Tempat untuk Smashblast Indonesia membaca cerpen cerbung karya Dheana Smashblast
Kamis, 25 April 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #1
"ahaha.. Aduh Rafa udaah, Aku udah gak kuat nih, Ahaha.."tawa gadis cantik ini terus terdengar begitu renyah, wajah putihnya yang dihiasi kedua lesung dipipi chuaby nya itu sudah terlihat merah merona akibat terus menerus tertawa
"Aku gak bakal lepasin kalau kamu gak kiss Aku dulu.."pinta pemuda tampan ini asal sambil terus menggelitiki perut sang gadis
"ihh gak mauu, kiss aja sana sama pohon.."tolak gadis cantik ini ketus namun terdengar begitu lucu, Ia pun melepaskan paksa tangan pemuda yang Ia panggil Rafa tadi dan segera menjauh darinya
"yaaah ngambek lagi deh..
Masa gitu aja ngambek sih sayang?.."pemuda bernama lengkap Rafael Landry Tanubrata ini mendengus kesal melihat sikap sang kekasih yang berubah menjadi marah padanya, Ia pun menghampiri gadis yang sangat dicintainya ini dan duduk disebelahnya
"Indah yah?.."ucapnya menatap sebuah Danau yang cukup besar dan begitu Indah dihadapannya, namun gadis cantik itu malah diam saja sambil sesekali melemparkan batu-batuan kecil kedalam Danau tersebut
"yaah marah lagi deh.."pikir Rafael melihat wajah gadisnya yang ditekuk dan bibirnya pun sudah membentuk seperti kerucut
"maaf deh sayang, Aku kan tadi cuma becanda aja, lagian kenapa harus marah sih?
Cuma masalah kecil juga.."Rafael menyenderkan kepalanya dipundak gadis cantiknya yang ternyata bernama Audhira Prasasti Himawan, atau yang saangat akrab dengan panggilan Dhira
Dhira menoleh kearah Rafael dan tersenyum
"Aku gak marah ko, Aku cuma kesel aja dikit sama kamu.."ucap Dhira mengelus pelan pipi Rafael lalu beranjak pergi
Rafael tersenyum dan segera mengejar Dhira
"pulang aja yuk? Udah sore nih..
Lagian kayaknya sebentar lagi bakal turuu.."belum sempat Dhira meneruskan ucapannya ini, tiba-tiba saja hujan deras langsung mengguyur tubuhnya juga Rafael
"tuh kaaan, baru juga Aku bilang, eh malah hujannya udah turun.."dengus Dhira sedikit berteriak karna hujannya memang benar-benar lebat
"ya udah kita berteduh disana dulu, soalnya hujannya gede banget.."teriak Rafael menunjuk kesebuah rumah namun tampak seperti tak berpenghuni alias kosong
Dhira hanya mengangguk pasrah dan segera mengikuti ajakan kekasihnya ini untuk berteduh dulu menunggu sampai hujannya cukup reda..
**
"ssshh.. Dingin banget Rafaa.."tubuh Dhira begitu menggigil, Ia memeluk kedua lututnya dengan bibir yang terlihat semakin membiru saja, bajunya pun basah kuyup akibat guyuran hujan yang membasahinya tadi. Rafael yang melihat Dhira menggigil kedinginan seperti itu hanya mengalungkan jaket berwarna putihnya yang sebelumnya sudah Ia peras karna basah juga
"sabar ya sayang, sebentar lagi hujannya pasti reda, kita runggu aja dulu yah.."ucap Rafael lembut lalu duduk disamping Dhira
"i..iya Raaf.."balas Dhira gugup dengan bibir yang terus bergetar karna menggigil kedinginan
Rafael tersenyum dan semakin mendekatkan tubuhnya disamping Dhira, pandangan mereka pun sama-sama menatap kearah luar yang terlihat begitu deras air hujan yang turun, bahkan tak jarang terlihat cahaya kilat yang begitu menyeramkan
"Rafa Aku takut Raaf.."lirih Dhira tiba-tiba saat cahaya kilat itu terlihat kembali, bakan diiringi dengan suara sambaran petir yang terdengar begitu kencang
"JEDDERRR..!!"Dhira langsung memeluk erat tubuh Rafael, Ia semakin ketakutan ditambah tubuhnya yang terus mengigil kedinginan
"kamu gak usah takut sayang, Aku ada disini.."ucap Rafael memeluk erat tubuh Dhira, tangannya mengelus pelan rambut panjang Dhira yang terurai, dan bibirnya pun mengecup lembut pundak kepala Dhira
"sssh.. Rafa tapi Aku ta..kuut Raaf.."lirih Dhira semakin ketakutan dengan bibir yang bergetar akibat hawa dingin yang semakin menebar diseluruh tubuhnya
Rafael melepaskan pelukannya, Ia begitu kaget saat melihat wajah Dhira sangat pucat bahkan bibirnya yang dingin menjadi semakin membiru seperti mayat hidup
"kamu kenapa sayang?..
Kamu dingin?..
Aku disini Ra, Aku pasti Akan buat kamu senyaman mungkin sayang.."panik Rafael melihat wajah gadisnya ini, Dhira hanya menggeleng pelan agar Rafael tidak terlalu mengkhawatirkannya, namun entah kenapa Rafael justru malah mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Dhira yang semakin membiru itu agar merasakan hangat dan nyaman
"Aku gak akan biarin kamu kedinginan Ra, Aku pasti akan lakuin apapun agar kamu merasa hangat dan nyaman.."batin Rafael dengan bibirnya yang masih menempel dibibir Dhira, lidahnya pun menerobos masuk kedalam mulut Dhira dan bermain didalamnya, sementara Dhira entah sadar atau tidak ternyata Ia pun membalas permainan Rafael yang membuatnya menjadi begitu nyaman. Bahkan refleks karna sudah terbawa suasana Dhira pun mengalungkan kedua tangannya dileher Rafael*jangan dibayangin!!
"ngh~ Rafaa.."desah Dhira saat ciuman Rafael turun menuju leher jenjangnya yang putih dan mulus itu, namun Rafael tidak menghiraukan desahan yang keluar dari mulut Dhira, Ia terus saja menciumi leher putih Dhira sampai meninggalkan beberapa kissmark yang cukup banyak
"sssh.. Rafa ja..ngan.."Dhira kembali mendesah saat Rafael menyentuh sesuatu miliknya dan membuka dua kancing bajunya, namun lagi-lagi Rafael tidak menghiraukan ucapan Dhira, Ia malah membaringkan tubuh Dhira dan kembali menciumu setiap lekukan diwajah Dhira bahkan tubuhnya yang tadi dingin pun kini berubah menjadi hangat, entah bisikan setan yang datang dari mana hingga Ia tidak bisa mengontrol dirinya..
Yapss.. Malam itu tanpa sengaja dan tanpa kesadaran dari keduanya akhirnya mereka melakukan sebuah hubungan yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka karna belum memliliki tali ikatan seperti pernikahan..*jangan ditiru!!
**
Sinar mentari pagi pun sudah mulai menunjukkan sinarnya, namun Dhira terlihat begitu ketakutan saat mengingat kejadian yang dilakukannya bersama Rafael semalam
"hiks.. Kenapa kamu lakuin itu sama Aku Raf, hiks.. Kenapa??.."lirih Dhira menangis karna kini Rafael sudah mengambil sesuatu yang sangat berharga darinya, Dhira hanya bisa menyesali kejadian buruk itu, Ia pun terus-menerus menyalahkan dirinya karna tidak bisa mencegah Rafael semalam
"engh..udah siang yah?.."Rafael menggeliat, mata sipitnya pun belum terbuka semua, namun tiba-tiba saja matanya langsung melotot kaget saat melihat bajunya berserakan dilantai, terlebih lagi Ia melihat Dhira sang kekasih menangis dipojokan rumah tersebut
"Astaga!! Apa yang udah Gue lakuin??.."sesal Rafael begitu ingat akan kejadian yang Ia lakukan semalam terhadap Dhira, Rafael pun segera mengenakan bajunya kembali dan beranjak menghampiri Dhira
"sayang mafin Aku, Aku gak tau Ra, Aku bener-bener gak tau kalau semalam Aku sampai melakukan hal itu, Aku gak bisa mengontrol diri Aku, Aku minta maaf sayang.."ucap Rafael memeluk hangat tubuh Dhira
"Aku mau pulang Raf, Aku mau pulang.."pinta Dhira tiba-tiba, karna Ia sendiri tidak tau apa harus memaafkan Rafael atau harus marah padanya
"iya Ra, Aku pasti antar kamu pulang.."ucap Rafael mantap. Namun Dhira malah langsung pergi meninggalkan Rafael menuju mobil Rafa yang tak jauh dari rumah kosong tersebut, mungkin Dhira marah dan kecewa, tapi Ia tidak bisa menunjukkan itu didepan Rafael..
Semenjak kejadian itu, Dhira menjadi gadis yang pemurung, bahkan yang Ia lakukan hanya melamun dan berdiam diri didalam kamarnya, terkecuali kalau dikampus saja Ia bersikap sedikit berbeda karna tidak mau masalahnya itu diketahui oleh siapapun termasuk teman dan sahabat dekatnya.
"Ra, kamu jangan diemin Aku kaya gini terus dong Ra, Aku gak kuat kamu diemin kaya gini sayang, Aku sama banget sama kamu Ra, pliss kamu jangan diemin Aku terus..."lirih Rafael terus mengejar Dhira hingga tangannya pun berhasil menggenggam tangan Dhira dan menghentikan langkahnya
"plis sayang, jangan kaya gini terus.. Aku pasti bakal tanggung jawab kalau pun sampai kamu hamil aku siap tanggung jawab Ra, tapi kamu jangan kaya gini terus, Aku gak kuat kalau harus kamu diemin.."mohon Rafael menatap lekat mata Dhira
Dhira pun langsung berhambur memeluk tubuh Rafael dan menangis sejadi-jadinya didada bidang Rafael
"Aku cuma takut Raf, Aku takuut.."lirih Dhira menenggelamkan wajahnya didada bidang Rafael
"kamu gak usah takut Ra, Aku pasti bakal tanggung jawab dan nikahin kamu. Aku bakal telfon papah sama mamah agar mereka pulang ke Indonesia untuk melangsungkan pernikahan kita, kamu gak usah takut lagi ya sayang, Aku sangat banget sama kamu.."jelas Rafael sungguh-sungguh lalu Ia pun melepaskan pelukannya
"percaya sama Aku sayang, semuanya PASTI akan baik-baik aja.."Rafael menghapus air mata yang membasahi kedua pipi Dhira, Ia tersenyum meyakinkan gadisnya ini. Dhira hanya mengangguk kecil dan mencoba mempercayai apa yang Rafael ucapkan.
*
Setelah mencoba menghubungi kedua orang tuanya dan menyampaikan apa maksud dan tujuannya menelpon sang papah, Rafael langsung mendapat bentakan yang begitu keras bahkan sangat kasar dari om Landry sang papah.
Bagaimana tidak marah, tiba-tiba saja Rafael menelpon om Landry dan memintanya untuk pulang agar segera menikahkannya dengan Dhira, sudah pasti om Landry langsung marah dan membentak Rafael habis-habisan.. Namun entah apa yang Rafael ucapkan hingga akhirnya om Landry pun mau pulang dan mengurusi apa yang Rafael inginkan, yaitu menikahkannya dengan Dhira perempuan yang Ia sendiri tidak tau dengan asal-usulnya.
"alhamdulillah.. Akhirnya papah setuju.."batin Rafael tersenyum lega setelah mengakhiri percakapannya bersama sang papah.
"berarti minggu ini Gue bakal langsung nikah sama Dhira, ya papah sama mamah udah restuin dan bakal pulang kesini untuk mengurus semuanya.."ucap Rafael yakin, Ia pun tak sabar memberikan kabar bahagia ini pada Dhira sang kekasih..
Yaps.. Om Landry tidak mungkin menolak keinginan Rafael yang sebenarnya membuat emosinya menggebu, bahkan hampir saja penyakit jantungnya kambuh saat Rafael menyebutkan bahwa Ia tidak sengaja membuat kekasihnya hamil, om Landry benar-benar tidak habis fikir dengan putra kebanggannya ini kenapa sampai bisa melakukan hal sehina itu. Namun Ia juga tidak mau berfikir pendek apalagi dengan resiko yang begitu besar kalau saja nama baik keluarganya tercemar hanya karna Rafael menghamili seorang gadis.
Apalagi keluarganya termasuk keluarga yang sangat terkenal karna termasuk pebisnis yang sangat sukses diIndonesia, bahkan termasuk orang terkaya ke'3 di Indonesia..*ngarang bebas euyyyy'xD
hemz.. Akhirnya hari pernikahan itu pun terjadi, Dhira terlihat begitu cantik dengan gaun putih cukup simple yang melekat ditubuhnya, wajahnya pun semakin cantik hanya dengan polesan make up yang tipis saja..
Namun tiba-tiba saja wajah Dhira berubah menjadi tegang karna pengantin Pria nya belum juga datang, padahal om Landry dan tante Nela Kedua orang tua Rafael sendiri sudah datang, bahkan semua tamu undangan pun sudah datang dan siap melihat acara ijab kabul yang akan segera dilaksanakan
"Rafa, kamu dimana sih Raf.. Kenapa kamu belum datang juga..?
Aku takut Raf, Aku takut semuanya jadi hancur kalau kamu masih belum datang juga.."batin Dhira tampak begitu khawatir, Ia sudah mencoba beberapa kali menghubungi Rafael dengan BB nya, namun ternyata handphone Rafa justru malah tidak aktif. Kedua orang tua Rafael pun sudah mencoba menghubungi Rafa namun hasilnya sama saja, dan mereka hanya bilang kalau Rafael mungkin terkena macet.
Tapi sudah hampir 1'jam Rafael tidak dkunjung datang juga, kemana dia(?)
mungkin itu yang kini dipertanyakan oleh semua orang bahkan Dhira sendiri.
"Anak itu benar-benar bikin malu keluarga!!
Apa sih mau Dia?
Sudah direstui tapi malah tidak datang juga!!"dengus om Landry yang sepertinya sudah tidak bisa meredam emosinya ini.
Jelas saja Ia kesal dan marah, karna om Landry takut nama besar keluarganya menjadi tercemar hanya karna ulah putra pertamanya ini.
"hemz.. Loe tuh emang bener-bener cewek PEMBAWA SIAL yah..
Loe udah berhasil merebut semua kebahagiaan bahkan IMPIAN Gue, dan sekarang? Kerjaan Loe cuma nangis,nangis dan nangis..
Loe fikir dengan menangis si Rafa bisa bangkit lagi dan Gue bisa kembali lagi ke Jerman untuk meraihs emua Impian Gue, ENGGAK KAAN??.."bentak seorang pria muda dengan suara serak-seraknya yang sangat khas itu yang berhasil membuat Dhira menghentikan lamunannya
"Bisma??.."pekik Dhira menoleh kearah pria yang sering dipanggilnya Bisma yang kini sudah syah menjadi suaminya
"iya ini Gue, KENAPA?..
Loe kaget HAH??.."jawab Bisma begitu kasar sambil berjalan menghampiri Dhira yang masih asik duduk diatas tempat tidurnya
"ma..maaf Bis, Akuu..aku.."Dhira begitu gugup dan ketakutan kalau sudah mendapan bentakan dari Bisma, Ia pun segera menyembunyikan bingkai photonya yang terpajang wajah Rafael pria yang sangat Ia cintai yang kini sudah tenang dialam sana..
"maaf?
MAAF Loe Bilang HAH??.."Bisma kembali membentak Dhira, tangannya mencengkram kedua pipi Dhira yang sangat putih itu, Dhira benar-benar ketakutan melihat sikap Bisma kalau sudah marah dan membentaknya seperti ini
"ssh..saakit Bis,"rintih Dhira saat Bisma mencengkram kasar pipinya
"sakit?..
Loe FIKIR Gue Gak SAKIT??..
Loe selalu bilang maaf,maaf dan MAAF, Loe FIKIR dengan kata MAAF, Loe bisa balikin semua keadaan kesemula?
Loe FIKIR dengan kata MAAF, Loe bisa obatin hati Gue yang sakit?? ENGGAK KAN RA??.."bentak Bisma kembali mencengkram lebih kuat wajah Dhira, Ia benar-benar sudah begitu murka dan emosinya pasti menggebu begitu dahsyat saat melihat wajah Dhira yang dianggapnya sebagai pembawa kesialan dalam hidupnya
"a..ampun Bis, A..aku minta maaf.."ucap Dhira terbata-bata, Ia begitu ketakutan bahkan tubuhnya sampai bergetar saking takutnya mendengar bentakan dari Bisma
"Aaaaaarrrgghhh!!!"Bisma melepaskan cengkraman tangannya diwajah Dhira dengan sangat kasar
"Kenapa semuanya jadi kaya gini??..
KENAPA Loe harus hadir dalam hidup Gue? Kenapa Ra KENAPAAA???..."teriak Bisma menjambak Rambutnya sendiri saking kesalnya
dan..
"BRAAAAKKKKSSS!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p