Rangga dan Rafael buru-buru menghentikan mobilnya. Keduanya pun segera
keluar dan mendekati mobil Sport merah Bisma yang berhenti tak jauh
darinya
"Lo kesebelah sana Raf.."suruh Rangga menunjuk pintu samping Kiri, sedangkan Ia sendiri disamping pintu mobil sebelah kanan
"Bruk-bruk-brukk!!"
"Keluar Lo brengs**!!"Rangga menggedor pintu jendela mobil Bisma dengan kasarnya
"Iya keluar lo Maniac GILA!!"ucap Rafael menambahi dan ikut menggedor pintu mobil sebelah kiri
"Arrgghh BRAKKSSS!!"tiba-tiba Rangga menendang kaca mobil Bisma dengan kaki kanannya hingga pecah
"Anjerit! Kabur kemana tuh si Maniac brengs** itu!!"dengus Rangga kesal karna tidak mendapati Bisma didalam mobilnya
"kayaknya Dia takut deh Ga, buktinya aja Dia kabur dari kita"pikir Rafael angkat bicara
"Gue gak takut ko, lu berdua aja yang BEGO. Masa bisa sampe gak
nemuin Gue, Haha. Padahal dari tadi Gue disini.."tiba-tiba Rangga dan
Rafael menoleh kaget mendengar suara Bisma
"Errrrgghh ELO?"Rangga mengepalkan tangannya geram
"Haha kenapa lo? Ko kaya cacing kepanasan gitu?"ledek Bisma tertawa puas melihat ekspresi Rangga
"GAK USAH banyak bacot deh Lo! Sini kalo berani!"bentak Rangga
emosi. Rafael pun sudah berdiri disamping Rangga mengepalkan tangannya
"wowww takutt.. Ada bodyguardnya juga ternyata.."lagi-lagi Bisma meledek membuat emosi Rangga semakin memuncak
"BRUGH!!"
Tanpa menunggu lama dan basa-basi lagi Rangga langsung melayangkan bogem mentahnya tepat diwajah Bisma
"Haha pukulan Lo kaya cewek, GAK MEMPAN buat Gue"ledek Bisma mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan bercak darah
"Lo tuh bener-bener brengs** yah Bis, Anjerit Lo!!"Rangga menatap Bisma penuh emosi
"udah Ga, mending loe diem, biar Gue yang tangani si Maniac GILA
ini"Rafael menahan tangan Rangga dan berjalan pelan mendekati Bisma
"Haha siapa loe? Mau-maunya loe dijadiin bodyguard sama si Mental
TEMPE ini, Cuih! Kalo Gue jadi loe sih ogah banget haha!"Bisma membuang
ludahnya ketanah meledek Rafael dengan tawa renyahnya itu
"BRUGGH!!"
Tiba-tiba Rafael langsung melayangkan kepalan tangannya tepat diwajah Bisma
"banyak baco* Lo!"bentak Rafael
"Bruggh!!"
Bisma pun tak mau kalah dan segera membalas pukulannya diwajah Rafael
Rafael pun terus berusaha memukul Bisma yang tubuhnya lebih kecil
darinya ini, Ia sempat melayangkan beberapa kali pukulan diwajah dan
perut Bisma, sedangkan Bisma terus berusaha menghindar dan menepisnya
"Arrghh!!"
tiba-tiba Bisma menarik tangan kanan Rafael dan memutarnya hingga Rafael meringis kesakitan
"Haha jadi cuma segini doang nyali Loe HAH? CUIH!!"Bisma meludahi
wajah Rafael dengan ludahnya yang sedikit mengeluarkan bercak darah itu
"Arrghh! Anji**Lo!!"hardik Rafael mencoba meludahi wajah Bisma
balik, namun dengan cepatnya Bisma segera menghindar hingga tidak dapat
mengenai wajahnya
"Haha Lo gak usah bilang Gue Anj*** NYET!! Elo tuh yang Anj*** Bangs** LOE!!"bentak Bisma keluar dengan kata-kata kasarnya
"BRUGH! ARGGHH!"
Tiba-tiba Bisma melepaskan tubuh Rafael dari cengkramannya karna
punggungnya terasa sakit akibat Rangga pukul dengan sebuah balok kayu
yang cukup besar
"Brukk!"tubuh Bisma terhempas keatas aspal jalanan karna rasanya sungguhs angat sakit hingga Ia melemah
"HAHA MAMPUS LU Brengs**!!"Rangga menendang tubuh Bisma dengan kaki
kanannya, sedangkan Rafael mencoba mengatur nafas karna tadi Bisma
sempat mencekik lehernya
"CUIH! Anj*** LOE!!"hardik Rafael meludahi tubuh Bisma yang tersungkur tidak berdaya ini
"Haha mending kita bunuh aja sekalian Raf, Loe habisi si Maniac GILA
ini, nanti mayatnya kita buang kejurang untuk meninggalkan jejak,
Gimana?"usul Rangga menatap Rafael
"Gue gak berani kalau ngebunuh orang Ga, mending kita biarin aja yang penting Dia udah kapok"jelas Rafael menolak
"Halah.. PENGECUT loe! Cuma disuruh ngebunuh aja gak mau, biar Gue
yang akan habisin Dia sekarang.."Rangga menarik tubuh Rafael dan berdiri
didepannya menatap tubuh Bisma yang lemah tidak berdaya itu
"sekarang saatnya Lo Gue bikin MAM..Puuss.."Rangga tersenyum penuh
dendam seraya mengeluarkan sesuatu dari belakang celananya, sebuah pisau
berukuran kecil namun sangat berkilau dan tajam
"Ga, loe mau ngapain?"tanya Rafael kaget
namun Rangga tidak menghiraukan ucapan Rafael, Ia mendekati tubuh Bisma dan berjongkok menyamai tinggi si Maniac Cinta itu
"Lo lihat apa yang bakal Gue lakuin raf.."Rangga kembali tersenyum
devil, Ia membalikkan tubuh Bisma hingga telentang menghadap kearahnya
dan...
"BRAAAKSSS!!"
**
"Aduhhh si Bisma dimana sih? Katanya diujung jalan gank ini, tapi
mana coba? Gue udah muter-muter kaya maenan bocah nih disini, tapi tuh
anak kaga kelihatan juga, kayaknya Gue dikerjain nih, Anjerit, awal Lu
Bis, Gue cekik longgar entar.."Dumel Ilham berceloteh ria tiada henti.
Ia terus menelusuri jalanan yang sangat sepi dan cukup gelap ini, tadi
Bisma memang sempat mengiriminya pesan singkat agar datang ketempat
tersebut, namun sekarang Ilham justru malah dibuat kelenger karna Bisma
tidak ada disana
"Awas Lu Bis, kalo sampe loe beneran ngerjain Gue, Gue bejek-bejek
kaya cucian lu biar muka lu kusut, kalo perlu Gue jemur entar
dilapangan, kampret lu..!!"Ilham masih saja terus ngedumel, langkahnya
semakin Ia percepat dengan mata yang melihat kesana-kemari mencari Bisma
namun..
Tiba-tiba Langkah kaki Ilham terhenti melihat ada seseorang berlari cepat kearahnya sambil berteriak
"Wooyyy!! Balik lagi wooyy! Putar arah Ham, cepetan putar
Araaah..!!!"teriaknya begitu kencang membuat Ilham melongo mengerutkan
keningnya
"itu kaya si kunyuk Bisma deh, tapi ngapain tuh anak lari-larian? Kaya dikejar trantib aja?"pikir Ilham bingung
"Haaaam... Balik Lagi!! Cepetan puter araaaahh!!"teriaknya lagi yang memang benar-benar sosok Bisma
"Wadduhh??"pekik Ilham kaget melihat dua orang pemuda bertubuh cukup tinggi dan tegap berlari mengejar Bisma
"waah beneran dikejar trantib tuh si Bisma, meski ikutan kabur juga nih Gue..."pikir Ilham mengambil ancang-ancang untuk kabur
dan....
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p