Tempat untuk Smashblast Indonesia membaca cerpen cerbung karya Dheana Smashblast
Jumat, 26 April 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #17
Dhira masih duduk diatas tempat tidurnya, tangan halusnya pun tak henti-henti mengelus perutnya yang sudah sedikit terlihat membesar, perlahan Ia pun mulai membaringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya itu..
Namun entah kenapa air matanya terus saja mengalir kalau mengingat sifat Bisma selama ini
"hiks.. Aku takut Bis, Aku takut kalau seandainya kamu emang gak pernah menginginkan bayi ini..
Aku takut kamu membenci bayi ini Bis, Aku takut..."lirih Dhira mencoba memejamkan matanya walau sulit, air matanya pun kembai menets membasahi pelupuk mata indahnya
Hingga akhirnya Dhira pun terlelap didalam tidur indahnya..
Sementara itu...
"Gue harus lakuin sesuatu, Gue gak mungkin terus-terusan kaya gini..
Gue harus ngelakuin hal yang akan membuat Gue dan Dhira bahagia.."pikir Bisma yakin, namun pancaran wajahnya masih terlihat penuh dengan emosi. Ia pun langsung keluar dari dalam ruangan kerjanya itu menuju kamar Dhira yang bersebelahan dengan ruangannya
"Gue harus lakuin itu Ra, HARUS!!"batin Bisma yang sedari tadi terus meyakinkan dirinya, Ia pun berjalan menuju kamar Dhira dan terlihatlah Dhira yang sudah terlelap diatas tempat tidurnya
"Loe harus mati bocah sialan!!"batin Bisma penuh amarah, sorotan matanya begitu tajam menatap kearah perut Dhira yang selalu membuatnya emosi mendadak, perlahan Bisma pun menghampiri Dhira dan berdiri tepat dihadapan Dhira
"saat ini juga Gue bakalan habisin anak haram loe ini Raf, Gue GAK AKAN pernah biarin dia berlama-lama tinggal didalam rahim Dhira, Gue akan buat Dia nyusulin loe, BOKAP KANDUNGNYA!!"batin Bisma dengan emosi yang semakin menggebu. Entah setan apa yang sudah merasuk kedalam fikiran Bisma hingga Ia sangat bernafsu untuk membunuh bayi dalam kandungan Dhira
"Bangun Loe!!"tiba-tiba Bisma mengguncang paksa tubuh Dhira dengan kakinya..*bayangin pake kaki readers??*astaga mangbis(?)
"Heh, BANGUUN..!!"suruh Bisma lagi dengan nada suara yang lebih tinggi. Perlahan Dhira pun membuka kelopak matanya karna merasa terusik, namun Ia begitu kaget saat melihat kaki Bisma yang membuat tidurnya terganggu
"Bi..bisma?"kaget Dhira kemudian segera bangkit dan duduk diatas tempat tidurnya, Dhira benar-benar kaget melihat wajah Bisma yang berubah mengerikan, apalagi Bisma sampai membangunkan dirinya dengan menggunakan sebelah kakinya, sungguh Dhira dibuat semakin kaget dan takut
"Bangun loe!!"suruh Bisma ketus, Dhira semakin kaget dan dibuat takut, Ia hanya bisa menunduk dan menuruti ucapan Bisma
"Isshhh lama banget sih Loe?.."dengan sangat kasarnya Bisma menarik paksa tangan Dhira, Ia pun menyeret Dhira keluar dari dalam kamarnya
"aw Bis, pelan-pelan.. Tangan Aku sakit.."rintih Dhira mencoba memegang tangan kanannya yang Bisma tarik paksa
"DIEM LOE!!
Kalo loe gak bisa diem, Gue bisa lebih kasar dari ini.."ucap Bisma mengancam, Dhira hanya menangis menahan rasa sakit ditangannya.
Kemudian Bisma pun menyuruh Dhira agar masuk kedalam sedan hitamnya yang masih terparkir didepan rumahnya itu
"masuk!!"suruh Bisma masih dengan nada suaranya yang tinggi
"ta..tapi kamu mau bawa Aku kemana Bis?.."tanya Dhira memberanikan diri untuk bertanya, padahal tubuhnya sendiri gemetar karna takut
"GAK USAH banyak tanya, sekarang juga loe masuk!!
Gue bakalan nyingkirin bayi sialan loe itu.."tegas Bisma yang berhasil membuat jantung Dhira seakan berhenti mendengar ucapannya ini
"ma..maksud kamu apa Bis?..
Ka..kamu gak bakalan bunuh bayi Aku kan? Ka..kamu gak sungguh-sungguh mau nyingkirin Dia kan?.."lirih Dhira berkaca-kaca, nafasnya pun serasa sesak mendengar ucapan Bisma barusan
"Gue bilang GAK USAH banyak tanya.
Sekarang loe masuk atau Gue akan bertingak lebih kasar lagi sama loe!!"Bisma semakin emosi saja mendengar pertanyaan dari Dhira, Ia pun menarik paksa tangan Dhira kembali agar mau masuk kedalam mobilnya
"enggak Bis, Aku gak mau..
Bisma Aku mohon jangaan.."tolak Dhira meronta-ronta, tangan kirinya pun memegang pintu mobil Bisma yang terbuka karna tidak masuk
"Loe jangan Buat Gue tambah emosi ya Ra, SEKARANG juga loe masuk atau Gue akan bertindak LEBIH kasar dari ini..!!"tegas Bisma kembali mendorong paksa tubuh Dhira, hingga akhirnya Dhira pun berhasil masuk kedalam mobil Bisma
"hiks.. Kenapa Bisma jadi seperti ini?..
Ya Allah.. Apa yang akan Bisma lakukan pada bayiku ini?.."batin Dhira lirih, Ia memegangi perutnya yang masih kecil itu, air matanya pun kembali menetes membasahi pelupuk mata indahnya.
Sedangkan Bisma sendiri langsung masuk dan segera menyalakan mesin mobilnya menuju ketempat yang Ia maksud
"Loe gak perlu nangis lagi Ra, karna sebentar lagi semuanya akan segera berakhir, kita akan hidup bahagia nanti setelah Aku berhasil menyingkirkan bayi sialan itu.."ucap Bisma tiba-tiba yang berhasil membuat Dhira semakin kaget dan tidak mengerti akan ucapannya ini
"ka..kamu gak akan ngapa-ngapain bayi Aku kan Bis?..
Kamu gak akan bunuh Dia kan?.."tanya Dhira mulai ketakutan, kedua tangannya pun memegangi perutnya karna takut Bisma akan menyakiti janin yang tengah Ia kandung
"tenang sayang, Aku gak akan nyakitin kamu, Aku cuma mau nyingkirin anak haram dari Rafael yang ada dirahim kamu itu.. Kamu gak perlu takut Ra.."Bisma mengelus lembut rambut panjang Dhira, Ia begitu tenang mengucapkan kata-kata yang berhasil membuat Dhira semakin kaget ini, kemudian Bisma pun mengecup kening Dhira dan segera melajukan mobilnya agar cepat ketempat yang Ia tuju
"hiks.. Jangan Bis, jangan sakitin bayi Aku, Aku mohon.. Dia gak salah Bis, Aku mohoon.."ucap Dhira lirih, kali ini Ia tau apa maksud dari ucapan Bisma, air matanya pun sudah tak terelakan lagi membanjiri pipi putihnya
"kamu gak perlu nangis sayang, gak akan sakit ko, cuma sakit sebentar. Habis itu kita bisa mulai semuanya dari awal Ra, bahkan kamu bisa punya anak lagi tapi dari benih Aku, kita bisa jadi keluarga bahagia sayang.."Bisma seperti orang yang tidak berdosa sama sekali, entahlah apa yang ada difikirannya saat ini karna menurutnya ini adalah cara terbaik untuk kebahagiaannya dan Dhira nanti
"enggak Bis, Aku gak mau bunuh anak Aku sendiri, Aku mohon Bisma jangaan..
Kita bisa urus anak ini bareng-bareng Bis, bahkan kalau kamu gak mau ngurusin Dia Aku bisa ngurusin Dia sendiri, pliss jangan apa-apain anak Aku, jangan bunuh Dia Bis Aku mohoon.."Dhira menangis terisak, Ia pun menjauhkan kepalanya yang hendak Bisma kecup itu, dhira benar-benar dibuat tidak mengerti dengan jalan fikiran Bisma. Namun itu malah membuat Bisma semakin kesal dan marah
"udah deh Ra, loe itu GAK PERLU nolak keinginan Gue lagi, Gue cuma mau loe gugurin bayi haram loe itu dan kita bisa hidup bahagia tanpa bayi pembawa sial loe itu!!"bentak Bisma tiba-tiba yang berhasil membuat tangis Dhira semakin kencang
"hiks.. Tapi kamu gak perlu buhun anak ini juga Bis, Dia gak salaah.. Dia gak salah Bisma hiks.."lirih Dhira yang hanya bina menangis dan menangis
"Apa? Loe bilang dia gak salah Ra?..
Heh, Dia udah TUMBUH dirahim loe aja itu udah kesalahan besar, dan sekarang loe bilang Dia gak salah?..
Dimana otak loe?"ucap Bisma sinin menunjuk kearah perut Dhira
"tapi itu buakn kesalahan Dia Bis, itu kesalahan Aku, itu kesalahan Aku sama Rafael bukan Dia, bukan Dia Bis.."jelas Dhira membenarkan
"halaah, Gak usah banyak omong deh Loe, salah loe atau Rafael itu gak penting. Yang pasti Gue MAU sekarang kita ke Rumah Sakit buat gugurin kandungan loe, Gue mau anak haram loe sama Rafael itu mati, MATI RA!!"tegas Bisma semakin emosi, Dhira hanya tercengang tidak percaya akan apa yang Bisma ucapkan
"hiks.. Jangan Bis, Aku mohon.. Jangan lakuin itu.."mohon Dhira lirih, Ia hanya bisa menangis dan menangis mendengar ucapan dan bentakan yang keluar dari mulut Bisma, namun kali ini hatinya begitu tercengang mengetahui kalau Bisma akan mengajaknya ke Rumah Sakit untuk menggugurkan janin tak berdosa ini
"sekarang Loe bisa nangis Ra, tapi Gue yakin setelah bayi sialan itu keluar dari rahim loe gak akan ada lagi kesedihan maupun tangisan lagi. Gue yakin kita berdua bisa bahagia Ra dan kita bisa punya anak nanti.."batin Bisma yakin, Ia tersenyum licik menatap wajah Dhira dari kaca depan mobilnya sambil terus fokus menyetir
"ya Allah.. Kenapa Bisma jadi kaya gini?..
Aku gak mungkin gugurin bayi ini ya Allah, Dia gak salah, Dia juga berhak hidup dan lahir kedunia ini, Aku gak mungkin gugurin Dia.."batin Dhira lirih, air matanya pun seakan terkuras dan tidak bisa mengalir lagi karna terus menangis dari tadi
"Raf tolong Aku, Aku gak mungkin gugurin bayi kita Raf, Aku sayang sama Dia, Aku mau lihat Dia lahir nanti, Aku mau lihat sosok kamu di diri bayi kita nanti, Aku mohon bantu Aku Raaf.."Dhira mengelus pelan perutnya, Ia teringat akan sosok Rafael ayah kandung dari bayinya itu, walaupun Rafael gak mungkin bisa membantu Dhira karna Rafael sudah tiada
namun entah ada ide dari mana, tiba-tiba Dhira tersenyum yakin menatap kearah Bisma
"Aku gak akan biarin bayi Aku kamu bunuh Bis, Aku GAK AKAN pernah biarin itu.."batin Dhira dengan sangat yakinnya kemudian Ia pun segera melirik kearah pintu mobil Bisma dan hendak membuka secara paksa pintu tersebut
"ngapain Loe?..
Percuma loe gak akan pernah bisa keluar karna mobil ini pake kunci otomatis, jadi pintunya gak bakalan bisa kebuka.."ternyata Bisma menyadari apa yang Dhira lakukan. Dhira pun menoleh kearah Bisma dengan tatapan yang penuh dendam dan kedengkian
"Aku mau turun!!
Aku gak mau ikut sama kamu, Aku gak mau gugurin bayi Aku Bis, Aku mau turun!!"ucap Dhira setengah berteriak, Ia sudah geram akan sikap Bisma ini
"apa sayang? Aku gak denger?..
Tadi kamu ngomong apa?.."tanya Bisma malah meledek
"Bisma Aku mohon Bis, hentikan mobil kamu Aku mau turun.."pinta Dhira lagi, Bisma mendekatkan wajahnya kewajah Dhira
dan..
"ENGGAK!!"tegas Bisma tepat ditelinga kanan Dhira kemudian kembali fokus terhadap kemudi mobilnya
Dhira yang melihatnya pun semakin dibuat geram, entah ada angin apa hingga Dhira berani memberhentikan paksa mobil Bisma, Ia meraih stir mobil Bisma dan hendak mencabut kunci mobil Bisma
"issh, loe apa-apaan sih Ra?..
Loe jangan nekat deh, sebentar lagi kita akan sampai, jadi loe gak perlu berbuat yang macem-macem.."risih Bisma karna Dhira membuat konsentrasi menyetirnya jadi tidak fokus
"Aku cuma mau kamu berhentiin mobil kamu Bis, Aku mau turun..!!"jelas Dhira sambil terus berusaha meraih kunci mobil Bisma
Bisma pun dibuat semakin geram, Ia pun menjambak rambut Dhira yang menghalangi pandangannya
"Gue bilang DIEM!! Atau Gue akan bertindak lebih kasar dari ini.."bentak Bisma penuh emosi, namun Dhira tidak menghiraukan meskipun jambakan dirambutnya begitu kuat
"Aku gak peduli kamu mau bicara apa Bis, yang pasti Aku gak mau kalau sampai bayi Aku digugurkan.."batin Dhira menahan rasa sakit tersebut dan akhirnya Ia pun berhasil meraih kunci mobil Bisma, namun belum sempat Dhira mencabut paksa kunci tersebut, tangan Bisma keburu berhasil meraih tangan Dhira dan menariknya secara kasar
"GUE BILANG DIEM ya DIEM!! loe gak perlu banyak tingkah yang hanya bikin Gue tambah EMOSI deh Ra, Loe gak mau kan kalau sampai Gue gak bisa ngendaliin ini mobil trus kitaaaaa..."tiba-tiba ucapan Bisma terpotong karna Dhira langsung berteriak
"Bismaaaaaaaaaa....!!!!!"Teriak Dhira begitu kencang diakhiri suara yang begitu dahsyat hingga mengakibatkan mobil Bisma terhenti
"BRUUUUKKKKK!!!!"tabrakan pun tak terelakan lagi, mobil sedan hitam Bisma ini menabrak sebuah truck yang tiba-tiba melintas. Mobil bagian depan Bisma hancur bahkan sampai mengeluarkan kepulan asap, sementara pintu mobil disamping Bisma dan Dhira rusak dan terbuka, kaca mobil bagian depan pun menjadi pecah hancur tak tersisa
"Bis.. Ssa..kiitt.."tiba-tiba terdengar suara rintihan Dhira yang begitu lirih, dan terlihat pula darah segar yang bukan hanya mengalir dikepalanya tapi dibetisnya juga, sementara Bisma sendiri tidak sadarkan diri dengan wajah yang menghantam stir mobilnya..
Bersambung...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p