Rabu, 23 April 2014

Maniac Cinta #Part 21

"Aku duluan masuk yah? Udah cukup malam soalnya. Dan buat boneka ini makasih, Aku suka sama bonekanya Bis.."ujar Melody tersenyum manis seraya hendak keluar dari mobil Bisma


"iya sama-sama, Aku juga seneng ko kalau lihat kamu seneng.
Good night yah? Semoga kamu bisa mimpiin Aku malam ini, muach.. Love You Mel.."Bisma mendaratkan satu kecupan yang begitu lembut dikening Melody. Senyumnya begitu manis membuat hati Melody terpikat dan meleleh melihatnya

"ma..makasih, A..aku masuk yah?"pamit Melody sedikit gugup

Bisma mengangguk kecil menunjukkan deretan giginya yang rapi dipagari behel

Melody pun keluar dari dalam mobil Bisma untuk segera masuk kedalam rumah Morgan yang Ia tempati

"bye Bis..."Melody melambaikan tangannya kearah Mobil Bisma

"bye juga.."balas Bisma ikut melambaikan tangannya

Mobil Bisma pun segera melaju meninggalkan Melody karna malam ini Ia rasa sudah cukup untuk membuat Melody senang


"hemz.. Bisma itu bener-bener cowok paling baik.. Aku gak sabar pengen cepet-cepet milikin kamu untuk jadi pendamping Aku.
Aku yakin kamu bisa bahagiain Aku Bis, kamu juga udah janji akan tanggung jawab kalau sampai terjadi sesuatu sama Aku akibat malam kemarin.. Aku siap kalau pun seandainya benih kamu tumbuh dirahim Aku, Aku sayang kamu Bis, saaangat sayang kamu.."Melody melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah yang menjadi tempat tinggalnya ini. Bibirnya tak henti tersenyum seraya memeluk boneka Teddy Beard yang Bisma belikan untuknya tadi.





Sementara itu..


"Loe udah siap Raf? Kali ini Gue gak mau kalau sampai lo salah orang lagi.."Rangga menempelkan BB nya didekat telinga, sorotan matanya cukup tajam memandang kearah luar dari dalam mobil Birunya

sedangkan Rafael yang berada tak jauh dari Rangga, lebih tepatnya didalam mobil Rafael sendiri, Ia hanya mengacungkan Ibu jarinya kearah Rangga

"Haha baguss.. Mampus loe Maniac Gila!!"gumam Rangga tertawa kecil kemudian segera mematikan sambungan telponnya


"SREEEETT...!!"

Tiba-tiba mata Rafael juga Rangga melihat mobil Sport merah yang melaju cepat melewati mobil mereka

"Saatnya loe tunjukkin aksi loe Raf.."Rangga kembali tersenyum melihat mobil Hitam Rafael melaju menyusul mobil Merah Bisma

"Rasanya kalau Gue berdiam disini tidak menyenangkan. Jadi Gue juga harus ikut.."ucap Rangga kemudian segera menyalakan mesin mobilnya membuntuti mobil Rafael dan Bisma dari belakang..



**
"Haha, kayaknya ada yang bener-bener mau masuk UGD lagi.."Bisma memperhatikan kaca spion mobilnya dan melihat ada satu mobil yang Ia kenali dibelakang mobil hitam yang membuntutinya

"Ck-ck-ckk.. Rupanya loe udah sewa Bodyguard Ga?
Haha dasar Mental TEMPE! beraninya cuma keroyokan, gak pernah ada kapoknya, Gue buat MAMPUS Juga lu!"batin Bisma tersenyum kecut. Ia segera menambah kecepatan laju mobilnya

"GUE BISMA. Jangan panggil Gue Bisma kalau cuma ngelayani DUA CECUNGUK kaya loe aja Gue gak bisa"Bisma tersenyum devil menatap jalanan didepannya. Wilayah sini bisa dibilang wilayah kekuasaan Bisma, karna Ia sangat hafal jalanan disekitar sini meskipun sangat gelap.


"Cieeett...!!"

Tiba-tiba Bisma membelokkan stir mobilnya kearah kiri. Kecepatan laju mobilnya Ia pelankan agar Rangga dan bodiguardnya atau Rafael itu tidak kehilangan jejak Dia


"udah lama Gue gak main-main disini.. Gue yakin Loe gak cuma masuk UGD Ga, tapi Loe bakalan Gue buat KOMA bahkan TITIK sekalipun biar Loe MAMPUS!"batin Bisma tersenyum penuh misteri..


"kayaknya ada yang mau ngajakin main-main Raf..."Rangga kembali menempelkan BB miliknya ketelinga

"Haha tenang aja Ga, Gue hafal ko daerah sini. Apapun yang loe mau Gue pasti bantu, bahkan kalau perlu Gue bakalan buat si MANIAC CINTA GILA itu MAMPUS disini!!"balas Rafael ikut menempelkan BBnya ketelinga

Rangga tersenyum senang mendengar ucapan Rafael. Ia menaruh kembali BBnya dan tetap fokus membuntuti Rafael dari belakang

"Elo jual, Gue beli Bis.."ucap Rangga membatin..




**
"Loe ada masalah apa lagi sama Angel Ky?"tiba-tiba Morgan masuk kedalam kamar Dicky dan duduk disebelahnya

"Gu..Gue gak papa ko"Dicky memalingkan wajahnya gugup

"tadi Angel hubungin Gue, katanya BB loe gak aktif. Dia bilang loe aktifin BB loe sekarang.
Loe jangan bersikap kaya anak kecil, kalau loe mau dimengerti loe juga harus mencoba mengerti. Jangan egois! Angel cewek dan loe cowok. Harusnya loe yang bisa lebih banyak mengerti Dia bukan sebaliknya. Apalagi bersikap sensitif seperti ini, kaya perempuan aja loe!"jelas Morgan tersenyum menyindir adik satu-satunya ini

"ma..maksud loe apa sih Gan? Gak usah ikut campur deh, loe itu gak tahu apa masalahnya, jadi jangan so tau!"ketus Dicky mengelak

"terserah.. Gue cuma ngingetin aja. Jangan sampai loe nyesel karna kehilangan Angel nantinya.
Ilham lagi dirumah Angel, tadi angel bilang Ilham bawa banyak banget benda kesukaan Angel termasuk boneka dan pakaian. Mungkin Ilham bakal berhasil ngerebut Angel dari loe. Apa loe siap patah hati?
Kalau menurut Gue sih mending...."tiba-tiba Morgan menggantungkan ucapannya

"GUE PERGI!!"pamit Dicky keluar dari dalam kamarnya tanpa menghiraukan ocehan panjang Morgan lagi

"Hemz.. Semoga loe bisa dapatin apa yang loe inginkan Dick.. Gue sangat berharap loe bisa mendapat cinta sejati loe.."gumam Morgan tersenyum menatap kepergian Dicky

"Melody udah bahagia sama Bisma, Gue harap loe juga bisa bahagia sama Angel.. Biar Gue aja yang cukup bahagia bersama Adila disini, walau Adila sudah tidak ada tapi hatinya tetap ada didalam hati Gue bersama cintanya.."Morgan menyentuh dada bidangnya mengingat sosok gadis cantik yang sangat dicintainya itu. Ia pun kemudian beranjak keluar dari dalam kamar Dicky menuju kamarnya..




**
"Ayo dong terima.. Masa kamu gak mau terima cinta Iam Gel? Kan Iam tulus.. Bahkan Iam sekarang bawa semua benda favorit Angel.. Terima yah? Iam janji akan setia deh, bahkan Iam gak akan sakitin Angel, Iam janji..."ujar Ilham berlutut dihadapan Angel seraya menyodorkan setangkai mawar merah yang dipegangnya

Angel sendiri hanya diam. Ia bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Wajahnya sangat gelisah dan panik, yang Ia inginkan adalah Dicky bukan Ilham, tapi sampai saat ini BB Dicky masih saja tidak aktif saat dihubungi

"isshh kamu kemana sih Dick? Kalau kaya gini caranya Ilham bisa bener-bener berhasil gantiin posisi kamu.
Ilham memang baik, Dia bahkan sangat baik sama Aku, tapi Aku inginnya kamu, bukan Ilham.."Anggel memandang layar BBnya dan kembali mencoba menghubungi Dicky, pandangan matanya pun mencoba menatap keadaan luar rumahnya yang cukup sepi itu

"Gel, ko kamu malah diem sih? Emang Ia kurang ganteng yah? Atau Angel mau bukti lain kalau Iam beneran sayang sama Angel? Iam bakalan buktiin Gel, asal Angel terima cinta Iam dan kita jadian, Gimana?"tanya Ilham mendongakan wajahnya menatap Angel

Anggel hanya diam tidak menghiraukan ucapan Ilham sedikitpun

"ishh.. Angel?"kesal Ilham beranjak dan mengguncang tubuh gadis cantik ini

"eh, i..iya Am ada apa?"tanya Angel polos plus gugup

"ko ada apa sih? Jadi dari tadi kamu gak dengerin pertanyaan dari Iam?"Ilham mengerutkan keningnya bingung

Anggel menggeleng pelan dengan wajah polosnya

"heuuhh astagaaaa..."Ilham mengusap wajahnya menahan kesal

"yaudah sekarang gini aja deh. Kamu pake cincin ini dan Iam juga pake, trus kita berdua jadian. Oke?"Ilham meraih jemari Angeld an melingkarkan cincin emas putih yang dibawanya dijari manis Angel

"ta..tapi Am?"ucapan Anggel terpotong

"udah pake aja, kamu cocok ko. Tuh kan cantik.."Ilham tersenyum memandang jemari Angel yang begitu pas mengenakan cincin pemberiannya

"ta..tapi maaf Am, Aku gak bisa terima. Maaf.."tolak Angel mencoba melepas cincin tersebut

"gak ada kata gak bisa, pokoknya cincinnya tetep kamu pake dan kita jadian.. Muach.."paksa Ilham kekeuh. Ia mengecup punggung tangan Angel diiringi senyum

Wajah Angel mendadak gugup dan takut. Tiba-tiba Ia melihat Dicky dari arah luar dan sepertinya Dicky melihat apa yang dilakukan Ilham padanya

"Dicky?"pekik Angel kaget

Dicky hanya tersenyum miris kemudian berbalik arah dan kembali pergi tanpa menemui Angel terlebih dahulu, padahal niatnya datang kesini adalah untuk menemui Angel, tapi melihat Angel bersama Ilham rasanya semua itu menjadi sia-sia saja

"ma..maaf Am Aku tetep gak bisa"Angel langsung melepaskan cincin yang Ilham lingkarkan dijarinya tadi

"ta..tapi Gel?"Ilham menggantungkan ucapannya karna Angel tiba-tiba berlari mengejar Dicky

"eurrrgg si kodok lagi. Tuh anak ganggu mulu.. Besok Gue bikin mampus juga lu Dick, Arrgghh!!"dengus Ilham menghentakkan kakinya kesal







bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nggak Komentar, Nggak Kece :p