Tempat untuk Smashblast Indonesia membaca cerpen cerbung karya Dheana Smashblast
Kamis, 02 Mei 2013
Terpaksa BUKAN Cinta #41
Setelah dibersihkan Dhira dan bayinya pun dipindahkan keruang rawat oleh pihak rumah sakit karna ada pasient selanjutnya juga yang mau melahirkan.
Bisma sendiri masih tidak bisa percaya akan kelahiran bayi mungil yang masih merah dan menjadi darah dagingnya itu. Ia sampai meneteskan air mata haru saat melihat wajah bayinya diletakkan disamping Dhira sang istri
"A..aku gak mimpi kan Ra?
I..ini anak Aku Ra?
Ini benar-benar anak Aku sayang?"tanya Bisma berkaca-kaca melihat wajah bayi mungil yang belum bisa apa-apa itu, air matanya menetes haru melihat makhluk baru yang akan menjadi bagian dari keluarga kecilnya
"kamu gak lagi mimpi Bis, bayi ini memang anak kamu, Dia bayi kita, anak kita Bis, darah daging kamu.."jawab Dhira mengelus lembut pipi malaikat kecilnya, tak bisa Ia pungkiri kalau hatinya pun merasa haru dan bahagia akan kehadiran buah hati pertamanya
"Aku gak tahu harus bilang apa Ra, Aku gak tau harus gimana cara berterima kasih sama kamu, Aku..aku gak tau sayang.
Ini benar-benar anugrah yang paling indah, ini..ini anugrah terindah dari Tuhan, Aku udah jadi seorang Ayah Ra, dan itu berkat kamu, berkat kamu sayang..."haru Bisma mengecup kening Dhira dengan rasa bahagia yang tidak bisa Ia ungkapkan lagi, pandangannya terus tertuju pada bayi merah yang terlihat begitu polos dan belum bisa apa-apa itu, bayi yang kini mengalir darah dan daging dari Bisma dan Dhira. Bayi yang juga akan mengisi hari-hari Bisma Dhira dengan tangisan kecilnya, sungguh semakin dibuat bahagia Bisma melihat bayi merah ini
"Aku yang harusnya bilang makasih Bis, kamu udah jadi suami yang sangat baik buat Aku, kamu udah kasih semua rasa sayang dan cinta kamu buat Aku, Aku gak tahu harus membalas semuanya dengan cara apa, Aku..aku hanya bisa kasih kamu ini.. Bayi yang kamu impikan sejak dulu, hanya ini Bis.."jelas Dhira lirih meneteskan air mata bahagianya, Ia menatap bayi mungil yang begitu lucu, bayi yang belum bisa apa-apa, bahkan berkedip pun belum bisa, bayi itu hanya memejamkan kedua matanya dan mulut kecilnya sesekali bergerak sepeerti merasa lapar
"bagi Aku ini sungguh luar biasa Ra, kamu hebat, kamu hebat sayang.."Bisma kembali mengecup kening Dhira, kebahagiaannya sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi, Ia bahkan sampai melupakan tugasnya menjadi seorang Ayah yang harus segera mengazani bayinya
Sekarang kamu gendong bayinya, Dia harus segera kamu adzani, gendong Rama Bis, kumandangkan suara adzan dan iqomah dikedua telinganya, ayo?"suruh Dhira lembut melirik kearah Bisma
"se..sekarang sayang?
A..aku harus gendong Rama? Ka..kamu gak salah Ra?"tanya Bisma balik, sepertinya Ia sangat ragu dan begitu takut menyentuh apalagi sampai menggendong bayi laki-laki yang Ia sepakati untuk diberi nama RAMA ini
"iya, gendong Rama sekarang yah? Kasian kalau kelamaan, nanti ada suara-suara lain yang Dia dengar selain kumandang adzan karna syetan pasti sudah mulai mendekati makhluk penghuni baru ini Bis.."jelas Dhira mengangguk kecil dan tersenyum kearah Bisma
Dengan cukup keberanian dan tanpa rasa ragu lagi, Bisma pun akhirnya mengangkat bayi pertamanya ini untuk segera mengadzani nya
"Ya Allah.. Aku benar-benar masih belum bisa mempercayai semua ini, bayi ini.. Bayi ini memiliki nyawa, Ia..ia bisa hadir bergerak dan begitu terlihat polos, kulitnya pun begitu lembut, matanya perlahan bisa berkedip. Ya Tuhan.. Sungguh Besar karunia-Mu ini, terimakasih Ya Allah, Alhamdulillah atas semuanya.."batin Bisma menatap lekat wajah bayi pertamanya ini, Ia pun mulai mendekatkan mulutnya kearah telinga bayinya untuk segera mengumandnagkan suara Adzan dan Iqomah sebelum suara-suara lain yang terdengar
Dhira hanya tersenyum penuh rasa bahagia, perjuangannya sungguh tidak sia-sia melahirkan bayinya tadi, walaupun sangat sakit dan seperti yang melepas nyawa, namun semuanya terbalaskan saat melihat bayi mungil yang digendong suaminya itu
"Ya Allah terimakasih atas anugrah Terindah-Mu ini, terimakasih Engkau telah memberikan kepercayaan pada hamba dan suami hamba untuk merawat bayi ini. Hamba janji akan berusaha merawat dan membesarkannya dengan baik, Hamba janji ya Allah.."batin Dhira menatap wajah malaikat kecilnya dengan senyum penuh haru dan kebahagiaan.
**
"Ganteng yah sayang? wajahnya mirip persis sama Aku, apalagi bola matanya, sangat mirip kaya mata Aku Ra, bulat kecil dan berbinar.."ucap Bisma kagum melihat wajah malaikat kecilnya yang diletakkan disamping Dhira ini
"iya Bis, wajahnya memang sangat mirip kaya kamu, mungkin gara-gara Aku sering lihatin wajah kamu kalau tidur, Aku paling suka sama mata kamu, makanya matanya bisa mirip banget kaya kamu, kaya Ayahnya.."balas Dhira tersenyum kecil
"namanya tetep Rama yah sayang? RAMA ANUGRAH KARISMA. Anak laki-laki pertama Dhira dan Bisma yang menjadi Anugrah terindah dikeluarga Karisma"ucap Bisma lagi, Ia melirik kearah Dhira dan bayinya yang hendak diberi nama RAMA ANUGRAH KARISMA ini
"setuju, namanya bagus.. Aku suka"balas Dhira mengangguk mantap
"kalau kamu setuju berarti nama bayi kita tetep RAMA. Rama Anugrah Karisma, Anak pertamanya Ayah Bisma dan Bunda Dhira, muuacch.."Bisma mendaratkan satu kecupan yang begitu lembut dan penuh kasih sayang dikening Rama
"No, Papah Gak bisa setuju!!"tiba-tiba saja terdengar suara om Landry dari arah pintu masuk, Dhira dan Bisma pun dibuat kaget akan kehadiran om Landry yang secara tiba-tiba
"Papah?"pekik Bisma dan Dhira berbarengan
"iya ini Papah, Papah sengaja mengambil penerbangan cepat biar bisa ketemu cucu papah.
Dan papah gak setuju kalau kalian yang ngasih nama cucu pertama papah ini."jelas om Landry seraya berjalan cepat menghampiri Bisma,Dhira dan cucu pertamanya, sedangjan tante Nela baru saja masuk karna langkahnya sedikit lambat
"ma..maksud Papah?"tanya Bisma bingung
Om Landry pun meraih bayi mungil disampingnya dan menggendongnya penuh rasa bahagia
"Bayinya ganteng Bis, namanya kurang pas kalau RAMA, Papah udah punya nama yang sangat pas buat Dia, yaitu RAJA"ucap om Landry tersenyum melihat wajah cucu pertamanya ini
"Hah RAJA?"kaget Bisma melotot kaget
"iya RAJA. Raja Pratama Tanubrata"jawab om Landry mantap seraya menatap wajah cucunya itu
"No,no! Enggak Pah, Bisma gak setuju. Apaan Raja? Emangnya Papah pikir ini zaman kerajaan apa?
Ini zaman modern Pah, masa Raja sih? Mana gak ada nama Bisma nya lagi.
Pokoknya namanya tetep RAMA. Rama Anugrah Karisma"protes Bisma tidak terima
"kamu siapa berani-beraninya protes?
Papah Eyangnya ya Bis, jadi Papah lebih berhak dibanding kamu.
Lagian nama RAJA itu lebih bagus dari pada RAMA yang gak jelas itu.."jelas om Landry kekeuh
"Bisma kan Ayahnya Pah, jadi Bisma yang lebih berhak dong?
Lagian nama RAMA itu LEBIH bagus dari pada RAJA yang LEBIH enggak jelas!"balas Bisma tak mau kalah, sungguh Dhira dibuat tertawa kecil melihat perdebatan suami dan mertuanya ini. Sedangkan tante Nela hanya mengelus dadanya karna kalau sudah seperti ini Ia tidak bisa berbuat apa-apa
"Raja itu lebih baik dari pada Rama, lagi pula nama RAJA lebih banyak mengandung arti dari RAMA yang beneran gak jelas!"jelas om Landry kekeuh
"pokoknya Bisma gak mau tau, namanya tetep Rama. Gak ada Raja-raja'an!"tegas Bisma tak mau kalah
"ENGGAK bisa, namanya tetep RAJA No Rama!"bentak om Landry mulai emosi
"issshh gak bisa PAPAH! papah tuh gak bisa seenaknya gini dong?
Bisma udah punya nama ini tuh dari dulu Pah, jadi papah jangan maen ngerubah seenaknya"protes Bisma sama-sama emosi
"papah gak peduli!
Lagian ini CUCU papah, Cucu PERTAMA Papah, jadi nama yang lebih bagus itu ya RAJA bukan RAMA!"kekeuh om Landry tak mau kalau
"gak bisa, pokoknya tetep RAMA gak boleh RAJA!"ucap Bisma kemudian mulai mengambil bayinya itu dari tangan om Landry
"oh tidak bisa, bayinya tetep harus RAJA!"balas om Landry seraya menepis tangan Bisma agar tidak bisa mengambil bayi tersebut dari tangannya
"RAMA pah, dan Bisma mau gendong Rama, sini cepetan!"jelas+pinta Bisma maksa
"RAJA dulu, baru papah kasih Raja sama kamu"ucap om Landry yang kini malah seperti anak kecil
"Gak, sekali Rama tetep Rama"tolak Bisma ketus dan kembali mencoba mengambil bayi yang menurutnya Rama itu
"udah sini, biar mamah aja yang gendong. Kalian berdua sama-sama seperti anak kecil, Ayah sama Anak sama-sama keras kepala! Mending namanya ALBIRA saja biar kalian gak ribut terus!"ucap tante Nela tiba-tiba yang langsung nyerobot mengambil bayi digendongan om Landry
"ENGGAK BISAA!!"tolak om Landry dan Bisma berbarengan
tante Nela pun hanya menelan ludahnya karna nama yang Ia usulkan ditolak mentah-mentah oleh kedua pria keras kepala ini. Sementara Dhira hanya tertawa kecil melihat hal konyol perebutan nama dihadapannya ini
"apaan Albira? Anak laki-laki Bisma Dhira gitu? Now mah, namanya tetep RAJA!"dumel om Landry tidak setuju+kekeuh
"apaan Raja, RAMA PAPAH!"balas Bisma tak mau kalah
"kayaknya bayi kita lebih cocok pake nama RAJA deh Bis.."ucap Dhira tiba-tiba yang membuat mata Bisma melotot kaget mendengarnya, sementara om Landry tersenyum penuh kemenangan
"issh kamu jangan marah dulu, kamu dengerin penjelasan Aku dulu, sini deh Pah bayinya biar Dhira gendong.."ucap Dhira lagi, Ia pun mencoba meraih bayi yang digenong om Landry dan memangkunya
suasana pun sempat hening seketika meski dipenuhi rasa heran dan penasaran
"wajah bayi ini sangat mirip sama kamu, Aku tahu kamu memang lebih berkah kasih nama buat bayi ini.
Tapi kalau Aku lihat wajah mungil ini, nama Raja lebih cocok dari pada Rama.
Aku serius Bis, Aku gak bohong, kalau Rama itu kurang cocok dan kesannya jadi seperti anak yang lembek.
Kalau Raja itu tegas. Dan aku yakin bayi kita bisa jadi anak yang tegas karna wajahnya yang juga sangat terlihat tegas.
Maaf yah Aku bukannya gak belain kamu, tapi menurut Aku nama Rama emang kurang pas sama wajah bayinya.."jelas Dhira pelan dan lembut, Ia tidak mau kalau sampai nanti Bisma malah marah dan emosi karna Ia tidak membelanya
Bisma mendekat kearah Dhira, Ia berdiri disamping Dhira dan memandangi wajah bayinya itu
"ya udah, kalau kamu yang bilang Aku setuju..
Aku bakal kasih nama bayi ini Raza, tapi gak pake 'J' harus pake 'Zet'. Alias RAZA"jelas Bisma sedikit melirik sinis kearah om Landry, sepertinya Ia belum bisa ikhlas, tapi ya harus bagaimana lagi, namanya memang lebih cocok Raza dari pada Rama.
"ya sudah papah setuju, namanya RAZA gak pake Je"balas om Landry pasrah, senyum pun mengembang dibibir Bisma, Dhira, tante Nela bahkan om Landry.
Mereka sungguh bahagia dan sepakat memberi nama bayi itu Raza. RAZA KARISMA TANUBRATA.
Bersambung...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p