Gadis cantik berkulit putih nan bermata sipit ini terlihat tengah
berdiri didepan pintu gerbang kampusnya. Matanya terus melihat kearah
parkiran karna seseorang yang ditunggunya tengah berada disana dan
hendak menghampirinya
"Ilham mana yah? Ko Dia lama parkirin mobilnya?.. Katanya tadi cuma
sebentar?.."pikirnya celingukan mencari keberadaan Ilham. Hingga
akhirnya bibir tipis berwarna merah cherry nya pun tersenyum melihat
mobil sport biru berhenti dan menghampirinya
"sorry yah lama.."ucap seseorang didalam mobil biru tersebut yang ternyata bukanlah Ilham tapi Bisma
"loh, Ilham nya mana? Bukannya mobil ini punya Ilham yah? Ko kamu
yang bawa?"Melody mengernyitkan keningnya melihat pemuda tampan
berkarisma ini
"Ilham lagi ada urusan, makanya Aku yang gantiin Dia buat anterin
dan jemput kamu.. Ayo naik?"jelas+suruh Bisma lembut, bibirnya terus
tersenyum menatap gadis cantik dihadapannya ini
"ta..tapi? Apa gak ngerepotin?
Tadi kan Ilham yang nawarin Aku pulang barengnya, bukan kamu.."ucap Melody merasa tidak enak
namun lagi-lagi Bisma malah tersenyum. Ia pun membuka pintu mobil sport Biru yang dinaikinya untuk menghampiri Melody
"gak papa ko, naik aja yuk? Biar Aku yang anterin, janji deh Aku gak
akan macem-macem, Aku orang baik ko.."Bisma mengulurkan tangannya
dengan wajah malaikatnya ini, sungguh Melody dibuat bergetar tidak
karuan melihat sorotan mata Bisma yang berkilau penuh keteduhan
"kenapa perasaan Aku jadi gak karuan gini yah?
Siapa sebenarnya cowok didepan Aku ini? Kenapa wajahnya begitu
tampan dan membuat hati Aku bergetar gak karuan?"batin Melody terpelongo
melihat ketampanan wajah si Maniac Cinta ini. Ia sampai tidak
menghiraukan ucapan yang dilontarkan Bisma tadi
"hey, ko malah bengong? Masuk aja yuk? Nanti keburu sore, toko
bukunya bisa tutup. Kamu mau ke toko buku dulu kan?"Bisma melambaikan
tangannya didepan wajah Melody. Bibirnya terus tersenyum menatap gadis
cantik ini
"ups.. Ma..maaf i..iya yaudah Aku ikut, makasih yah
sebelumnya.."ucap Melody sedikit kaget dan gugup. Ia pun segera membuka
pintu mobil sport biru ini dan masuk kedalamnya
"yeach.. Oke cantik, kita akan mulai permainan ini... Gue akan jamin kalo Loe bakalan jatuh ditangan Gue.
Loe akan Gue jadiin alat pemancinga agar Morgan menderita. Dia akan
Gue buat tersiksa seumur hidupnya melalui Elo!"batin Bisma tersenyum
licik, tangan kanannya pun meraih pintu mobilnya dan segera masuk
kedalam mobil sport Biru yang dibawanya tadi.
**
Sepanjang perjalanan, Melody hanya diam tanpa berani mengeluarkan
sepatah kata pun dari mulutnya, Ia begitu gugup dan kikuk bisa duduk
disamping Bisma
"Hemz.. Ko diem terus sih?
Apa ada yang salah sama Aku yah?
Kamu gak perlu takut, Aku orang baik ko. Nama Aku Bisma Karisma.
Kamu pasti Melody kan?"Bisma memulai percakapannya dengan Melody, Ia
mengulurkan tangan kanannya kearah Melody karna sedari tadi Ia memang
belum sempat berkenalan
"A..aku gak papa ko. I..iya nama Aku Melody. Kamu pasti tau dari
Ilham yah?"Melody membalas uluran tangan Bisma dan menjabatnya dengan
perasaan yang semakin tidak karuan, jantungnya terasa berdetak lebih
cepat saat Bisma menatapnya dan memberikan senyuman yang begitu manis
padanya
"nama yang cantik, persis kaya orangnya..
Iya Aku tahu kamu dari Ilham, kamu benar-benar cantik yah, pantas
saja Ilham sampai terpesona sama kamu.."puji Bisma lagi-lagi tersenyum
membuat Melody semakin tak karuan dibuatnya.
"ka..kamu bisa aja, emm makasih.."balas Melody gugup kemudian segera
melepaskan tangan Bisma yang masih menjabat tangannya itu. Kedua
pipinya pun terlihat merah merona karna malu akan pujian yang Bisma
lontarkan
"haha.. nih cewek bener-bener gampang banget Gue taklukin. Baru segitu aja Dia udah klepek-klepek..
Hemz.. Tunggu aksi Gue selanjutnya, sekarang mungki hanya berjabat
tangan yang Gue lakuin, tapi nanti? Mungkin bukan hanya hati loe aja
yang Gue permainin, tapi bibir loe pun akan Gue manfaatin.."batin Bisma
tersenyum licik menatap wajah Melody dari kaca spion mobilnya. Hatinya
sungguh jahat hingga berani melakukan hal sekejam ini pada Melody yang
sama sekali tidak tahu menahu dengan urusan pribadinya..
**
Akhirnya mobil sport biru ini pun berhenti tepat didepan rumah
Morgan. Cukup lama Bisma dan Melody berkeliling toko Buku, bahkan mereka
pun sempat berbincang-bincang hingga membuat Melody tidak terlalu kikuk
dan gugup lagi didepan Bisma
"makasih ya Bis, kamu udah mau nganterin Aku dan nemenin ke toko Buku juga.
A..kau masuk yah?"ucap Melody melirik kearah Bisma, hatinya sungguh
dibuat kagum akan sosok pria disampingnya ini, bahkan Ia sampai tidak
menyadari kalau mobil sport yang dipakai Bisma adalah milik Rangga
sahabatnya, dan ternyata Melody sudah benar-benar tersihir oleh
ketampanan dan rayuan maut Bisma sampai tidak menyadari semua itu
"iya, sama-sama..
Besok pagi Aku jemput lagi yah?..
Muach.."balas Bisma tersenyum manis, bibirnya pun tiba-tiba mendarat mulus dipipi putih Melody
"ka..kamu?"kaget Melody semakin dibuat gugup dan kikuk akan kecupan
dari Bisma ini. Ia hanya memegangi pipinya yang sudah merah merona
akibat ulah Bisma
"emp.. Ya..yaudah Aku masuk kedalam yah? Sekali makasih atas
waktunya.."ucap Melody mengalihkan perhatian, Ia pun segera bergegas
keluar dari mobil sport biru tersebut dan masuk kedalam rumah Morgan
sang sepupu. Sedangkan Bisma hanya tersenyum penuh kemenangan menatap
Melody yang sudah masuk kedalam perangkapnya itu
"hemz, dasar cewek Bodoh, baru gitu aja udah kikuk..
Emang yah semua cewek itu sama. Gak ada yang bisa tahan sama Gue dan
rayuan maut Gue. Sekali tepuk aja semua langsung klepek-klepek sama
Gue. Haha MANIAC CINTA memang benar-benar hebaat... Itu Gue."Bisma pun
segera melajukan mobilnya kembali, bibirnya terus tersenyum licik
mengingat sosok Melody gadis yang sangat teramat polos itu, sepertinya
misinya kali ini akan terus berjalan lancar karna Melody sangat mudah
untuk ditakhlukan..
@Rumah Morgan
Melody terus berjalan memasuki rumah sepupunya ini, wajahnya tampak
berseri-seri dengan bibir yang juga terus tersenyum membayangkan hari
indahnya saat bersama Bisma tadi. Morgan dan Dicky yang melihatnya pun
hanya mengernyitkan kening dan saling melirik satu sama lain
"kenapa?"tanya Morgan melirik kearah Dicky. Dicky sendiri hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu
"hemz.. Aneh?"pikir Morgan semakin dibuat bingung, sedangkan Melody
tidak sedikitpun menghiraukan Morgan dan Dicky. Didalam fikirannya kini
hanya ada Bisma, Bisma dan Bisma
"Loe jangan kemana-mana malam ini. Gue mau pergi sebentar, dan
mungkin Gue akan pulang larut malam. Loe temenin Melody aja yah.. Inget,
jangan keluar rumah.."ucap Morgan berpesan pada adiknya ini. Dengan
nada suara yang datar dan ekspresi yang dingin, Ia pun melangkahkan
kakinya untuk keluar rumah dan meninggalkan Dicky
"iyaa, Gue gak bakalan kemana-mana, lagian kalau keluar pun mau sama siapa?
Tau sendiri semua cewek yang deket sama Gue pasti berujung
menyakitkan.."balas Dicky sedikit ketus kemudian berlalu masuk menuju
kamarnya.
**
"wow.. Ternyata Gue emang kerenz, gak heran kalau cuma sekali Gue senyum dan bersuara aja semua cewek pasti langsung takhluk..
Gue emang ganteng, dan Gue selalu bisa mendapatkan apa yang Gue mau.
TERMASUK MENGHANCURKAN LOE brengs*k!!"Bisma menatap wajahnya didepan
cermin, pandangannya pun langsung berubah saat melihat photo Morgan
dibalik pintu kamarnya, photo Morgan yang Ia lingkari dengan lingkaran
merah dan huruf X.
Photo itu selalu membuat Bisma semakin berambisi untuk menghancurkan Morgan
"kita mulai semuanya dari awal..
Perlahan namun pasti, cewek pembawa sial loe itu pasti jatuh
ketangan Gue, dan Gue akan buat Loe melihat dengan mata kepala Loe
sendiri saat cewek loe itu Gue Hancurin!!"Bisma menatap tajam photo
Morgan tersebut dengan senyuman liciknya. Ia pun segera meraih kunci
mobilnya yang tergeletak diatas meja dan keluar dari dalam kamarnya.
Malam ini Melody sudah menunggunya disebuah tempat yang sebelumnya
sudah mereka bicarakan lewat sambungan telpon tadi. Dan sekarang Melody
sudah sampai ditempat itu, Bisma sendiri sengaja membuat Melody menunggu
karna itu bagian dari misi liciknya
"BRUUKK!!"Bisma membanting pintu kamarnya cukup keras, langkah
kakinya pun semakin Ia percepat dengan bibir yang tak henti-hentinya
tersenyum penuh kemenangan
"malam ini Melody akan benar-benar jatuh kepelukan Gue Gan. Gadis
yang membuat loe tega nyakitin adik Gue akhirnya akan segera mendapatkan
balasan yang setimpal.
Dia memang cantik, tapi Dia juga BODOH.
Mau saja Gue suruh nunggu. Hemz.. Benar-benar cewek BODOH!"gumam
Bisma dengan senyuman liciknya seraya melempar-lemparkan kunci mobil
ditangan kanannya.
Sementara itu...
"kenapa Melody ketempat yang seperti ini?
Bukannya tadi Dia bilang mau kerumah sahabat barunya? Tapi kenapa malah ketempat ini?
Apa sebenarnya yang tengah Melody lakukan sampai Ia berani
berbohong?"Dicky terus mengintai Melody dari balik phon besar ini,
keadaan yang cukup gelap membuat Dicky semakin heran dan tidak mengerti
karna Melody datang malam-malam seperti ini
"Gue harus telpon Morgan, Iya Dia harus Gue kasih tau tentang hal aneh ini.
Gue gak mau kalau sampai terjadi apa-apa sama Melody.."pikir Dicky yang langsung mencari nomor Morgan dilayar BB nya.
Sementara gadis cantik yang memang Melody itu hanya duduk termenung
diatas rerumputan hijau sambil menatap cahaya bulan dan bintang-bintang
yang bertabur dilangit. Bibirnya terus tersenyum seolah malam ini
benar-benar menjadi malam yang sangat Indah untuknya
"Hemz.. Tempat ini memang beneran Indah kalau dimalam hari.. Kenapa
Aku gak tau yah ada tempat seindah ini disini. Bisma memang hebat, Dia
benar-benar cowok romantis.."gumam Melody kagum akan tempat yang satu
ini, bibirnya terus tersenyum membayangkan wajah Bisma yang menyatu
dengan cahaya bulan dan bintang dilangit. Tangannya sendiri memeluk
kedua lututnya yang sengaja Ia tekuk
"hemm.. Maaf yah kelamaan, tadi Aku bener-bener bingung harus nemuin
kamu dengan pakaian apa, Aku beneran nerfous karna mau bertemu gadis
cantik lagi.."tiba-tiba terdengar suara serak-serak basah Bisma dari
arah belakang. Melody pun menoleh dan tersenyum menatap wajah tampan
pria berbehel ini
"hii, kamu bisa aja Bis..
Gak papa ko, Aku juga baru datang, jadi enggak terlalu lama
nunggu.."ucap Melody tersenyum manis, Bisma pun ikut tersenyum kemudian
ikut duduk disamping Melody
"Dulu Aku sering banget kesini loh.. Tempatnya memang gelap, tapi
dengan cahaya lampu-lampu dibawah sana, tempat ini menjadi indah.
Apalagi cahaya bulan dan bintang diatas sana, sungguh semakin membuat
indah saat mata kita melihatnya.."Bisma memandangi sekelilingnya yang
memang sangat indah terlihat ini. Bibirnya terus tersenyum menatap
lampu-lampu dibawah sana yang berkilau bagaikan penerang dimalam hari.
Sedangkan Bisma dan Melody sendiri saat ini tengah duduk diatas
perbukitan yang cukup tinggi, mereka duduk diatas rerumputan hijau yang
membuat suasana semakin indah dan penuh keromantisan..
Namun..
Tiba-tiba terdengar seperti suara ponsel yang berbunyi
"Aduhh, mampuss.. Kenapa Gue lupa buat men silent BB Gue. Aahh bunyi
deh.. Ini pasti Morgan nih..."Dicky terlihat begitu panik saat BB nya
berbunyi, Ia pun segera bersembunyi kembali dan mengangkat panggilan
telponnya itu.
Sedangkan Bisma sendiri langsung menatap tajan kearah pohon besar yang menjadi tempat persembunyian Dicky
"kayaknya ada yang ngikutin Gue..
Pasti si si brengs*k itu lagi.
Hemz.. Oke, Gue bakalan buat loe semakin larut dalam permainan Gue.
Lihat aja Gan, GAK ADA yang bisa ngalahin Gue dalam hal APAPUN!"Bisma
kembali tersenyum kecut menatap pohon besar tersebut, sorotan matanya
sungguh tajam seolah ingin langsung memangsa korban berikutnya ini
sementara itu...
"Halo? Loe dimana sih Gan? Melody lagi dibukit yang dekat Danau itu.
Loe cepetan deh kesini.. Gue takut kalau ngikutin Dia sendirian.. Dia
kaya yang lagi sama cowok gitu Gan, cuma Gue gak tau cowok itu siapa
soalnya Dia pake jaket dan sengaja nutupin kepalanya, Loe cepetan kesini
donk Gue taa...."tiba-tiba Dicky menghentikan cerocosan panjangnya.
Keningnya langsung mengkerut saat mendengar suara perempuan disambungan
telponnya tersebut
"hah? Angel?"pikirnya saat melihat dilayar BB nya tersebut tertera
nama Angelia atau Angel gadis yang sempat dekat dengannya. Dengan
sedikit malas Dicky pun kembali menempelkan BB nya itu ketelinga
kanannya
"iya ada Gel?.. Sorry, tadi Gue kira ini panggilan dari
Morgan.."nada suara Dicky pun berubah menjadi dingin. Rupanya Ia masih
sakit hati akan gadis cantik yang satu ini. Ia merasa kalau Angel tidak
sungguh-sungguh memiliki perasaan yang sama dengannya, apalagi beberapa
hari lalu Ia sempat melihat Angel berduaan dengan Bisma
"ma..maaf yah Dick kalau Aku ganggu..
A..aku cuma mau minta maaf aja sama kamu, Akuu..."belum sempat Angel
meneruskan ucapannya tiba-tiba Dicky langsung memotong duluan
"Sorry ya Gel, Gue lagi ada urusan mendadak."ucap Dicky masih saja dingin kemudian mematikan sambungan teleponnya
"sorry Gel, jujur Aku sayang banget sama kamu. Tapi Aku juga kecewa
sama kamu.."batin Dicky lirih dan menyimpan kembali BB nya didalam saku
celana
sementara Angel sendiri hanya bisa diam. Perlahan air matanya
menetes karna benar-benar merasa bersalah pada Dicky, terlebih lagi
setelah Ia tahu kalau Bisma itu hanya ingin menghancurkannya dengan
Dicky
"maafin Angel Ky.. Angel sayang Dicky.."lirih Angel terkulai lemas
dengan BB yang masih dipegangnya, wajahnya sungguh terlihat menyesal
karna merasa kehilangan sosok Dicky yang kini selalu menjauhinya.
**
"Asshhh SIAAL! Kemana Melody sekarang? Kenapa dia gak ada?..
Dan kemana cowok brengsek itu bawa Melody? Arrggghhh!!!"Dicky
menjambak rambutnya sendiri karna kini Ia jadi kehilangan jejak Melody
dan cowok yang tidak Ia ketahui itu, hatinya sungguh kesal karna
gara-gara Angel menelponnya sekarang Ia jadi kehilangan jejak Melody
bahkan tidak tahu Melody sekarang berada dimana dan dibawa kemana oleh
Cowok tersebut....
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p