Twitter : @Dheanoey
Queensha Alova, atau yang sangat akrab dipanggil Icha.
Gadis cantik nan imut ini ternyata tengah asik menikmati lamunan panjangnya.
Entahlah apa yang sedang Ia lamunkan hingga sosok sahabat baiknya datang pun Ia sampai tidak menyadarinya
"issshh.. Chaaa Loe kenapa sih? Dari tadi Gue perhatiin bengong
terus? Mana ditanya gak mau jawab lagi.."omel sahabat baik Icha yang
bernama (namamu) ini kesal
Icha menoleh kearah sahabat karibnya ini dengan raut wajahnya yang terlihat begitu kusut
"ya ampun neeeng itu muka kenapa jadi melas kaya gitu??.. Loe gak papa kan Cha? Loe gak sakit kaan??..
Loe udah gak makan berapa hari Cha?.. Loe,loee??.."kaget (namamu)
dengan pertanyaan bertubi yang Ia lemparkan pada Icha, bahkan (namamu)
sampai menepuk-nepuk kedua pipi putih Icha dengan gaya nya yang sedikit
lebay itu
"Aduuuuuhhh... (namamu) Loe gak uah lebay gini deeh, Gue gak papa
ko.."risih Icha menyingkirkan kedua tangan sahabatnya yang malah
membuatnya semakin bete
"gak papa gimana sih? Orang tuh muka sampe kusut kaya baju yang
belum digosok gitu, masih aja loe bilang gak kenapa-napa.."protes
(namamu) sewot, namun Icha malah pergi begitu saja tanpa menghiraukan
ucapan (namamu) lagi.
"huuh aneh.."pikir (namamu) menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu..
**
"Aaaaaaarrrrgghhh!! Gue benci Pak RafaeL..!! Gue
BENCIiiiiiiiiii....!!!!"Icha berteriak begitu sangat kencangnya tepat
diatas sebuah jembatan yang terlihat begitu ramai kendaraan
berlalu-lalang dibawahnya. Ia terus saja berteriak sekencang-kencangnya
untuk meluapkan semua rasa kesal dan kekecewaannya ini terhadap seorang
Guru muda yang sering Ia sapa Pak Rafael.
"Gue benci sama Loe pak RafaaaeeeL Gue
Beeeeenciiiii....!!!"lagi-lagi Icha berteriak bahkan kini Ia naik satu
langkah diatas pagar jembatan dihadapannya itu
Icha benar-benar merasa dibuat kecewa oleh seorang Guru yang bernama
Rafael itu, padahal Ia begitu sangat mengagumi sang Guru yang memang
berhasil membuat semua murid perempuannya sampai klepek-klepek akan
ketampanan wajahnya..
"hey, Queensha? Kamu belum pulang?.."masih terngiang di memori
ingatan Icha saat beberapa waktu lalu pak Guru tampannya ini menyapanya
"be..belum Pak Rafa, I..icha lagi nungguin si (namamu) dulu,
so.soalnya mau pulang bareng.."Icha tampak begitu gugup menjawab
pertanyaan dari pak Guru tampannya ini, bahkan keringatnya saja sampai
bercucuran didahinya
"Loh, bukannya (namamu) tadi udah pulang duluan?
Gimana kalau kamu pulang bareng saya aja?.."tawar pak Guru tampan
itu yang berhasil membuat jantung Icha hampir saja melompat dari
tempatnya karna tidak percaya kalau pak Rafael mengajaknya pulang bareng
"ma..ma..makasih Pak, ta..tapi apaaa.."belum sempat Icha meneruskan
ucapannya, pak Rafael langsung menyuruhnya naik keatas motor ninja nya
yang berwarna merah itu..*bayangin deh cocoh pake motor ninja, beuuuhh
pasti kerenz bangettt'xD*abaikan!!
"udaah, naik yuk? Kebetulan rumah kita juga kan satu arah, jadi apa
salahnya kalau saya mengantar kamu pulang.."suruh pak Rafael lembut
diiringi senyuman manisnya yang menunjukkan lesung dikedua pipinya
"uuuuh.. Pak Rafa baik banget siiihhh.. Udah ganteng, baik banget
lagi, apalagi senyumnya itu manis bangeeet..."batin Icha senyam-senyum
sendiri melihat senyuman yang pak Rafael sunggingkan padanya
"ayo cepetan Cha naik? Cuaca udah terlihat mendung nih, tar keburu
hujan lagi.."suruh pak Rafael lembut sambil memandang kearah langit yang
memang sudah terlihat cukup gelap, mungkin sebentar lagi hujan akan
segera turun
Icha mengangguk diiringi senyuman manisnya dan segera naik diatas motor pak Guru tampannya itu
"siap Cha?
Pegangan yah.."tanya+suruh pak Rafael menoleh kearah Icha, dengan
senang hati Icha pul langsung menuruti ucapan pak Guru tampannya ini..
Icha begitu erat memeluk tubuh pak Rafael, bahkan kepalanya Ia
senderkan dipunggung pak Rafael yang membuat hatinya sangat begitu
nyaman ini
"duuuh.. Gue gak lagi mimpi kaaan?..
Gue seneng banget bisa meluk pak Rafa kaya gini..
Aduuuuhh mana nyaman banget lagi.."batin Icha masih tidak percaya
juga dengan apa yang terjadi padanya ini, bibir Icha terus tersenyum
menikmati pelukannya yang begitu erat terhadap pak Guru tampannya yang
memang sangat Ia sukai
sementara pak Rafael sendiri hanya tersenyum kecil melihat aksi Icha
yang dapat Ia lihat dari kaca spion motornya, senyumnya itu memang
benar-benar manis, pantas saja Icha sampai dibuat klepek-klepek begitu
oleh pak Guru tampannya ini..'xD
*
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama ini, akhirnya
motor pak Rafael pun berhenti tepat disebuah kompleks perumahan
minimalis yang sangat terlihat sederhana namun begitu Indah
tanpa disuruh lagi, Icha pun langsung turun dari atas motor pak Rafael karna sudah sampai
"m..makasih ya Pak, pak Rafa udah nganterin Icha pulang.."ucap Icha
tersenyum senang, bahkan jantungnya masih berdebar seolah belum juga
mempercayai apa yang Ia alami hari ini
"iya cantik sama-sama, ya udah saya pulang dulu yah.."balas pak
Rafael lembut sambil mengacak poni Icha sekilas dan segera menstaterkan
kembali motor ninja nya
Icha bertambah tidak percaya saja akan apa yang pak Rafael lakukan
padanya, baginya ini benar-benar hari yang paling Indah bahkan saaangat
indah..
"pak Rafa ternyata baik bangeeet, apa dia punya perasaan yang sama
yah sama Gue?.."batin Icha masih menatap kearah pak Rafael yang
sebenarnya sudah menjauh dan tak terlihat lagi
"ah, gak tau deh.. Yang pasti hari ini Gue seneeeeeeng banget,
Yeee.. Gue seneeeeeeng....!!"Icha berteriak sambil berlari kecil
memasuki pintu gerbang rumahnya saking senangnya..
Semenjak kejadian itu, Icha merasa kalau pak Rafael juga memiliki
perasaan terhadapnya, sampai-sampai Icha selalu menunggu tawaran dari
pak Rafael lagi untuk mengantarnya pulang seperti hari dimana pak Rafael
menawarinya untuk pulang bareng..
Namun ternyata usaha Icha sia-sia, karna Icha tidak pernah
mendapatkan tawaran itu lagi, bahkan sudah hampir seminggu pun Icha
tidak pernah melihat pak Rafael pulang di jam yang sama lagi, mungkin Ia
sedang sibuk jadi pulangnya selalu sore berbeda dengan Icha
"hemz.. Sampai kapan sih kamu Cha, berdiri didepan gerbang sekolah kaya gitu?..
Padahal Aku selalu nawarin kamu untuk pulang bareng, tapi kamu gak
pernah mau.."terlihat seorang pemuda bertubuh tidak terlalu besar ini
miris melihat kearah gadis cantik yang sudah lama Ia sukai ini..
Sampai akhirnya.. Icha melihat suatu kejadian yang membuatnya sakit
hingga berteriak diatas jembatan jalan Raya seperti yang sedang Ia
lakukan saat ini.
Icha melihat pak Rafael bersama dengan seorang perempuan cantik yang
seumuran dengannya, terlebih lagi mereka sangat terlihat mesra, dan
buruknya lagi, menurut kabar yang beredar ternyata perempuan cantik itu
adalah tunangannya pak Rafael.
Hati Icha bener-bener hancur saat mengingat kejadian buruk dan yang
berhasil membuatnya sakit hati, bahkan hatinya mungkins ekarang sudah
sangat hancur karna ternyata pak Rafael sudah memiliki tunangan bahkan
akan segera menikah diwaktu yang dekat
"Aaaaaaaa...!! Gue benci sama pak RafaeeeeL Gue
Beeeeenciiiiiii....!!!!"teriakan Icha pun kembali terdengar, air matanya
menetes membasahi pipi mungilnya, Icha benar-benar tidak bisa menerima
kenyataan pahit ini karna Ia sangat menyukai pak Rafael bahkan lebih
dari sekedar suka
"hiks.. Kenapa Bapak gak pernah cerita sih paak, kenapa bapak gak
bilang kalau bapak udah punya tunangan.. Hiks.."tubuh Icha terkulai
lemas, Ia menangis menyalahkan dirinya sendiri karna sudah menyukai
seseorang yang sudah memiliki tunangan
"udah, gak usah nangis.. Air mata kamu itu sangat berharga kalau
harus dibuang cuma-cuma seperti ini.."tiba-tiba seorang pemuda berwajah
imut ini menyodorkan sebuah sapu tangan putih miliknya kearah Icha, Ia
berjongkok menyamai Icha yang bersender dipagar jembatan itu
"Dicky?.."pekik Icha kaget melihat kearah pemuda tampan berwajah unyu itu
pemuda yang dipanggil Dicky itu tersenyum menunjukkan deretan
giginya yang dibehel, bahkan wajahnya terlihat semakin tampan kalau
sedang tersenyum seperti ini
"Iya Cha, ini Dicky.."balas Dicky pelan diiringi senyum
tanpa ba-bi-bu lagi, Icha pun langsung memeluk tubuh Dicky pemuda yang selama ini mencintainya itu..
"hiks.. Aku bodoh Ky, Aku bodoooh.."ucap Icha terisak dipelukan Dicky
"enggak Cha, Icha gak bodoh.. Icha itu gadis yang pintar, bahkan
sangat pintar.. Apalagi ajah Icha sangat cantik, Icha gak bodoh
Cha.."ucap Dicky pelan bermaksud menenangkan hati Icha yang sedang sedih
ini
"tapi Icha udah suka sama orang yang salah Ky.. Icha udah suka sama
orang yang salaaah.."lirih Icha masih menangis dipelukan Dicky
Dicky melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Icha, matanya
begitu terpancar keteduhan yang berhasil membuat Icha luluh hanya dengan
sorotan matanya saja
"Icha gak pernah salah ko Cha, Dicky tau Icha pasti kecewa karna pak
Rafael udah punya tunangan.. Tapi Icha jangan khawatir, Masih Ada Aku
disini yang siap menggantikan posisi pak Rafael buat Icha, masih ada
Dicky Cha.."ucap Dicky lembut yang berhasil membuiat Icha melotot kaget
akan ucapannya karna ternyata Dicky mengetahui permasalahannya bahkan
Dicky juga sampai tau kalau Ia menyukai pak Rafael
"ta..tapi ko kamu bisa tau tentang pak Rafael?..
Ka..kamuu??"belum sempat Icha meneruskan ucapannya Dicky langsung meletakkan jari telunjuknya dibibir mungil Icha
"ssssst.. Itu gak penting, yang terpenting sekarang, Icha gak boleh
sedih lagi karna Masih Ada Dicky Disini..."ucap Dicky begitu lembut yang
berhasil membuat Icha meneteskan air mata karna ucapannya begitu tulus
bahkan sangat tulus
Icha berhambur memeluk tubuh Dicky dan kembali menangis dipelukannya
"hiks.. Makasih Ky makasih.. Kamu baik banget sama Icha, makasih Ky..."ucap Icha lirih dan mempererat pelukannya
"iya Cha sama-sama.. Dicky sayang sama Icha.."ucap Dicky membalas pelukan Icha..
Hingga akhirnya mereka pun terhanyut dalam pelukan yang sangat hangat itu..
Namun...
tiba-tiba terdengar bunyi kresek-kresek dari balik sebuah pohon yang terdapat tak jauh dari tempat Icha dan Dicky berpelukan
"suara apaan tuh Cha?.."pikir Dicky heran, Ia pun melepaskan
pelukannya dan segera beranjak mencari sumber suara yang sangat
mencurigakan itu
"Icha juga gak tau Ky, kita coba lihat aja.."ucap Icha dan segera
membuntuti Dicky untuk mencari sumber suara yang mencurigakan itu
dan..
Dicky dan Icha berteriak sangat kompak menyebutkan (namamu) dan
Bisma salah satu sahabatnya karna (namamu) dan Bisma ternyata sedang
asik berduaan dibawah pohon tersebut
"Bismaaaaa!!!
(namamu)....!!!!"teriak Icha dan Dicky kompak, hingga akhirnya
(namamu) dan lelaki yang dipanggil Bisma itu segera menjauhkan bibir
mereka masing-masing dan menoleh kearah Icha juga Dicky
"Hehe.. Maaf deh, abis lagi asiik Ky.."ucap Bisma cengengesan gak
jelas, sementara(namamu) hanya menunduk malu sambil mengelap bibirnya
yang sedikit basah akibat ulah Bisma sang kekasih..
Tamat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p