Kamis, 28 Februari 2013

Masih Ada Aku

Twitter : @Dheanoey

Queensha Alova, atau yang sangat akrab dipanggil Icha.
Gadis cantik nan imut ini ternyata tengah asik menikmati lamunan panjangnya.
Entahlah apa yang sedang Ia lamunkan hingga sosok sahabat baiknya datang pun Ia sampai tidak menyadarinya

"issshh.. Chaaa Loe kenapa sih? Dari tadi Gue perhatiin bengong terus? Mana ditanya gak mau jawab lagi.."omel sahabat baik Icha yang bernama (namamu) ini kesal

Icha menoleh kearah sahabat karibnya ini dengan raut wajahnya yang terlihat begitu kusut

"ya ampun neeeng itu muka kenapa jadi melas kaya gitu??.. Loe gak papa kan Cha? Loe gak sakit kaan??..
Loe udah gak makan berapa hari Cha?.. Loe,loee??.."kaget (namamu) dengan pertanyaan bertubi yang Ia lemparkan pada Icha, bahkan (namamu) sampai menepuk-nepuk kedua pipi putih Icha dengan gaya nya yang sedikit lebay itu

"Aduuuuuhhh... (namamu) Loe gak uah lebay gini deeh, Gue gak papa ko.."risih Icha menyingkirkan kedua tangan sahabatnya yang malah membuatnya semakin bete


"gak papa gimana sih? Orang tuh muka sampe kusut kaya baju yang belum digosok gitu, masih aja loe bilang gak kenapa-napa.."protes (namamu) sewot, namun Icha malah pergi begitu saja tanpa menghiraukan ucapan (namamu) lagi.

"huuh aneh.."pikir (namamu) menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu..




**
"Aaaaaaarrrrgghhh!! Gue benci Pak RafaeL..!! Gue BENCIiiiiiiiiii....!!!!"Icha berteriak begitu sangat kencangnya tepat diatas sebuah jembatan yang terlihat begitu ramai kendaraan berlalu-lalang dibawahnya. Ia terus saja berteriak sekencang-kencangnya untuk meluapkan semua rasa kesal dan kekecewaannya ini terhadap seorang Guru muda yang sering Ia sapa Pak Rafael.

"Gue benci sama Loe pak RafaaaeeeL Gue Beeeeenciiiii....!!!"lagi-lagi Icha berteriak bahkan kini Ia naik satu langkah diatas pagar jembatan dihadapannya itu

Icha benar-benar merasa dibuat kecewa oleh seorang Guru yang bernama Rafael itu, padahal Ia begitu sangat mengagumi sang Guru yang memang berhasil membuat semua murid perempuannya sampai klepek-klepek akan ketampanan wajahnya..



"hey, Queensha? Kamu belum pulang?.."masih terngiang di memori ingatan Icha saat beberapa waktu lalu pak Guru tampannya ini menyapanya

"be..belum Pak Rafa, I..icha lagi nungguin si (namamu) dulu, so.soalnya mau pulang bareng.."Icha tampak begitu gugup menjawab pertanyaan dari pak Guru tampannya ini, bahkan keringatnya saja sampai bercucuran didahinya

"Loh, bukannya (namamu) tadi udah pulang duluan?
Gimana kalau kamu pulang bareng saya aja?.."tawar pak Guru tampan itu yang berhasil membuat jantung Icha hampir saja melompat dari tempatnya karna tidak percaya kalau pak Rafael mengajaknya pulang bareng

"ma..ma..makasih Pak, ta..tapi apaaa.."belum sempat Icha meneruskan ucapannya, pak Rafael langsung menyuruhnya naik keatas motor ninja nya yang berwarna merah itu..*bayangin deh cocoh pake motor ninja, beuuuhh pasti kerenz bangettt'xD*abaikan!!

"udaah, naik yuk? Kebetulan rumah kita juga kan satu arah, jadi apa salahnya kalau saya mengantar kamu pulang.."suruh pak Rafael lembut diiringi senyuman manisnya yang menunjukkan lesung dikedua pipinya

"uuuuh.. Pak Rafa baik banget siiihhh.. Udah ganteng, baik banget lagi, apalagi senyumnya itu manis bangeeet..."batin Icha senyam-senyum sendiri melihat senyuman yang pak Rafael sunggingkan padanya

"ayo cepetan Cha naik? Cuaca udah terlihat mendung nih, tar keburu hujan lagi.."suruh pak Rafael lembut sambil memandang kearah langit yang memang sudah terlihat cukup gelap, mungkin sebentar lagi hujan akan segera turun

Icha mengangguk diiringi senyuman manisnya dan segera naik diatas motor pak Guru tampannya itu

"siap Cha?
Pegangan yah.."tanya+suruh pak Rafael menoleh kearah Icha, dengan senang hati Icha pul langsung menuruti ucapan pak Guru tampannya ini..




Icha begitu erat memeluk tubuh pak Rafael, bahkan kepalanya Ia senderkan dipunggung pak Rafael yang membuat hatinya sangat begitu nyaman ini

"duuuh.. Gue gak lagi mimpi kaaan?..
Gue seneng banget bisa meluk pak Rafa kaya gini..
Aduuuuhh mana nyaman banget lagi.."batin Icha masih tidak percaya juga dengan apa yang terjadi padanya ini, bibir Icha terus tersenyum menikmati pelukannya yang begitu erat terhadap pak Guru tampannya yang memang sangat Ia sukai

sementara pak Rafael sendiri hanya tersenyum kecil melihat aksi Icha yang dapat Ia lihat dari kaca spion motornya, senyumnya itu memang benar-benar manis, pantas saja Icha sampai dibuat klepek-klepek begitu oleh pak Guru tampannya ini..'xD



*
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama ini, akhirnya motor pak Rafael pun berhenti tepat disebuah kompleks perumahan minimalis yang sangat terlihat sederhana namun begitu Indah

tanpa disuruh lagi, Icha pun langsung turun dari atas motor pak Rafael karna sudah sampai

"m..makasih ya Pak, pak Rafa udah nganterin Icha pulang.."ucap Icha tersenyum senang, bahkan jantungnya masih berdebar seolah belum juga mempercayai apa yang Ia alami hari ini

"iya cantik sama-sama, ya udah saya pulang dulu yah.."balas pak Rafael lembut sambil mengacak poni Icha sekilas dan segera menstaterkan kembali motor ninja nya

Icha bertambah tidak percaya saja akan apa yang pak Rafael lakukan padanya, baginya ini benar-benar hari yang paling Indah bahkan saaangat indah..

"pak Rafa ternyata baik bangeeet, apa dia punya perasaan yang sama yah sama Gue?.."batin Icha masih menatap kearah pak Rafael yang sebenarnya sudah menjauh dan tak terlihat lagi

"ah, gak tau deh.. Yang pasti hari ini Gue seneeeeeeng banget, Yeee.. Gue seneeeeeeng....!!"Icha berteriak sambil berlari kecil memasuki pintu gerbang rumahnya saking senangnya..




Semenjak kejadian itu, Icha merasa kalau pak Rafael juga memiliki perasaan terhadapnya, sampai-sampai Icha selalu menunggu tawaran dari pak Rafael lagi untuk mengantarnya pulang seperti hari dimana pak Rafael menawarinya untuk pulang bareng..

Namun ternyata usaha Icha sia-sia, karna Icha tidak pernah mendapatkan tawaran itu lagi, bahkan sudah hampir seminggu pun Icha tidak pernah melihat pak Rafael pulang di jam yang sama lagi, mungkin Ia sedang sibuk jadi pulangnya selalu sore berbeda dengan Icha


"hemz.. Sampai kapan sih kamu Cha, berdiri didepan gerbang sekolah kaya gitu?..
Padahal Aku selalu nawarin kamu untuk pulang bareng, tapi kamu gak pernah mau.."terlihat seorang pemuda bertubuh tidak terlalu besar ini miris melihat kearah gadis cantik yang sudah lama Ia sukai ini..





Sampai akhirnya.. Icha melihat suatu kejadian yang membuatnya sakit hingga berteriak diatas jembatan jalan Raya seperti yang sedang Ia lakukan saat ini.
Icha melihat pak Rafael bersama dengan seorang perempuan cantik yang seumuran dengannya, terlebih lagi mereka sangat terlihat mesra, dan buruknya lagi, menurut kabar yang beredar ternyata perempuan cantik itu adalah tunangannya pak Rafael.

Hati Icha bener-bener hancur saat mengingat kejadian buruk dan yang berhasil membuatnya sakit hati, bahkan hatinya mungkins ekarang sudah sangat hancur karna ternyata pak Rafael sudah memiliki tunangan bahkan akan segera menikah diwaktu yang dekat


"Aaaaaaaa...!! Gue benci sama pak RafaeeeeL Gue Beeeeenciiiiiii....!!!!"teriakan Icha pun kembali terdengar, air matanya menetes membasahi pipi mungilnya, Icha benar-benar tidak bisa menerima kenyataan pahit ini karna Ia sangat menyukai pak Rafael bahkan lebih dari sekedar suka

"hiks.. Kenapa Bapak gak pernah cerita sih paak, kenapa bapak gak bilang kalau bapak udah punya tunangan.. Hiks.."tubuh Icha terkulai lemas, Ia menangis menyalahkan dirinya sendiri karna sudah menyukai seseorang yang sudah memiliki tunangan


"udah, gak usah nangis.. Air mata kamu itu sangat berharga kalau harus dibuang cuma-cuma seperti ini.."tiba-tiba seorang pemuda berwajah imut ini menyodorkan sebuah sapu tangan putih miliknya kearah Icha, Ia berjongkok menyamai Icha yang bersender dipagar jembatan itu

"Dicky?.."pekik Icha kaget melihat kearah pemuda tampan berwajah unyu itu

pemuda yang dipanggil Dicky itu tersenyum menunjukkan deretan giginya yang dibehel, bahkan wajahnya terlihat semakin tampan kalau sedang tersenyum seperti ini

"Iya Cha, ini Dicky.."balas Dicky pelan diiringi senyum

tanpa ba-bi-bu lagi, Icha pun langsung memeluk tubuh Dicky pemuda yang selama ini mencintainya itu..

"hiks.. Aku bodoh Ky, Aku bodoooh.."ucap Icha terisak dipelukan Dicky

"enggak Cha, Icha gak bodoh.. Icha itu gadis yang pintar, bahkan sangat pintar.. Apalagi ajah Icha sangat cantik, Icha gak bodoh Cha.."ucap Dicky pelan bermaksud menenangkan hati Icha yang sedang sedih ini

"tapi Icha udah suka sama orang yang salah Ky.. Icha udah suka sama orang yang salaaah.."lirih Icha masih menangis dipelukan Dicky

Dicky melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Icha, matanya begitu terpancar keteduhan yang berhasil membuat Icha luluh hanya dengan sorotan matanya saja

"Icha gak pernah salah ko Cha, Dicky tau Icha pasti kecewa karna pak Rafael udah punya tunangan.. Tapi Icha jangan khawatir, Masih Ada Aku disini yang siap menggantikan posisi pak Rafael buat Icha, masih ada Dicky Cha.."ucap Dicky lembut yang berhasil membuiat Icha melotot kaget akan ucapannya karna ternyata Dicky mengetahui permasalahannya bahkan Dicky juga sampai tau kalau Ia menyukai pak Rafael

"ta..tapi ko kamu bisa tau tentang pak Rafael?..
Ka..kamuu??"belum sempat Icha meneruskan ucapannya Dicky langsung meletakkan jari telunjuknya dibibir mungil Icha

"ssssst.. Itu gak penting, yang terpenting sekarang, Icha gak boleh sedih lagi karna Masih Ada Dicky Disini..."ucap Dicky begitu lembut yang berhasil membuat Icha meneteskan air mata karna ucapannya begitu tulus bahkan sangat tulus

Icha berhambur memeluk tubuh Dicky dan kembali menangis dipelukannya

"hiks.. Makasih Ky makasih.. Kamu baik banget sama Icha, makasih Ky..."ucap Icha lirih dan mempererat pelukannya

"iya Cha sama-sama.. Dicky sayang sama Icha.."ucap Dicky membalas pelukan Icha..

Hingga akhirnya mereka pun terhanyut dalam pelukan yang sangat hangat itu..





Namun...



tiba-tiba terdengar bunyi kresek-kresek dari balik sebuah pohon yang terdapat tak jauh dari tempat Icha dan Dicky berpelukan

"suara apaan tuh Cha?.."pikir Dicky heran, Ia pun melepaskan pelukannya dan segera beranjak mencari sumber suara yang sangat mencurigakan itu

"Icha juga gak tau Ky, kita coba lihat aja.."ucap Icha dan segera membuntuti Dicky untuk mencari sumber suara yang mencurigakan itu




dan..



Dicky dan Icha berteriak sangat kompak menyebutkan (namamu) dan Bisma salah satu sahabatnya karna (namamu) dan Bisma ternyata sedang asik berduaan dibawah pohon tersebut

"Bismaaaaa!!!
(namamu)....!!!!"teriak Icha dan Dicky kompak, hingga akhirnya (namamu) dan lelaki yang dipanggil Bisma itu segera menjauhkan bibir mereka masing-masing dan menoleh kearah Icha juga Dicky


"Hehe.. Maaf deh, abis lagi asiik Ky.."ucap Bisma cengengesan gak jelas, sementara(namamu) hanya menunduk malu sambil mengelap bibirnya yang sedikit basah akibat ulah Bisma sang kekasih..







Tamat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p