"Pokoknya loe harus bantu Gue Raf, loe harus bantu Gue buat ngancurin Bisma. Loe tahu kan Bisma si Maniac Cinta GILA itu?
Gue pengen Dia hancur Raf, Gue mau Dia mati ditangan Gue dan Gue mau
Loe bantu Gue untuk melancarkan misi Gue ini.."jelas Rangga menatap
wajah Rafael serius. Kedua tangannya mengepal penuh dendam.
"kalau cuma buat ngehancurin doang loe gak perlu khawatir Ga, Gue
pasti bakalan bantuin loe, kalau perlu Gue akan bantuin sampai misi loe
benar-benar berhasil.
Gue memang gak kenal sama Bisma yang loe sebut Maniac Cinta itu,
tapi Gue kenal sama loe dari kecil, jadi Gue pasti bantuin loe"ucap
Rafael menepuk punggung sahabatnya ini
Bibir Rangga tersenyum dengan liciknya, Ia merasa kemenangan sudah
didepan mata, apalagi Rafael tidak pernah main-main dengan ucapannya,
jadi sudah bisa dibayangkan kalau misinya akan benar-benar berhasil
"Gue pengen loe mati ditangan Gue Bis.. Gue bakalan benar-benar
hancurin loe sampai loe Mampus!"batin Rangga mengepalkan tangan kanannya
Rafael sendiri hanya diam, bibirnya bisa berkata Iya dan menuruti
keinginan Rangga, tapi entah kenapa hatinya justru tidak bisa lepas dari
gadis cantik yang selalu datang dimimpinya, gadis cantik yang ternyata
Adila adik dari Bisma, sampai saat ini Rafael belum juga bisa menemui
gadis tersebut
"Gue udah coba mencari gadis itu kemana-mana, tapi kenapa Dia sulit buat ditemui?
Gua harus gimana ini? Gue benar-benar ingin minta maaf sama Dia, Gue
nyesel, Gue juga ingin bertanggung jawab akan perbuatan Gue dirumah
kosong itu, Gue nyesel.. Gue ngerasa gak tenang kalau belum bisa bertemu
sama gadis itu.."batin Rafael memandang lurus kedepan tanpa
menghiraukan Rangga lagi
"Gue harus tetep cari gadis itu, Gue yakin Gue pasti bisa nemuin
Dia, Gue gak mau disebut lelaki tidak bertanggung jawab, Gue harus cari
Dia secepatnya, IYA Harus!"fikir Rafael yakin. Ia beranjak dari duduknya
dan hendak pergi
"Gue pulang dulu yah Ga, Gue ada urusan sebentar, nanti loe tinggal
hubungi Gue lagi aja kalau loe butuh Gue.."pamit Rafael menepuk pundak
Rangga pelan
"iya Raf, nanti loe Gue hubungi kalau Gue butuh bantuan loe"balas
Rangga setuju. Rafael tersenyum lalu keluar dari dalam kamar rawat
Rangga karna Rangga memang masih berada di Rumah Sakit.
**
Aku tunggu kamu dirumah malam ini. Ada suatu hal yang ingin Aku bicarakan, Aku minta maaf kalau kemarin sempat kasar.
Aku sayang kamu Mel, Aku harap kamu mau datang kerumah yah? Miss U...
Bibir Melody tersenyum bahagia melihat isi pesan masuk dari Bisma.
Ia tidak menyangka kalau Bisma akan mengirim pesan singkat seperti itu
"Aku juga sayang kamu Bis.. Aku pasti datang nanti malam.. Aku pasti datang, kamu tunggu Aku yah? Miss U to..
Melody membalas pesan singkat Bisma, jemarinya begitu cepat mengetik huruf dari keypad Handphonnya
"ternyata Bisma memang sayang sama Aku..
Aku yakin perasaan kamu sama persis dengan apa yang Aku rasain.. Aku
benar-benar sayang kamu Bis.. Aku pasti akan lakuin apapun agar bisa
terus sama kamu, I Heart You Bisma.."Melody menghempaskan tubuhnya
diatas tempat tidur. Bibirnya tak henti tersenyum begitu tahu kalau
Bisma masih menyayanginya. Hatinya bahkan tidak sabar untuk menunggu
kejutan apa yang akan Bisma berikan malam nanti.
*
"Hemz, misi kakak akan berhasil malam ini juga.
Kamu lihat nanti malam yah Dhe, kakak akan lakuin apa yang pernah
kamu rasakan saat Morgan menghancurkan kamu, kakak akan hancurin Dia
malam ini Dhe, kakak akan buat Morgan hancur begitu tahu Melody kakak
kancurkan.."gumam Bisma tersenyum licik melihat balasan pesan singkat
yang dikirim oleh Melody. Ia memandang batu nisan dihadapannya penuh
kemenangan
"kakak pulang yah? Malam ini kakak akan tuntaskan semuanya, jadi
kamu jangan khawatir lagi, semuanya akan segera terbalaskan.. Kakak
sayang kamu Adila, muaach.."Bisma mengecup batu nisan milik sang Adik
kemudian beranjak pergi meninggalkan rumah terakhir adiknya itu
"hiks.. Jangan sampai kakak melakukan hal bodoh itu kak,
jangan..."sosok Adila menggelengkan kepalanya lirih melihat Bisma
beranjak menuju mobilnya
Adila hanya bisa menangis dan menangis melihat sikap sang kakak. Ia
tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjelaskan ini semua, Ia tidak mampu
karna Ia dan Bisma sudah berbeda alam
"kalau sampai kakak lakuin hal itu Dila akan marah kak.. Dila gak
akan maafin kakak.. Dila mohon kakak jangan lakukan hal bodoh itu,
jangan.."Adila memejamkan matanya lirih. Air mata Dila memang tidak bisa
menetes lagi, tapi hatinya sangat sesak melihat ambisi Bisma yang
benar-benar penuh kesalah pahaman ini.
**
"Ky.. Dicky.. Keluar sebentar Ky.. Aku mau jelasin semuanya, kamu
jangan marah gini Ky.. Aku mohon keluar sebentar.. Aku gak pernah ada
hubungan apapun sama Ilham, please percaya sama Aku.. Aku sayang kamu
Ky.. Aku sayang kamu.."teriak Anggel lirih memanggil Dicky. Ia berusaha
mengetuk pintu rumah Dicky walau tadi Dicky sempat menyuruhnya untuk
pergi
"Ky.. Aku mohon.. Aku beneran sayang kamu, Aku gak ada hubungan
apapun sama Ilham.. Kamu harus percaya itu Ky.. Aku sayangnya sama kamu,
bukan Ilham.."suara Anggel melemah karna Dicky tidak mau keluar juga.
Tubuhnya terkulai lemas didepan pintu
"mending kamu pulang aja deh, gak usah temuin Aku lagi. Aku udah cukup sakit lihat sikap-sikap kamu..
Aku memang bukan siapa-siapa kamu Gel, tapi Aku sakit kalau lihat
kamu kaya gini terus, Aku gak sanggup.."teriak Dicky dari dalam.
Ternyata Dicky menangis dibalik pintu rumahnya, Ia membuat pintu
tersebut tidak bisa dibuka dengan tubuh yang sengaja Ia senderkan
dibalik pintu
"tapi Aku beneran gak ada hubungan apapun sama Ilham.. Aku sayang kamu Ky.. Kita bisa mulai semuanya dari awal..
Hati kamu sakit kaya gini pasti karna kamu juga sayang kan sama Aku?
Please Aku mohon buka pintunya, Aku gak mau kamu salah faham terus..
Hati Aku juga sakit Ky kalau kamu selalu cuekin Aku, Aku pingin kamu
bersikap kaya dulu bahkan lebih.. Aku mohon buka pintunya,
Please.."mohon Anggel menggerakkan tangannya menyentuh pintu
"gak ada yang perlu dijelasin lagi. Kalau kamu memang nyaman sama Ilham Aku akan mundur..
Aku janji gak akan gangguin kamu lagi, maaf kalau sikap Aku kaya
anak kecil, tapi inilah Aku. Jadi Aku harap cukup jangan pernah beri Aku
harapan lagi, Aku gak sanggup berlama-lama berharap sama kamu, Aku gak
bisa.."ucap Dicky kemudian berlalu masuk kedalam tanpa mau mendengarkan
penjelasan Angel lagi dan membukakannya pintu
"hiks.. Kenapa sikap kamu kaya gini sih Ky?
Aku beneran sayang kamu, kenapa kamu gak mau jujur sama perasaan kamu sendiri..
Aku cuma sayang kamu, kamu Dicky.."Anggel memejamkan matanya lirih.
Perlahan Ia beranjak dan mencoba berlalu meninggalkan rumah Dicky
"BODOH! Jadi cowok Egois banget sih loe?
Jangan mau menang sendiri dengan sikap yang loe anggap bener. Cewek itu rapuh Dick, jadi loe harus bisa ngertiin hati Dia.
Loe jangan cuma mau dimengerti, tapi coba juga buat mengerti Dia.
Gak akan ada cewek yang mau meminta bahkan memohon seperti itu kalau Dia gak tulus..
Temui Dia, minta maaf dan bilang semua perasaan loe yang sebenarnya,
jangan loe tutup-tutupi lagi, loe sendiri yang akan sakit nantinya.."
Tiba-tiba langkah Dicky terhenti mendengar sindiran Morgan yang
tertuju untuknya. Ia menoleh menatap Morgan dengan wajah murung dan
sedikit basah karna air mata
"cepet temuin, bilang kalau perasaan loe dan Dia itu sama. Gue
bahagia kalau loe juga bahagia Dick, jadi Gue harap loe gak pernah
menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan sebaik ini tidak akan pernah
datang dua kali, kejar sebelum Ia pergi dan membenci loe untuk
selamanya.."Morgan menepuk punggung Dicky pelan. Bibirnya tersenyum
begitu teduh. Rupanya Ia memang sosok kakak yang sangat baik hingga
mengerti apa yang dirasakan oleh Adiknya
"ta..tapi Gan Gue, Gue.."
"Gak perlu takut, hati loe gak pernah salah, jadi gak perlu takut buat ngungkapin apa yang ada dihati loe.
Ayo keluar, temui dan kejar cinta loe.."suruh Morgan lembut
Dicky hanya mengangguk mantap. Hatinya terasa lega dan tidak gugup lagi
"ma..makasih Gan, Gu..Gue keluar dulu, doain Gue yah?"pamit Dicky tersenyum mantap lalu beranjak keluar untuk menemui Angel
"loe seneng Gue juga seneng Dick.. Semoga loe bisa terus bersama cinta loe..
Gue yakin loe akan bahagia kalau loe gak terus-menerus nyembunyiin
perasaan loe.."batin Morgan tersenyum menatap kepergian Dicky. Ia pun
berbalik arah dan segera beranjak menaiki anak tangga rumahnya.
**
"Akhirnya kamu datang juga. Ayo masuk yuk? Kita ngobrol didalam
aja.."Bisma tersenyum melihat tubuh gadis polos ini berdiri didepan
pintu rumahnya. Tanpa menunggu lama Bisma pun mempersilahkan Melody
untuk masuk
"kamu duduk disitu dulu yah? Aku kedapur sebentar buat bikinin kamu minuman.."suruh Bisma lembut
Melody mengangguk kecil lalu duduk disofa ruang tamu rumah Bisma. Ia
merasa berdebar tak karuan melihat sikap Bisma yang ramah dan berbeda
dengan Bisma yang Ia temui kemarin
"ko perasaan Aku jadi gak enak yah? Bisma bisa jadi seramah ini?
Padahal biasanya Ia selalu cuek, trus rumah ini juga sepi, Kakeknya
Bisma gak kelihatan dari tadi.."pikir Melody mulai curiga melihat sikap
Bisma. Ia juga celingukan mencari sosok kakek Yudha Karisma kakek
kandung Bisma
"enggak, Aku gak boleh berfikiran macam-macam. Bisma itu baik, Dia
gak mungkin kalau punya rencana buruk, Ia aja sampai nyuruh Aku kesini
dan mau minta maaf sama Aku, berarti Bisma itu orang baik dan sayang
sama Aku pastinya.."batin Melody tersenyum yakin
"maaf yah nunggu lama.. Aku buatin coklat hangat kesukaan kamu nih..
Kamu kan suka banget sama coklat hangat, apalagi kebetulan diluar
kayaknya hujan, jadi pas banget kalau minum coklat hangat.."Bisma
menyodorkan segelas coklat hangat diatas meja dihadapan Melody. Bibirnya
tak henti tersenyum begitu manis dan sikapnya pun sangat ramah
"Aku minta maaf soal yang kemarin yah? Aku nyesel Mel, ternyata Aku
gak bisa hidup tanpa kamu, Aku sayang kamu, dan selamanya Aku akan terus
sayang kamu.."Bisma duduk disamping Melody. Ia merangkul pundak Melody
dan menatap wajah polos Melody begitu dekat
"i..iya Bis, A..aku udah maafin ko. A..aku juga sayang kamu, Aku gak
bisa hidup tanpa kamu.."balas Melody sedikit gugup dan takut melihat
sikap Bisma yang tidak seperti biasanya
"makasih yah? Aku beruntung bisa punya pacar kaya kamu..
Kamu cantik,baik,manis, pokoknya kamu itu sangat sempurna dimata
Aku.."Bisma tersenyum memandang wajah Melody, tangannya meraih tangan
Melody dan menggenggamnya erat
"ko Aku ngerasa aneh yah sama sikap Bisma? Gak biasanya Bisma muji
dan bersikap kaya gini.. Sebenarnya Bisma kenapa?"batin Melody mulai
curiga dan takut
"Aku ke kamar Aku sebentar yah? Aku punya sesuatu buat kamu Mel..
Kamu tunggu disini yah? Muach, Aku sayang kamu.."Bisma mengecup kening
Melody sekilas kemudian beranjak meninggalkan Melody
Melody hanya menurut saja. Ia meraih segelas coklat hangat yang
Bisma buatkan tadi. Ia meneguknya seraya melihat sekeliling rumah Bisma
yang sangat mewah ini
Tegukan demi tegukan terus Melody nikmati, segelas coklat
hangat itu pun akhirnya tinggal tersisa setengahnya lagi. Melody
menyimpan gelas tersebut kembali diatas meja. Ia duduk bersender disofa
menunggu Bisma datang
"duh.. Ko tiba-tiba kepala Aku jadi pusing yah?"rintih Melody memegangi kepalanya. Kedua matanya pun seakan sulit mengerjap
"ngh~ ko makin pusing sih? Aduh.. Biss, Bisma.. Kamu dimana? Kepala Aku pusing Bis.. Aw!"
Akhirnya tubuh Melody pun melemah dan tak sadarkan diri lagi. Yaps Melody pingsan tergeletak diatas sofa
"hemz.. Bener-bener cewek polos, bodoh dan sangat mudah buat Gue dapatkan..
Selamat menikmati malam ini Mel, Gue yakin loe gak akan pernah
nyesel dan akan beruntung bisa menikmati malam ini.."Bisma tersenyum
penuh kemenangan melihat sosok polos Melody yang sudah tidak sadarkan
diri ini
Tanpa menunggu lama lagi, Bisma segera mengangkat tubuh Melody dan membawanya masuk kedalam kamar
"malam ini kamu akan membantu Aku untuk menyelesaikan semuanya, kita
akan hancurkan Morgan dengan memulainya malam indah kita Mel..
Kamu pasti suka dan Aku jamin kamu akan sadar saat kita melakukannya.
Aku mau kamu bangun dan sadar saat kita melakukannya nanti.
Aku mau kamu melakukannya juga tanpa terpaksa, tapi karna kamu
memang mau melakukannya.."batin Bisma tersenyum memandang wajah Melody
satu persatu kakinya melangkah menaiki anak tangga rumahnya. Pintu
kamar yang terletak dilantai atas pun Ia buka. Melody Ia bawa masuk dan
Ia baringkan diatas tempat tidurnya
"10'menit lagi kamu pasti bangun dan sadar..
Aku sengaja kasih obat tidur di coklat hangat tadi sedikit, Aku mau kamu ikutin permainan Aku.
Tuntaskan misi Aku malam ini Mel.."bisik Bisma lalu mengecup bibir Melody sekilas
Bisma buru-buru mengunci pintu kamarnya. Ia kembali menghampiri Melody dan naik keatas tempat tidurnya
"ayo bangun sayang.. Aku mau kamu tahu seberapa besar cinta kamu buat Aku..
Aku mau kamu buktiin itu semua, ayo bangun.. Lancarkan misi Aku malam ini, bangun sayang.."Bisma membelai lembut pipi Melody
Entah sadar atau tidak Bisma bisa melakukan hal senekat ini. Padahal
jujur dari lubuh hati terdalamnya Ia tidak pernah sedikit pun serius
menyayangi Melody, jadi apa jadinya nanti kalau sampai misinya
benar-benar berhasil, Melody pasti akan mengalami hal serupa yang pernah
Adila alami setelah mendapat perlakuan buruk yang Bisma sangka dari
Morgan itu. Sudah bisa ditebak kalau Melody akan sangat hancur
nantinya..
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nggak Komentar, Nggak Kece :p