Malam kini semakin larut, semua tamu undangan beserta para kerabat dan
saudara yang hadir dipernikahan Bisma-Dina pun sudah mulai menghilang
satu persatu meninggalkan rumah Bisma, termasuk Reza dan pacarnya
(namamu) juga sudah pulang kerumahnya masing-masing
Bisma tersenyum saat melihat sosok istri tercintanya itu sudah
menunggunya didalam kamar, Ia pun segera menghampiri Dina dan menutup
pintu kamarnya
"hemz.. Kayaknya ada yang udah siap nih?.."ucap Bisma melirik kearah Dina dengan senyuman khasnya itu
"siap apaan sih?..
Aku mau tidur, cape.."balas Dina cuek dan segera mengganti pakaiannya dengan baju tidur
"issh.. Ko cape sih sayang?..
Masa dimalam pertama kita kamu udah bilang cape?..
Kan belum apa-apa sayang.."Bisma mendekat kearah Dina dan menciumi
puncak kepala Dina lembut, tangannya pun memeluk tubuh Dina dari
belakang
"tapi Aku beneran cape Bis, masa kamu tetep mau lakuin itu?.."tanya Dina membalikkan tubuhnya menghadap kearah Bisma
"gak ada kata cape dalam kamus cinta Aku.
Aku pengen punya baby sayang.. Jadi mau gak mau kamu harus tetep mau
dan gak boleh bilang capek.."jelas Bisma lembut , Dina hanya tersenyum
malu mendengar ucapan suaminya ini, wajah Bisma pun mulai mendekati
wajah Dina hingga hidung mancung mereka bersentuhan, desahan nafas Bisma
dan Dina pun sudah bisa mereka rasakan
dan...
"Cuuupp...."bibir Bisma menyentuh bibir tipis Dina, Ia pun mulai
mencoba memasukkan lidahnya agar masuk dan bisa bermain-main didalam
rongga mulut Dina
sementara Dina hanya bisa pasrah dan mengikuti permainan Bisma,
walaupun sebenarnya Ia sangat lelah dan kecapean, tapi Ia juga tidak
bisa menolak keinginan suaminya ini
Perlahan Bisma pun mulai membaringkan tubuh Dina diatas tempat
tidurnya, bibirnya terus menempel dan bermain dengan sangat lihainya
bersama lidah Dina, mereka saling beradu dan begitu terlihat sangat
menikmati permainannnya ini
"ngh~ Biss.."desah Dina tertanam saat Bisma beralih meniumi leher
jenjang Dina, sedangkan tangan Bisma sudah mulai mencoba membuka satu
persatu kancing baju Dina
"Busseeet.. Itu si Bisma nafsu amat ya?..
Ko Dina sampe mau sih bibirnya nempel sama bibir si Bisma?..
Haduuh.. Kacau nih.. Seumur-umur aja bibir Gue belum pernah
menyentuh bibir cewek, bahkan sama pacar sendiri pun Gue gak berani,
tapi si Bisma?..
Hufh.. Bener-bener paraah.."gumam seorang pria muda yang ternyata
tengah menyaksikan aksi Bisma dan Dina dari balik pintu, mata pemuda ini
sampai tidak berhenti berkedip melihat aksi Kissing Bisma dan Dina
karna sebenarnya Ia memang belum pernah merasakan yang namanya kissing
"aduh duh.. Itu..itu kenapa sekarang?..
Kenapa si Bisma malah ngehisap leher Dina?..
Wahh sampe ada bekas merahnya gitu lagi?..
Haduuh tambah parah ini mah..
Hufh mending Gue balik aja deh, dari pada otak Gue jadi enggak beres
entar, mending Gue nganter cewek Gue pulang deh, Gue gak mau kalau
sampai (namamu) marah, Gue kan sayang sama (namamu)"ucapnya lagi dan
langsung menghentikan acara mengintipnya, Ia menutup pintu kamar Bisma
dan segera bergegas meninggalkan rumah Bisma karna sang kekasih yang
bernama (nama lengkapmu) sudah menunggunya diluar..
(Oh iya, berhubung Aku lagi baik, Aku sengaja ajak kamu sebagai pacarnya Reza yah?..
Biar kalian bisa ikut merasakan aja jadi pemeran dicerbung ini':D)
**
"Aduh Ja, kamu ko lama banget sih?..
Katanya cuma mau ngasihin kado dari Ilham? Ko sampe lama
banget?.."kesalmu yang langsung memarahi pria muda bersuara nge-bass
bernama Reza ini
"hehe maaf deh sayang, tadi..tadi ada sedikit gangguan, makanya Aku jadi lama..
Ya udah kita masuk aja yuk?.."balas Reza tersenyum menyembunyikan
apa yang dialami dan dilihatnya tadi, Ia pun menyuruhmu masuk kedalam
Sedan Hitamnya karna hari sudah sangat larut malam..
"Aku fikir kamu habis ngintipin Bisma sama Dina dulu.."ceplosmu ngasal dengan bibir yang kamu manyunkan karna kesal
Reza pun menoleh kaget kearahmu, wajahnya langsung berubah menjadi tegang mendengar ucapanmu
"e..enggak ko, apaan sih?
Ma..masa Aku ngintipin Bisma?
Gak ada kerjaan banget.."protes Reza tidak terima, Ia pun segera
melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Bisma untuk
mengantarkanmu pulang. Sementara kamu masih saja cemberut dan melipat
kedua tanganmu didada..
**
Gadis Cantik bermata sipit ini akhirnya telah sampai ditempat yang
Ia tuju setelah menempuh perjalanan yang cukup lama tadi. Bibirnya
tersenyum kecil menatap sebuah rumah mewah bernuansa putih dihadapannya
"Disini Aku akan memulai semuanya dari awal..
Disini Aku akan mencoba ngelupain kamu..
Dan disini pula Aku akan besarin Anak Aku tanpa kamu..
Aku harap Aku bisa melakukannya, Aku harap Aku bisa membesarkan anak
ini nanti.."ucapnya tersenyum miris sambil memegangi perut datarnya,
kemudian Ia segera menarik dua koper besar miliknya memasuki rumah mewah
tersebut
"Kamarnya masih kaya dulu..
Gak ada yang berubah sama sekali, semoga aja mami sama papi termasuk Cocoh gak nyariin Aku sampai kesini..
Aku gak mau kalau sampai mereka tau tentang keadaan Aku yang sekarang, Aku takut..
Aku takut kalau nanti Aku disuruh mengugurkan bayi tak berdosa ini..
Maafin mamah yah sayang?.."gumam perempuan cantik yang sering disapa
FRANDA ini lirih, Ia terus melirik kearah perut datarnya dengan air
mata yang tak terasa menetes membasahi pipinya yang Chuaby
Pandangan matanya pun kini beralih menatap bingkai photo bocah
laki-laki yang terdapat didalam kamarnya itu, Ia meraihnya dan mengelus
pelan bingkai photo tersebut
"kenapa semuanya harus kaya gini Bis?..
Kenapa kamu kasih Aku beban yang begitu berat?..
Aku takut Bisma, Aku takuut.."lirih Franda terus meneteskan air
matanya menatap photo bocah kecil yang ternyata photo Bisma saat masih
kecil dulu
Bisma dan Franda memang sudah kenal dan akrab dari kecil, dari
mereka berusia 10'tahun.. Dan sekarang usia Franda dan Bisma sama-sama
menginjak 20'tahun..
Persahabatan dan tali persaudaraan antara Bisma dan Franda memang
sudah berjalan sangat lama, makanya Bisma merasa Franda itu adalah
bagian dari hidupnya, begitupun dengan Franda yang sangat menyayangi
Bisma melebihi kasih sayang seorang sahabat atau saudara sekalipun..
Franda menatap jauh dan mengingat saat-saat indahnya bersama Bisma waktu kecil dulu.
Dimana Bisma dan Franda pernah jatuh dari atas sepeda dan lutut Franda sampai terluka, lalu Bisma segera mengobatinya.
Ia juga mengingat saat dihari ulang tahunnya dulu Bisma pernah
memberikan sebuah boneka Panda kecil karna Franda memangs angat menyukai
Panda, semua kenangan indah itu seakan muncul dan teringat kembali
dalam memori ingatan Franda
"Aku sayang kamu Bis..
Aku sayang kamuu..."Franda langsung memeluk bingkai photo Bisma dan
menangis sejadi-jadinya, rasanya Ia sungguh tidak sanggup kalau harus
kehilangan Bisma yang selalu ada menemani hari-hari indahnya..
"Aku gak pernah kecewa sama kamu..
Aku gak pernah marah sama kamu..
Aku gak bisa sama kamu Bis, karna Akus ayang kamu.."lirih Franda
lagi, tangannya pun menyentuh perutnya yang datar yang ternyata tengah
tumbuh janin didalam rahimnya
"Harusnya Aku bisa mencegah kamu, harusnya Aku gak biarin kamu ngelakuin itu..
Harusnya Aku nolak kamu Bis.. Harusnya Aku gak ngelakuin itu..."ucap
Franda menatap lirih perut datarnya, Ia sungguh menyesal dan
menyalahkan dirinya sendiri karna tidak bisa mencegah dan menolak ajakan
Bisma beberapa saat lalu..
Flash Back
*
"Bis? Kamu, kamu kenapa??.."tanya Franda heran melihat wajah Bisma
yang tidak seperti biasanya, apalagi Bisma sampai masuk kedalam kamarnya
malam-malam seperti ini. Ia pun perlahan mendekati Bisma karna ingin
tau apa yang sudah terjadi dengan sahabatnya ini
namun Bisma tidak menjawab pertanyaan dari Franda, Ia justru malah langsung berhambur memeluk tubuh Franda
"Hiks.. Aku sayang kamu..
Aku sayang kamuu..."lirih Bisma terus mendekap erat tubuh Franda
"Bis, kamu kenapa sih?..
Kamu baik-baik aja kan?...
Kamu..kamu gak lagii..."tiba-tiba ucapan Franda terpotong karna
Bisma menatap mata Franda begitu teduh dan penuh kedamaian, Franda
seolah dibuat luluh akan tatapan maut Bisma ini
"Bis?.. Kamuu..??"lagi-lagi ucapan Franda terpotong karna kali ini Bisma langsung menempelkan bibirnya dibibir Franda
Franda sungguh dibuat kaget dan shock, Ia tidak mengerti kenapa
Bisma mencium bibirnya, bahkan bukan hanya mencium tapi Bisma menikmati
bibir Franda dan bermain-main dengan bibir tipis Franda, sedangkan
fikirannya sendiri antara sadar dan tidak, karna Bisma tidak
mengeluarkan sepatah kata pun
"Ya Tuhan.. Ini Bisma kenapa?..
Kenapa Bisma jadi kaya gini?..
Kenapa tubuh Aku juga jadi kaku?..
Kenapa Aku gak bisa dorong Bisma biar menghentikan aksi gilanya ini?..
Maafin Aku Tuhan.. Aku sungguh gak tau kenapa dengan diriku.."batin
Franda semakin dibuat kaget tidak mengerti akan dirinya dan juga Bisma,
Ia pun memejamkan kedua mata sipitnya karna perasaannya sangat takut
Perlahan Bisma pun mendorong tubuh Franda agar berbaring diatas
tempat tidurnya dengan bibir yang terus menempel dibibir Franda,
pandangan matanya benar-benar kosong, fikirannya pun melayang entah
kemana, hingga akhirnya Bisma dan Franda pun melakukan suatu hubungan
yang tidak seharusnya mereka lakukan..
**
"Hiks.. Boddoh, BODOOOOH..!!
kenapa Aku gak bisa nolak?..
Kenapa Aku harus diam aja?..
Kenapa Aku gak bisa nolak Bismaa..
Kenapaaa?..."terdengar suara isakan tangis Franda dari dalam kamar
mandinya. Guyuran air dari dalam shower pun membasahi tubuh Franda yang
mengenakan pakaian lengkap ini hingga basah kuyup
"Aku udah kotor..
Aku udah kotor, Hiks..
Kenapa kamu harus lakuin ini Bis?.. Kenapa harus sama Aku?..
Kenapaa.."lirih Franda lagi, Ia pun hanya bisa menyalahkan dirinya
sendiri akibat kejadian fatalnya semalam, Franda benar-benar tidak
menyangka kalau Bisma bisa melakukan hal seperti itu, padahal Franda
sendiri sudah tau kalau Bisma itu sangat mencintai Dina yang juga
sahabat dekatnya
"Maafin Franda mi..
Franda sekarang udah kotor..
Franda gak bisa jaga kesucian Franda sendiri.. Maafin
Franda.."lirihnya lagi, air mata dan guyuran air dari shower pun menyatu
membasahi wajahnya, Ia sungguh menyesal tidak bisa mencegah kejadian
buruk itu, rasanya Ia ingin mati karna tidak bisa menjaga kesuciannya
sendiri..
"Aku emang sayang sama kamu Bis..
Tapi gak seharusnya kamu lakuin ini..
Kalau sampai Dina tau Dia pasti sedih..
Dia pasti sedih Bisma, hiks.. Maafin Aku.."Franda terus terisak
menangis, Ia sampai memukuli perutnya sendiri karna takut kalau nanti
akan tumbuh janin yang tidak Ia harapkan akibat kejadian ini..
Flash back off
Pandangan mata Franda terus menatap kearah perutnya, bibirnya
tiba-tiba menyunggingkan senyum mengingat kalau akibat kejadian tersebut
menjadi tumbuh janin didalam rahimnya
"mamag gak benci kamu sayang..
Mamah juga gak benci sama papah kamu..
Tapi mamah harap kalau kamu sudah lahir nanti kamu jangan menanyakan dimana keberadaan papah kamu..
Mamah gak akan mempertemukan kamu sama papah karna mamah gak mau merusak kebahagiaan papah kamu..
Cukup mamah aja yang kamu miliki.. Cukup mamah..."lirih Franda
mengelus perutnya yang datar, air matanya pun kembali menetes tak kuasa
membayangkan kalau bayinya sudah lahir dan besar nanti..
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p