Sebuah motor Ninja berwarna putih dengan seorang gadis cantik yang duduk
dibelakangnya ini berhenti tepat diparkiran Kampus yang Bisma tempati.
Pemuda yang ternyata Dicky ini pun membuka helmnya dan turun bersama
gadis cantik berambut hitam lurus itu
"Makasih ya Dick.. Ternyata lebih cepet pake motor yah dari pada
mobil, untung aja belum telat.. Kalo ikut kak Morgan pasti Aku bakal
terlambat.."ucap gadis cantik yang ternyata Melody ini tersenyum kearah
Dicky
"iya Mel masama.. Lagian kalo gak berangkat sama Aku, kamu mau
berangkat sama siapa lagi?"balas Dicky ikut melemparkan senyuman
manisnya kearah Melody
"isshh.. Ternyata sepupuku yang satu ini baik juga yah? Makasih
Ichiii...."Melody langsung mencubit gemas kedua pipi Dicky saking
senangnya
"aduh duh, aw! Sakit donk Mel.. Masa dicubit sih? Dicium kek biar
agak romantis dilihatnya, masa dicubit?"rintih Dicky mengusap-ngusap
pipinya yang sedikit sakit itu. Melody hanya tertawa kecil melihat
ekspresi wajah Dicky yang lucu
"iya deh Mel cium, buat sepupu Mel apa sih yang enggak.."ucap Melody lagi-lagi melemparkan senyumnya
"serius nih? Ya udah donk cepetan cium pipi Akunya, biar Aku tuh
bisa ngerasain dikecup sama gadis cantik walau kecupan dari sepupu Aku
sendiri.."suruh Dicky menunjukkan pipinya agar segera Melody kecup
"issh dasar, emang gak pernah dikecup sama cewek apa?
Ya udah deh Mel kecup nih.. Muach-muach.."dengan sangat polosnya
Melody pun menuruti keinginan Dicky. Ia mengecup kedua pipi Dicky
bergantian, sifatnya sungguh masih terlihat seperti anak-anak, padahal
usianya sudah menginjak 19tahun
"ahaha makasih cantiik....."Dicky malah mencubit gemas pipi Melody kemudian langsung berlari pergi karna begitu saja
"Isssh.. Dickyyyyyyy....!!!
Ih, masa udah dikecup malah nyubit? Isshh keterlaluan tau gak! Dasar
jeleeeeek!! Sebeel."dengus Melody menghentakkan kakinya kesal. Bibir
tipis berwarna merah cherry nya pun terlihat begitu lucu saat Ia
manyunkan kedepan, bahkan kedua tangannya sampai Ia lipat didada saking
kesalnya
"awas aja nanti bakal Mel aduin sama kak Morgan, biar kamu
dihukum!"dengus Melody lagi kemudian segera meninggalkan tempat parkir
tersebut menuju kelasnya pagi ini.
Sementara itu..
Ternyata sejak tadi Bisma tengah memperhatika Melody dari kejauhan.
Ia berdiri didekat mobil Sport merahnya yang juga baru sampai
dikampusnya itu. Bibirnya tersenyum menatap Melody yang sudah pergi
menjauh
"Hemz.. Ternyata Cewek itu bukan cuma pacaran sama Morgan, tapi Ia juga pacaran sama Dicky.
Dasar kakak beradik BODOH! Bisa suka sama satu cewek.
Lihat aja, Gue bakal rebut cewek yang loe berdua suka. Gue bakal
ngerusak Dia dan nyakitin Dia layaknya Elo nyakitin Adila. Gue bakal
jadiin cewek itu sebagai umpan buat balas semua dendam Gue ke Elo Gan.
Gue bakal buat Loe dan cewek perusak itu hancur! Termasuk Dicky atau
semua yang dekat sama Loe sekalipun!!"ucap Bisma menatap tajam kearah
Melody, senyumnya pun berubah menjadi senyuman sinis penuh dendam.
Kakinya pun segera melangkah meninggalkan tempat tersebut yang sudah
sangat sepi.
***
"ohh jadi nama kamu Abila? Eh maksud Aku Abie?.. Hihi kamu tuh
ternyata lucu yah, masa nama sebagus Abila malah mau dipanggil Abie,
ahaha aneh.."Melody tertawa kecil melihat sahabat baru yang baru saja
dikenalnya ini. Seorang gadis cantik yang satu kelas dan satu jurusan
dengannya menjadi sahabat pertama yang Melody kenal dikampus barunya
ini. Gadis ini sangat cantik, bahkan tak kalah cantik dengan Melody.
Hanya saja penampilannya yang berbeda, Ia sedikit tomboy dan cuek.
"udah ah gak perlu kebanyakan ketawa, masa cuma mau dipanggil Abie
aja kamu malah ketawa? Lagian ini nama panggilan dari kecil tau.."ucap
Abila atau Abie ini memprotes, namun lagi-lagi Melody malah tertawa
kecil mendengar ucapan Abie
"hihi iya-iya deh maaf, ya udah sekarang kita ke Perpus aja yuk?
Katanya tadi ada yang mau dicari disana? Sekalian Aku mau cari bacaan
baru buat dipelajari, yuk Bie?.."ajak Melody menarik pelan pergelangan
tangan Abie agar beranjak dari duduknya
"hemmp.. Ya udah kita ke Perpus sekarang.."Abie hanya bisa pasrah
mengikuti ajakan Melody. Ia pun melangkah gontai menuju ruang
Perpustakaan yang tidak jauh dari ruang kelasnya itu bersama Melody.
**
"Ohh.. Jadi itu cewek hobby baca juga kaya si brengsek Morgan?
Hemz.. Bagus deh, SEMAKIN mempermudah Gue buat ngancurin Dia"Bisma
tersenyum devil melihat Melody dan Abie yang tengah asik membaca didalam
Perpustakaan itu. Ternyata sedari tadi Bisma mengikuti Melody dan
mengawasi gerak-gerik gadis cantik itu. Ia sampai rela masuk kedalam
ruang Perpustakaan yang sangat Ia benci ini, namun demi ambisi besarnya
Ia rela melakukan itu semua, bahkan ditangannya sekarang terdapat satu
buah Buku agar tidak ada yang mencurigai keberadaannya didalam
Perpustakaan
"woow!! Kayaknya ada yang lagi butuh bantuan Gue nih?.."ucap Ilham
yang tiba-tiba saja datang menghampiri Bisma dengan tampang Cooll nya
itu
"Ilham?"pekik Bisma kaget dan langsung menutup mulut Ilham karna suara Ilham terlalu kencang dan berisik
"isshh.. Apaan sih Loe Bis? Masa mulut Gue loe tutupin gini? Loe
kira Gue anak kecil apa?"protes Ilham berusaha melepaskan tangan Bisma
yang menutupi mulutnya. Bisma pun menarik Ilham kearah pojokan
Perpustakaan agar tidak diketahui oleh Melody dan tidak mengganggu
mahasiswa lain juga
"Eh TEMPE! udah tau salah masih aja nanya kenapa Gue bekap. Loe tuh
udah kaya anak Tuyul tau gak, udah datang tiba-tiba, eh maen nyelonong
aja lagi, gak tau apa kalau ini tuh PERPUSTAKAAN?"ucap Bisma kesal dan
emosi, namun nada bicaranya sedikit berbisik karna takut mengganggu
"hehe iya-iya Gue minta maaf.. Abis Gue lihat dari tadi loe
merhatiin Melody terus sih. Loe mau Dia kan Bis? Kalo emang loe mau, Gue
siap bantu Bro.
Loe tinggal tunggu aja diluar, Gue yakin sore ini loe bisa pulang
bareng sama Dia, bahkan kalau perlu, Gue bakalan buat malam ini jadi
KENCAN PERTAMA loe sama Melody"jelas Ilham dengan sangat yakinnya. Bisma
hanya menggangkuk kecil dengans enyum devilnya itu. Entahlah apa yang
ada didalam kepala dan fikiran Ilham hingga bisa tahu tepat apa yang
Bisma inginkan saat ini
"kayaknya Loe emang bisa banget Gue andelin Ham.."Bisma tersenyum
menepuk pundak Ilham kemudian berlalu meninggalkan Ilham begitu saja.
Misinya sepertinya akan segera berhasil dengan sedikit bantuan dari
Ilham ini
"Yeaaah.. MANIAC CINTA segera beraksi!
Yuhuu.. Kalo loe udah bosen sama Melody nanti, pasti bakal buat Gue.
Loe itu emang Licik Bis, haha tapi Gue suka cara Loe mainin cewek..
Plak! Langsung ditangkap!"ucap Ilham bangga dan tertawa dengan puasnya.
Ia sampai menjadi perhatian semua pengunjung perpustakaan karna suaranya
yang menggangu
"aduh, mampus Gue.. Hehe piss'V' :D"Ilham pun hanya bisa cengengesan
menatap kearah pengunjung perpustakaan. Ia mengangkat kedua jarinya
membentuk huruf V kemudian langsung ngacir karna tidak mau mencari
masalah.
**
"aduh Mel, mending kamu gak usah percaya sama si Gembul Ilham deh.
Dia itu licik Mel, kamu mending pulang bareng Aku aja yuk? Atau sama kak
Morgan aja. Jangan ikutin si Ilham.. Aku takut nanti kamu jadi mangsa
si Maniac Cinta itu lagi. Mending pulang aja yah? Plis.. Aku gak mau
nanti kamu malah kenapa-napa.."ucap Abie yang terus membujuk Melody ini.
Ia sungguh khawatir saat melihat Ilham tiba-tiba menghampiri Melody dan
membicarakan sesuatu pada Melody. Ia yang sudah tahu bagaimana sikap
Ilham dan sahabatnya itu pun merasa takut kalau Melody akan menjadi
korban Bisma selanjutnya, karna Abie sudah cukup lama mengenal Bisma
maupun Ilham.
"aduh Abiee.. Kamu jangan terlalu khawatir gitu donk.. Ilham itu
baik tau. Dia cuma nawarin Aku pulang bareng aja, lagian Ilham bilang
Dia mau nganterin Aku ke toko Buku juga. Kamu kan masih ada urusan, trus
kak Morgan juga masih ada kelas.
Jadi apa salahnya kalau Aku terima ajakan Ilham. Dia baik ko, kamu
tenang aja yah? Aku bisa jaga diri.."jelas Melody meyakinkan dengan
senyuman manisnya itu. Wajahnya yang polos membuat Abie hanya bisa
menghela nafas karna takut Melody akan disakiti oleh Bisma. Terlebih
Melody pasti tidak akan pergi dengan Ilham, tapid engan Bisma karna ini
sudah menjadi taktik Ilham seperti pada cewek-cewek sebelumnya..
"hufh.. Ya udah terserah kamu aja Mel, tapi kalau ada apa-apa kamu
hubungi Aku yah? Atau hubungi kakak sepupumu itu. Aku takut kamu bakal
jadi korban si MANIAC CINTA selanjutnya.."pasrah Abie terlihat lirih dan
lesu. Melody hanya tersenyum membalas ucapan Abie. Namun sedikit kaget
saat Abie menyebutkan kata 'MANIAC CINTA'.
"Penggila Cinta?
Hemp.. Pkoknya Aku gak akan kenapa-napa. Aku duluan yah bie?
Bye.."Melody pun langsung berlalu meninggalkan Abie, Ia begitu
menyepelkekan ucapan Abie, bahkan kata 'Maniac Cinta' atau Penggila
Cinta itu tidak sama sekali membuat Melody takut atau curiga. Padahal
kalau saja Ia tahu siapa si Maniac Cinta itu. Sudah pasti Melody akan
sakit karna hanya akan dipermainkan.. Tapi berhubung Ia tidak tahu dan
sama sekali tidak mengenal si Maniac Cinta ini, jadi Ia berfikir kalau
itu tidak akan membuatnya kenapa-napa...
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p