Selasa, 30 April 2013

Terpaksa BUKAN Cinta #36

Dhira pun beranjak dari duduknya untuk mengantarkan Rafkha sampai kepintu depan


"Maaf yah kalau Aku udah ngerepotin..
Aku cuma mau main-main aja ko..
Aku pulang yah?.."ucap Rafkha berpamitan, Ia pun segera melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Dhira


"i.iya.."balas Dhira sedikit gugup dengan senyum yang Ia sunggingkan

Rafkha pun ikut tersenyum dan segera berlalu memasuki rumahnya yang bersebelahan itu


"a..duh.. Kenapa perut Aku jadi sakit gini?.."tiba-tiba Dhira merintih menahan rasa sakit pada perutnya, sepertinya bayi dalam kandungannya itu sedang berkontraksi jadi terasa sedikit sakit

"huufh.. Kamu jangan nakal ya sayang, Bunda gak kuat kalau kamu kontraksi terus..
Sakit nak, kamu jangan dulu keluar sekarang karna belum waktunya.."Dhira mengelus perutnya dengan rintihan-rintihan kecil yang keluar dari mulutnya, bayinya terlalu aktif, jadi Dhira sedikit kewalahan kalau sudah kontraksi seperti ini

"kita masuk ya sayang? Kita istirahat dulu didalam..
Kita tunggu Ayah pulang.."Dhira mengajak bicara bayi dalam perutnya itu, kemudian melangkahkan kakinya untuk segera masuk kedalam rumahnya.




**
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15'menit, akhirnya mobil Bisma pun berhenti tepat didepan rumahnya. Ia pun langsung segera keluar dan masuk kedalam rumahnya karna khawatir akan keadaan Dhira


"hufh.. Akhirnya sampai juga, Aku bener-bener khawatir sama kamu Ra. Mudah-mudahan aja kamus ama bayi kita gak kenapa-napa.."batin Bisma harap-harap cemas, Ia pun berjalan cepat menuju pintu rumahnya


Bisma merogoh kantung celananya untuk mencari duplicat kunci yang memang selalu Bisma bawa

namun..


Tiba-tiba Bisma mengerutkan keningnya karna merasa ada sesuatu yang aneh

"ko, gak dikunci?.."pikir Bisma bingung, perlahan Ia pun membuka pintu rumahnya untuk segera masuk

"awas kalau sampai loe ada didalam rumah Gue Raf, Gue gak akan ampunin Loe!!"batin Bisma yang langsung berlari menuju kamar Dhira di lantai atas. Ekspresi wajah Bisma pun berubah menjadi merah penuh amarah..





**
"Hemz.. Bagus-bagus..
Pinter banget yah kamu sekarang?..
Udah berani ngelanggar pesan dari Aku,
udah berani masukkin cowok berengsek ini kedalam kamar Aku,
bagus.. Bagus banget.."ucap Bisma tiba-tiba saat melihat Dhira dan Rafkha ada didalam kamarnya, Ia sampai bertepuk tangan menahan emosi karna Dhira berani melanggar pesan darinya

"Bi..bisma?"pekik Dhira menoleh kaget kearah Bisma dan segera menyingkirkan tangan Rafkha yang hendak membantunya tadi

"akhirnya anda pulang juga, tadi saya hanya berniat untuk membantu istri anda karna Ia hampir saja terjatuh karna mengalami kontraksi yang cukup hebat, makanya saya bawa istri anda ini kedalam kamarnya agar bisa beristirahat.."jelas Rafkha dengan nada suaranya yang lembut itu, Ia menyunggingkan sebuah senyuman kearah Bisma, namun Bisma justru malah membalasnya dengan senyuman sinis


dan..



"BRUGHH!!!"Bisma melayangkan kepalan tangan kanannya tepat diwajah Rafkha hingga Rafkha terjatuh

"GAK USAH banyak ngomong!!
Gue tegasin sama loe yah, GUE GAK SUKA kalau loe deketin istri Gue, GUE GAK SUKAA!!!"bentak Bisma penuh amarah tepat didepan wajah Rafkha

"sa..saya cuma mau menolong, sa..saya tidak bermaksud mendekati istri anda, sa..saa"tiba-tiba ucapan Rafkha terpotong karna Bisma langsung meraih dan mencengkram kerah baju Rafkha

"Sekali lagi Loe deketin istri Gue, Gue gak akan segan-segan ngirim loe ke Rumah Sakit, bahkan Kuburan sekalipun!!!"tegas Bisma dengan bentakan kasarnya itu kemudian langsung mendorong tubuh Rafkha kearah pintu agar Rafkha keluar


"BRAKSs!!"tubuh Rafkha pun tersempas dengan sangat kuat membentur pintu, sungguh hanya rasa sakit yang Rafkha rasakan, bahkan Ia sampai tidak bisa untuk bangun sendiri

"Bis udah, Rafkha gak salah..
Kamu salah faham Bisma, kamu salah faham.."lirih Dhira mencoba melerai perkelahian antara suaminya dan Rafkha

"DIAM KAMU!!"bentak Bisma tiba-tiba, Dhira pun langsung diam dan hanya bisa menangis mendapat satu bentakan dari Bisma

"Sekarang Loe pergi, jangans ampai kesabaran Gue habis dan Gue ngebunuh loe dengan cara yang sadis!!"usir Bisma menunjuk kearah Rafkha agar cepat keluar, Rafkha pun hanya bisa diam karna tubuhnya terasa sakit semua akibat perlakuan Bisma. Namun Ia mencoba untuk mengerahkan seluruh tenaganya agar bisa bangun dan meninggalkan rumah Bisma seperti yang Bisma mau

"sa..saya permisi.."ucap Rafkha singkat dan langsung berlalu pergi dengan langkah yang terseret karna rasa sakit


Bisma melirik kearah Dhira, pandangan matanya sungguh menyeramkan, Ia bagaikan kerasukan roh jahat yang siap menerkan manusia dihadapannya

"GUE KECEWA SAMA LOE!!"bentak Bisma kasar mengeluarkan kata Loe-Gue nya itu, kemudian berlalu masuk kedalam kamar mandinya.

"hiks.. Maafin Aku, Aku gak bermaksud ngelanggar pesan kamu Bis..
Aku gak bermaksud.."liirh Dhira yang hanya bisa menundukkan kepala dan menangis

"tadi perut Aku sakit banget, tubuh Aku hampir jatuh Bis karna gak buat buat berdiri apalagi berjalan, trus Rafkha lihat Aku dan Dia langsung bantu Aku..
Aku gak bermaksud ngecewain kamu, aku minta maaf.."lirihnya lagi, Ia sungguh menyesal karna Bisma salah memahami kejadian yang sebenarnya terjadi..



**
"Hiks.. Apa sih salah Aku Ra?..
Aku udah sayang banget sama kamu..
Apa semua perhatian dan kasih sayang Aku kurang buat kamu?
Apa kamu masih belum percaya juga sama ketulusan cinta Aku?
Aku sayang kamu Ra, Aku sayang kamu.."tubuh Bisma terkulai lemas bersender didalam dinding kamar mandinya, air shower yang Ia nyalakan pun turut membasahi semua pakaiannya yang masih lengkap hingga basah kuyup

"Aku udah bilang berkali-kali kalau Aku gak suka kamu deket sama Rafkha..
Aku udah sering ngingetin kamu Ra, tapi kenapa kamu harus ngelanggar semuanya?..
Kenapa Ra, KENAPAAA??.."lirih Bisma dengan semua kekecewaan yang berkecamuk dihatinya, Ia sampai menjambak rambutnya sendiri karna sangat kecewa pada Dhira.





Pagi harinya..


Bisma baru saja bangun dari tidurnya yang semalam kurang nyaman itu, sekujur tubuhnya terasa sakit karna Bisma tidak tidur bersama Dhira, melainkan Ia lebih memilih tidur disofa ruang tamunya


"udah pagi?..
Uhh.. Badan Gue sakit semua, Aaarhh.."gumam Bisma mengerjap-ngerjapkan kedua mata indahnya, Ia menggerakkan tubuhnya yang terasa sakit itu, kemudian segera bangkit untuk menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, namun hari ini Bisma tidak kekantornya karna sekarang hari libur..


Bisma pun berjalan masuk kedalam kamar mandi didalam kamarnya, Ia sama sekali tidak mempedulikan kehadiran Dhira yang berdiri melihat kearahnya, Ia tampak begitu cuek seakan tidak melihat Dhira dan lebih mengabaikannya


"kenapa kamu harus tidur disofa Bis?..
Apa kamu udah gak mau tidur sama Aku?..
Maafin Aku, Aku gak bisa tanpa kamu Bis..
Jangan diemin Aku kaya gini, Aku mohon.."batin Dhira menatap lirih kearah Bisma, Ia melirik kearah perutnya dan mengelusnya pelan

"biasanya tiap bangun tidur kamu selalu nyapa dan ngelus perut Aku, Aku kangen itu semua..
Plis jangan diemin Aku..
Aku minta maaf.."air mata Dhira pun menetes membasahi pipinya yang putih, Ia sungguh menyesal karna sikap Bisma jadi berubah drastis akibat kejadian kemarin..

Perlahan Dhira pun keluar dari dalam kamarnya menuju ruang makan untuk menyiapkan sarapan seperti biasanya

"kita siapin sarapan buat Ayah dulu yah sayang?..
Mudah-mudahan aja Ayah gak terus-terusan marah dan mau maafin Bunda..
Bunda gak bisa kalau lihat Ayah kamu cuek kaya gini, Bunda gak bisa sayang.."ucap Dhira mengajak bicara bayi yang berada didalam perut buncitnya itu kemudian berlalu pergi..






**
Terlihat Bisma sudah rapi dan begitu wangi karna sudah mandi, Ia mengenakan kaos berwarna putih dan celana jeans pendek selutut, Bisma berjalan menghampiri Dhira yang sudah menunggunya diruang makan. rambut Bisma pun masih terlihat basah dan sedikit acak-acakan karna tidak Ia sisir dengan rapi


"Pagi sayang.. jagoan Ayah yang ganteng, Emuaach.."sapa Bisma yang tiba-tiba saja mengelus dan mengecup perut Dhira yang besar itu.

Dhira sungguh dibuat shock dengan sikap Bisma ini, apa jangan-jangan Bisma udah gak marah? Atau mungkin semalam Bisma hanya emosi saja dan sekarang sudah berubah baik lagi?
Mungkin itu yang ada dibenak Dhira saat ini, pandangan matanya sampai tidak berkedip saat Bisma mengelus dan mengajak bicara bayinya, bahkan Bisma mengecup perutnya seperti yang selalu Bisma lakukan setiap hari

"Ayah kangen banget sama kamu sayang..
Maafin Ayah yah karna semalam gak tidur sama kamu, Ayah tetep jagain kamu ko, karna Ayah sayang kamu emuuaacch.."ucap Bisma kembali mengecup perut buncit Dhira, Ia sungguh sayang pada calon buah hatinya ini hingga semua perhatian dan kasih sayangnya selalu Ia tunjukkan pada calon bayi yang masih berada didalam perut Dhira

Dhira tersenyum haru melihat sikap Bisma, Ia sungguh bahagia karna ternyata Bisma memang sudah memaafkannya, tangan Dhira pun mencoba mengelus puncak kepala Bisma seperti yang sering Ia lakukan juga

"makasih ya Yah, Ayah udah sayang banget sama baby kita..
Bunda seneng Yah, lihat Ayah udah gak marah lagi sama Bunda,
Bunda seneng.."ucap Dhira tiba-tiba sambil terus mengelus rambut Bisma

"Gak usah ngelus-ngelus rambut Aku deh, Aku cuma gak mau kalau bayi Aku kekurangan kasih sayang dari Aku, Aku akan tetap ngelakuin hal ini karna Aku sangat sayang sama calon anak Aku!!"tegas Bisma kemudian bangkit dan menyingkirkan tangan Dhira secara kasar dari kepalanya, Ia pun langsung duduk disamping Dhira tanpa menghiraukan Dhira lagi

"JLEGG!!"serasa ditusuk ribuan jarum mendengar ucapan Bisma yang begitu menyakitkan..

"ternyata kamu masih marah..
Aku fikir kamu udah gak marah..
Aku minta maaf Biss..
Maafin Aku.."batin Dhira lirih, air matanya pun menetes membasahi pipi putihnya, sedangkan Bisma tidak menghiraukan Dhira lagi, Ia lebih memilih menikmati sarapan paginya tanpa sedikitpun melirik kearah Dhira



Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p