Laman

Jumat, 04 April 2014

Maniac Cinta #Part 17

"Pokoknya loe harus bantu Gue Raf, loe harus bantu Gue buat ngancurin Bisma. Loe tahu kan Bisma si Maniac Cinta GILA itu?
Gue pengen Dia hancur Raf, Gue mau Dia mati ditangan Gue dan Gue mau Loe bantu Gue untuk melancarkan misi Gue ini.."jelas Rangga menatap wajah Rafael serius. Kedua tangannya mengepal penuh dendam.

"kalau cuma buat ngehancurin doang loe gak perlu khawatir Ga, Gue pasti bakalan bantuin loe, kalau perlu Gue akan bantuin sampai misi loe benar-benar berhasil.
Gue memang gak kenal sama Bisma yang loe sebut Maniac Cinta itu, tapi Gue kenal sama loe dari kecil, jadi Gue pasti bantuin loe"ucap Rafael menepuk punggung sahabatnya ini

Bibir Rangga tersenyum dengan liciknya, Ia merasa kemenangan sudah didepan mata, apalagi Rafael tidak pernah main-main dengan ucapannya, jadi sudah bisa dibayangkan kalau misinya akan benar-benar berhasil

"Gue pengen loe mati ditangan Gue Bis.. Gue bakalan benar-benar hancurin loe sampai loe Mampus!"batin Rangga mengepalkan tangan kanannya

Rafael sendiri hanya diam, bibirnya bisa berkata Iya dan menuruti keinginan Rangga, tapi entah kenapa hatinya justru tidak bisa lepas dari gadis cantik yang selalu datang dimimpinya, gadis cantik yang ternyata Adila adik dari Bisma, sampai saat ini Rafael belum juga bisa menemui gadis tersebut

"Gue udah coba mencari gadis itu kemana-mana, tapi kenapa Dia sulit buat ditemui?
Gua harus gimana ini? Gue benar-benar ingin minta maaf sama Dia, Gue nyesel, Gue juga ingin bertanggung jawab akan perbuatan Gue dirumah kosong itu, Gue nyesel.. Gue ngerasa gak tenang kalau belum bisa bertemu sama gadis itu.."batin Rafael memandang lurus kedepan tanpa menghiraukan Rangga lagi

"Gue harus tetep cari gadis itu, Gue yakin Gue pasti bisa nemuin Dia, Gue gak mau disebut lelaki tidak bertanggung jawab, Gue harus cari Dia secepatnya, IYA Harus!"fikir Rafael yakin. Ia beranjak dari duduknya dan hendak pergi

"Gue pulang dulu yah Ga, Gue ada urusan sebentar, nanti loe tinggal hubungi Gue lagi aja kalau loe butuh Gue.."pamit Rafael menepuk pundak Rangga pelan

"iya Raf, nanti loe Gue hubungi kalau Gue butuh bantuan loe"balas Rangga setuju. Rafael tersenyum lalu keluar dari dalam kamar rawat Rangga karna Rangga memang masih berada di Rumah Sakit.



**
Aku tunggu kamu dirumah malam ini. Ada suatu hal yang ingin Aku bicarakan, Aku minta maaf kalau kemarin sempat kasar.
Aku sayang kamu Mel, Aku harap kamu mau datang kerumah yah? Miss U...


Bibir Melody tersenyum bahagia melihat isi pesan masuk dari Bisma. Ia tidak menyangka kalau Bisma akan mengirim pesan singkat seperti itu

"Aku juga sayang kamu Bis.. Aku pasti datang nanti malam.. Aku pasti datang, kamu tunggu Aku yah? Miss U to..

Melody membalas pesan singkat Bisma, jemarinya begitu cepat mengetik huruf dari keypad Handphonnya

"ternyata Bisma memang sayang sama Aku..
Aku yakin perasaan kamu sama persis dengan apa yang Aku rasain.. Aku benar-benar sayang kamu Bis.. Aku pasti akan lakuin apapun agar bisa terus sama kamu, I Heart You Bisma.."Melody menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Bibirnya tak henti tersenyum begitu tahu kalau Bisma masih menyayanginya. Hatinya bahkan tidak sabar untuk menunggu kejutan apa yang akan Bisma berikan malam nanti.



*
"Hemz, misi kakak akan berhasil malam ini juga.
Kamu lihat nanti malam yah Dhe, kakak akan lakuin apa yang pernah kamu rasakan saat Morgan menghancurkan kamu, kakak akan hancurin Dia malam ini Dhe, kakak akan buat Morgan hancur begitu tahu Melody kakak kancurkan.."gumam Bisma tersenyum licik melihat balasan pesan singkat yang dikirim oleh Melody. Ia memandang batu nisan dihadapannya penuh kemenangan

"kakak pulang yah? Malam ini kakak akan tuntaskan semuanya, jadi kamu jangan khawatir lagi, semuanya akan segera terbalaskan.. Kakak sayang kamu Adila, muaach.."Bisma mengecup batu nisan milik sang Adik kemudian beranjak pergi meninggalkan rumah terakhir adiknya itu

"hiks.. Jangan sampai kakak melakukan hal bodoh itu kak, jangan..."sosok Adila menggelengkan kepalanya lirih melihat Bisma beranjak menuju mobilnya

Adila hanya bisa menangis dan menangis melihat sikap sang kakak. Ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjelaskan ini semua, Ia tidak mampu karna Ia dan Bisma sudah berbeda alam

"kalau sampai kakak lakuin hal itu Dila akan marah kak.. Dila gak akan maafin kakak.. Dila mohon kakak jangan lakukan hal bodoh itu, jangan.."Adila memejamkan matanya lirih. Air mata Dila memang tidak bisa menetes lagi, tapi hatinya sangat sesak melihat ambisi Bisma yang benar-benar penuh kesalah pahaman ini.



**
"Ky.. Dicky.. Keluar sebentar Ky.. Aku mau jelasin semuanya, kamu jangan marah gini Ky.. Aku mohon keluar sebentar.. Aku gak pernah ada hubungan apapun sama Ilham, please percaya sama Aku.. Aku sayang kamu Ky.. Aku sayang kamu.."teriak Anggel lirih memanggil Dicky. Ia berusaha mengetuk pintu rumah Dicky walau tadi Dicky sempat menyuruhnya untuk pergi

"Ky.. Aku mohon.. Aku beneran sayang kamu, Aku gak ada hubungan apapun sama Ilham.. Kamu harus percaya itu Ky.. Aku sayangnya sama kamu, bukan Ilham.."suara Anggel melemah karna Dicky tidak mau keluar juga. Tubuhnya terkulai lemas didepan pintu

"mending kamu pulang aja deh, gak usah temuin Aku lagi. Aku udah cukup sakit lihat sikap-sikap kamu..
Aku memang bukan siapa-siapa kamu Gel, tapi Aku sakit kalau lihat kamu kaya gini terus, Aku gak sanggup.."teriak Dicky dari dalam. Ternyata Dicky menangis dibalik pintu rumahnya, Ia membuat pintu tersebut tidak bisa dibuka dengan tubuh yang sengaja Ia senderkan dibalik pintu

"tapi Aku beneran gak ada hubungan apapun sama Ilham.. Aku sayang kamu Ky.. Kita bisa mulai semuanya dari awal..
Hati kamu sakit kaya gini pasti karna kamu juga sayang kan sama Aku?
Please Aku mohon buka pintunya, Aku gak mau kamu salah faham terus..
Hati Aku juga sakit Ky kalau kamu selalu cuekin Aku, Aku pingin kamu bersikap kaya dulu bahkan lebih.. Aku mohon buka pintunya, Please.."mohon Anggel menggerakkan tangannya menyentuh pintu

"gak ada yang perlu dijelasin lagi. Kalau kamu memang nyaman sama Ilham Aku akan mundur..
Aku janji gak akan gangguin kamu lagi, maaf kalau sikap Aku kaya anak kecil, tapi inilah Aku. Jadi Aku harap cukup jangan pernah beri Aku harapan lagi, Aku gak sanggup berlama-lama berharap sama kamu, Aku gak bisa.."ucap Dicky kemudian berlalu masuk kedalam tanpa mau mendengarkan penjelasan Angel lagi dan membukakannya pintu

"hiks.. Kenapa sikap kamu kaya gini sih Ky?
Aku beneran sayang kamu, kenapa kamu gak mau jujur sama perasaan kamu sendiri..
Aku cuma sayang kamu, kamu Dicky.."Anggel memejamkan matanya lirih. Perlahan Ia beranjak dan mencoba berlalu meninggalkan rumah Dicky


"BODOH! Jadi cowok Egois banget sih loe?
Jangan mau menang sendiri dengan sikap yang loe anggap bener. Cewek itu rapuh Dick, jadi loe harus bisa ngertiin hati Dia.
Loe jangan cuma mau dimengerti, tapi coba juga buat mengerti Dia.
Gak akan ada cewek yang mau meminta bahkan memohon seperti itu kalau Dia gak tulus..
Temui Dia, minta maaf dan bilang semua perasaan loe yang sebenarnya, jangan loe tutup-tutupi lagi, loe sendiri yang akan sakit nantinya.."

Tiba-tiba langkah Dicky terhenti mendengar sindiran Morgan yang tertuju untuknya. Ia menoleh menatap Morgan dengan wajah murung dan sedikit basah karna air mata

"cepet temuin, bilang kalau perasaan loe dan Dia itu sama. Gue bahagia kalau loe juga bahagia Dick, jadi Gue harap loe gak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan sebaik ini tidak akan pernah datang dua kali, kejar sebelum Ia pergi dan membenci loe untuk selamanya.."Morgan menepuk punggung Dicky pelan. Bibirnya tersenyum begitu teduh. Rupanya Ia memang sosok kakak yang sangat baik hingga mengerti apa yang dirasakan oleh Adiknya

"ta..tapi Gan Gue, Gue.."

"Gak perlu takut, hati loe gak pernah salah, jadi gak perlu takut buat ngungkapin apa yang ada dihati loe.
Ayo keluar, temui dan kejar cinta loe.."suruh Morgan lembut

Dicky hanya mengangguk mantap. Hatinya terasa lega dan tidak gugup lagi

"ma..makasih Gan, Gu..Gue keluar dulu, doain Gue yah?"pamit Dicky tersenyum mantap lalu beranjak keluar untuk menemui Angel

"loe seneng Gue juga seneng Dick.. Semoga loe bisa terus bersama cinta loe..
Gue yakin loe akan bahagia kalau loe gak terus-menerus nyembunyiin perasaan loe.."batin Morgan tersenyum menatap kepergian Dicky. Ia pun berbalik arah dan segera beranjak menaiki anak tangga rumahnya.



**
"Akhirnya kamu datang juga. Ayo masuk yuk? Kita ngobrol didalam aja.."Bisma tersenyum melihat tubuh gadis polos ini berdiri didepan pintu rumahnya. Tanpa menunggu lama Bisma pun mempersilahkan Melody untuk masuk

"kamu duduk disitu dulu yah? Aku kedapur sebentar buat bikinin kamu minuman.."suruh Bisma lembut

Melody mengangguk kecil lalu duduk disofa ruang tamu rumah Bisma. Ia merasa berdebar tak karuan melihat sikap Bisma yang ramah dan berbeda dengan Bisma yang Ia temui kemarin

"ko perasaan Aku jadi gak enak yah? Bisma bisa jadi seramah ini? Padahal biasanya Ia selalu cuek, trus rumah ini juga sepi, Kakeknya Bisma gak kelihatan dari tadi.."pikir Melody mulai curiga melihat sikap Bisma. Ia juga celingukan mencari sosok kakek Yudha Karisma kakek kandung Bisma

"enggak, Aku gak boleh berfikiran macam-macam. Bisma itu baik, Dia gak mungkin kalau punya rencana buruk, Ia aja sampai nyuruh Aku kesini dan mau minta maaf sama Aku, berarti Bisma itu orang baik dan sayang sama Aku pastinya.."batin Melody tersenyum yakin


"maaf yah nunggu lama.. Aku buatin coklat hangat kesukaan kamu nih.. Kamu kan suka banget sama coklat hangat, apalagi kebetulan diluar kayaknya hujan, jadi pas banget kalau minum coklat hangat.."Bisma menyodorkan segelas coklat hangat diatas meja dihadapan Melody. Bibirnya tak henti tersenyum begitu manis dan sikapnya pun sangat ramah

"Aku minta maaf soal yang kemarin yah? Aku nyesel Mel, ternyata Aku gak bisa hidup tanpa kamu, Aku sayang kamu, dan selamanya Aku akan terus sayang kamu.."Bisma duduk disamping Melody. Ia merangkul pundak Melody dan menatap wajah polos Melody begitu dekat

"i..iya Bis, A..aku udah maafin ko. A..aku juga sayang kamu, Aku gak bisa hidup tanpa kamu.."balas Melody sedikit gugup dan takut melihat sikap Bisma yang tidak seperti biasanya

"makasih yah? Aku beruntung bisa punya pacar kaya kamu..
Kamu cantik,baik,manis, pokoknya kamu itu sangat sempurna dimata Aku.."Bisma tersenyum memandang wajah Melody, tangannya meraih tangan Melody dan menggenggamnya erat

"ko Aku ngerasa aneh yah sama sikap Bisma? Gak biasanya Bisma muji dan bersikap kaya gini.. Sebenarnya Bisma kenapa?"batin Melody mulai curiga dan takut

"Aku ke kamar Aku sebentar yah? Aku punya sesuatu buat kamu Mel.. Kamu tunggu disini yah? Muach, Aku sayang kamu.."Bisma mengecup kening Melody sekilas kemudian beranjak meninggalkan Melody

Melody hanya menurut saja. Ia meraih segelas coklat hangat yang Bisma buatkan tadi. Ia meneguknya seraya melihat sekeliling rumah Bisma yang sangat mewah ini

Tegukan demi tegukan terus Melody nikmati, segelas coklat
hangat itu pun akhirnya tinggal tersisa setengahnya lagi. Melody menyimpan gelas tersebut kembali diatas meja. Ia duduk bersender disofa menunggu Bisma datang

"duh.. Ko tiba-tiba kepala Aku jadi pusing yah?"rintih Melody memegangi kepalanya. Kedua matanya pun seakan sulit mengerjap

"ngh~ ko makin pusing sih? Aduh.. Biss, Bisma.. Kamu dimana? Kepala Aku pusing Bis.. Aw!"

Akhirnya tubuh Melody pun melemah dan tak sadarkan diri lagi. Yaps Melody pingsan tergeletak diatas sofa


"hemz.. Bener-bener cewek polos, bodoh dan sangat mudah buat Gue dapatkan..
Selamat menikmati malam ini Mel, Gue yakin loe gak akan pernah nyesel dan akan beruntung bisa menikmati malam ini.."Bisma tersenyum penuh kemenangan melihat sosok polos Melody yang sudah tidak sadarkan diri ini

Tanpa menunggu lama lagi, Bisma segera mengangkat tubuh Melody dan membawanya masuk kedalam kamar

"malam ini kamu akan membantu Aku untuk menyelesaikan semuanya, kita akan hancurkan Morgan dengan memulainya malam indah kita Mel..
Kamu pasti suka dan Aku jamin kamu akan sadar saat kita melakukannya.
Aku mau kamu bangun dan sadar saat kita melakukannya nanti.
Aku mau kamu melakukannya juga tanpa terpaksa, tapi karna kamu memang mau melakukannya.."batin Bisma tersenyum memandang wajah Melody

satu persatu kakinya melangkah menaiki anak tangga rumahnya. Pintu kamar yang terletak dilantai atas pun Ia buka. Melody Ia bawa masuk dan Ia baringkan diatas tempat tidurnya


"10'menit lagi kamu pasti bangun dan sadar..
Aku sengaja kasih obat tidur di coklat hangat tadi sedikit, Aku mau kamu ikutin permainan Aku.
Tuntaskan misi Aku malam ini Mel.."bisik Bisma lalu mengecup bibir Melody sekilas

Bisma buru-buru mengunci pintu kamarnya. Ia kembali menghampiri Melody dan naik keatas tempat tidurnya

"ayo bangun sayang.. Aku mau kamu tahu seberapa besar cinta kamu buat Aku..
Aku mau kamu buktiin itu semua, ayo bangun.. Lancarkan misi Aku malam ini, bangun sayang.."Bisma membelai lembut pipi Melody

Entah sadar atau tidak Bisma bisa melakukan hal senekat ini. Padahal jujur dari lubuh hati terdalamnya Ia tidak pernah sedikit pun serius menyayangi Melody, jadi apa jadinya nanti kalau sampai misinya benar-benar berhasil, Melody pasti akan mengalami hal serupa yang pernah Adila alami setelah mendapat perlakuan buruk yang Bisma sangka dari Morgan itu. Sudah bisa ditebak kalau Melody akan sangat hancur nantinya..






Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p