Terlihat Gadis cantik berpengawakan tinggi putih ini berdiri didepan
pintu rumah Morgan. Pandangannya celingukan seperti menunggu seseorang
yang datang
"uhh Bisma mana sih? Katanya tadi mau jemput?
Aku udah hampir 20'menit berdiri disini tapi Dia belum datang juga.
Nomornya gak aktif lagi, Bisma kemana sih??"pikirnya bingung dengan
mimik wajah yang tampak gelisah
"nunggu siapa? Udah sore, sebentar lagi mau gelap. Mending masuk, gak usah pergi.."
tiba-tiba terdengar suara Morgan. Gadis cantik yang ternyata Melody ini pun menoleh keget kearah Morgan
"kak Morgan?"pekik Melody
"iya ini kakak. Kamu mau kemana sore-sore begini?
Mending gak usah pergi. Hari udah mau gelap. Masuk aja, kakak kira
sebentar lagi juga bakal turun hujan, jadi gak usah pergi.."Morgan
menatap cuaca sore hari ini yang lumayan gelap dan terasa rintik-rintik
hujan mulai membasahi bumi
"emm.. Mel cuma pergi sebentar ko kak. Mel gak bakal pulang malam,
cuma mau beli sesuatu aja, Mel lagi nyari buku, iya lagi nyari buku
kak.."ucap Melody terlihat gugup. Morgan hanya mengerutkan keningnya
bingung
"yasudah, terserah kalau begitu. Kakak masuk. Pulangnya jangan
terlalu malam.."Morgan pun langsung berlalu dengan menunjukkan sikap
dinginnya tanpa menghiraukan Melody lagi
"huhf.. Iya kak, Mel gak akan pergi lama ko, cuma sebentar, Mel
janji.."Melody menghela nafasnya seolah tahu kalau Morgan tidak suka Ia
pergi sore ini.
Melody kembali menunggu kedatangan Bisma, Ia dengan setianya
menunggu sang kekasih yang berjanji akan menjemputnya untuk pergi keluar
itu
"haha, tunggu aja disitu terus, sampe berjam-jam pun Gue gak bakalan datang.. Rasain lu! Dasar cewek bodoh!"
Mobil sport merah yang ternyata sedari tadi berada tak jauh dari
rumah Morgan ini pun kemudian berlalu pergi. Didalamnya Bisma tersenyum
licik saat melihat wajah polos Melody setia menunggu kedatangannya.
Namun sepertinya itu hanya kerjaan usil Bisma yang ingin membuat Melody
mengikuti permainannya.
**
Morgan menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur bercorak biru muda
itu. Nafasnya terasa berat. Pandangannya melihat kearah luar kaca
jendela kamarnya yang terlihat rintikan air hujan yang semakin deras
"kakak kangen kamu Dila..
Kakak pengen banget meluk kamu.
Kakak bingung kenapa Bisma bersikap seperti itu sama kakak?
Padahal kakak sudah menganggap Dia saudara kandung kakak sendiri,
tapi Dia? Huhf.. Entahlah, semoga Bisma tidak menyakiti hati Melody
karna kekesalannya terhadap kakak ini.."
Morgan menatap langit-langit kamarnya dan berusaha memejamkan bola
mata indahnya itu. Tangannya Ia lentangkan dan terasa begitu hangat
seolah ada sentuhan lain yang ingin menggenggamnya
"kamu ada disini yah?
Kakak ngerasa kamu ada dideket kaka Dil.. Kakak pengen meluk kamu,
kakak rindu kamu, kenapa harus secepat ini kamu pergi? Kamu tinggalin
kakak dengan hati yang sulit, hati kakak rapuh, kakak gak bisa lupain
kamu, selamanya kakka gak akan bisa lupain kamu. Kakak sayang kamu.."
air mata Morgan pun tak terasa mengalir begitu saja. Tangannya
semakin terasa hangan. Mungkin Adila memang berada didekatnya. Ia sangat
yakin kalau gadis cantik itu selalu berada didekatnya meski sudah
berbeda alam.
**
"Disini hujan, mending kita ke pondok itu aja yuk? Nanti kamu malah sakit kalau berlama-lama disini.."
seorang gadis cantik menoleh dan terbuyar dari lamunannya. Pemuda
bermata sipit ini membuatnya kaget dan segera buru-buru menghapus air
matanya yang dari tadi mengalir bebas itu
"kamu siapa??"tanyanya bingung
"Aku..aku, aduh mending kita berteduh dulu. Nanti Aku kasih tau deh
Aku siapa. Hujannya makin deras nih? Kamu ngapain sih hujan-hujan gini
diem ditempat kaya gini? Tempat ini kan cukup angker.."
pemuda ini malah langsung menarik tangan gadis cantik tersebut dari
spinggir danau. Rupanya gadis ini memang tengah bersedih hingga
membuatnya lebih sering berdiam diri ditempat sunyi seperti danau
tersebut
"ta..tapi...??"ucapan gadis ini terpotong karna sang pemuda tidak menghiraukannya lagi
"Aku orang baik ko, tenang aja gak perlu takut.."ucapnya mencoba meyakinkan
Tanpa merasa curiga dan takut lagi, gadis muda belia ini pun
mengikuti sang pemuda menuju pondok bambu tak berpenghuni dari arah yang
tidak terlalu jauh. Mereka berdua berteduh cukup lama menunggu sampai
hujan reda.(ko perasaan adegannya kaya di TBC yah? hehe gak papa deh
yah? cerbung saya ini TBC juga)*abaikan!
"enggak!! Enggak!! Kamu jahaaat.. Kamu jahaaatt!! Hiks kamu jahaaatt!!!!"
gadis cantik ini terisak sesaat dipagi hari mendapati tubuhnya sudah
tidak mengenakan pakaian. Ia pun mendorong kasar tubuh pemuda tersebut
kemudian memakai pakaiannya kembali dan segera pergi
"AAAAAAAAARRRGGGHH!!! Gue gak salah, Gue gak SALAAAAAAAH!!!"
Tiba-tiba satu teriakan ini terdengar jelas membuat tubuhnya bangun dari mimpi buruknya itu.
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p