Jumat, 28 Maret 2014

Perjanjian Cinta #Part 3

Pagi hari yang begitu cerah. Suasana pagi ini sangat berbeda dengan raut kedua pasangan pengantin baru Bisma dan Franda. Wajah mereka sama-sama seperti menahan kesal dan marah, bibir Franda sendiri ia kerucutkan, wajahnya ditekuk penuh rasa kesal. Sedangkan Bisma hanya memegangi bibir tipisnya yang terluka akibat tragedi semalam.


"Sumpah demi apapun, gue gak akan pernah maafin lo Bis, GAK AKAN PERNAH!!" Franda membatin, matanya menatap Bisma tajam seolah ingin sekali menelan pemuda yang duduk dihadapannya itu hidup-hidup.

"GILA! Sakit banget bibir gue, mana sampai lecet gini lagi. Kenapa juga gue sampe ngelakuin hal itu sama dia. Sumpah demi apapun, gue gak tahu kenapa gue ngelakuin hal itu, gue gak bisa ngontrol diri gue. Gue, gue beneran gak tahu." Bisma ikut membatin memikirkan kejadian semalam yang sama sekali tidak diduganya. Bibirnya terus ia pegang karna sedikit terluka akibat ulah Franda yang berusaha menolak apa yang dilakukannya semalam.

"Kalau gue nanti beneran hamil gimana? Isssh!! Gue gak mau yah kalau harus punya anak dari cowok gila kayak dia! Gue bener-bener gak mau!!" Franda memukul-mukul perut datarnya. Mencengkramnya kuat dengan rasa kesal dan benci saat mengingat kejadian buruk semalam.

"Dia kayaknya masih marah sama gue. Gue sendiri beneran gak tahu. Kalau gue sadar, gue juga gak mau nyentuh dia. Tapi gue ada diantara sadar dan tidak. Jadi gue bener-bener gak tahu.." Bisma menunduk sesal. Ia tidak berani menatap wajah Franda lagi karna Franda langsung menatapnya tajam.

"Ekhem! Kenapa jadi mendadak diam-diaman seperti ini sih? Ayo dong dimakan sarapan paginya. Ayo Bis, ajak istrimu itu. Kamu jangan diam saja!" tiba-tiba om Harison membuka suara. Suasana yang hening itu pun menjadi hidup dan semua lamunan Bisma dan Franda terbuyar karenanya.

"I..iya pah.. I..ini juga Bisma mau sarapan ko.." Bisma berucap gugup dan gemetar. Ia mengambil sehelai roti dihadapannya. Mengolesinya dengan sedikit mentega dan selai coklat.

"Aku bisa ambil sendiri!!" ketus Franda menepis tangan Bisma saat hendak menaruh sehelai roti untuknya.

"I..iya, yaudah ini coklatnya.." Bisma beralih menyodorkan selai coklat kearah Franda.

"Aku gak suka coklat!!" Franda kembali menolak. Sepertinya ia benar-benar marah dan membenci lelaki yang sudah berhasil menyentuh paksa dirinya malam tadi.

Bisma hanya mengangguk kecil dan pasrah. Walau sebenarnya ia kesal. Tapi ia harus tetap menjaga sikap didepan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Franda itu.

"Lucu sekali anak-anak kita itu mba.." tante Femmy mamah Franda terkekeh kecil melihat tingkah putri dan menantunya.

"Iya mba Fem, lucu sekali. Jadi tidak sabar melihat mereka kalau sudah punya anak nanti. Pasti lebih lucu lagi.." balas tante Casma ikut terkekeh geli.

"Kayak gini dibilang lucu. Gue hampir gila gini mereka malah ketawa-ketawa. Dasar orang tua stres!!" Bisma membatin kesal. Ia sampai tega menyebut ibu dan ibu mertuanya sendiri stres. Benar-benar anak durhaka lelaki muda ini.

"Ini semua gara-gara papah sama mamah! Kenapa sih kalian itu harus nikahin Franda sama orang gila kayak dia? Emangnya Franda gak bisa cari laki-laki lain apa?
Mana ngeselin banget lagi. Kalau sampai Franda punya anak dari orang gila ini, Franda akan BUNUH anak itu!!" Franda membatin kesal. Raut wajahnya penuh dendam dan emosi. Kedua kakinya sampai ia tendang-tendang kecil mengenai kaki Bisma. Franda bahkan menginjak kaki Bisma saking kesalnya.

"Aw! Aduhh, sakit tau!! Lo tuh bisa diem gak sih? Bibir gue aja masih sakit gara-gara lo gigit, sekarang lo nginjek kaki gue, dasar cewek stres!!" Bisma berbisik kesal dengan suara pelannya agar tidak didengar oleh kedua orang tuanya juga orang tua Franda.

"BODO!! Rasain aja! Ini gak sebanding dengan apa yang lo lakuin sama gue! IHH!!" Franda kembali menginjak kaki Bisma sekuat tenaga. Bisma hanya meringis menahan rasa sakit.

"Dasar cewek gila! Kalo nyokap bokap lo udah pulang dan bokap nyokap gue pergi, gue siksa juga lo!!" Bisma mengancam ngasal.

"Sebelum lo siksa gue. Lo yang akan gue siksa duluan! Issh IHH!! Rasain nih!!"

"Aduh, aduhh!! Aww! Sakit tau!!"

"Biarin, biar lo tau rasa, NIH!!"

"Aww!! Aduh-duh.."

BRUUKK!!

Karna dorongan kencang dari Fanda dan Bisma yang tidak bisa menahan dorongan tersebut. Akhirnya kursi yang Bisma duduki pun terjatuh hingga membuat Bisma kesakitan karenanya.

"Hahaha hahaha.." Franda tertawa begitu puas melihat tubuh Bisma jatuh dari kursi.

Om Stev, om Harison, tante Casma serta tante Femmy hanya terpelongo melihat sikap perempuan cantik bermata sipit itu.

"Gila ya lo! Gue kesakitan kayak gini malah lo ketawain, dasar istri durhaka lo! Stress!!" dumel Bisma kesal. Namun lagi-lagi kedua orang tuanya serta kedua orang tua Franda hanya melongo bingung.

"Lagian, siapa suruh lo macem-macem sama gue! Belum kenal gue sih lo, ahaha" Franda kembali tertawa terbahak.

"Awas lu! Tunggu pembalasan gue ntar!!" Bisma mengancam kesal. Ia kemudian bangkit dari jatuhnya dan membenarkan posisinya agar duduk kembali.

Om Stev dan om Harison saling memandang satu sama lain. Begitu pun tante Casma dan tante Femmy. Keempat paruh baya ini mengerutkan keningnya bingung tidak mengerti.



Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p