Pagi hari yang begitu cerah. Suasana pagi ini sangat berbeda dengan raut
kedua pasangan pengantin baru Bisma dan Franda. Wajah mereka sama-sama
seperti menahan kesal dan marah, bibir Franda sendiri ia kerucutkan,
wajahnya ditekuk penuh rasa kesal. Sedangkan Bisma hanya memegangi bibir
tipisnya yang terluka akibat tragedi semalam.
"Sumpah demi apapun, gue gak akan pernah maafin lo Bis, GAK AKAN
PERNAH!!" Franda membatin, matanya menatap Bisma tajam seolah ingin
sekali menelan pemuda yang duduk dihadapannya itu hidup-hidup.
"GILA! Sakit banget bibir gue, mana sampai lecet gini lagi. Kenapa
juga gue sampe ngelakuin hal itu sama dia. Sumpah demi apapun, gue gak
tahu kenapa gue ngelakuin hal itu, gue gak bisa ngontrol diri gue. Gue,
gue beneran gak tahu." Bisma ikut membatin memikirkan kejadian semalam
yang sama sekali tidak diduganya. Bibirnya terus ia pegang karna sedikit
terluka akibat ulah Franda yang berusaha menolak apa yang dilakukannya
semalam.
"Kalau gue nanti beneran hamil gimana? Isssh!! Gue gak mau yah kalau
harus punya anak dari cowok gila kayak dia! Gue bener-bener gak mau!!"
Franda memukul-mukul perut datarnya. Mencengkramnya kuat dengan rasa
kesal dan benci saat mengingat kejadian buruk semalam.
"Dia kayaknya masih marah sama gue. Gue sendiri beneran gak tahu.
Kalau gue sadar, gue juga gak mau nyentuh dia. Tapi gue ada diantara
sadar dan tidak. Jadi gue bener-bener gak tahu.." Bisma menunduk sesal.
Ia tidak berani menatap wajah Franda lagi karna Franda langsung
menatapnya tajam.
"Ekhem! Kenapa jadi mendadak diam-diaman seperti ini sih? Ayo dong
dimakan sarapan paginya. Ayo Bis, ajak istrimu itu. Kamu jangan diam
saja!" tiba-tiba om Harison membuka suara. Suasana yang hening itu pun
menjadi hidup dan semua lamunan Bisma dan Franda terbuyar karenanya.
"I..iya pah.. I..ini juga Bisma mau sarapan ko.." Bisma berucap
gugup dan gemetar. Ia mengambil sehelai roti dihadapannya. Mengolesinya
dengan sedikit mentega dan selai coklat.
"Aku bisa ambil sendiri!!" ketus Franda menepis tangan Bisma saat hendak menaruh sehelai roti untuknya.
"I..iya, yaudah ini coklatnya.." Bisma beralih menyodorkan selai coklat kearah Franda.
"Aku gak suka coklat!!" Franda kembali menolak. Sepertinya ia
benar-benar marah dan membenci lelaki yang sudah berhasil menyentuh
paksa dirinya malam tadi.
Bisma hanya mengangguk kecil dan pasrah. Walau sebenarnya ia kesal.
Tapi ia harus tetap menjaga sikap didepan kedua orang tuanya dan kedua
orang tua Franda itu.
"Lucu sekali anak-anak kita itu mba.." tante Femmy mamah Franda terkekeh kecil melihat tingkah putri dan menantunya.
"Iya mba Fem, lucu sekali. Jadi tidak sabar melihat mereka kalau
sudah punya anak nanti. Pasti lebih lucu lagi.." balas tante Casma ikut
terkekeh geli.
"Kayak gini dibilang lucu. Gue hampir gila gini mereka malah
ketawa-ketawa. Dasar orang tua stres!!" Bisma membatin kesal. Ia sampai
tega menyebut ibu dan ibu mertuanya sendiri stres. Benar-benar anak
durhaka lelaki muda ini.
"Ini semua gara-gara papah sama mamah! Kenapa sih kalian itu harus
nikahin Franda sama orang gila kayak dia? Emangnya Franda gak bisa cari
laki-laki lain apa?
Mana ngeselin banget lagi. Kalau sampai Franda punya anak dari orang
gila ini, Franda akan BUNUH anak itu!!" Franda membatin kesal. Raut
wajahnya penuh dendam dan emosi. Kedua kakinya sampai ia tendang-tendang
kecil mengenai kaki Bisma. Franda bahkan menginjak kaki Bisma saking
kesalnya.
"Aw! Aduhh, sakit tau!! Lo tuh bisa diem gak sih? Bibir gue aja
masih sakit gara-gara lo gigit, sekarang lo nginjek kaki gue, dasar
cewek stres!!" Bisma berbisik kesal dengan suara pelannya agar tidak
didengar oleh kedua orang tuanya juga orang tua Franda.
"BODO!! Rasain aja! Ini gak sebanding dengan apa yang lo lakuin sama
gue! IHH!!" Franda kembali menginjak kaki Bisma sekuat tenaga. Bisma
hanya meringis menahan rasa sakit.
"Dasar cewek gila! Kalo nyokap bokap lo udah pulang dan bokap nyokap gue pergi, gue siksa juga lo!!" Bisma mengancam ngasal.
"Sebelum lo siksa gue. Lo yang akan gue siksa duluan! Issh IHH!! Rasain nih!!"
"Aduh, aduhh!! Aww! Sakit tau!!"
"Biarin, biar lo tau rasa, NIH!!"
"Aww!! Aduh-duh.."
BRUUKK!!
Karna dorongan kencang dari Fanda dan Bisma yang tidak bisa menahan
dorongan tersebut. Akhirnya kursi yang Bisma duduki pun terjatuh hingga
membuat Bisma kesakitan karenanya.
"Hahaha hahaha.." Franda tertawa begitu puas melihat tubuh Bisma jatuh dari kursi.
Om Stev, om Harison, tante Casma serta tante Femmy hanya terpelongo melihat sikap perempuan cantik bermata sipit itu.
"Gila ya lo! Gue kesakitan kayak gini malah lo ketawain, dasar istri
durhaka lo! Stress!!" dumel Bisma kesal. Namun lagi-lagi kedua orang
tuanya serta kedua orang tua Franda hanya melongo bingung.
"Lagian, siapa suruh lo macem-macem sama gue! Belum kenal gue sih lo, ahaha" Franda kembali tertawa terbahak.
"Awas lu! Tunggu pembalasan gue ntar!!" Bisma mengancam kesal. Ia
kemudian bangkit dari jatuhnya dan membenarkan posisinya agar duduk
kembali.
Om Stev dan om Harison saling memandang satu sama lain. Begitu pun
tante Casma dan tante Femmy. Keempat paruh baya ini mengerutkan
keningnya bingung tidak mengerti.
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p