Rabu, 23 April 2014

Maniac Cinta #Part 24

Setelah menempuh perjalanan yang tidak memerlukan waktu lama, Melody pun akhirnya sampai dan tiba didepan rumah Bisma. Bibirnya sedari tadi tak henti tersenyum, wajahnya pun tampak berseri dan sangat tidak sabar untuk bertemu Bisma sang kekasih.


"Hmm.. Bisma bilang Dia hanya sendirian disini, pantes aja sepi.."gumam Melody melihat sekeliling rumah Bisma dari arah depan

Melody berdiri diambang pintu utama, tangannya meraih handle pintu tersebut dan membukanya perlahan

"ternyata enggak dikunci, Bisma beneran udah bukain pintunya buat Aku.
Aku jadi makin gak sabar pingin ketemu kamu Bis.."Melody melangkahkan kakinya masuk dengan bibir yang terus mengembangkan senyum


"langsung ke kamar aja say, Aku ada dikamar soalnya.."

Melody membaca pesan masuk yang Bisma kirim ke BB nya, lagi-lagi bibirnya tersenyum membaca pesan masuk tersebut. Tanpa menunggu lama lagi Melody segera bergegas menaiki anak tangga rumah Bisma untuk menemui Bisma dikamarnya sana.




"Kreeek.."

Melody membuka handle pintu kamar Bisma, didapatinya Bisma tengah berbaring didalam sana

"ko lama sih? Aku sendirian terus nih dari tadi, gak kasihan apa lihat pacarnya sendirian dalam kondisi kaya gini?"Bisma melontarkan pertanyaan dengan gaya manjanya begitu melihat Melody masuk

"iya maaf, Aku tadi kena macet dilampu merah. Jangan marah yah? Aku udah disini ko sekarang, dan itu buat kamu.."ujar Melody lembut. Ia berjalan mendekati Bisma dan duduk disamping Bisma

"Aku gak marah ko, makasih ya sayang?.."Bisma tersenyum mengelus pipi Melody

"tangan kamu kenapa?"tiba-tiba Melody tak sengaja melihat goresan luka ditangan kanan Bisma, rupanya Ia baru menyadari kalau kekasih tercintanya ini terluka, padahal wajah Bisma sendiri sangat terlihat lebam dan dipenuhi memar

"Bis? Wajah kamu juga kenapa? Ko bisa babak belur kaya gini?"kini Melody beralih menyentuh pipi dan kening Bisma

"Aku gak papa ko, hanya luka kecil, biasa lah anak laki-laki.."jawab Bisma enteng

"tapi lukanya cukup parah Bis, kalau nanti infeksi gimana? Aku gak mau kalau kamu tambah sakit nantinya.."Melody meraih tangan kanan Bisma yang semalam terkena goresan pisau Rangga itu lalu meniupnya pelan

"yaudah kalau gitu kamu obatin luka Akunya, kotak P3k nya ada disana, tolong obatin yah sayang?.."pinta Bisma lembut.

Melody mengagguk setuju lalu meraih kotak kecil berisi obat-obatan diatas meja dekat tempat tidur Bisma. Ia begitu telaten dan sangat hati-hati mengobati luka ditangan dan wajah Bisma

"sshh aw, pelan-pelan Mel, perih.."rintih Bisma memejamkan matanya menahan rasa sakit

"i.iya Aku juga udah pelan ko, rasa perihnya juga gak akan lama, Aku cuma basuh pakai alkohol aja biar gak infeksi, ditahan yah? Cuma sebentar ko.."ujar Melody lembut. Bisma hanya mengangguk dan terlihat begitu menurut

"oh iya Mel, apa kamu udah hamil?"tanya Bisma tiba-tiba

"ma..maksud kamu?"kaget Melody melotot kaget memandang Bisma

"engh, ma..maksud Aku, Aku cuma mau pastiin aja ko Mel, kita kan pernah ngelakuin itu, jadi Aku mau tahu apa kamu hamil atau enggak supaya Aku bisa mempertanggung jawabkan perbuatan Aku ke kamu.."jawab Bisma gugup menatap ragu wajah Melody

"hemz.. Aku kira kenapa, Aku gak hamil ko, kamu tenang aja..
Lagi pula kita ngelakuinnya baru beberapa hari yang lalu, jadi belum bisa ditebak kalau Aku hamil atau tidak. Aku percaya sama kamu ko Bis, kamu kan udah bilang mau tanggung jawab, jadi Aku gak akan takut kalau Aku hamil sekalipun.."jelas Melody tersenyum begitu polosnya tanpa tahu apa yang ada didalam fikiran Bisma saat ini

"SIAL! ko belum sih? Apa Gue harus sentuh Dia lagi? Gue pengen cepet-cepet lihat Melody dan Morgan hancur, Gue gak bisa kalau harus menunggu lama lagi. Iya mungkin Gue harus sentuh Dia lagi biar Melody bisa cepat Gue hancurin"batin Bisma tampak gusar dan gelisah

"Bis?"panggil Melody pelan

"i..iya sayang.."sahut Bisma gugup

"kamu kenapa?"Melody memandang wajah Bisma dekat

"A..aku gak papa ko.
A..aku boleh minta sesuatu gak sama kamu?"tanya Bisma ragu-ragu

"sesuatu? Apa itu? Selama Aku bisa pasti Aku berusaha kasih, apalagi kalau buat kamu.."jawab Melody diiringi senyum polosnya

"termasuk menyentuh kamu lagi?"sambung Bisma. Melody menoleh kaget mendengar Bisma berbicara seperti itu

"sebelumnya kita kan udah pernah ngelakuin hal itu, dan Aku juga udah janji buat tanggung jawab semua perbuatan Aku ke kamu.
Kamu mau kan sayang? Sekali lagi?"bujuk Bisma lembut

"ta..tapi Bis?"ucapan Melody terpotong

"kamu gak perlu takut sayang.. Aku sayang ko sama kamu, Aku cinta sama kamu Mel..
Mau yah?"Bisma terus mendekatkan wajahnya membuat Melody menjauh dan mundur. Tubuhnya pun akhirnya terpojokkan dipojokan tempat tidur Bisma

"kamu diam berarti kamu mau.."Bisma tersenyum dengan senyuman jahatnya, sementara Melody hanya diam dan pasrah akan apa yang Bisma lakukan padanya

"Ya Tuhan.. Semoga tindakan yang Aku ambil ini bukan termasuk dosa besar.
Aku hanya takut kehilangan Bisma, Aku tahu ini salah, tapi Aku sangat mencintainya Tuhan.. Maafkan Aku"Melody memejamkan matanya lirih. Tak lama sentuhan yang begitu lembut dirasakannya menempel dibibir tipisnya. Melody hanya bisa diam dan membalas setiap permainan Bisma, tidak ada kekuatan untuknya untuk menolak ajakan Bisma yang termasuk dosa besar ini, tubuhnya serasa melemas dan hanya bisa diam dan pasrah.



**
"Yaudah kita pulang sekarang aja yuk?
Biar iky yang anter, tapi kita nonton dulu, gimana?"Dicky beranjak dari duduknya dan berjalan pelan menghampiri Angel

"nonton? Tapi kan Angel gak suka nonton Ky, gak ada yang lain?"Angel mengerutkan keningnya menatap Dicky balik

"tapi nonton itu seru loh, Iky jamin deh Angel gak akan nyesel, pulangnya Iky anter ko, mau yah?"bujuk Dicky lembut

"hmm.. Beneran?"tanya Angel ragu

"issh iya beneran, masa Iky bohong sih sama pacar sendiri, kamu lama-lama bikin gemes yah?"Dicky mencubit kedua pipi Angel dengan gemasnya

"ihh jahat banget sih? Masa pipi pacarnya sendiri dicubit?"protes Angel manja. Dicky malah terkekeh geli melihat ekspresi wajah kekasihnya ini

"yaudah mau yah? Iky bawa motor ko. Pokoknya gak boleh nolak terus, Iky tunggu diparkiran muach, jangan lama-lama"jelas Dicky mengecup pipi Angel sekilas dan berlalu pergi

Agel hanya tersenyum memegangi pipinya yang Dicky kecup, rasanya hari-harinya sekarang menjadi lebih berwarna dan indah dengan kehadiran Dicky sang kekasih

"kalau lagi romantis kaya gini, sikap kamu dewasa Ky..
Tapi kenapa kalau lagi ngeselin sikap kamu malah kaya anak kecil?
Hmm bener-bener sulit untuk ditebak sikap kamu itu.."batin Angel tersenyum lalu segera beranjak menyusul Dicky diparkiran Kampus.




**
"TIINN!! TIIIIINNNNNN!!!"

Ilham menekan klakson mobilnya begitu kesal penuh nafsu. Mobilnya pun mendadak Ia berhentikan karna mobil hitam didepannya tidak mau melaju

"WOOY!! Loe gak usah halangin jalan Gue deh! Mending loe cepetan jalanin mobil butut loe itu, NGALANGIN tau gak!!"bentak Ilham kasar menghampiri pemilik mobil sedan berwarna hitam ini

"Issshh loe tuh siapa sih?
Kenapa loe malah marah-marah gak jelas sama Gue? Bukannya bantuin, malah marah-marah, dasar cowok GIL..."tiba-tiba gadis cantik ini menoleh kaget dan menggantungkan ucapannya saat melihat wajah Ilham

"ELLO??"pekik Ilham dan sang gadis yang ternyata Abiela ini membolakan matanya kaget

"hahaha ternyata elo Bie? Kenapa itu mobilnya? Mogok yah? Hahaha
sampe ngeluarin asep gitu lagi, kenapa gak keluar api aja sekalian biar meledak, hahaha"ledek Ilham tertawa renyah diatas penderitaan Abie

"isshh loe tuh emang bener-bener ngeselin yah Am? Udah tau Gue lagi kesusahan, bukannya bantuin malah diledekin, dasar GEMBUL!!"ketus Abie kesal

"wihh ngatain Gue gembul, ini tuh bukan gembul tau gak, tapi berisi plus berotot, emang si Bisma yang cungkring, masih mending Gue kemana-mana kalik kalau dibanding sama Maniac Cinta yang selalu bikin Gue susah itu sih.."pede Ilham mengibaskan rambut poninya

Abie hanya tersenyum kecut mendengar celotehan gak jelas Ilham, Ia pun menghiraukannya dan lebih memilih untuk memperbaiki mobil sedan hitamnya lagi

"ekhemz, tapi kayaknya hari ini Gue lagi baik deh, gimana kalau Gue anterin?
Gue jamin deh loe bakal pulang dengan selamat, trus nanti Gue juga bakal telpon temen Gue yang kerja dibengkel biar mobil loe dibawa dan diperbaiki disana, gimana?"tawar Ilham tiba-tiba

"Gue gak butuh! Lagian Gue masih bisa perbaiki mobil Gue sendiri, jadi GAK USAH so baik sama Gue!"tolak Abie ketus

"busset, tetep aja galak yah nih cewek..
Padahal Gue juga ogah kali nawarin bantuan sama Dia, uihh males banget"Ilham menelan ludahnya kaget mendengar ucapan Abie

"hemmp oke fine, kalau emang gak mau. Gue sih gak bakal maksa yah? Tapi Gue doain deh, semoga mobil loe ini GAK BISA BENER dan RUSAK PARAH hahaha selamat pulang jalan kaki, bye Abielaaa"ledek Ilham menekan kata-katanya dan masuk kembali kedalam mobilnya lalu segera meninggalkan Abie sendirian

"huh! Dasar cowok nyebelin, kenapa sih di dunia ini ada jenis cowok kaya Ilham?
Udah gembul, nyebelin, rese, ngeselin lagi, issshhh"dumel Abie menggerutu kesal dan ngomel-ngomel sendiri.






Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p