Sabtu, 05 Oktober 2013

Terpaksa BUKAN Cinta II "Maafkan Aku" #Part 4

Bisma melangkahkan kakinya perlahan, Ia mengendap layaknya seperti seorang pencuri. Bibirnya tersenyum menahan tawa. Sungguh sangat jahil Ayah satu anak ini


"Haapp.. Akhirnya Ayah dapet..."ucapnya yang langsung memeluk tubuh Dhira dari belakang

"Biss.. Jangan dong, Aku lagi sibuk..
Kamu gak usah macem-macem deh.. Nanti kalaaaau...."ucapan Dhira terpotong

"Usssttt... Gak usah nolak sayang. Aku cuma mau peluk aja ko, Aku kangen kamu Ra.. Jarang-jarang kan kita bisa berduaan kaya gini? Mmmh.. Aku kangen kamu..."Bisma semakin erat memeluk tubuh Dhira, Ia menenggelamkan wajahnya dileher jenjang milik Dhira, Bisma bahkan mengecup leher Dhira menikmati aroma yang begitu wangi dan sangat disukainya

"ngh~ Bis geli, udah dong.. Akunya sibuk.. Ngertiin yah?"desah Dhira mencoba melepaskan pelukan Bisma

"kenapa sih? Emangnya kamu gak kangen sama Aku?
Mumpung gak ada papah sama mamah Ra, kapan lagi coba kita bisa dapat situasi seperr...."

Tiba-tiba Dhira langsung mengecup bibir Bisma

"muaach, Aku juga kangen ko Bis sama kamu, tapi jangan keterlaluan dan kelewatan yah? Aku takut.."Dhira tersenyum mengecup bibir Bisma malu-malu, Bisma yang merasa Dhira setuju pun langsung menarik pinggang Dhira

"Aku sayang kamu Ra, Aku sangat sayang kamu..."ucap Bisma lembut. Dhira hanya mengangguk kecil dan tersenyum


Tak lama sentuhan yang begitu lembut pun dapat Dhira rasakan menyentuh bibir tipisnya. Kedua mata Dhira segera Ia pejamkan, tangannya pun Ia kalungkan dileher Bisma agar Bisma lebih leluasa melampiaskan rasa rindunya

"Aku kangen sentuhan lembut kamu ini Bis..
Semoga Aku tidak pernah kehilangannya, Aku tidak sanggup kalau harus kehilangan kamu.."batin Dhira menikmati permainan Bisma

"Tuhan.. Terimakasih atas karuniamu yang sempat kusia-siakan ini..
Aku janji akan terus menjaga dan melindunginya, Aku sangat mencintainya Tuhan.."batin Bisma bersyukur bisa memiliki istri secantik dan sebaik Dhira. Penyesalannya akan sikapnya dulu pun sangat Ia sesali, dan Ia berjanji tidak akan mengulang kesalahan besar itu lagi.


Sudah cukup lama Bisma bermain-main dengan bibir mungil Dhira. Ia pun tidak mau menghilangkan kesempatan untuk menikmati leher jenjan Dhira yang begitu putih dan mulus. Beberapa kissmark pun berhasil Ia buat disana

"ngh~ Bis udah dong.. Geli ngh~"desah Dhira mencoba melepaskan wajah Bisma dari lehernya

namun Bisma sama sekali tidak mempedulikan ucapan Dhira, baginya desahan yang keluar dari mulut Dhira justru membuatnya semakin beraksi


"mmm.. Yyaaah!! Mbuuunnnn Aaaaaaa!"tiba-tiba Dhira merasa ada yang menarik-narik kakinya, karna kaget Dhira pun langsung mendorong tubuh Bisma kasar

"ko dilepasin sih sayang? Aku belum puas Ra.."protes Bisma tidak terima

"yyyaaahh!! Buuuunnnn...."teriakan kecil nan mungil itu kembali terdengar, kali ini kaki Bisma yang ditarik oleh bayi mungil ini

"RAZA??"pekik Bisma dan Dhira kaget

"ko Raza bisa ada disini? Sayang.. Raza gak papa kan nak? Kamu ko bisa disini? Bukannya tadi Raza lagi bobo dilantai atas?
Raza turun kebawah sama siapa? Raza.. Raza sayang?..."Dhira meraih tubuh Raza dan membolak-balikkan badan Raza, wajahnya panik seketika karna takut tubuh Raza memar atau sakit karna jatuh dai lantai atas(?)

"hihii.. mbuunn uuhhhh yyyaaaannng!!"Raza tertawa kecil menunjuk kearah om Landry dan tante Nela yang berdiri tak jauh darinya

"Pa..papah? Mamah? Se..sejak kapan papah sama papah ada disini?"tanya Dhira sedikit gugup

"mampusss Gue...."Bisma menutup wajahnya malu

"Ck-ck-ck... Anak muda.. Rupanya kalau sudah bermesraan lupa segalanya yah?
Papah sama mamah pulang saja sampai tidak tahu. Bahkan Raza nangis dan bangun pun juga tidak tahu. Untung Raza tidak benar-benar terjun dari lantai atas kesini.
Kalau itu semua terjadi gak akan pernah papah maafin kamu Bis.."sindir+ancam om Landry menepuk-nepuk pundak Bisma

Dhira pun hanya menunduk malu mendengar ucapan ayah mertuanya itu, om Landry dan tante Nela sudah pasti tau apa yang dilakukannya tadi

"hehe maaf Pah, abis Bisma beneran kangen sama keromantisan..
Bisma sama Dhira kan masih muda Pah, jadi wajar aja kan???"ucap Bisma cengengesan menahan malu

Om landry berjalan pelan menghampiri Dhira, Ia menggelengkan kepalanya melihat beberapa tanda merah dileher menantunya akibat ulah Bisma itu

"Hemz.. Lain kali kamu jangan mau Dhira diapa-apain sama Bisma lagi, Dia itu jangan dikasih hati, nanti malah kebiasaan.."ujar om Landry melirik Bisma bermaksud menyindir

"i..iya Pah, maafin.. Dhira juga enggak bermaksud ko. Ta..tadi Dhira cuma mau nurutin keingina Bisma aja. La..lagi pula itu udah hak Bisma ko, Dhi..Dhira enggak bisa nolak Pah.."balas Dhira gugup menunduk takut

"ahaha kalian ini lucu, papah cuma becanda ko. Gak perlu takut gitu..
Terserah kalian mau berbuat apa, itu hak kamu sama Bisma. Papah cuma minta agar tahu tempat dan tidak berlebihan saja..
Papah masuk yah? Papah mau istrirahat.. Ayo mah?"om Landry tertawa lepas melihat ekspresi wajah Dhira dan Bisma. Ia sungguh tidak menyangka kalau Bisma dan Dhira bisa setegang ini

Om Landry pun berlalu menuju kamarnya dengan didampingi tante Nela sang istri. Bibirnya masih saja tersenyum melihat eksptesi lucu anak dan menantu kesayangannya

"Papah jahil.. Kasihan mereka Pah sampai tegang seperti itu.."ucap tante Nela

"gak papa mah, habis mereka juga yang salah, siapa suruh bermesraan didapur? Ahaha lucu mereka itu.."balas om Landry masih saja tertawa renyah.


**
"kamu tuh bikin malu aja tau gak Bis.. Muka Aku udah merah gini saat papah tegur tadi.. Malu Bisma.."kesal Dhira memukul pelan dada Bisma

"ahaha udah ah sayang.. Papah juga cuma becanda kan? Gak papa kali.
Aku juga tadi sempet deg-degan sih takut dimarahin papah.. Tapi kita udah Sah. Jadi boleh dan gak ada yang bisa larang.."Bisma merangkul pundak Dhira menenangkannya

Raza sendiri yang merasa risih akan aksi saling memeluk kedua orang tuanya ini pun memberontak. Wajahnya tertutupi rambut panjang Dhira, satu teriakan kesal pun keluar dari mulut mungilnya

"iaaaaaaaaaahh!! Mbuuunnnnn!! Uuhhhhhh!!"teriak Raza risih menepis-nepis rambut panjang Dhira

"aduhh jagoan Ayah kenapa?? Ko marah-marah gitu sih?? Uhuhu sini sayang sama Ayah? Uuhh Razaaa.. Muaccchhh jagoannya Ayah.. Muach-muaach.."Bisma beralih menggendong tubuh Raza, dikecupnya beberapa kali wajah menggemaskan buah hatinya ini

"uuhhh buuuhh iiyyaaahh uuhhh!!"Raza menggosok-gosokkan hidungnya dengan celotehan yang sulit dimengerti ini, sesekali mulut kecilnya pun menguap membuat Bisma tertawa gemas

"Raza masih ngantuk kayaknya Bun, kita ke kamar aja yuk??.."ajak Bisma. Dhira hanya mengangguk setuju.



Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p