget saat melihat ternyata yang semalam itu memang benar telah Ia lakukan
"kenapa semuanya kaya mimpi?..
Hufh.. Tapi yang penting Gue udah berhasil, semoga saja Dhira cepat
hamil dan bisa kasih Cucu buat papah.."pikir Bisma penuh harap, Ia pun
langsung segera bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk
membersihkan dirinya....
Sementara itu...
Dhira malah termenung dari balkon kamarnya dilantai atas, Ia
memandangi hamparan perkebunan teh yang sangat luas yang bisa Ia lihat
dari atas balkon kamarnya. Namun entah kenapa tatapan mata Dhira begitu
kosong seperti yang sedang memikirkan sesuatu
"apa yang Aku lakukan ini salah?
Kenapa Aku terus-menerus merasa bersalah sama Rafa?..
Kenapa ini?
Kenapa bayangan wajah Rafael terus terlihat difikiran Aku?
Kenapa senyum dan tawa kecil Rafa terus-terusa terbayang dimemori otak Aku?
Kenapa ini kenaaaa..."tiba-tiba Dhia langsung menghentikan
ucapannya, matanya langsung melotot kaget saat melihat seseorang yang
sangat tak mungkin Ia lihat itu berdiri diantara pohon-pohon teh
diperkebunan yang luas tersebut..
"Rafael??"pekik Dhira melotot kaget seolah tidak percaya
bersambung....
kkKKkkKKkkKKkkKKeeEEeeEEeeEEnnNNnnNNnnNN
BalasHapusKeren bgt nih cerbung
BalasHapus*Syasya syazana
Cerbung nya keren, jujur padahal udh baca beberapa kali cerbung ini cuma ga bisa bisa ngepost komentar :D
BalasHapuskeren cerbungnya....
BalasHapusGak bosen bosen baca cerbung nya,,,abis nya keren bangetttt.
BalasHapus