"ciyee yang kangen sama suaminya? Pagi-pagi gini udah ditelpon, kangen
sama Aku yah sayang?"Bisma menempelkan BB miliknya ketelinga, bibir
tipisnya tersenyum saat mendengar suara halus Dina diseberang telepon
sana.
"issh pede, Aku gak kangen tuh! Aku cuma pengen tau aja. Lagian kamu
takutnya belum bangun, makanya Aku sengaja telpon.."jelas Dina
tersenyum malu
"yakin gak kangen? Tapi ko Aku gak percaya yah?"goda Bisma membuat Dina terkekeh geli mendengarnya
"iya-iya Aku kangen.. Lagian disini Aku tidur sendirian, ngerasa ada yang kurang karna gak ada kamu.."ujar Dina tersenyum
"akhirnya ngaku juga. Aku juga kangen tau sayang, tapi semalam Aku
gak tidur sendiri, Aku ditemani sama Elfaris.. Nyaman banget deh, serasa
tidur sama anak sendiri.."Bisma melirik Elfaris yang masih pulas
tertidur disampingnya. Bibirnya tersenyum memandangi wajah polos bocah
tampan yang sangat mirip dengannya itu.
"alhamdulillah kalau kamu seneng Bis, Aku sengaja izinin kamu
menginap dirumah Franda, Aku tau kamu disana gak akan pernah berbuat
macem-macem, Aku hanya ingin kamu gak kesepian dan bisa bermain puas
bersama Elfaris.."Dina tersenyum membatin
"oh iya, kamu pulang hari ini kan sayang?
Aku jemput yah? Nanti habis dari sini Aku langsung kesana buat jemput kamu.."tanya Bisma tiba-tiba
"kamu gak usah jemput, Aku bisa minta antar Dicky ko, hari ini Dia
enggak ngampus, jadi Aku bisa minta anterin sama Dia.."tolak Dina halus
"gak usah sayang, biar Aku aja yang jemput. Jam 9 Aku udah disana,
sekarang Aku mau mandi dulu. Tunggu aja yah? Love U mmmuach.. Aku kangen
banget.."Bisma mengecup BB miliknya sendiri dan buru-buru mematikan
sambungan telponnya.
Dina hanya terkekeh geli mendengar suara Bisma dan kecupan yang Bisma berikan untuknya
"Aku juga kangen kamu Bis, Love U to, mmuach"balas Dina ikut mengecup BB yang digenggamnya.
Tak lama Bisma beranjak dari tempat tidur Elfaris, Ia berjalan pelan
memasuki kamar mandi didalam kamar Elfaris untuk membersihkan diri
"yang telpon om Ayah pasti tante Dina istlinya, om Ayah bakalan pulang..
Ais gak bakalan bisa main sama om Ayah lagi, padahal Ais mau om Ayah
tinggal disini aja sama Ais.."Elfaris memandang lirih melihat Bisma
yang memasuki kamar mandinya. Rupanya Ia sudah terbangun dari tidurnya
dan sempat mendengar percakapan Bisma dan Dina saat ditelpon tadi.
"mending Ais temuin Bunda aja, Ais mau mandi dikamal Bunda
aja.."Elfaris beranjak dari atas tempat tidurnya lalu berjalan pelan
keluar dari dalam kamarnya menuju kamar Franda sang Bunda.
**
"Hati-hati ya Eja kerjanya?
Jangan lupain Aku disini, jangan lupa makan juga dan jangan pulang
malam-malam. Aku bakalan tunggu Eja pulang, jadi jangan kemaleman
pulangnya.."pesanmu saat Reza hendak berpamitan untuk pergi kerumah
sakit
"iya Eja bakalan usahain pulang cepet ko, Eja juga enggak tega kalau harus ninggalin istri Eja lama-lama sendirian dirumah.
Eja berangkat yah?"Reza meraih kedua pipimu dan mengelusnya lembut.
Ia menatapmu begitu teduh membuat satu senyuman terukir dibibir manismu
"iya, hati-hati.."balasmu mengangguk setuju
"Eja pergi.."pamit Reza kemudian melepaskan tangannya dan beranjak meninggalkanmu
"duh, ko kaya ada yang kurang yah?"tiba-tiba Reza menghentikan langkahnya. Ia menoleh kearahmu
"kenapa Ja?"kamu mengerutkan kening bingung
"e..enggak ko, gak ada apa-apa"balas Reza kemudian kembali melangkahkan kakinya menghampiri mobil Honda sedan putih miliknya
Reza masuk kedalam mobilnya, fikirannya masih saja memikirkan sesuatu yang menurutnya kurang dipagi ini
"daah.. Hati-hati yaaah jangan ngebuut.."teriakmu melambaikan tangan
kearah Reza saat mobilnya hendak meninggalkan pekarangan rumah
Reza membuka kaca jendela mobilnya. Ia ikut melambaikan tangannya
kearahmu, bibirnya tersenyum begitu manis, namun raut wajahnya terlihat
seperti orang kebingungan
"hufh, kenapa bisa lupa sih? Harusnya tadi tuh (namamu) Aku kiss
dulu, yaahh gagal deh jadi suami romantis, maafin Eja yah sayang? Lain
kali Eja gak bakalan lupa deh buat kiss kening kamu setiap Eja berangkat
dan pulang kerja, tapi tadi Eja beneran lupa, padahal Ilham udah ngasih
tau biar hubungan kita romantis terus, eh Eja nya malah lupa.."Reza
tertawa sendiri saat mengingat apa yang menurutnya kurang dipagi ini, Ia
segera melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit tempatnya bekerja.
Sedangkan kamu sendiri masuk kembali kedalam rumah yang bersuasana
sangat sepi itu.
**
"uuh jagoannya Bunda manja banget cih? Tumben-tumbenan betah
nungguin Bunda mandi? Biasanya Ais suka mandi dikamar, ko sekarang mau
mandi disini sih sayang? Kenapa?"Franda keluar dari dalam kamar mandinya
menghampiri Elfaris. Tubuhnya hanya dibalut oleh handuk putih dengan
rambut basah yang berusaha Ia keringkan dengan handuk kecil yang
dipegangnya
"Ais gak apa-apa ko Bunda. Ais pingin disini aja, soalnya dikamal
Ais om Ayah lagi mandi, jadi Ais mau mandi disini deh.."jelas Elfaris
tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi.
"yaudah Ais mandi gih, Bunda mau pake baju dulu, mandinya yang
bersih yah? Jangan cuma asal siram aja, harus pakai sabun dan shampo,
jangan jorok Karna Bun"tiba-tiba ucapan Franda terhenti
"kalna Bunda gak suka jolok.. Iya kan? Ais udah ingat dan hafal itu
semua Bun.."jelas Elfaris meneruskan ucapan sang Bunda dengan gaya
bicara menyerupai Franda
Franda hanya terkekeh geli melihat tingkah buah hatinya ini.
"yaudah mandinya yang bersih yah? Nanti baju Ais biar Bunda ambilin
dikamar, tapi Bunda mau pakai baju dulu.."suruh Franda lembut. Elfaris
mengangguk setuju kemudian berlari kecil memasuki kamar mandi untuk
menuruti perintah Bundanya ini
"semakin kamu tumbuh, semakin kamu sangat mirip dengan Bisma.
Kamu selalu bisa membuat Bunda tersenyum, kamu benar-benar anugerah
terindah buat Bunda sayang, Bunda gak pernah nyesel udah ngelahirin kamu
kedunia ini walau tanpa adanya seorang Ayah, tapi Bunda selalu berusaha
memberikan yang terbaik buat kamu sayang.."batin Franda tersenyum
melihat tingkah jagoan kesayangannya itu
Franda berjalan menghampiri lemari didalam kamarnya, Ia membuka
pintu lemari tersebut dan mengeluarkan baju yang hendak dipakainya.
Namun tanpa disadari ternyata Bisma sedari tadi berdiri diambang pintu
kamarnya yang sedikit terbuka itu dan sempat mendengar percakapannya
bersama Elfaris tadi
"tanda hitam? Sejak kapan Franda memiliki tanda hitam kecil dipunggungnya?"fikir Bisma membalikkan badannya bingung
Sejenak Ia berfikir tanpa berani menengok kedalam kamar Franda lagi karna Ia tahu kalau Franda sedang mengganti baju disana
"Dina gak punya tanda hitam kecil dipunggungnya, Franda punya.
Lalu siapa yang waktu itu pernah Gue sentuh?
Tanda itu satu-satunya yang Gue inget saat Gue tanpa sadar menyentuh
seseorang, Iya tanda hitam itu, dan Dina gak punya tanda itu.."Bisma
berfikir keras akan sesuatu yang sampai saat ini membuatnya bingung
"Aku itu gak pernah ngelakuin apa-apa sama kamu Bis, lagian pertama
kali kamu nyentuh Aku ya saat malam pertama kita. Jadi jangan berfikiran
macam-macam terus deh, Aku gak bakalan mau yah disentuh sama laki-laki
sebelum menikah. Jadi hanya kamu satu-satunya yang nyentuh Aku setelah
kita menikah, masa kamu gak bisa bedain mana yang pertama kali dan mana
yang bukan?"ucapan Dina beberapa waktu lalu tiba-tiba kembali terngiang
ditelinga Bisma
"kalau Dina beneran gak ngerasa Gue sentuh, lalu siapa waktu malam itu yang Gue sentuh?
Padahal seinget Gue Dina lah yang Gue sentuh, makanya Gue langsung
ngelamar Dia karna Gue gak mau dibilang tidak bertanggung jawab, apalagi
Gue sangat sayang sama Dina. Tapi setiap ditanya tentang kejadian malam
itu Dina selalu bilang tidak tahu dan tidak pernah melakukan hal itu
sebelumnya, kecuali ya setelah kita menikah.."fikir Bisma berusaha
mengingat dan mencerna kejadian apa yang sebenarnya terjadi padanya
"Ya Allah.. Apa jangan-jangan memang bukan Dina yang Aku sentuh waktu itu?
Trus? Franda?
Apa maksud ini semua?
Kenapa dipunggung Franda ada tanda hitam kecil sama percis dengan tanda yang Aku lihat malam itu?
Apa Franda?.."tiba-tiba Bisma menghentikan ucapannya. Ia menoleh mendapati Franda sudah berdiri disampingnya
"kamu ngapain berdiri didepan pintu kamar Aku?"tanya Franda membuat Bisma kaget
"A..aku, Akuu..."Bisma seperti orang yang ketakutan hingga ucapannya terbata dan gugup
"Bunda mana baju Ais??..."teriak Elfaris tiba-tiba
Franda menoleh kearah kamarnya mendengar teriakan Elfaris
"iya sayang sebentar Bunda ambil dulu.."sahut Franda ikut berteriak
"jangan lama-lama Bunda, Ais dinginnn.."pinta Elfaris dengan bibir yang sedikit bergetar karna kedinginan
"iya, yaudah Bunda ambil dulu, Ais keringin badan Ais pakai handuk,
handuknya jangan cuma dililitin dileher aja, keringin.."suruh Franda
kemudian beranjak menuju kamar Elfaris untuk mengambil baju tanpa
menghiraukan Bisma lagi
Elfaris pun buru-buru menutupi celana dalamnya yang bergambar
Tom&Jerry itu. Kebiasaanya memang seperti ini kalau setelah mandi,
hanya memakai CD dan handuk putihnya Ia lilitkan begitu saja dileher,
jadi bagaimana tubuhnya tidak kedinginan(?)#hmmm anak bandeL'xD
"Hufh.. Apa maksud semua ini Ya Allah..?
Kenapa semuanya menjadi rumit?"Bisma menarik nafasnya berat
Tiba-tiba BB nya kembali bergetar, Ia mendapat satu pesan masuk BBM dari Dina
"Aku sama Dicky aja pulangnya, kamu gak perlu jemput, sekarang lagi
menuju Jakarta ko, Aku takutnya kamu kecapean, jadi gak perlu jemput..
miss U
#Dina"
Bibir Bisma tersenyum membaca pesan BBM dari Dina. Ia hanya membalas singkat lalu kembali menaruh BBnya disaku celana.
"kayaknya ini kesempatan yang bagus buat Gue mencari tahu semuanya.
Gue harus tanya tentang hal ini sama Franda, Iya Gue harus tanya Dia
langsung apa yang sebenarnya terjadi malam itu, semoga Franda tahu dan
Dia mau berkata jujur karna Franda gak mungkin tidak tahu, Dia pasti
tahu karna dulu Dia tinggal dirumah ini, jadi Franda pasti tahu.."batin
Bisma begitu yakin.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p