Sebuah ketidak adilan harus dialami oleh BISMA KARISMA dari kecil.
Lelaki tampan berpengawakan tidak terlalu besar dan cukup kurus ini memang mengalami semua hal pahit dan sesak sejak kecil.
Bahkan semenjak ia belum lahir kedunia pun dirinya pernah berkali-kali hendak digugurkan oleh sang mamah karna kehadirannya sangat tidak diinginkan.
Om Roy dan tante Faras adala sepasang suami istri yang terbilang cukup harmonis. Kedua pasangan ini adalah orang tua kandung dari Bisma.
Namun karna kehadiran Bisma sejak bayi memang tidak diinginkan, mereka jadi selalu mengacuhkan Bisma bahkan tidak peduli dan tidak pernah memberikan sedikit pun kasih sayangnya untuk Bisma.
Sangat berbeda dengan Rafael.
Lelaki yang menjadi putra pertama sekaligus putra kesayangan dan putra yang sangat dibanggakan oleh om Roy sang papah.
Apapun yang Rafael inginkan selalu diberikan dan dikabulkan oleh sang papah.
Tidak pernah sekali pun om Roy menolak keinginan dan permintaan Rafael.
Baginya Rafael adalah segalanya, jadi apapun yang Rafael mau, pasti akan ia penuhi dan turuti.
Melihat semua perbedaan atas perlakuakn sang papah juga mamahnya.
Bisma tidak pernah berkecil hati. Ia juga tidak pernah mengeluh meski selalu diasingkan dari rumahnya sendiri.
Apalagi om Roy sang papah tidak pernah sekalipun menyapanya. Ia tidak pernah mengajak Bisma berbicara satu kali pun.
Dan semua itu dialami oleh Bisma sejak ia masih bayi hingga memasuki usia Dewasa.
Rafael dan Bisma memang adalah saudara kandung satu ayah dan satu ibu.
Namun karna om Roy sang papah tidak mau memiliki anak lagi dan hanya ingin memiliki satu putra tunggal saja.
Maka tak heran saat tante Faras hamil dan mengandung Bisma. Om Roy sangat marah dan menyuruh istrinya itu agar mengugurkan kandungannya.
Setiap hari selama mengandung Bisma tante Faras selalu mendapat perlakuan buruk dari om Roy suaminya. Ia terus memaksa tante Faras agar mau mengugurkan kandungannya itu.
Dengan segala jenis obat-obatan keras, bahkan jamu diberikannya pada tante Faras, berharap kalau anak yang sangat tidak diinginkannya itu segera lenyap dan tidak sampai hadir kedunia.
Namun Tuhan berkata lain.
Meski tidak pernah diperiksakan ke dokter sekalipun, bahkan diberi vitamin semasa kehamilan, dan selalu terus-menerus berusaha digugurkan.
Bayi merah tak berdosa itu pun lahir..
Ia lahir dengan keadaan sehat meski bobot tubuhnya tidak seperti Rafael saat lahir dulu.
Bayi kedua yang diberinama BISMA KARISMA itu hanya lahir dengan bobor kurang dari tiga kilo gram.
Bayi laki-laki yang sangat tampan dan hampir saja dibuang oleh om Roy papah kandungnya sendiri.
Nasibnya begitu malang dan sangat miris.
Tante Faras berusaha mempertahankan bayi keduanya. Sebagaimanapun bencinya ia terhadap Bisma bayi keduanya itu, namun ia tetap darah dagingnya dan lahir dari rahimnya.
Bisma pun tetap ia rawat dan ia besarkan bersama Rafael putra pertamanya yang menjadi putra emas om Roy suaminya.
Hari-hari Bisma kecil sangat menyedihkan.
Ia tidak pernah dibelikan satu mainan pun.
Makan dan tempat tidurnya saja selalu dibedakan. Ia selalu dikucilkan dirumahnya sendiri.
Meski om Roy tidak pernah berkata kasar padanya, namun sekalipun ia tidak pernah menyapa atau memberikan kasih sayangnya untuk Bisma. Baginya putranya itu hanya satu dan itu hanya RAFAEL seorang.
Selang beberapa tahun, hingga Bisma akhirnya dewasa dan tumbuh menjadi lelaki yang sangat tampan penuh karisma.
Ia tergolong anak yang pendiam dan tidak banyak bicara.
Tubuhnya sangat berbeda jauh dengan Rafael.
Postur tubuhnya sangat kecil dan kurus.
Mungkin selain kekurangan kasih sayang dan perhatian, Bisma juga memang selalu dibedakan dalam hal apapun.
Tidak pernah ada yang meng'istimewakannya termasuk mamahnya sendiri.
Satu-satunya orang yang sayang pada Bisma adalah kakek KRISNA ayah dari om Roy sang papah.
Bisma merasa memiliki pelindung dan tempat untuk berbagi suka maupun duka.
Semenjak kecil kakek Krisna memang menjadi tempat curahan hatinya. Tempat ia menumpahkan segala rasa dan tempat itu pula yang memberikan Bisma kasih sayang yang sangat penuh nan tulus.
Hingga akhirnya tepat diusia Bisma yang ke 17 Bisma harus kehilangan seseorang yang sangat berharga didalam hidupnya.
Kakek Krisna meninggalkan dia untuk selamanya karna telah dijemput oleh Tuhan sang pemilik hidup.
Bisma sangat sedih. Sikap pendiamnya menjadi lebih pendiam lagi semenjak kepergian sang kakek.
Bahkan hari-harinya menjadi semakin sepi tanpa arti.
Usianya kini pun sudah menginjak 21tahun.. Sedangkan usia Rafael 23tahun.
Rafael dan Bisma sendiri sangat tidak akur. Rafael menuruni sifat sang papah yang juga sangat membenci Bisma.
Tidak pernah sedikitpun ia mau berbagi dengan Bisma dalam hal apapun.
Kegiatannya sehari-hari hanya menghabiskan uang sang papah untuk menyenangkan kekasihnya yang sangat matrealistis.
Tidak pernah sekalipun om Roy menolak keinginan Rafael. Dan itu terjadi hingga usia Rafael dewasa dan masih juga terjadi hingga detik ini.
Setiap meminta uang atau pun barang mewah, om Roy pasti langsung memberikannya. Padahal Rafael meminta barang-barang tersebut untuk diberikan pada kekasihnya yang sangat memanfaatkan harta kekayaannya.
Bisma hanya bisa diam dan memandang lirih akan sikap sang papah.
Bisma tidak banyak bicara, sekalipun ia tidak pernah berani memprotes.
Ia sangat sabar dan berhati besar.
Baginya. Senyuman orang-orang yang sangat disayanginya, itu adalah kebahagiaan terbesar untuknya. Untuk dirinya, meski ia harus merasakan sakit sekalipun..
Hingga suatu hari nanti semuanya akan berubah..
Akan ada cinta segitiga juga antara Rafael Bisma dan seorang gadis yang Bisma kagumi.
Cerita ini sangat sedih loh...
Sedih banget beneran....
Penasaran gak?
ayo kasih komentarnya dulu yang banyak..
@dheana92
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p