Kamis, 27 Maret 2014

Maniac Cinta #Part 8

Setelah kaos hitam yang melekat ditubuhnya itu terlepas, Bisma pun mulai membuka celana jeans panjang yang dipakainya. Ia melempar celana dan kaosnya tadi kesembarang tempat. Wajahnya pun seolah terlihat mengeluarkan dua tanduk diatas kepalanya


"malam ini Loe harus buat misi Gue berhasil.."ucap Bisma tersenyum licik. Ia pun mendekat kearah Melody yang masih tak sadarkan diri itu

"wajah Loe cantik juga, pantes aja Morgan sampai selingkuh dari adik kesayangan Gue dan berpaling sama Loe. Tapi sorry, buat Gue Loe terlalu BODOH dan mudah dimanfaatkan!"senyuman licik Bisma kembali mengembang dibibirnya, kedua tangannya pun mulai meraih kerah baju Melody dan membuka beberapa kancing baju Melody.

Entahlah apa yang akan Ia lakukan pada gadis cantik yang sangat polos dan tidak tahu apa-apa ini. Rasanya fikiran Bisma sudah dikuasai oleh dendam dan amarah, bahkan mungkin roh jahat pun ikut merasuk fikirannya hingga tega melakukan hal sekeji ini.
Apalagi sekarang Ia tidak mengenakan baju dan hanya memakai boxer bergambar tengkorak berwarna hitamnya.

"kita lancarkan misi Gue malam ini.."bisik Bisma tepat ditelinga kanan Melody. Bibirnya terus tersenyum devil dan segera melancarkan rencana busuknya ini.

Namun entahlan apa yang Bisma lakukan yang pasti malam itu Melody benar-benar membuat Bisma senang karna Ia yakin dengan hal tersebut bisa membuat Morgan marah dan dendamnya sedikit terbalaskan...#paraaaah!





**
Pagi yang cerah diiringi suara kicauan burung yang terdengar begitu nyaring dan berisik.
Tubuh Dicky yang masih terlelap ini pun akhirnya terbangun karna alarm suara kicauan burung di BB nya itu terus berbunyi

"Hufh.. Nih burung ganggu aja deh, kemaren suara ayam, sekarang burung, besok apalagi?.. Kayaknya cuma hape Gue aja yang aneh, masa suara alarm nya suka ganti-ganti terus? Hufh.. Pasti gara-gara Melody nih yang suka gantiin nada-nada nya, iya Melody siapa lagi kalau bukan gadis manja itu.."celoteh Dicky tiada henti, Ia membuka kedua kelopak matanya dan mencoba bangun dari tidur panjangnya semalam

namun tiba-tiba mata Dicky mendelik seolah kaget akan ucapannya barusan

"MELODY??"teriak Dicky kaget, rupanya Ia baru ingat kalau Melody semalam belum Ia temukan

Dengan langkah yang sedikit sempoyongan dan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, Dicky pun langsung berlari keluar dari kamarnya untuk melihat keadaan Melody, Ia bahkan sampai menabrak pintu kamarnya sendiri yang masih tertutup rapat itu

"BRUKK!! aduh!"rintih Dicky saat tubuhnya yang tidak terlalu besar itu menabrak daun pintu

"sial! Ini pintu kenapa gak bilang sih kalau masih kekunci? Sakit nih tangan Guenya.."dengus Dicky kesal menyalakna pintu kamarnya sendiri

akhirnya pintu itu pun terbuka setelah Dicky memutar kunci berwarna perak tersebut, langkah kaki Dicky pun semakin Ia percepat karna tidak sabar ingin mengetahui keadaan Melody selanjutnya.


Sementara itu...


Morgan begitu kaget saat Melihat Melody tiba-tiba sudah duduk dimeja ruang makannya, keningnya mengkerut dengan mata yang Ia sipitkan melihat sosok gadis cantik yang membuatnya panik setengah mati semalam


"Loe lihatin apaan sih Gan? Ko malah bengong disini? Melodi mana? Gimana sama keadaan dia? Udah keteee..."tiba-tiba ucapan Dicky menggantung saat melihat sosok yang sama tengah Morgan perhatikan

Sejenak Morgan dan Dicky pun saling menatap satu sama lain, kening Dicky mengerut seolah bertanya kenapa bisa? Sedangkan Morgan sendiri hanya mengangkat kedua bahunya

"aneh?.."pikir Dicky bingung

"kita tanya aja langsung, Gue juga bingung.. Gue rasa memang ada yang aneh.."ucap Morgan dengan nada suaranya yang datar tanpa ekspresi itu

Dicky mengangguk setuju, Ia pun melangkahkan kakinya membuntuti Morgan menghampiri Melody



"eh, ka Morgan? Dicky?.. Rupanya kalian udah bangun yah?.. Maaf semalem Mel pulangnya terlalu larut, trus tadi Mel gak berani bangunin kalian, tapi khusus buat permintaan maaf Mel, Mel udah nyiapin roti bakar kesukaan kalian nih.. Pasti suka.."bibir Melody tersenyum melihat kedatangan kedua sepupunya ini

Ditaruhnya roti bakar yang telah selesai Ia siapkan diatas piring Dicky dan Morgan, wajahnya terlihat begitu ceria layaknya seperti yang tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Sedangkan Morgan sendiri hanya diam dan duduk disamping Melody dengan tatapan heran dan tidak mengerti, sedangkan Dicky? Ia malah membuka mulutnya lebar layaknya tidak percaya juga akan apa yang Ia lihat

"bener-bener aneh.."pikir Dicky menggelengkan kepalanya dan ikut duduk didekat Morgan


"ko kak Morgan sama Dicky jadi aneh gini sih? Kalian berdua kenapa?
Kak Morgan kenapa kak? Ada yang salah ya sama Mel??"Melody ikut-ikutan cengo melihat tingkah Morgan dan Dicky, keningnya mengkerut melihat sikap aneh kedua sepupunya ini

"hemz.. Gak papa ko, kak Morgan gak papa, kita sarapan sekarang aja yah?"ucap Morgan mencoba mencairkan suasana

"i..iya Mel, Gu..gue sama kak Morgan gak kenapa-napa ko, serius deh.. Kita sarapan aja yah sekarang? Laper.."setuju Dicky meng-iyakan.

Melody hanya menganggukan kepalanya setuju, walaupun Ia masih bingung tapi Ia tidak menghiraukan semua itu.
Acara sarapan paginya pun berjalan seperti biasanya, walaupun Dicky belum sempat mandi dan mencuci wajahnya sama sekali

"Gue harus cari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, Gue yakin ada yang gak beres sama kejadian aneh ini dan Gue yakin ada dalang dibalik semuanya.."batin Morgan sesekali melirik kearah Melody disela sarapan paginya ini. Rupanya Ia memang pintar dan mengerti akan maksud dari semua ini..




**
Bisma baru saja tiba dikampus tercintanya ini, diselempangkannya ransel berwarna hitam itu dipunggung kanannya, bibirnya terus tersenyum melihat keadaan kampus yang masih sangat sepi ini

"misi ketiga akan segera berhasil..
Tunggu kejutan apalagi yang akan Gue buat Gan, Gue yakin OTAK loe yang BEG* itu gak bakalan bisa ikut dalam permainan menarik Gue.."senyuman licik kembali mengembang dibibir Bisma, kakinya pun mulai melangkah memasuki lorong kampus yang masih sangat sepi ini


"Loe gila ya Bis, ngapain sih loe nyuruh Gue jam segini ke kampus? Loe mau solat subuh disini? Atau loe udah insyaf sampe ngajakin solatnya berjamaah sama Gue?.."celetuk Ilham tiba-tiba datang dengan nafas tersenggal-senggal

Bisma menoleh kearah Ilham dan melemparkan kunci mobil Ilham yang digenggamnya. Dengan sigap Ilham pun langsung menangkap kunci mobil tersebut kemudian berlari kecil menghampiri Bisma

"Gue tuh nanya kenapa loe nyuruh Gue pagi-pagi buta kesini, bukan minta kunci mobil Bis.. Loe ko jadi mendadak dong-dong gini sih??"dengus Ilham sedikit kesal. Bisma tersenyum kecil mendelik Ilham dengan tatapan evilnya itu

"bantu Gue buat ngedapetin Melody.. Gue mau cara yang berbeda dari cewek-cewek Gue yang lain.. Karna ini special.."ucap Bisma akhirnya membuka suara

"maksudnya? Emang loe udah gak bisa nyari cara sendiri? Kan gampang banget Bis, masa gini aja loe minta bantuan Gue? Tinggal tembak aja apa susahnya?.."Ilham balik menatap wajah Bisma, dikerutkannya kening yang tertutupi poni miringnya itu karna tidak mengerti akan yang Bisma ucapkan

"Gue udah jadian sama Melody. Tapi Gue pengen Dia gak bisa lupain Gue sampai kapanpun. Gue mau Dia tergila-gila sama Gue. Dan loe harus nyiapin semuanya.."jelas Bisma dengan ekspresi dinginnya kemudian berlalu pergi begitu saja

"hemz.. Tumben? Gue fikir Loe minta bantuan Gue karna loe emang gak bisa dapetin Melody, ouuhh tapi ternyata Gue salah besar..
Gue tahu maksud Loe Bis, dan Gue pasti bakalan bantu...
Yuhuuuu ILHAM si imut yang lucu ini segera akan mendapatkan calon pacar baru.. HUuuuuhh MANIAC CINTA memang GILAAAA...!!! Aaaarrrrrgg!!!"Ilham berteriak dengan sangat senangnya, bibirnya tersenyum begitu lebar, kakinya pun segera melangkah menyusul Bisma dan mengikuti apa yang Bisma inginkan dengan rencana barunya ini..*nah loh?




Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p