Sebuah tempat yang biasanya terlihat sunyi dan sepi, kini mendadak menjadi ramai dipenuhi para tamu undangan yang hadir.
Dekorasi disetiap sudut rumah dari luar maupun dalam tanmapk begitu
indah dihiasi banyak bunga juga ucapan selamat datang untuk para tamu
yang hadir. Rumah mewah ini pun seakan disulap menjadi sebuah istana
yang begitu megah nan indah..
"aduuh.. Franda mana yah?.. Ko dari tadi gak datang juga?..
Ya Allah.. Kamu dimana sih Nda?.. Jangan bikin Aku khawatir gini donk..
Kenapa kamu gak ada disini?..."seorang pria muda berjas putih ini
terlihat begitu gelisah, pandangan matanya terus tertuju kearah luar,
hatinya sungguh khawatir karna seorang gadis cantik yang ditunggunya tak
kunjung datang juga
"Nda.. Jangan bikin Aku khawatir..
Kamu kenapa ngingkarin janji kamu sih?..
Kamu bilang kamu mau datang dihari pernikahan Aku?
Kamu bilang kamu akan ngucapin selamat untuk Aku..
Tapi kenapa kamu gak ada disini Nda?..
Aku gak bisa ngelakuinnya tanpa kamu..
Aku butuh kamu disini.. Aku ingin berbagi semua kebahagiaanku sama kamu..
Aku butuh kamu Nda.."batinnya lirih, hatinya sungguh sakit karna
gadis yang selalu dipanggilnya FRANDA ini tak kunjung datang juga,
padahal ini awalah hari yang sangat istimewa untuknya, karna hari ini Ia
akan segera melangsungkan pernikahan bersama pujaan hatinya PRAMUDINA
atau Dina
"kamu lagi ngapain disini?..
Ayo cepat masuk, penghulu sama yang lainnya sudah siap dan menunggu
didalam.."ucap seorang pria paruh baya menepuk pundak lelaki yang sering
disapa Bisma ini
"papah?..
I..iya pah, Bisma segera masuk.."balasnya pelan, hatinya mendadak
lemas karna Ia harus melaksanakan akad nikah tanpa gadis yang selalu
mengisi hari-harinya itu
"Aku gak bisa lakuinnya tanpa kamu Nda..
Kenapa kamu harus gak datang?..
Aku butuh support kamu.."batin Bisma masih berharap kalau ada
keajaiban yang membuat Franda bisa hadir diacara istimewanya ini, namun
sepertinya itu hanya keinginan yang angat tidak mungkin karna sampai
detik ini pun Franda tidak terlihat datang
Dengan langkah gontai akhirnya Bisma pun menyusul lelaki paruh baya
yang mengajaknya masuk tadi, sebut saja Om Reno. Ia adalah ayah kandung
Bisma yang juga akan menjadi wali diacara pernikahannya ini..
**
Gadis cantik ini tampak begitu gelisah, hatinya mendadak berdebar
tak karuan, Ia sungguh tidak menyangka kalau akan segera bersanding
dengan pria yang selama ini singgah dihatinya. Dia adalah Pramudina atau
yang sering akrab dipanggil Dina.
"Ya Allah.. Semoga Bisma lancar membacakan ijab Kabul nya..
Aku beneran takut kalau sampai Ia salah dalam menjawab Ijab Kabul
nya nanti.."batin Dhira was-was, pandangan matanya terus tertuju pada
tangan Bisma yang menjabat tangan pak penghulu, Bisma sudah duduk
disamping Dina dengan memakai jas putih dan kopiah yang berwarna putih
juga.
Begitupund engan Dina yang mengenakan kebaya putih sederhana namun terlihat begitu cantik nan anggun
"hufh.. Aku beneran gak bisa ngelakuinnya tanpa kamu Nda..
Kenapa kamu gak hadir sih??..
Aku gak bisa kalau kamu gak kasih support sama Aku..
Aku beneran butuh kamu.."batin Bisma yang ternyata masih saja
memikirkan Franda, ternyata Franda memang sangat berarti untuk Bisma,
sampai-sampai dihari istimewanya ini begitu terasa kurang karna Franda
tidak hadir
"nak Bisma?..
Ayo jawab..!!"tiba-tiba pak penghulu membuyarkan lamunan Bisma karna
dari tadi Bisma tidak mengikuti apa yang diucapkan oleh pak penghulu,
yaitu mengucapkan Ijab Kabulnya
"Bis, kamu kenapa?.."tanya Dina berbisik pelan
"A..aku gak papa ko sayang..
Hufh.."jawab Bisma gugup dan mencoba mengatur nafasnya yang tidak beraturan
"ya sudah saya akan ulangi lagi, nanti saudara Bisma tinggal ikuti
apa yang saya ucapkan.."ucap pak penghulu mencoba bersabar menangani
calon pengantin pria yang akan Ia nikahkan ini
"i..iya Pak.."balas Bisma masih saja gugup, kemudian Ia pun menarik
nafasnya panjang untuk mengikuti apa yang diucapkan oleh pak penghulu
"Saya terima nikah dan kawinnya Pramudina Afra Narundana binti
Prasetyo Narundana dengan maskawin seperangkat alat Sholat dan perhiasan
emas dibayar TUNAI!!"Ucap Bisma begitu lantang dan terdengar jelas
seraya menjabat tangan pak penghulu
"Bagaimana Saksi?.. SAH??.."pak Penghulu melirik kearah semua
pengunjung serta kedua orang tua dari Bisma dan Dina yang menjadi saksi
pernikahan Bisma-Dina ini
"SAAAAH...!!"jawab semuanya kompak
"Alhamdulillah.."balas Pak penghulu dan semuanya mengucap syukur, kemudian dilanjut dengan pembacaan Doa untuk kedua mempelai..
**
Setelah acara akad nikah atau Ijab kabul selesai dilaksanakan, kini
semua para tamu undangan, kerabat dan saudara serta sahabat yang hadir
pun memberikanucapan selamat untuk Bisma dan Dina.
Kedua pengantin ini pun semakin dibuat berbahagia karna acara pernikahannya berjalan dengan lancar
"Wisssh.. Selamat ya Bro?..
Akhirnya kesampean juga nikah sama Dina, jadi Rumah Sakit Jiwa gak
jadi penuh deh karna keinginan loe udah terpenuhi.."ucap seorang pria
bersuara nge'bass ini sedikit bercanda, Ia memberikan ucapan pada Bisma
dan Dina bersama gadis cantik yang merangkul tangan kirinya
"ahaha bisa aja loe Za, lagian kalau Gue gak jadi nikah sama Dina
kan masiha da Franda, jadi Gue nikah aja sama Franda.."balas Bisma
tertawa kecil dengan candaan yang terlontar dari mulutnya juga
"waah parah loe, aduh Din.. Kenapa loe mau sih nikah sama nih cowok Labil?..
Ntar bisa-bisa baru married sehari udah ditinggal kawin lagi
dah.."ceplos pemuda bernama Reza ini yang berhasil membuat tangan halus
Dina mencubit pelan perut Bisma
"awas aja kalo berani, tar gak Aku kasih pas first night nya.."ucap
Dina sedikit mengancam, namun Ia tau kalau itu tidak mungkin dilakukan
oleh Bisma karna Bisma sangat menyayangi Dina lebih dari apapun
"hehe becanda sayang..
Gak mungkinlah Aku ninggalin kamu, kamu itu segalanya buat Aku, dan
gak ada satu pun yang bisa gantiin kamu diposisi hati Aku.."jelas Bisma
menatap teduh wajah Dina, Ia menempelkan tangan Dina didadanya agar Dina
bisa tau bagaimana perasaannya yang begitu mencintai Dina melebihi
apapun
"iya, Aku percaya ko.."balas Dina tersenyum malu. Bisma pun mendekap
tubuh Dina an mengecup puncak kepala Dina dengan sangat lembut
"jangan pernah dengarkan ucapan siapapun karna cuma kamu yang ada dihati Aku..
Cuma kamu yang bisa buat Aku tenang.. Cuma kamu sayang..
I Love You.."Bisma mengecup lembut kening Dina, malam ini menjadi
malam yang begitu indah untuk Bisma karna semua keinginannya untuk bisa
bersanding dengan Dina kini bisa terwujud
Dina hanya tersenyum bahagia mendengar ucapan Bisma yang sudah
menjadi suaminya ini, hatinya pun langsung tenang dan penuh kedamaian
kala sudah berada dalam dekapan Bisma
sementara Reza dan gadis cantik yang dibawanya hanya cengo melihat kemesraan pengantin baru ini
"abusseet.. Gue ngiler nih Bis..
Gue jadi pengen cepet-cepet married.. Gue pengen ngecup dan meluk
pacar Gue juga.."celetuk Reza yang ternyata masih memperhatikan Bisma
dan Dina
"haha ya udah cepetan nyusul..
Masa kalah sama Gue?..
Ilham aja udah married, masa loe kalah sama adik sendiri?..."tawa
Bisma menggelegar dengan sangat renyahnya, Dina dan gadis cantik
disamping Reza pun ikut tertawa geli melihat ekspresi wajah Reza yang
lucu
"Gue juga pengen Bis..
Tapi..tapi Gue masih takut.. Hehe.."balas Reza cengengesan gak jelas sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal
"masa married takut?..
Married itu enak Za, ntar tidur ada yang nemenin.. Trus tiap pagi bakal ada yang bikinin sarapan..
And yang pasti bakal dapat morning kiss tiap pagi, iya kan sayang?.."jelas Bisma melirik Dina dan merangkulnya mesra
"issh.. Udah maen kesitu aja yah fikiran kamu.."balas Dina malu-malu meong mendengar ucapan suaminya ini
Bisma hanya tersenyum kecil melihat ekspresi wajah Dina, sedangkan
Reza masih tampak berfikir akan ucapan Bisma yang bilang kalau Menikah
itu enak
"bener gak yah married itu enak?..
Tapi kenapa si Ilham ribut mulu ama istrinya?.."pikir Reza bingung sendiri
Akhirnya mereka pun terlarut dalam obrolan dan candaan yang
terlontar dari mulut Bisma dan Reza, sementara Dina hanya tertawa kecil
melihat Bisma karna terus meledek Reza..
Sementara itu....
Gadis cantik berwajah putih nan bermata sipit ini menatap lirih saat
mobil pribadinya berhenti didepan rumah Bisma. Rasanya Ia tidak tega
harus meninggalkan rumah serta semua kenangan manis yang terukir didalam
rumah mewah ini lenyap begitu saja, namun apa daya itu semua memang
harus segera Ia tinggalkan demi kebaikannya juga kebaikan Bisma
"maafin Aku..
Aku gak bermaksud ngingkarin janji Aku buat jadi saksi pernikahan kamu dan Dina..
Aku cuma gak mau air mata Aku terjatuh dihari bahagia kamu..
Aku sayang kamu Bis, tapi Aku harus pergi..
Aku janji Aku gak akan pernah meminta atau menuntut apapun dari kamu..
Aku janji Aku gak akan pernah ganggu kehidupan kamu juga Dina..
Aku janji akan segera pergi demia kebaikan semuanya..
Dan Aku juga janji tidak akan pernah kembali lagi menemui kamu, Aku
janji Bis.."batin gadis cantik ini lirih, air matanya pun menetes
membasahi pipinya yang chuaby, rasanya sungguh miris karna Ia harus
meninggalkan Bisma dan semua kenangan manisnya saat tinggal bersama
Bisma dirumah mewah itu
"Aku pergi yah?..
Semoga Dina bisa menjadi sahabat serta istri yang baik buat kamu..
Semoga Dia juga bisa menggantikan posisi Aku agar selalu ada untuk kamu..
Aku akan pergi.. Selamat jalan Bis..
Semoga Aku tidak melihat kamu lagi karna Aku tidak sanggup kalau harus melihat kamu..
Biar Aku bawa semua kenangan kita..
Biar Aku bawa semua canda dan tawa yang pernah kita lalui saat kita masih bersama..
Aku gak pernah benci dan nyalahin kamu..
Aku sayang kamu Bisma.."gadis cantik ini tersenyum kecil seraya
memegangi perutnya, air mata yang tadi menetes dipelupuk matanya pun
langsung berhenti mengalir kala mengingat semua kenangannya saat bersama
Bisma. Ia memang pernah tinggal dirumah Bisma karna om Reno dan tante
Karin atau orang tua Bisma adalah teman akrab dari orang tuanya, makanya
Ia sempat tinggal dirumah Bisma karna orang tuanya memang menitipkannya
dirumah tante Karin dan om Reno untuk beberapa waktu agar bisa diawasi
dengan baik. Maklum orang tuanya memang sangat sibuk dan tengah berada
diluar Negri..
Mobil Honda Jazz berwarna putih ini pun akhirnya melaju dan meninggalkan rumah mewah Bisma..
"Aku pergi..
Jangan pernah benci Aku karna Aku gak pernah benci kamu, walau
kesalahan kamu sangat fatal sekalipun, karna Aku sayang kamu..."ucapnya
kemudian berlalu dengan Jazz putihnya itu..
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p