Setelah kaos hitam yang melekat ditubuhnya itu terlepas, Bisma pun mulai
membuka celana jeans panjang yang dipakainya. Ia melempar celana dan
kaosnya tadi kesembarang tempat. Wajahnya pun seolah terlihat
mengeluarkan dua tanduk diatas kepalanya
"malam ini Loe harus buat misi Gue berhasil.."ucap Bisma tersenyum
licik. Ia pun mendekat kearah Melody yang masih tak sadarkan diri itu
"wajah Loe cantik juga, pantes aja Morgan sampai selingkuh dari adik
kesayangan Gue dan berpaling sama Loe. Tapi sorry, buat Gue Loe terlalu
BODOH dan mudah dimanfaatkan!"senyuman licik Bisma kembali mengembang
dibibirnya, kedua tangannya pun mulai meraih kerah baju Melody dan
membuka beberapa kancing baju Melody.
Entahlah apa yang akan Ia lakukan pada gadis cantik yang sangat
polos dan tidak tahu apa-apa ini. Rasanya fikiran Bisma sudah dikuasai
oleh dendam dan amarah, bahkan mungkin roh jahat pun ikut merasuk
fikirannya hingga tega melakukan hal sekeji ini.
Apalagi sekarang Ia tidak mengenakan baju dan hanya memakai boxer bergambar tengkorak berwarna hitamnya.
"kita lancarkan misi Gue malam ini.."bisik Bisma tepat ditelinga
kanan Melody. Bibirnya terus tersenyum devil dan segera melancarkan
rencana busuknya ini.
Namun entahlan apa yang Bisma lakukan yang pasti malam itu Melody
benar-benar membuat Bisma senang karna Ia yakin dengan hal tersebut bisa
membuat Morgan marah dan dendamnya sedikit terbalaskan...#paraaaah!
**
Pagi yang cerah diiringi suara kicauan burung yang terdengar begitu nyaring dan berisik.
Tubuh Dicky yang masih terlelap ini pun akhirnya terbangun karna alarm suara kicauan burung di BB nya itu terus berbunyi
"Hufh.. Nih burung ganggu aja deh, kemaren suara ayam, sekarang
burung, besok apalagi?.. Kayaknya cuma hape Gue aja yang aneh, masa
suara alarm nya suka ganti-ganti terus? Hufh.. Pasti gara-gara Melody
nih yang suka gantiin nada-nada nya, iya Melody siapa lagi kalau bukan
gadis manja itu.."celoteh Dicky tiada henti, Ia membuka kedua kelopak
matanya dan mencoba bangun dari tidur panjangnya semalam
namun tiba-tiba mata Dicky mendelik seolah kaget akan ucapannya barusan
"MELODY??"teriak Dicky kaget, rupanya Ia baru ingat kalau Melody semalam belum Ia temukan
Dengan langkah yang sedikit sempoyongan dan nyawa yang belum
terkumpul sepenuhnya, Dicky pun langsung berlari keluar dari kamarnya
untuk melihat keadaan Melody, Ia bahkan sampai menabrak pintu kamarnya
sendiri yang masih tertutup rapat itu
"BRUKK!! aduh!"rintih Dicky saat tubuhnya yang tidak terlalu besar itu menabrak daun pintu
"sial! Ini pintu kenapa gak bilang sih kalau masih kekunci? Sakit
nih tangan Guenya.."dengus Dicky kesal menyalakna pintu kamarnya sendiri
akhirnya pintu itu pun terbuka setelah Dicky memutar kunci berwarna
perak tersebut, langkah kaki Dicky pun semakin Ia percepat karna tidak
sabar ingin mengetahui keadaan Melody selanjutnya.
Sementara itu...
Morgan begitu kaget saat Melihat Melody tiba-tiba sudah duduk dimeja
ruang makannya, keningnya mengkerut dengan mata yang Ia sipitkan
melihat sosok gadis cantik yang membuatnya panik setengah mati semalam
"Loe lihatin apaan sih Gan? Ko malah bengong disini? Melodi mana?
Gimana sama keadaan dia? Udah keteee..."tiba-tiba ucapan Dicky
menggantung saat melihat sosok yang sama tengah Morgan perhatikan
Sejenak Morgan dan Dicky pun saling menatap satu sama lain, kening
Dicky mengerut seolah bertanya kenapa bisa? Sedangkan Morgan sendiri
hanya mengangkat kedua bahunya
"aneh?.."pikir Dicky bingung
"kita tanya aja langsung, Gue juga bingung.. Gue rasa memang ada
yang aneh.."ucap Morgan dengan nada suaranya yang datar tanpa ekspresi
itu
Dicky mengangguk setuju, Ia pun melangkahkan kakinya membuntuti Morgan menghampiri Melody
"eh, ka Morgan? Dicky?.. Rupanya kalian udah bangun yah?.. Maaf
semalem Mel pulangnya terlalu larut, trus tadi Mel gak berani bangunin
kalian, tapi khusus buat permintaan maaf Mel, Mel udah nyiapin roti
bakar kesukaan kalian nih.. Pasti suka.."bibir Melody tersenyum melihat
kedatangan kedua sepupunya ini
Ditaruhnya roti bakar yang telah selesai Ia siapkan diatas piring
Dicky dan Morgan, wajahnya terlihat begitu ceria layaknya seperti yang
tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Sedangkan Morgan sendiri hanya diam dan duduk disamping Melody
dengan tatapan heran dan tidak mengerti, sedangkan Dicky? Ia malah
membuka mulutnya lebar layaknya tidak percaya juga akan apa yang Ia
lihat
"bener-bener aneh.."pikir Dicky menggelengkan kepalanya dan ikut duduk didekat Morgan
"ko kak Morgan sama Dicky jadi aneh gini sih? Kalian berdua kenapa?
Kak Morgan kenapa kak? Ada yang salah ya sama Mel??"Melody
ikut-ikutan cengo melihat tingkah Morgan dan Dicky, keningnya mengkerut
melihat sikap aneh kedua sepupunya ini
"hemz.. Gak papa ko, kak Morgan gak papa, kita sarapan sekarang aja yah?"ucap Morgan mencoba mencairkan suasana
"i..iya Mel, Gu..gue sama kak Morgan gak kenapa-napa ko, serius
deh.. Kita sarapan aja yah sekarang? Laper.."setuju Dicky meng-iyakan.
Melody hanya menganggukan kepalanya setuju, walaupun Ia masih bingung tapi Ia tidak menghiraukan semua itu.
Acara sarapan paginya pun berjalan seperti biasanya, walaupun Dicky belum sempat mandi dan mencuci wajahnya sama sekali
"Gue harus cari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, Gue yakin
ada yang gak beres sama kejadian aneh ini dan Gue yakin ada dalang
dibalik semuanya.."batin Morgan sesekali melirik kearah Melody disela
sarapan paginya ini. Rupanya Ia memang pintar dan mengerti akan maksud
dari semua ini..
**
Bisma baru saja tiba dikampus tercintanya ini, diselempangkannya
ransel berwarna hitam itu dipunggung kanannya, bibirnya terus tersenyum
melihat keadaan kampus yang masih sangat sepi ini
"misi ketiga akan segera berhasil..
Tunggu kejutan apalagi yang akan Gue buat Gan, Gue yakin OTAK loe
yang BEG* itu gak bakalan bisa ikut dalam permainan menarik
Gue.."senyuman licik kembali mengembang dibibir Bisma, kakinya pun mulai
melangkah memasuki lorong kampus yang masih sangat sepi ini
"Loe gila ya Bis, ngapain sih loe nyuruh Gue jam segini ke kampus?
Loe mau solat subuh disini? Atau loe udah insyaf sampe ngajakin solatnya
berjamaah sama Gue?.."celetuk Ilham tiba-tiba datang dengan nafas
tersenggal-senggal
Bisma menoleh kearah Ilham dan melemparkan kunci mobil Ilham yang
digenggamnya. Dengan sigap Ilham pun langsung menangkap kunci mobil
tersebut kemudian berlari kecil menghampiri Bisma
"Gue tuh nanya kenapa loe nyuruh Gue pagi-pagi buta kesini, bukan
minta kunci mobil Bis.. Loe ko jadi mendadak dong-dong gini sih??"dengus
Ilham sedikit kesal. Bisma tersenyum kecil mendelik Ilham dengan
tatapan evilnya itu
"bantu Gue buat ngedapetin Melody.. Gue mau cara yang berbeda dari
cewek-cewek Gue yang lain.. Karna ini special.."ucap Bisma akhirnya
membuka suara
"maksudnya? Emang loe udah gak bisa nyari cara sendiri? Kan gampang
banget Bis, masa gini aja loe minta bantuan Gue? Tinggal tembak aja apa
susahnya?.."Ilham balik menatap wajah Bisma, dikerutkannya kening yang
tertutupi poni miringnya itu karna tidak mengerti akan yang Bisma
ucapkan
"Gue udah jadian sama Melody. Tapi Gue pengen Dia gak bisa lupain
Gue sampai kapanpun. Gue mau Dia tergila-gila sama Gue. Dan loe harus
nyiapin semuanya.."jelas Bisma dengan ekspresi dinginnya kemudian
berlalu pergi begitu saja
"hemz.. Tumben? Gue fikir Loe minta bantuan Gue karna loe emang gak bisa dapetin Melody, ouuhh tapi ternyata Gue salah besar..
Gue tahu maksud Loe Bis, dan Gue pasti bakalan bantu...
Yuhuuuu ILHAM si imut yang lucu ini segera akan mendapatkan calon
pacar baru.. HUuuuuhh MANIAC CINTA memang GILAAAA...!!!
Aaaarrrrrgg!!!"Ilham berteriak dengan sangat senangnya, bibirnya
tersenyum begitu lebar, kakinya pun segera melangkah menyusul Bisma dan
mengikuti apa yang Bisma inginkan dengan rencana barunya ini..*nah loh?
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p