Selasa, 30 April 2013

Terpaksa BUKAN Cinta #26


Bisma pun masuk kedalam kamarnya tanpa mempedulikan Dhira lagi yang masih tertinggal diluar sana, Ia juga langsung membanting tubuhnya yang lelah akibat menyetir seharian itu diatas tempat tidurnya



"hufh.. Gila, Dia fikir Bogor-Jakarta tuh deket kali? Maen buru-buru pulang aja..
Ditanya malah bilang gak papa, tapi tingkahnya malah aneh.."gerutu Bisma terlihat begitu kesal, Ia pun membuat posisi tidurnya menjadi telentang sambil menatap langit-langit kamarnya yang bernuansa putih itu


"perasaan baru aja kita mesra dan baikan Ra, kenapa kamu jadi bersikap kaya gini sekarang?..
Apa kamu masih memikirkan Rafael?
Atau jangan-jangan kamu memang hanya mencintai Rafael?.."pikir Bisma dibuat bingung oleh perasaannya sendiri yang sebenarnya cemburu karna Dhira seperti yang sedang memikirkan kakak satu-satunya yang sudah meninggal alias Rafael

"ahh.. Resse, ngapain juga Gue harus cemburu sama orang yang udah mati?
Hufh...."pikir Bisma lagi yang langsung membalikkan tubuhnya menghadap kesamping karna tiba-tiba Dhira masuk menghampirinya


"engh.. Bis, ka..kamu marah ya sama Aku?..
Aku..aku minta maaf kalau udah buat kamu kesel, Aku..aku cumaaa..."tiba-tiba ucapan Dhira terpotong

"Aku cape, Aku mau istirahat!!"ucap Bisma dingin dan mengubah posisinya lagi menjadi membelakangi Dhira

"maaf Bis, Aku tau Aku emang salah..
Gak seharusnya Aku gagalin acara Honey moon kita, Aku..akuuu"lagi-lagi ucapan Dhira terhenti karna Bisma langsung memotongnya

"Aku bilang Aku CAPEK! Kamu ngerti gak sih??.."kesal Bisma menoleh kearah Dhira dengan nada suaranya yang sedikit dinaikkan

"i..iya maaf.."air mata Dhira langsung menetes begitu mendengar ucapan Bisma tadi, Ia tidak menyangka kalau Bisma akan membentaknya lagi, padahal Ia sudah berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi pada Dhira

"hiks.. Ternyata semua perubahan pada sikap kamu hanya bersikap sementara Bis..
Maafin Aku kalau Aku berbuat salah sama kamu.."batin Dhira yang langsung ikut berbaring disamping Bisma, namun posisi tidurnya saling membelakangi satu sama lain...


"Apa Aku salah kalau memori di otak Aku ini terus tertuju sama Rafael?
Apa Aku salah kalau Aku ingin memastikan apa yang Aku lihat tadi itu benar-benar sosok Rafa?
Apa Aku salah Bis?..
Hiks, Aku juga gak tau kenapa perasaan Aku jadi kacau kaya gini?
Aku enggak tau Bisma.."air mata Dhira kembali menetes, namun Ia hanya bisa menangis didalam hatinya saja mengingat tadi Bisma membentaknya

"kamu udah janji mau berubah buat Aku?
Kamu bilang kita akan memulai semuanya dari awal lagi, tapi apa?
Sekarang kamu udah bentak Aku lagi Bis, Aku gak tau apa kesalahan Aku begitu besar sampe kamu bentak Aku lagi..
Aku gak tau Biss..."lirih Dhira terus menangis didalam hatinya hingga terdengar sedikit isakan tangisnya oleh Bisma


"kamu kenapa?.."tanya Bisma tiba-tiba sambil membalikkan badannya menghadap kearah Dhira

dengan segera Dhira pun langsung menghapus air matanya dan membalikkan tubuhnya menghadap kearah Bisma


"e..enggak Bis, A..aku gak papa ko.."jawab Dhira gugup dan terus mengusap air matanya yang terus mengalir itu

Bisma tersenyum lalu menemoelkan tangannya dipipi Dhira, ibu jarinya pun mengelus lembut pelupuk mata Dhira yang basah

"jangan nangis..
Maafin Aku yah sayang, Aku gak bermaksud bentak kamu.."ucap Bisma lembut, Ia merasa bersalah telah membentak istrinya tadi

"A..akuu Aku gak papa ko Bis, kamu gak perlu minta maaf, Aku emang salah..
Gak seharusnya Aku minta pulang disaat kamu ngajak Aku buat Honey moon, Aku minta maaf.."Dhira menggelengkan kepalanya dan semakin membuat air matanya menetes lagi

"sssstt.. Enggak sayang, Aku gak marah ko, kamu gak salah, jadi kamu juga gak perlu minta maaf..
Harusnya Aku bisa lebih ngertiin kamu, maafin Aku ya Ra karna udah bersikap egois.."Bisma menempelkan jari telunjuknya dibibir mungil Dhira, Ia menatap teduh wajah istrinya ini, namun posisi mereka masih berbaring diatas tempat tidurnya

Mendengar ucapan Bisma yang begitu lembut, Dhira pun langsung memeluk erat tubuh Bisma dan menenggelamkan kepalanya didada bidang Bisma

"Aku sayang sama kamu Bis, Aku cinta sama kamu..."lirih Dhira menangis dalam pelukan Bisma

"iya sayang, Aku juga cinta dan sayang banget sama kamu Ra.."balas Bisma sambil mengelus lembut rambut panjang Dhira, Ia pun mengecup pundak kepala Dhira sekilas namun sangat lembut. Mereka pun tampak begitu menikmati pelukah yang sangat penuh kehangatan ini..


10'menit kemudian, Bisma langsung melepaskan pelukannya, Ia tersenyum melihat wajah istrinya dari jarak sedekat ini, perlahan wajahnya pun mulai mendekat wajah Dhira.
Bismamencoba mengatur nafasnya agar beraturan, sementara Dhira yang sudah tau dengan apa yang akan Bisma lakukan hanya bisa memejamkan kedua kelopak matanya..
Bisma pun memiringkan kepalanya sedikit..







"Cuuuuppp..."bibir mereka pun bersentuhan. hangat, begitulah yang dirasakan oleh kedua pasangan suami istri ini, Bisma pun mulai mengubah posisinya menjadi berada diatas tubuh Dhira, lidahnya pun mencoba menerobos masuk kedalam rongga mulut Dhira untuk memulai aksinya disana, lagi-lagi Dhira hanya pasrah saja terhadap ulah suaminya itu, Ia mengalungkan kedua tangannya dileher Bisma dan membalas setiap permainan yang Bisma lakukan..


"ngh~ Biss..."desah Dhira tertahan saat Bisma beralih menciumi leher jenjangnya yang putih, tangan Bisma pun tak bisa diam, Ia terus mencoba membuka kancing baju yang Dhira kenakan, sementara bibirnya sendiri terus menghisap leher putih Dhira hingga menimbulkan beberapa tanda merah disana


"nggh~ Bisma.."desah Dhira lagi karna kini tangan Bisma sudah berada didadanya, Dhira sudah benar-benar terbawa oleh suasana permainan Bisma, bahkan Ia sampai tidak menyangka kalau kini bajunya hampir terlepas, begitu pun dengan Bisma yang sudah melepas bajunya juga...#inget masih baju doang..'xP


"Biss, Udaah.."Dhira mencoba menyingkirkan kepala Bisma yang terus menjelajahi leher jenjangnya, namun Bisma sama sekali tidak mempedulikan ucapan Dhira, sepertinya nafsu Bisma sudah terlalu tinggi hingga tidak bisa menghentikan aksinya..





Namun....



Tiba-tiba Dhira langsung mendorong tubuh Bisma karna terdengar suara bel rumahnya yang seperti ditekan oleh seseorang dari luar..


"Ting-tong!!"bunyi suara bel itu terdengar cukup kencang sampai kedalam kamar Dhira

"Biss, udaah.. Itu ada yang datang.."ucap Dhira mendorong pelan tubuh Bisma

"biarin aja lah Ra, tanggung sayang.."balas Bisma tidak mempedulikan dan malah kembali menciumi leher Dhira

"issh.. Bis, tapi itu bel nya bunyi terus.."protes Dhira mendorong kembali tubuh Bisma, bel rumahnya memang terus berbunyi bahkan berulang-ulang terdengar ditelinga Dhira

Dengan sangat enggan akhirnya Bisma pun menghentikan aksinya, terlihat raut wajahnya tampak begitu penuh kekecewaan

"heufh.. Selalu saja gagal, pasti tiap mau kesitu selalu ada pengganggu.."dengus Bisma kesal lalu segera memakai kembali kaos putihnya yang sempat Ia buka tadi, begitupun dengan Dhira, Ia segera merapikan bajunya lagi karna tadi hampir saja semua kancing bajunya terlepas oleh Bisma..#masih hampir yah?'xP


"Dhira bangun dan berjalan pelan menghampiri Bisma

"gak usah ngambek gitu, kan nanti masih bisa dilanjutin.."ucap Dhira tersenyum manis

"tapi tetep aja ganggu.."balas Bisma masih kesal, Dhira hanya tersenyum lalu mengecup bibir Bisma sekilas agar Bisma tidak ngambek lagi

"emuaach.. Gak usah ngambek terus yah?.."Dhira memberanikan diri untuk menempelkan bibirnya di bibir Bisma namun hanya sekilas saja

"iya sayang, makasih.."balas Bisma tersenyum manis sambil memegangi bibirnya

"Aku lihat dulu siapa yang datang yah?.."pamit Dhira kemudian segera bergegas keluar dari dalam kamarnya, Bisma hanya mengangguk kecil diiringi senyuman manisnya

"rasanya Aku selalu luluh kalau udah lihat senyum dibibir kamu Ra.."gumam Bisma menatap kearah Dhira yang sudah menjauh, Bisma pun ikut melangkahkan kakinya menyusul Dhira keluar..






Sementara itu...


Dhira terlihat berlari kecil menuju pintu utama rumahnya karna bel rumahnya terus-menerus ditekan dari luar..


"iya sebentaar..!!"ucap Dhira sedikit berteriak, Ia segera meraih handle pintu rumahnya dan memutar kunci berwarna kuning keemasan itu kearah kiri



dan...




"Ckleeeek....."terlihat sosok lelaki muda bertubuh tinggi tegap dengan mengenakan kaos berwarna Biru muda membelakangi Dhira saat pintu itu berhasil Dhira buka


"ma..maaf A.. Anda cari siapa yah?.."tanya Dhira sedikit gugup

sosok lelaki muda itu pun membalikan badannya, namun belum sempat Dhira melihatnya tiba-tiba suara Bisma terdengar dari arah dalam..


"Siapa sayang??.."tanya Bisma sedikit berteriak, Dhira menoleh kearah Bisma yang kini berdiri tepat dibelakangnya


"i..ini Bis, a..aaku juga engg..."tiba-tiba ucapan Dhira langsung terhenti, bahkan detak jantungnya pun seakan ikut berhenti melihat siapa yang berdiri dihadapannya ini, mata terbelalak kagets eolah tidak mempercayai siapa yang Ia lihat


"Ra..ra..raaa.."ucapan Dhira terputus karna tiba-tiba tubuh Dhira ambruk seketika dan pingsan..

Namun Bisma segera menangkap tubuh istrinya itu meskipun Ia belum sempat melihat siapa sosok yang membuat Dhira sampai pingsan seperti ini......








Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p