Tempat untuk Smashblast Indonesia membaca cerpen cerbung karya Dheana Smashblast
Kamis, 02 Mei 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #42
Setelah keadaannya pulih, Dhira dan bayinya pun langsung dibawa pulang karna tidak mau terlalu lama tinggal di Rumah Sakit.
Bisma menuntun Dhira turun dari mobil sedan hitamnya, sedangkan om Landry menggendong Raza diikuti tante Nela yang berjalan disamping om Landry
"awas Bun pelan-pelan jalannya, gak usah cepet-cepet ya? Perut Bunda kan masih sakit, jadi harus pelan.."Bisma membantu Dhira berjalan memasuki rumah mewahnya, perhatiannya sangatlah besar terhadap perempuan yang baru saja memberinya jagoan kecil ini
"iya Yah, ini Bunda juga pelan ko jalannya"balas Dhira hati-hati melangkahkan kakinya karna masih sakit, sebenarnya Dokter melarang Dhira untuk pulang hari ini karna kondisinya masih sangat lemah, tapi Dhira memaksa ingin tetap pulang dan memilih untuk beristirahat dirumah.
Bisma pun langsung merebahkan tubuh Dhira diatas tempat tidurnya, Ia meluruskan kaki perempuan cantik ini dan menutupinya dengan selimut, Perhatiannya sungguh luar biasa dan patut diacungi jempol lelaki yang baru saja menjadi seorang Ayah ini
"sini pah, Raza biar ditidurin disamping Bundanya, Ia gak boleh jauh-jauh dari Dhira dulu, jadi Papah gak boleh lama-lama gendong Raza"ucap Bisma beralih menggendong Raza yang tengah digendong om Landry itu, Ia pun menidurkan Raza disamping Dhira karna Ia memang dari tadi Raza digendong om Landry terus
"kayaknya kamu gak seneng banget kalau Papah sama Raza?
Kamu gak suka kalau Papah deket sama cucu papah sendiri?"tanya om Landry tiba-tiba yang membuat Bisma melotot kaget kearahnya
"Papah ngomong apa sih Pah?
Bisma seneng ko kalau Raza deket sama Papah, Bisma juga gak ngelarang papah, tapi sekarang Bisma mau Raza istirahat dulu sama Bundanya, Bisma juga kasian lihat Papah karna gendong Raza terus dari tadi, sekarang mending papah istirahat, besok kan masih bisa lagi Papah main-main dan gendong Raza, Bisma gak akan larang ko Pah.."ucap Bisma menjelaskan
"iya papah ini kenapa sih?
Orang cucunya mau istirahat malah bilang kaya gitu sama Bisma.
Udah Bis gak usah didengerin, Papah kamu itu cuma gak mau jauh dari Raza, ya udah kamu temenin Dhira sama Raza dulu yah? Biar Papah sama mamah keluar dari kamar kalian.."tante Nela menarik paksa tangan om Landry agar keluar dari kamar Bisma dan Dhira. Sedangkan om Landry hanya menatap lirih wajah Raza karna harus berpisah dengan cucu satu-satunya itu
"Eyang keluar dulu yah? Besok pagi Eyang janji akan ajak Raza main-main lagi.."ucap om Landry melirik kearah Raza
"iya besok Eyang boleh main lagi sama Raza, Ayahnya Raza pasti ngizinin ko Yah, tenang aja.."sahut Bisma membalas ucapan om Landry. Tante Nela dan Dhira yang mendengarnya pun hanya terkekeh geli melihat Ayah dan Anak yang sepertinya belum bisa akur ini
"awas kalau kamu bohong. Ya sudah Papah keluar, papah juga mau istirahat.."om Landry melirik ketus kearah Bisma seraya melangkahkan kakinya keluar, tante Nela pun ikut membuntutinya keluar dari dalam kamar Bisma dan Dhira ini
"ahaha.. Mertua kamu lucu yah Bun?
Masa gitu aja mukanya langsung cemberut?
Gak Ayah izinin tau rasa deh, lagian Raza kan anak Ayah, masa mau sama Eyangnya terus, emang siapa yang bikin coba? Kan Ayah yang bikinnya juga, jadi Ayah lebih berhak dong, iya kan sayang? Muach-muach-muuaach.."ucap Bisma terkeh geli melihat sikap Ayahnya, Ia pun mendaratkan kecupan-kecupan yang begitu lembut diwajah bayi mungil yang sangat tampan ini, sedangkan Dhira hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap aneh Bisma dan mertuanya yang sebelas-duabelas ini(?)
"hufh, Raza baru lahir aja kamu sama papah udah kaya gini Yah, gimana kalau Raza udah besar? Kalian pasti bakal gak bisa akur.. Saling rebut dan saling keras kepala, Aku gak kebayang banget kalau lihat Raza udah besar nanti.."batin Dhira menatap wajah mungil malaikat kecil disampingnya, bibirnya tersirat senyum dan kebahagiaan yang begitu dalam, hatinya pun merasa diliputi rasa bahagia yang teramat angat sangat melihat Raza dan Bisma begitu dekat dan penuh kasih sayang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p