Dhira masih terus fokus menempelkan jarinya disudut bibir Bisma,
Ia begitu serius membersihkan sudut bibir Bisma yang terlihat bekas
makanan yang menempel disana
"issh.. Kamu tuh kaya anak kecil aja deh Bis, masa sampe belepotan
gini makannya.."ucap Dhira sambil terus membersihkan bagian sudut bibir
Bisma
namun Bisma malah diam, Ia menatap wajah Dhira yang sangat cantik
itu, bibirnya pun tersenyum karna wajah Dhira begitu dekat dengan
wajahnya
"loe ternyata emang bener-bener cantik Ra.."gumam Bisma sambil terus
memandangi wajah putih Dhira yang begitu cantik walau tanpa polesan
make up sedikitpun
Bisma pun mulai mendekatkan wajahnya kewajah Dhira, entahlah apa
yang ada difikirannya saat ini, Ia benar-benar tergoda melihat wajah
cantik Dhira, apalagi bibir mungilnya yang begitu tipis dan menggoda
Bisma terus mendekatkan wajahnya, Ia mencoba mengatur nafasnya agar tetap rileks
semakin dekat..
Dekat..
Dan...
"ka..kamu mau ngapain Bis?.."tanya Dhira tiba-tiba yang kaget karna melihat wajah Bisma hampir saja menyentuh wajahnya
mendengar Dhira berbicara seperti itu, Bisma pun tersenyum dan mulai memiringkan kepalanya
"Gue sayang sama Loe Ra.."bisik Bisma begitu lembut tepat ditelinga kiri Dhira
Dhira menoleh kaget kearah Bisma
dan..
"Cuuuup...."tiba-tiba Bisma malah menempelkan bibirnya tepat di bibir mungil Dhira
Dhira semakin kaget saja dengan apa yang Bisma lakukan ini, bahkan
Ia tidak berani menatap wajah Bisma yang sangat dekat dengan wajahnya
"ya Allah.. Apa yang Bisma lakukan?..
Apa Dia benar udah berubah?
Apa Dia benar-benar sayang sama Aku?.."batin Dhira masih tidak
percaya dengan apa yang dirasakannya, perlahan Dhira pun membuka kelopak
matanya yang sedari tadi Ia tutup. Ia melihat wajah Bisma yang sedang
asik menikmati bibir mungilnya, bahkan Dhira bisa merasakan lidah Bisma
yang terus bermain didalam rongga mulut Dhira dan mengajak Dhira agar
merespon permainannya
"ternyata ini bukan mimpi.. Bisma memang benar-benar sudah berubah,
bahkan baru kali ini Aku merasakan sentuhan bibirnya yang sangat lembut
ini.."Dhira meneteskan air mata, Ia begitu terharu karna baru kali ini
Bisma mau menyentuh bibirnya
Bisma yang merasa ada keanehan pada Dhira pun langsung membuka
matanya, benar saja.. Ia melihat Dhira ternyata malah asik memandangi
wajahnya yang sangat dekat itu, Bisma pun langsung mengusap wajah Dhira
agar menutup matanya dan menikmati setiap permainan yang Ia lakukan,
bahkan Bisma mengangkat kedua tangan Dhira dan mengalungkan dilehernya
Dhira sendiri sempat kaget karna takut Bisma marah karna Ia malah asik sendiri tanpa sedikitpun membalas permainan Bisma
Bisma menarik pinggang Dhira agar lebih mendekat ketubuhnya. Dhira
hanya bisa terus diam sambil memejamkan kedua bola mata Indahnya, namun
kali ini Ia mengerti apa maksud Bisma. Dhira pun membalas setiap
permainan yang Bisma lakukan, bahkan kini keduanya sama-sama menikmati
setiap sentuhan yang begitu lembut mereka rasakan ini...*huhu author
gigit bantal...'xD
permainan Bisma pun semakin ganas, tangannya sudah berada didada
Dhira, bahkan satu kancing baju Dhira sudah berhasil Bisma lepas, dan
bibirnya pun tak kalah nakal, Ia menggigit-gigit kecil bibir bagian
bawah Dhira, hingga Dhira pun mengeluarkan desahan kecil karna sedikit
terasa sakit
"ngh.."suara desahan yang Bisma dengar dari bibir mungil Dhira, tapi
Bisma tidak peduli, Ia justru malah semakin bersemangat bermesraan
dengan istrinya yang kini sudah sangat Ia sayangi
"Gue rasa Gue emang udah bener-bener sayang sama Loe Ra, bahkan baru
kali ini Gue ngerasain sentuhan yang begitu lembut dan gak pernah Gue
rasain sebelumnya, bahkan saat bersama Dina sekalipun.."batin Bisma
membuka kedua matanya menatap wajah Dhira yang masih terpejam..
"ASTAGA!!
Aduh, so..sorry Bis, Gue..Gue gak sengaja suer, silahkan dilanjutin
lagi aja, sorry ya Bro..."tiba-tiba saja Rangga masuk kedalam ruangan
Bisma, Ia melihat Bisma dan Dhira yang masih asik dengan adegan kissing
nya.
Bisma yang menyadari kehadiran Rangga pun langsung segera melepaskan
bibirnya yang menempel dibibir Dhira. Ia begitu kesal karna
kesenangannya diusik, apalagi yang mengusiknya itu Rangga sahabatnya
sendiri
Bisma pun menoleh kearah Rangga dengan tatapan kesal
"Lain kali kalo masuk KETOK PINTU dulu napa, gak tau apa kalo Gue
lagi ngapain?..."bentak Bisma yang langsung mendadak emosi, Rangga hanya
tersenyum sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V
"hehe piiss Bis, Gue gak tau.. Ya udah loe lanjutin lagi aja, Gue
keluar dulu bentar..."balas Rangga yang langsung buru-buru keluar dari
ruangan Bisma dan segera pergi karna takut kena amukan Bisma nantinya
Rangga pun menutup pintu ruangan Bisma, Ia terkekeh geli melihat adegan yang dilihatnya tadi
"haha.. Si Bisma lucu, masa kemaren bilang gak suka, tapi tadi Gue
lihat nafsu banget.. Ckckck.."ucap Rangga tertawa kecil, Ia masih tidak
mengerti akan sikap sahabat baiknya itu, bahkan yang tadi dilihatnya pun
bagaikan sebuah mimpi
Rangga pun segera bergegas pergi meninggalkan ruangan Bisma, namun
Ia masih saja tertawa kecil melihat apa yang Bisma lakukan
tadi..*jiaaahh ka Rangga pengganggu..*eh?
**
Kini Bisma hanya diam dan menundukkan kepalanya, Ia benar-benar malu
kalau mengingat adegan tadi. Entahlah kenapa Ia bisa melakukan itu
dengan Dhira padahal selama ini Ia tidak pernah sedikitpun tergoda atau
mau menyentuh bibir mungil Dhira
"emp... So..sorry yah? Gu..gue gak bermaksud kurang ajar ko sama loe, Gue..Gue cuma..cummaaa"ucapan Bisma terhenti
"i..iya, gak papa ko Bis, ju..justru Aku seneng.. Lagian itu udah
hak kamu, kamu berhak menyentuh bibir Aku, bahkan tubuh Aku sekalipun,
karna itu memang sudah hak kamu sebagai suami Aku.."jelas Dhira sedikit
gugup, namun raut wajahnya terlihat begitu senang karna bisa melihat
Bisma bersikap se'romantis ini padanya
"i..iya thanks Ra.."balas Bisma kikuk sendiri, jujur Ia sangat
nerfous karna takut Dhira marah, apalagi ini baru pertama kalinya Bisma
berani mencium bibir Dhira bahkan memainkannya, sedangkan saat Bisma
memberikan nafas buatan untuk Dhira beberapa waktu lalu, Dhira dalam
keadaan tidak sadar, tidak seperti saat ini..':Dberbeda dengan saat ini
"empp.. A..aku pamit pulang dulu ya Bis, A..aku takut ganggu kamu
kalau lama-lama disini.."pamit Dhira segera beranjak dari duduknya
"bi..biar Gue antar Ra.."tawar Bisma tiba-tiba yang berhasil membuat
Dhira menghentikan langkahnya, Dhira pun menoleh kearah Bisma dan
tersenyum
"gak usah Bis, Aku pulang sendiri aja..
Aku gak mau ngerepotin kamu.."tolak Dhira halus diiringi senyum manisnya
"gak papa ko, lagian Gue gak ada kerjaan..
Jadi biar Gue yang anter.."balas Bisma segera beranjak menghampiri
Dhira, Ia pun membuka pintu ruangannya untuk mempersilahkan agar Dhira
keluar lebih dulu
"ma..makasih Bis.."ucap Dhira begitu senang akan sikap Bisma hari
ini yang begitu lembut bahkan penuh perhatian, Bisma hanya tersenyum
kemudian segera mengikuti Dhira dari belakang...
"Gue bener-bener seneng banget Ra, bisa deket sama loe kaya Gini..
Gue pengen kita bisa kaya gini terus.."batin Bisma yang kini merangkul
pinggang Dhira dan berjalan beriringan dengan Dhira
"gak nyangka ternyata kamu orangnya begitu romantis, bahkan walaupun
kamu masih berbicara Loe-Gue sama Aku, tapi kata-kata yang kamu ucapkan
begitu lembut Bis, Aku seneng lihat sikap kamu yang kaya gini.."batin
Dhira tersenyum melihat tangan Bisma yang merangkul pinggangnya, Ia pun
ikut merangkul tangan kanan Bisma yang merangkul dipinggangnya
itu*bayangin deh, so suiiiiiit banget..*hoho
***
Bisma dan Dhira pun sampai diparkiran mobil dikanto Bisma itu, namun
wajah Bisma begitu terlihat kaget saat tidak melihat mobil sedan
hitamnya disana
"Astagaa!! Gue lupa, mobil Gue kan tadi dipinjem Rangga, trus Rangga
masuk ke ruangan Gue tadi pasti mau balikin kunci mobilnya, cuma
gara-gara lihat Gue lagi kissing sama Dhira tuh anak jadi gak jadi
ngembaliin kuncinya..
Haduuuh Rangaa..Rangga.."Bisma hanya menggaruki rambut hitamnya yang
sebenarnya tidak gatal itu, Ia baru menyadari kalau kunci mobilnya
masih berada di Rangga, begitu pun dengan mobilnya yang pasti Rangga
bawa untuk pulang
"loh, kenapa Bis?..
Ko kamu jadi panik gitu?.."tanya Dhira tiba-tiba dengan wajah bingung nya itu
"eng..gak papa ko Ra, kita pulang pake motor aja yah? Coz mobilnya lagi dipake Rangga..
Tapi Gue ada motor disini ko, loe tunggu bentar yah?.."jelas Bisma
yang langsung bergegas segera mengambil motor yang Ia maksud, Dhira
hanya mengangguk kecil dan setuju dengan apa yang Bisma ucapkan tadi
"ya Allah.. Jangan biarkan sikap Bisma berubah lagi, Aku pengen
banget Bisma kaya gini terus.. Aku pengen dapet perhatian dari Dia, Aku
pengen Dia juga merhatiin janin yang Aku kandung ini, ijinkan Aku
merasakan itu semua lebih lama lagi ya Allah.. Tolong jangan rubah sikap
Bisma lagi, Aku mohon..."batin Dhira lirih, Ia begitu mengharapkan
kalau sikap Bisma akan seperti ini selamanya
"kamu yang sabar ya sayang, mamah yakin ko, suatu saat papah Bisma
pasti bakalan mau merhatiin kamu, bahkan mamah yakin, Dia pasti akan
sangat menyayangi kamu.."ucap Dhira mengelus perutnya yang masih datar
itu, lagi-lagi air matanya menetes saat mengingat kalau Bisma belum
pernah sedikitpun memberikan perhatiannya pada sang bayi yang masih Ia
kandung, bahkan mengelusnya sekalipun belum pernah..
Bisma pun datang menghampiri Dhira dengan motor ninja merahnya, Ia memberhentikan motornya tepat disamping Dhira
"ayo naik Ra.."suruh Bisma lembut, Dhia mengangguk kecil dan segera naik dibelakang Bisma
"pegangan.."suruh Bisma lagi, Dhira pun langsung melingkarkan
tangannya diperut Bisma, meskipun sangat ragu tapi Ia begitu erat
berpegangan pada Bisma
Bisma tersenyum melihat tangan Dhira melingkar diperutnya, Ia pun
segera melajukan motornya meninggalkan parkiran kantornya itu..
**
"Aku jadi inget sama Rafael kalau naik motor berdua gini Bis, dulu Rafael juga suka nyruruh Aku biar pegangan dan meluk Dia.
Tapi entah kenapa memeluk kamu lebih terasa nyaman dibanding saat
memeluk Rafael.."batin Dhira tersenyum merasakan kenyamanan yang baru
kali ini dirasakannya, Dhira pun menyenderkan kepalanya dipunggung
Bisma. Rasanya ingin sekali Dhira berada terus diposisi seperti ini,
karna bisa membuat hatinya nyamna dan begitu tenang..
"seneng Ra, hari ini Gue bisa terus lihat loe senyum..
Andai aja loe gak lagi hamil anak Rafael, Gue pasti akan buat loe senyum terus kaya gini..
Tapi(?)
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p